Semua Bab Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah: Bab 31 - Bab 40

72 Bab

31. Menjamah Saat Tidur? 20+

"I–itu ... sebenernya kami ...."Aleandra terdiam sejenak, tetapi tangannya tak bisa berhenti melucuti piyama istrinya.Ah, Aleandra sungguh menginginkan penyatuan itu kembali, apalagi setelah dirinya melihat Luna.Entah apa yang ada dalam otaknya, tetapi Aleandra harus menuntaskan hasratnya lagi sekarang.Aryesta yang tubuhnya menyisakan pakaian dalam pun kembali menahan pergelangan tangan suaminya, yang ingin melepas kaitan bra."Jawab dulu, Mas! Aku enggak mau ya layanin nafsu kamu tanpa keuntungan apa pun!" tegas sekali istrinya ini, membuat Aleandra mendengkus.Laki-laki itu menghentikan gerakannya, dan mengalah dengan membaringkan tubuhnya di samping sang istri.Kedua tangannya melipat dan menyangga tengkuknya, dengan tubuh menyandar pada kepala ranjang."Dinda yang bantuin aku ngasih bocoran tentang semua jadwalmu ke aku."Seketika itu juga mata Aryesta melebar sempurna dengan rasa tak percaya.Bagaimana bisa Dinda selancang itu, hah?!Oh, Tuhan!Bisa-bisanya Aryesta begitu bodo
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya

32. Nikmatin Aja Dulu 18+

"Apaan sih, Ar. Berisik banget, deh!" racau Aleandra di dalam tidurnya.Bukannya bangun, Aleandra justru membalikkan tubuh, dan menarik selimut untuk membungkus seluruh badannya."Bangun, hey! Ini udah mau Subuh!" Aryesta masih berusaha membangunkan suami bebalnya ini.Namun, Aleandra tak terusik sedikit pun, dan semakin pulas saja.Terlalu malas membuang banyak waktu lagi, Aryesta pun akhirnya bangkit dan berlari ke arah kamar mandi, mengingat tubuhnya telanjang, serta malas mencari sesuatu untuk menutupi badannya.Hingga mata Aryesta melebar, setelah tiba di dalam kamar mandi, dan menatap berang pada cermin, menampilkan tubuhnya yang sudah tak semulus sebelumnya."Bisa-bisanya aku punya suami kayak drakula gini," keluh Aryesta yang tak bisa berbuat banyak hal lagi.Sebelum adzan subuh berkumandang, Aryesta segera membersihkan badannya diiringi niat mandi wajib.Dirinya melihat ada varian sabun cair dan juga shampoo yang biasa dia pakai sudah tersedia, sedikit bingung, tetapi Aryesta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-04
Baca selengkapnya

33. Merayu Mantan?

Mata Aryesta melebar sempurna ketika suaminya menyuruh dirinya untuk melakukan hal itu.Ya Tuhan, apakah di dalam otak Aleandra hanya ada seputaran hubungan nganu saja, sampai-sampai permintaannya pun tak akan jauh-jauh dari hal berbau adegan panas di atas ranjang.Menyuruhnya untuk melepas bra selama seminggu, tentu saja agar Aleandra mudah meremasnya, kan?Hah!Dasar laki-laki mesum!Aryesta terus saja menggerundal di dalam hatinya, dan memicingkan matanya hingga menyipit ke arah Aleandra, yang justru terlihat sangat santai."Aku enggak mau lakuin hal gila itu, yah!" Tentu saja Aryesta menolaknya.Idih!Bagaimana pula rasanya seharian tanpa pakaian dalam, bisa kegelian sendiri dia."Ya udahlah kalau nolak, kayaknya kamu lebih suka enggak pakai baju sekalian deh. Itu malah lebih bagus, kan?" goda Aleandra dengan kedua alis naik turun, yang semakin terlihat menyebalkan di mata istrinya.Bisa-bisanya laki-laki tak tahu diri ini justru meminta hal yang jauh lebih gila lagi.Dasar setan!
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya

