Share

Bab 117

Author: Arizah Karimah
Meskipun penuh kebencian di dalam hatinya, Yoana masih berusaha berpura-pura seperti tidak ada yang terjadi, menampilkan diri sebagai nyonya yang sebenarnya. Eleanor menatap Yoana. Dalam benaknya, dia seperti melihat dirinya sendiri bertahun-tahun yang lalu.

Dulu, dia juga seperti itu. Memainkan peran istri yang anggun dan berwibawa ketika Yoana terus menempel pada Jeremy. Dia tidak berani mengutarakan apa pun karena takut dibenci dan hanya bisa terus membohongi dirinya sendiri bahwa tidak ada yang terjadi antara mereka.

Eleanor mengalihkan pandangannya dengan dingin, sudut bibirnya melengkung dengan senyum tipis penuh ejekan. Dia lalu menatap Jeremy. "Aku nggak bawa jarum perak hari ini."

Jeremy dengan santai menunjuk ke meja di samping. "Sudah kusiapkan untukmu."

Eleanor mengambil bungkusan jarum itu, memeriksa isinya, dan memastikan semuanya baik-baik saja. "Di mana kamu mau menjalani perawatan?"

Jeremy berdiri dan menjawab dengan datar, "Ikut aku ke atas."

Eleanor membawa perlengka
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 118

    Eleanor khawatir Jeremy akan mengirim orang untuk mengawasinya akhir-akhir ini, jadi dia memutuskan untuk meminta izin bagi Harry agar sementara waktu tidak masuk sekolah dan tetap tinggal di rumah. Namun, dia sendiri masih harus pergi bekerja seperti biasa.Karena semalam Eleanor hampir tidak tidur, kondisinya hari ini terlihat kurang baik. Sesampainya di kantor, dia langsung meminta asisten untuk membuatkan secangkir kopi.Vivi bergegas masuk ke kantor Eleanor. "Astaga, Eleanor! Kamu benar-benar terlalu profesional. Kenapa kamu datang ke kantor dengan lingkaran hitam sebesar itu di bawah matamu? Apa Jeremy melakukan sesuatu padamu semalam?"Eleanor menyeruput kopinya. "Dia nggak melakukan apa-apa. Aku cuma nggak bisa tidur. Bagaimana denganmu? Maaf semalam aku membuatmu dalam masalah. Apa kamu baik-baik saja?"Vivi menggeleng dan tampak merasa bersalah. "Yang seharusnya minta maaf adalah aku. Aku tidak berhasil kabur dari tangan Jeremy dan akhirnya membuatmu datang untuk menyelamatka

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 119

    Bella menyesap teh di tangannya dengan tenang, lalu menatap Yoana dan mengangkat alisnya, "Cepat urus.""Baik, Bibi. Aku akan segera temui pengacara!" Yoana bergegas pergi dengan wajah penuh kegembiraan untuk meminta pengacara menyusun ulang perjanjian perceraian.Eleanor baru saja pulang kerja sore itu. Saat mobilnya tiba di depan pintu gerbang kompleks, dia menyadari ada mobil lain yang mengikuti di belakangnya. Eleanor melirik spion, tetapi tidak langsung pulang. Dia memilih untuk mencari tempat parkir dan menghentikan mobilnya.Tak lama kemudian, mobil di belakangnya pun ikut berhenti. Jendela mobil itu diturunkan, memperlihatkan Yoana dengan senyuman penuh kepalsuan di wajahnya. "Eleanor, naiklah ke mobil. Kita perlu bicara."Eleanor menghela napas panjang. Dia benar-benar bingung. Apa yang membuat dirinya begitu berharga sampai Yoana terus-menerus memikirkan dirinya setiap hari? Bukankah perusahaannya sedang dalam keadaan sulit? Setahunya, Yoana sedang sibuk mengurus Tiara, seora

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 120

    "Apa maksudmu dua triliun?""Jeremy membuatku menandatangani surat perjanjian cerai, yang menyatakan bahwa pembagian harta memberi dua triliun padaku. Tapi, dalam perjanjian ini, aku malah harus pergi tanpa membawa apa-apa." Eleanor menatap kedua orang itu, lalu mengejek, "Ke mana uangnya? Diambil kalian berdua?"Dua triliun!Keduanya saling bertatapan. Yoana tertawa sinis. "Eleanor, kamu gila uang ya?"Bella menimpali dengan nada dingin, "Dua miliar pun nggak akan kami berikan padamu, apalagi dua triliun!"Eleanor langsung berdiri dan berkata dengan tegas, "Kalau begitu, nggak ada lagi yang perlu dibicarakan. Aku bukan orang bodoh. Hakku kalian rampas, sekarang malah mau memaksaku tanda tangan? Jangan terlalu serakah dan memalukan!"Bella tidak bisa menahan amarah dan menghantam meja dengan keras. "Eleanor, berhenti! Dua triliun? Kamu pikir pantas mendapatkannya? Dulu kamu merebut posisi Yoana, bahkan membunuh anaknya. Kami sudah cukup berbaik hati nggak menuntutmu ganti rugi, tapi se

