Semua Bab Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah: Bab 141 - Bab 148

148 Bab

141. THE END

Deg!Lagi jantung Aleandra berdebar-debar penuh rasa sesak, mendengar dan membayangkan kejadian mengerikan yang menimpa Aryesta juga Dion.Hingga kening Aleandra mengerut bingung, lalu bertanya, "Bukankah Dion ditahan? Tapi kenapa dia bisa ada di tempat kejadian, Dok?"Bukan dokter yang menjawab, tetapi salah satu polisi berpangkat Jenderal yang menjawab semua kronologinya, hingga membuat mata Aleandra melebar sempurna, tak menyangka jika mantan mama tirinya sekejam itu."Adam, jangan biarkan perempuan sialan itu bebas dengan mudah dari balik jeruji besi." Aleandra mengepalkan tanganya kencang lalu melanjutkan, "buat dia mengerti akibatnya mengusik orang-orang di sekitarku. Dan buatlah neraka di lapas untuknya, Adam!"Nada penuh dendam membuat semua orang yang berada di sana menahan napas, hingga tak ada yang berani menjawab selain anggukan setuju dari sekretaris pribadinya.Sementara itu, Aleandra masuk ke dalam ruang perawatan dan melihat anaknya yang belum bisa menangis, kemudian di
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-11
Baca selengkapnya

142. Extra Part 1

Satu tahun berlalu ....Di tepi kolam renang ada balita yang sedang mengejar bola mainan, tatapan matanya berbinar-binar ketika menyadari jika mainannya hendak dia dapatkan, hingga ....Byur!Tubuh mungil dan sedikit gempal itu meluncur bebas di dalam air, dengan tangan berusaha mencapai permukaan air.Anehnya tak ada teriakan atau tangisan dari balita itu, yang ada hanya gerakan abstrak yang mencoba mencapai balon incarannya, sampai ...."Astaghfirullah aladzim. Apa yang kamu lakuin sama Dean, Mas!" pekik Aryesta yang baru saja tiba membawa makan siang untuk putranya.Namun, saking terkejutnya makanan itu langsung dia lempar dan menerjang suaminya yang justru tengah bersantai di pinggiran kolam renang.Memukul dada bidang suaminya keras dan menangis melihat putranya sedang berjuang di dalam air, membuat Aryesta panik bukan main.Bahkan kini Aryesta sudah nyaris menceburkan dirinya ke dalam kolam renang, tetapi tangannya langsung dicekal oleh suaminya."Stop manjaain Dean, Ar. Dan jang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-12
Baca selengkapnya

143. Extra Part 2

Sementara, tatapan mata Aryesta begitu tajam menatap kepergian Maria, sampai ...."Hati-hati menggelinding bola matamu, Ar," kikik Aleandra dengan senyum gelinya.Apalagi saat Aryesta langsung menatap ke arahnya dengan mata memicing, kemudian meraih tubuh putranya dari dekapan Aleandra."Aku masih belum maafin kamu ya, Mas! Dan malam ini tidak ada jatah apa pun untuk kamu!" Seraya pergi dari area kolam renang menuju ke dalam mansion.Ucapan Aryesta, tentu saja dibalas umpatan kesal Aleandra, karena dirinya tak ingin jatahnya dikurangi, tetapi apa mau dikata, ketika sang nyonya rumah sudah berbicara, maka semua orang harus tunduk.Hah!Aleandra mendesahkan napasnya, lalu mengeringkan tubuhnya menggunakan handuk, kemudian masuk ke toilet di sekitar kolam, untuk mengganti celananya yang basah dengan celana bahan selutut berwarna hitam, yang tubuhnya dibiarkan tanpa baju.Kemudian Aleandra kembali ke tepi kolam renang, menikmati kopi panas dan juga sup hangat, untuk meminimalisir sensasi m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-13
Baca selengkapnya

144. Extra Part 3

Aryesta yang saat ini sedang menggendong Dean, sudah berjalan menuju kamar khusus putra sulungnya itu. Akan tetapi, langkahnya tiba-tiba terhenti, saat tubuh gempal Dean menggeliat meminta diturunkan.Mau tak mau, Aryesta menurunkan bocilnya itu, kemudian menggandeng tangan Dean, yang langsung ditolak oleh sang putra.Hanya bisa menghela napasnya dalam-dalam, sambil mengikuti langkah kaki Dean yang belum bisa berlari lancar, tetapi cukup pasih dalam berjalan.Langkah kaki mungil Dean terus melangkah, sampai akhirnya melihat siluet seorang pelayan sedang berjalan menuju salah satu kamar, membuat Dean berseru kegirangan.Aryesta hanya bisa menggelengkan kepalanya, melihat tingkah menggemaskan putranya itu, tetapi tatapan hangat Aryesta berubah tajam, ketika tatapannya bersirobok dengan Maria, yang hendak memasuki kamar pelayannya."Dean sayang, kita mandi dulu, ya? Nanti kamu masuk angin, yuk!" ajak Aryesta dengan nada lembutnya, memegang pundak mungil putranya.Akan tetapi, tak menyangk
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-14
Baca selengkapnya