34. Bertemu Mantan

"Dasar maniak ranjang!" cibir Aryesta yang baru saja selesai memuaskan hasrat gila suaminya."Bisa-bisanya kami main sampe jam sepuluh pagi gini!""Dia sih enak tinggal tidur sama istirahat, lah aku harus pergi nemuin Mas Dion. Padahal kan, kaki aku juga lemes banget!"Aryesta menggeram gemas dan menatap Aleandra yang sedang tertidur pulas.Sementara dirinya sudah mandi dan siap dengan pakaian santainya untuk pergi.Menoleh sekali lagi pada suaminya, lalu Aryesta melangkah keluar dari apartemen tersebut menuju sebuah cafe yang jaraknya tak jauh dari sana.Sungguh tubuh Aryesta seolah hampir mati rasa, atau lebih tepatnya kecapekan karena terus-terusan dihajar sang suami.Jika bukan karena ingin mengerjai mantan suami bodohnya itu, mana mungkin dirinya mau keluar apartemen dalam kondisi tubuh kurang bertenaga."Kalau dia enggak ngancem, aku juga ogah turun ke bawah. Mana kalau enggak sekarang dia enggak bakalan ngasih izin lain kali," gerutu Aryesta yang kakinya sudah memasuki cafe.Ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya

35. Kedatangan Pelakor?

"Sebelum kamu nikahin adik tiriku, baiknya kamu pikirin lagi deh. Dan tanya sebenernya dia hamil anak siapa, jangan sampai kamu kena tipu lagi." Aryesta tersenyum kecil melihat Dion yang mematung.Kemudian perempuan itu bangkit dan mengambil ponselnya, dan berbisik, "For your information, kalau aku masih perawan saat malam pertama bareng Mas Al tadi malam."Usai mengatakan hal tersebut Aryesta beranjak pergi karena merasa telah berhasil membuat mantan suaminya dilanda kegalauan.Mampus!Mang enak!Siapa suruh dia menyepelekan Aryesta di saat malam pertama pernikahan mereka. Sampai melakukan kekerasan dalam rumah tangga pula.Aryesta tak bisa melupakan semua penghinaan yang Dion katakan padanya di malam kelam itu.Masa bodo jika adik tirinya mengandung anak Dion atau orang lain, tetapi apakah mungkin jika anak yang ada di dalam kandungan Dinda milik Aleandra?Seketika itu juga jantung Aryesta berdebar kencang dan terasa mencelos karena membayangkan tubuh suaminya dijamah adik tirinya.M
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-07
Baca selengkapnya

36. Ciee Cemburu?

Tanpa aba-aba, perempuan cantik berambut pirang itu langsung menerobos masuk, dan memeluk tubuh kekar laki-laki di hadapannya yang berniat menyambut kedatangan sang istri.Aleandra masih mengumpulkan nyawanya, belum bisa memahami apa yang sedang terjadi padanya. Apalagi dia baru saja bangun tidur dan hendak keluar, tiba-tiba ada yang memeluknya erat seperti ini.Wajah cengo Aleandra membuat Aryesta mencebikan bibir kesal, dan menyelonong masuk dengan sedikit menyenggol tubuh Aleandra, serta Luna yang masih berpelukan itu. "Sayang ... kamu ke mana aja, sih? Aku kangen banget loh sama kamu!" ucap Luna dengan suara yang manja, tetapi terdengar begitu menjijikkan di telinga Aryesta.Saat itu juga kesadaran Aleandra mulai pulih, dan mendorong tubuh Luna hingga terhuyung ke belakang dan nyaris terjatuh. "Sayang! Kamu, kok—""Diam!" sentak Aleandra yang merasa murka luar biasa pada perempuan tak beradab itu.Spontan saja hal tersebut membuat Luna mematung di tempatnya karena terkejut disent
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

37. Bulan Madu Sebelum Konflik

Aleandra menyeringai saat bibir keduanya bertemu."Udah aku bilang kan, kalau aku enggak mau ada pengganggu?" bisik Aleandra dengan bibir keduanya yang saling menempel.Seketika itu juga Aryesta membuka matanya dan mendelik tak suka pada suaminya.Refleks wajah Aryesta mundur dan ingatannya masih sangat jelas ketika sang suami tak memberikan pembelaan apa pun tadi.Melihat Aryesta yang hanya diam saja, tentu saja Aleandra bingung. Karena tak biasanya Aryesta merapatkan bibirnya, tanpa banyak membantah.Padahal selama ini perempuan itu selalu saja membantah apa pun yang keluar dari mulut Aleandra. Sampai akhirnya karena tak tahan didiamkan seperti ini, dia pun mulai berbicara."Kenapa lagi sih, Ar? Mau ngedrama apalagi sekarang? Emangnya enggak capek apa, ngedrama tiap kali kita mau main kuda-kudaan?" Aleandra mencebikan bibirnya, karena Aryesta sudah membuang wajahnya ke samping.Lagi, Aleandra bertanya, "Aryesta sayang ... kenapa, sih?""Enggak usah panggil aku sayang! Aku enggak mau
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