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 121

    Keduanya ketakutan dan berhenti di tengah jalan. Yoana melihat situasi itu dan langsung kabur dengan cepat. Sementara itu, Bella ditinggalkan sendirian di tengah jalan, berteriak minta tolong, tetapi tidak ada yang menyahut."Yoana ...."Brak!Kursi roda Bella terbalik dan tubuhnya terlempar ke jalan. Yoana yang berusaha menyebrang jalan juga tidak lebih baik. Dia ditabrak mobil yang datang dari belakang dan jatuh tersungkur di tanah.Eleanor yang mendengar suara keras itu menoleh dan melihat Bella dan Yoana tergeletak di jalan Eleanor tersenyum sinis dan terkejut melihat kejadian tersebut.Saat itu juga, ponselnya berdering. Itu Andy yang menelepon. Eleanor mengangkatnya. "Bu Eleanor, Anda di mana? Pak Jeremy bilang akan menjemput Anda."Eleanor memandang pemandangan di depannya, lalu memutuskan untuk kembali. Dia memberi tahu Andy alamatnya, "Cepat datang. Bella dan Yoana baru saja kecelakaan."Suasana di sekitar sangat gaduh, penuh suara klakson mobil. Andy tidak mendengar dengan je

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 122

    Mendengar perkataan Eleanor, wajah Yoana langsung memerah karena marah.Kerumunan orang di sekelilingnya mulai bergumam. Awalnya mereka masih bersimpati pada Yoana, tetapi setelah mendengar perkataan Yoana tadi, mereka merasa wanita itu benar-benar tidak tahu malu.Jelas-jelas dia sendiri yang menyeberang jalan sembarangan hingga tertabrak mobil, tapi malah menyalahkan orang yang justru mau membantunya.Setelah memaki orang, dia masih berharap orang itu mau membantunya membalut luka? Muka setebal apa dia?"Sudah dewasa tapi nggak tahu kalau nggak boleh sembarangan menyeberang jalan? Apa dia pikir jalan ini milik keluarganya, bisa seenaknya saja?""Iya benar, orang seperti ini hanya membahayakan diri sendiri dan orang lain. Jangan-jangan habis ini malah mau memeras sopirnya.""Aduh, jangan-jangan mereka ini sengaja cari-cari masalah, mau pura-pura jadi korban biar dapat uang?""Jauhi saja orang-orang seperti ini, menakutkan ...."Bella sudah pingsan, jadi semua cercaan tertuju pada Yoan

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 123

    Eleanor menyadari dirinya sedang digendong oleh Jeremy. Matanya membelalak, dia menatap Jeremy dengan penuh kebingungan. "Kamu lagi ngapain?"Mendengar suara wanita di pelukannya, alis Jeremy berkerut. "Kamu belum mati?"Eleanor hampir tertawa karena saking marahnya. Lucu sekali, dia baru saja berbaik hati menyelamatkan ibu Jeremy, dan kalimat pertama yang keluar dari mulut pria ini adalah "Kamu belum mati?"Eleanor menepuk lengan Jeremy, memberi isyarat agar dia menurunkannya, lalu bertanya dengan suara dingin, "Kamu berharap aku mati?"Jeremy menatap wanita yang tampak sehat dan segar di depannya. Dia kemudian melirik Andy yang juga menatap Eleanor dengan ekspresi bingung dan bertanya dengan terbata-bata, "Bu Eleanor, Anda ... nggak apa-apa?"Mata Eleanor berkilat sebentar, melihat ke arah keduanya, lalu menggeleng. "Aku baik-baik saja!"Jeremy menyipitkan matanya dan menatap Andy dengan tajam. Andy akhirnya berkata lagi sambil menatap Eleanor, "Tapi Bu Eleanor, bukankah Anda bilang