145. Extra Part 4

Ditanya seperti itu tentu saja Beni sedikit terkejut, dan menundukan tatapannya dari sang Nyonya.Hah!Aryesta menghela napas, lalu memiringkan tubuhnya, guna memberi jalan kepada Beni agar segera keluar dari kamarnya.Beni yang paham pun mengangguk, lalu berjalan menuju pintu, hingga suara Arsyeta mengudara, dan membuatnya seketika terhenti."Aku tidak mau tahu, Ben. Tapi bagaimanapun caranya, kamu harus berhasil pengaruhin suamiku tentang hal itu. Karena aku sudah sangat muak dengan pelayan tidak tahu diri itu terus-menerus mencuri perhatian suami juga anakku!"Usai mengatakan hal itu, Aryesta langsung masuk ke dalam kamar mandi, meninggalkan Beni yang paham dengan tugas yang diberikan oleh Aryesta padanya.Ya, selama ini keduanya memiliki misi rahasia. Tanpa ada orang yang tahu, sebuah misi menyingkirkan seseorang yang Aryesta anggap sebagai benalu di dalam rumah besarnya itu."Jangankan mempengaruhi Tuan Aleandra. Tadi saja bahas itu dengannya dia langsung salah paham padaku, Ar,"
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-15
Baca selengkapnya

146. Extra Part 5

Aleandra pun memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya, mengingat jika istrinya sedang mandi, inilah kesempatan untuknya agar bisa meminta jatah.Akan tetapi, angan itu langsung pupus, ketika istrinya sudah berganti pakaian, dan hendak keluar, lengkap dengan tas kecilnya.Dahi Aleandra sedikit berkerut, kemudian bertanya, "Mau pergi ke mana kamu hari ini, Ar?"Mendapatkan pertanyaan mendadak dari seseorang yang sebelumnya tak Arsyeta prediksi, tentu saja perempuan itu mengusap dadanya naik turun, lalu menatap malas netra penuh curiga dari suaminya."Aku mau pergi ke mall. Lagian untuk apa aku di sini, jika kehadiranku tak pernah dibutuhkan oleh suami dan anakku, hmh?" sinis Aryesta yang hatinya mulai dongkol, ketika harus menghadapi Aleandra juga Dean yang tantruman, dan selalu menguji kesabarannya.Sama halnya seperti sekarang, saat langkah kaki Aryesta hendak melaju, tiba-tiba terdengar teriakan balita, membuatnya menoleh dan melihat jika putranya sedang berlari mendekat ke arahnya."
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-17
Baca selengkapnya

147. Extra Part 6

Dua tahun telah berlalu setelah kekesalan Aryesta pada saat itu.Pada saat putranya berlari ke arahnya tanpa baju, lalu terjatuh, Aryesta pun benar-benar pergi ke mall, quality time dengan putra tersayangnya.Bahkan setelah itu Aryesta tak lagi banyak bicara, ataupun menegur. Aryesta bagai orang asing di kediamannya sendiri.Saking asingnya, Aleandra dibuat uring-uringan, karena Aryesta tak pernah sebinal dulu lagi.Bahkan Aryesta terkesan dingin, dan hanya melayaninya bak seorang pelacur, yang setelah berhubungan badan, Aryesta akan pergi ke kamar berbeda, tanpa pelukan hangat setiap malamnya.Sama halnya kali ini, tubuh Aryesta terasa remuk redam, ketika terbangun di tengah malam, kemudian dia meringis, karena hujaman suaminya sangat brutal.Bahkan jalan pun terasa perih, merasa jika inti tubuhnya seperti lecet, membuat Aryesta hati-hati dalam melangkah, menuruni ranjang, lalu memakai piyama lengan pendek, yang kakinya panjang.Setelah mencapai pintu kamar, Aryesta berbalik badan, l
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-17
Baca selengkapnya

148. Extra Part 7

"Untung saja lampunya mati. Jadi aku bisa jalanin misiku malam ini," ucap Maria yang sesekali menatap ke belakang, takut diikuti oleh seseorang.Jantungnya berdebar-debar kencang, setelah apa yang baru saja dia lakukan tadi."Rencana kali ini harus berhasil pokoknya," ujar Maria yang sedikit berdesis, "Mana aku sampai pegang anunya si Ben lagi. Ditambah harus pura-pura ngedesah. Iyuuuh, menjijikan banget. Kalau kayak gituannya sama Tuan Aleandra sih, aku seneng banget."Maria bergidik ngeri membayangkan dirinya saat mengeluarkan benda pusaka itu dari celana bahan Beni, ditambah dia siram pakai sedikit air mineral, untuk efek basahnya. Dan terakhir menunggu Aryesta turun untuk mengambil minum, lalu dia mendesahkan suaranya, agar Aryesta mencari sumber suara. Setelah itu, barulah dia menyelinap dari gelapnya malam, karena memang di mansion itu sangat jarang menyalakan lampu utama ketika malam hari. Membuat rencananya hampir berjalan mulus.Ya, semua itu adalah rencana Maria untuk menjeb
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status