38. Benih-benih Cinta

Setelah mendapatkan bentakan dari suaminya, Aryesta terdiam selama perjalanan. Beruntungnya jam 5 sore sudah sampai di vila penginapan dengan view pantai yang indah.Aryesta merentangkan kedua tangannya dan tersenyum menatap matahari yang mungkin akan tenggelam sebentar lagi.Tanpa dia sangka, ada sebuah tangan melingkari perutnya, yang membuatnya terkejut."Kamu mau ngapain, sih? Tidur sana!" Aryesta berusaha melepaskan lengan suaminya. Namun, ternyata pelukan itu semakin erat.Bahkan kini dagu Aleandra sudah nyaman di bahu terbuka istrinya."Kita baru sampai loh, ini. Masa kamu mau gituan lagi, sih?""Emangnya kenapa? Kan tujuan kita ke sini buat bulan madu. Kalau bukan mikirin hal begituan, terus mikirin apalagi?" balas Aleandra yang tangannya sudah mulai mengelus perut rata istrinya.Dada Aryesta berdebar kencang, ketika telapak tangan dingin itu mulai bergerak naik hingga menuju punggung.Ketika apa yang dia cari, Aleandra langsung melepas pengait bra, sampai membuat napas Aryesta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-11
Baca selengkapnya

39. Cemburuan Banget

"Enggak mungkin kan, kalau aku udah jatuh cinta sama dia?" batin Aryesta menjerit saat keduanya kembali berolahraga di atas tempat tidur. Usai mengisi perut masing-masing.Aryesta kini memejamkan matanya, ketika hujaman demi hujaman Aleandra berikan, dan hal itu semakin membuat Aryesta mengerang penuh kenikmatan."Aku enggak suka kalau istriku masih mikirin laki-laki lain!" tegas Aleandra yang semakin liar bergerak.Mendengar hal tersebut, Aryesta sedikit bingung dan mulai membuka matanya."S–siapa yang lagi mikirin laki-laki lain? Kamu kali, yang lagi mikirin cewek-cewek kamu, kan?" Aryesta membalas tatapan suaminya yang terlihat marah.Namun, marah kenapa?Aryesta padahal diam saja sedari tadi, tetapi suaminya mendadak aneh.Hingga penyatuan keduanya berkahir, dengan napas tersengal-sengal."Aku lihat mantanmu masih mengirimkan pesan padamu. Apakah kalian udah saling menyimpan nomor hp lagi?" sinis Aleandra, dan kini sudah berbaring di sisi istrinya.Oh , karena itu."Ya elah, Mas. G
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya

40. Mengundang Pelakor

"Kamu itu apa-apaan, sih? Kok tadi ngomong gitu sama orang lain? Emangnya kamu enggak punya malu, apa?!" ketus Aryesta yang saat ini sudah masuk ke salah satu restaurant dekat pantai.Aleandra mengangkat bahunya tak peduli, sambil memesan makanannya karena memang dia sangat lapar.Aryesta yang masih kesal pun matanya memicing dan tangan melipat di dada, "Aku lagi kenalan sama orang, tapi kamu gangguin, Mas. Padahal aku enggak pernah gangguin kamu sama pacar-pacarmu!"Aleandra mengangkat alisnya dan bersandar pada kursi dengan senyum menjengkelkannya."Aku emang punya pacar, tapi aku enggak suka kalau istriku kegatelan sama cowok lain," imbuh Aleandra dengan gaya menyebalkannya.Aryesta yang mendengar pun menendang kaki meja hingga berderit, dan membuat Aleandra tersenyum miring."Kenapa harus kayak gitu? Kamu aja selingkuh sama mereka. Masa aku enggak boleh selingkuh juga?!" Aryesta masih melayangkan protesnya pada sang suami.Merasa senang memancing amarah istrinya, Aleandra masih ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status