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 124

    Yoana memandang Jeremy dengan mata bergetar, menahan rasa terhina dan ingin berbicara tetapi tak mampu mengatakannya."Ngomong apa lagi?" Jeremy bertanya dingin, memberi isyarat agar Yoana melanjutkan perkataannya.Yoana menggigit bibirnya dengan penuh rasa sakit dan berlinang air mata. "Awalnya Bibi berpikir dua triliun yang kamu berikan untuk Eleanor dalam perjanjian cerai terlalu banyak, jadi dia ingin bernegosiasi dengannya.""Tapi, Eleanor bilang dia bisa menyerahkan dua triliun itu, asalkan kami berdua berlutut di depannya sambil berteriak sepuluh kali ... 'Aku selingkuh, aku pelakor, kami nggak tahu malu.' Kalau itu dilakukan, dia nggak akan meminta uang itu.""Kemudian, Eleanor bilang kamu harus keluar dari rumah tanpa membawa sepeser pun. Bukankah semua itu keterlaluan? Bibi nggak tahan mendengarnya, makanya dia mengejar Eleanor dan akhirnya terjadi kecelakaan."Setelah mendengar itu, Jeremy mengerutkan alisnya dan menatap Eleanor. "Kamu bilang begitu?""Ya." Eleanor menganggu

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 125

    Jeremy menatap Bella yang terbaring di tempat tidur dengan tatapan yang semakin dalam. Dia memerintahkan perawat untuk menjaga Bella dengan baik, lalu keluar dari kamar rumah sakit.Andy baru saja selesai menerima telepon, wajahnya yang biasanya serius kini tampak sedikit bersemangat. Dia berjalan mendekati Jeremy dan berkata, "Bos, Tuan Daniel sudah ditemukan.""Daniel suah ditemukan?" Jeremy mengerutkan alisnya, bertanya dengan penuh keraguan."Ya, Bos.""Di mana?""Seorang pelayan kebetulan bertemu Tuan Daniel yang sedang berjalan-jalan sendirian di luar, jadi dia langsung membawanya pulang."Andy menyampaikan informasi itu seperti yang baru saja diterimanya. Setelah mendengar penjelasan tersebut, mata Jeremy sedikit menyipit.Berjalan-jalan sendirian di luar? Artinya, Eleanor tidak benar-benar mengirim anak itu pergi? Bahkan dia tidak mengawasi anak itu dengan baik sampai seorang bocah lima tahun berkeliaran sendirian?Memikirkan hal ini, alis Jeremy berkerut semakin dalam.Sementa

Latest chapter

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 261

    Eleanor menopang lututnya untuk berdiri. Wajahnya pucat tetapi penuh tekad. "Nggak ada waktu lagi, ayo pergi."Melihat betapa keras kepalanya Eleanor, Vivi hanya bisa menurut dan segera membantu Eleanor masuk ke mobil.Sementara itu, Tarimi masih terlihat syok, tubuhnya gemetar dan tidak mampu bergerak. Melihat hal ini, Eleanor tidak terlalu banyak bicara. Dia hanya menyuruh Tarimi untuk tetap di sana karena tidak akan ada lagi bahaya.Di dalam mobil hitam yang melaju, seorang pria sedang mengemudi, sementara pria lainnya menjaga Daniel dengan erat. Namun, mereka tidak menunjukkan tanda-tanda akan menyakiti anak itu. Sebaliknya, pria yang menjaga Daniel berbicara dengan nada hormat, "Tuan Muda, jangan khawatir. Tuan Besar memerintahkan kami untuk menjemput Anda pulang."Seperti anak singa kecil yang marah, Daniel terus memukul dan menendang mereka. Dia tidak peduli apa pun yang mereka katakan dan hanya terfokus pada apa yang baru saja terjadi. Yang ada di pikirannya hanyalah orang-oran

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 260

    Saat baru saja bertarung dengan pria berbaju hitam itu, dalam sekejap Eleanor menyadari bahwa pria itu bukan orang biasa. Kemampuan bertarung pria itu jauh di atasnya.Namun, Eleanor tidak punya waktu untuk memikirkan hal lain. Yang paling penting sekarang adalah menyelamatkan Daniel. Dia menerima pukulan di bahunya, tetapi berhasil merebut kembali anaknya dari pria itu.Namun, masalah belum selesai. Dua pria berbaju hitam lainnya keluar dari mobil hitam yang terparkir di dekat mereka."Eleanor, hati-hati!" Vivi menjerit ketakutan.Eleanor menajamkan tatapannya. Salah satu pria itu menghunus pisau dan menyerang dari belakang. Dengan Daniel yang berada di pelukannya, gerakan Eleanor sangat terbatas. Tidak ada ruang baginya untuk menghindar.Dia hanya bisa memeluk anaknya erat-erat dan menerima serangan itu. Pisau itu melukai punggungnya dan meninggalkan luka panjang. Eleanor mengerang kesakitan, wajahnya seketika pucat pasi."Mama!" teriak Daniel dengan ketakutan."Nggak apa-apa, jangan

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 259

    "Kalau begitu kasih tahu aku dong. Kalau Papa sudah bilang, aku nggak akan bertanya lagi.""Itu urusan orang dewasa. Anak kecil jangan ikut campur," jawab Jeremy."Hmph! Mama dulu juga sering bilang begitu. Kalian orang dewasa memang sama saja," Harry merajuk dan bersandar di kursinya dengan ekspresi kesal.Tatapan Jeremy menjadi lebih dalam saat mendengar perkataan Harry. Melihat hal itu, Harry buru-buru menutup mulutnya dan berkata, "Maksudku, Mama pernah bilang begitu sebelumnya ...."Jeremy menatap Harry yang tampak gugup setelah salah bicara, lalu tersenyum tipis. "Nggak usah pura-pura lagi. Kamu bukan Daniel, kamu Harry."Mata Harry membelalak lebar. "Papa tahu dari mana .... Papa pasti sudah tahu semuanya, ya?""Ya," jawab Jeremy dengan tenang."Kalau begitu ... kalau begitu ...." Harry mulai gugup hingga bicaranya tergagap."Jangan khawatir, aku nggak akan memarahimu. Kalau kamu mau, kamu bisa terus menganggapku sebagai Papa-mu," kata Jeremy lembut.Setelah identitasnya terbong

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 258

    Setelah menemukan tempat yang sepi, Glenn memulai pembicaraan, "Lama nggak jumpa." Kemudian, dia menatap Eleanor sejenak dan bertanya, "Kamu hamil?"Vivi buru-buru menjelaskan, "Nggak, nggak. Waktu itu situasinya mendesak, jadi aku asal teriak saja."Glenn tersenyum tipis. "Oh, begitu."Vivi mengangguk cepat. "Iya, iya."Melihat Vivi yang menatap Glenn sampai hampir kehilangan kontrol, Eleanor memijat pelipisnya dan berkata, "Kita ada urusan penting, ingat?""Oh iya, urusan penting," Vivi menyadari kekeliruannya, lalu tertawa canggung dan memulai pembicaraan tentang pekerjaan.Yang mengejutkan, Glenn langsung menjawab dengan santai, "Baik.""Baik?" Vivi nyaris tersedak. "Kamu setuju secepat itu?"Kecepatan Glenn menjawab membuat Vivi merasa seolah semuanya terlalu mudah."Ya," Glenn mengangguk. Dia mengeluarkan ponselnya dan menyerahkannya kepada Eleanor. "Karena kita sekarang bekerja sama, rasanya nggak berlebihan untuk meminta nomor kontakmu, 'kan, Bos?"Eleanor mengambil ponselnya d

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 257

    Jeremy langsung pergi tanpa menoleh lagi.Eleanor menghela napas panjang dan ekspresinya menjadi muram. Dia duduk di ruang tamu untuk waktu yang cukup lama sebelum akhirnya berdiri dan pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan.Tak lama kemudian, Tarimi kembali bersama Daniel. Melihat hari sudah cukup sore, Eleanor memutuskan untuk tidak pergi ke kantor dan memilih menghabiskan waktu di rumah bersama anaknya.Di bandara.Keesokan paginya, Eleanor dibangunkan oleh Vivi yang penuh semangat dan menyeretnya ke bandara.Hari ini Glenn kembali ke negara asal untuk pembicaraan mengenai kontrak endorse. Mereka sudah berusaha keras untuk mendapatkan kesempatan ini. Meskipun sudah mempersiapkan diri, pemandangan di bandara tetap membuat mereka terkejut.Kerumunan penggemar yang memenuhi tempat itu terlalu ramai."Glenn! Ahhh, dia ganteng banget!""Sayang! Sayang! Di sini, lihat ke sini!""Glenn, kamu yang paling tampan! Aku mencintaimu!"Vivi yang awalnya sangat bersemangat untuk bertemu selebrita

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 256

    "Ibu, aku mengerti. Aku tahu apa yang harus dilakukan," ujar Yoana dengan mata yang memancarkan kebencian.Sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman dingin. Berada dalam kegelapan membuat Yoana lebih mudah dalam melancarkan rencananya.Alicia mengingatkan, "Jangan bertindak sendiri. Cari seseorang untuk melakukannya. Kalau semuanya terbongkar, kamu nggak akan disalahkan."Suasana hati Yoana langsung membaik. "Mudah saja. Tiara bodoh itu adalah pilihan terbaik."....Di rumah Eleanor.Keduanya duduk dalam keheningan yang menegangkan. Jeremy mengamati seisi rumah dengan tatapan santai. "Nggak ada yang mau kamu sampaikan?" tanyanya.Eleanor menatap Jeremy, lalu mengalihkan topik. "Mau minum apa? Di sini cuma ada air."Jeremy membalas, "Ceritakan tentang kejadian dulu."Tangan Eleanor yang sedang menuang air berhenti sejenak. Dia merasakan tatapan Jeremy yang tajam menancap padanya. Eleanor menundukkan pandangannya, kemudian mengangkat gelasnya dan meminum seteguk air."Itu bukan untukku

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 255

    Jeremy bukan hanya menemani Eleanor menjalani pemeriksaan sepanjang pagi, sekarang dia bahkan mengantar Eleanor pulang ke rumah. Yoana hampir tidak bisa menyembunyikan rasa iri yang meluap dari hatinya.'Eleanor, wanita hina itu, apa hebatnya dia?' pikir Yoana dengan geram."Menjijikkan," gumamnya dengan penuh kebencian.Namun, Yoana tidak berani bertindak gegabah sekarang. Jeremy sudah cukup marah padanya akhir-akhir ini. Jika dia berani menghadapi mereka langsung atau ketahuan telah mengikuti mereka, dia yakin Jeremy akan semakin murka.Dengan penuh rasa benci, Yoana akhirnya memutuskan untuk pergi lebih dulu.Saat mobil Yoana baru melaju ke jalan raya, matanya menyipit saat menangkap sosok Tarimi yang sedang berdiri di tepi jalan bersama seorang anak kecil. Dia tampaknya sedang mencoba menghentikan taksi.Yoana mengenali Tarimi seketika. Mereka pernah beberapa kali bertemu, dan dia tahu bahwa Tarimi adalah pengasuh di rumah Eleanor.Matanya kemudian tertuju pada anak yang sedang ber

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 254

    Dokter itu terdiam sejenak, memahami maksud perkataan Eleanor. "Kamu nggak mau pria di luar itu tahu bahwa kamu cuma punya satu ginjal, ya?""Benar," Eleanor mengangguk. "Dia nggak perlu tahu."Untuk apa dia tahu? Supaya dia merasa bersalah? Lalu hubungan mereka akan terus terjebak dalam pusaran drama yang melibatkan Yoana tanpa akhir? Itu tidak ada gunanya.Semua itu terlalu melelahkan. Eleanor lebih memilih agar Jeremy tidak tahu apa-apa dan membiarkannya hidup dengan tenang.Dokter melihat keteguhannya, lalu mengangguk. "Baik, saya mengerti."Tepat saat itu, Jeremy masuk ke ruang pemeriksaan dengan suara dingin, "Bagaimana kondisi tubuhnya?"Dokter mengikuti instruksi Eleanor dan memberi tahu Jeremy bahwa semua hasil pemeriksaannya normal.Jeremy tampak ragu. "Semua normal?""Benar," jawab dokter tegas.Jika semuanya normal, lalu mengapa dokter semalam mengatakan bahwa tubuhnya tidak seperti orang biasa? Jeremy merasa ada sesuatu yang tidak beres.Melihat Jeremy mengerutkan dahi, El

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 253

    Eleanor cukup mengenal merek pakaian ini. Pakaian dari merek ini sangat mahal, apalagi yang dia kenakan adalah koleksi terbaru musim ini. Harganya pasti lebih mahal. Kartu yang diberikan Eleanor berisi 600 juta, mungkin tidak cukup untuk membayar pakaian itu, tapi saat ini itulah uang yang dia miliki."Ini ...." Andy merasa canggung. Keringat dingin membasahi dahinya.Wajah Jeremy langsung menggelap dan menatap Eleanor dengan dingin. "Aku yang membayarnya."Eleanor terdiam.Andy buru-buru menyelipkan kembali kartu itu ke tangan Jeremy dan mundur ke samping, lalu mencoba menjelaskan, "Bu Eleanor, pakaian ini juga dipilih langsung sama Bos."Eleanor tertegun sejenak. Tatapan Jeremy tidak berpaling dari wajahnya, seolah menunggu sesuatu darinya. Eleanor mengerutkan bibir, lalu berkata dengan sedikit kaku, "Terima kasih."Namun, tatapan Jeremy tetap dingin, menunjukkan bahwa dia belum puas dengan ucapan itu.Andy yang berdiri di belakang terus memberikan kode dengan pandangan matanya yang

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status