Semua Bab Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah: Bab 121 - Bab 130

151 Bab

121. Fakta ....

"Tidak mungkin," lirih Aryesta, yang bahunya langsung melemas saat mendengar pengakuan tak terduga dari mantan madunya ini.Sementara itu, Tiysa yang tak bisa berbohong pun hanya mampu menghela napasnya saja, karena sungguh demi apa pun, Tisya sangat bingung harus bagaimana sekarang.Terlebih Tisya tahu jika Aryesta pasti akan membencinya atau bahkan melaporkannya ke pihak berwajib, karena selama ini dia diam saja setelah tahu kebenarannya.Akan tetapi, Tisya tak punya pilihan selain diam. Dan sekarang Tisya tak mau lagi menutupinya. Karena itulah Tisya memutuskan untuk menceritakan semuanya sekarang.Satu tarikan napas Tisya ambil, lalu dia keluarkan, seblum akhirnya berkata, "Aku akan menjelaskan semuanya. Dan mengenai keputusanmu, aku tidak peduli lagi, meskipun nantinya kamu akan melaporkanku pada polisi."Sejenak dibalut rasa syok, Aryesta akhirnya mengalihkan perhatian dari keterkejutannya ke arah Tisya.Melihat jika lawan bicaranya sudah mulai menyimak penjelasan, Tisya pun akhi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-27
Baca selengkapnya

122. Kesepakatan ....

"Sebenernya aku itu sakit hati karena ditalak sama Mas Al tadi pagi di bandara. Tapi melihat kamu yang tidak peduli pada suamimu, kayakanya aku ada harapan untuk kembali bersamanya lagi."Entah kenapa, tiba-tiba dada Aryesta seolah terbakar, hanya karena mendengar kalimat menantang dari Tisya barusan.Matanya menatap tajam ke arah Tisya yang masih santai, meski Aryesta tahu ada kepedihan besar di dalam tatapan sendu Tisya.Mengingat semua hal yang menimpa Tisya, tentu saja Aryesta merasa prihatin dan tak bisa sepenuhnya membenci perempuan itu, karena ternyata semua yang menimpa ibunya adalah andil darinya juga, yang terlalu pembangkang kala itu.Membuat papa dari Tisya mengalami tekanan berat dalam hidupnya, sampai berujung mengakhiri hidupnya. Yang dilanjutkan dengan dendam kesumat ibunya Tisya.Namun, satu yang harus Aryesta garis bawahi, jika saja keluarganya bisa lebih peka terhadap keadaan ibunya yang sakit waktu itu, dan menyadari meminum obat yang salah, tentunya sang ibu tak mu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-01
Baca selengkapnya

123. Gundah

Masih teringat jelas apa yang baru saja Aryesta katakan padanya di sambungan telepon, yang diputus sepihak oleh istrinya itu."Sialan! Apa yang harus aku lakukan sekarang," geram Aleandra di tengah kondisi tubuhnya yang selalu saja lemah.Ya Tuhan, Aleandra rindu pelukan hangat sang istri, dan dia juga rindu pada kondisi fisiknya yang selalu prima jika di dekat perempuan tercintanya itu.Namun, kali ini dirinya berada di sebuah pilihan paling sulit. Membuatnya mengeraskan rahang, saking kesalnya pada kesepakatan yang Aryesta berikan tadi.Kegelisahan Aleandra tentu saja membuat Adam sang sekretaris pribadi menggelengkan kepalanya, tak habis pikir."Ini yang membuatku malas menikah, Al."Ucapan Adam membuat Aleandra mendengkus dan menatap tajam ke arah sahabatnya itu."Melihat kehidupan rumah tanggamu yang seperti ini, membuatku semakin yakin untuk tidak menikah," cetus Adam dengan pandangan kosong, yang sialnya, matanya tiba-tiba menyipit, saat bayangan wajah cantik Dinda terbayang di
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-04
Baca selengkapnya

124. Kemungkinan Terburuk

"Tolong jelaskan apa maksud kamu, Aryesta, " pinta Tisya yang masih merasa kebingungan itu.Aryesta pun menarik napas panjang, lalu menyandarkan punggung pada kursi. Menatap sekitar sejenak."Aku tahu, Kak Derren tidak akan melepaskanmu. Dan mungkin saja Kak Derren mengabaikan dirimu nantinya," kata Aryesta dengan helaan napas berat."Tapi jika Kak Derren main tangan atau berbuat yang tidak-tidak padamu, kamu bisa mengadukannya padaku nanti.""Apa yang akan aku dapatkan, jika nanti aku mengadukan apa yang dia perbuat padaku?" tanya Tisya cepat, "dan keuntungan apa yang aku miliki, jika suatu saat nanti kakak sepupumu itu melakukan KDRT padaku?"Tepat sekali. Aryesta sudah menunggu pertanyaan ini, kemudian perempuan hamil itu pun perlahan menjelaskan semuanya. "Yang pertama aku akan menegurnya.""Aku rasa, menegur laki-laki seperti dia tidak akan ada gunanya, Aryesta, " sela Tisya, yang merasa poin pertama tidak menguntungkannya sama sekali.Aryesta yang mendengar itu, hanya tersenyum
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-07
Baca selengkapnya

125. Tak Berdaya

"Halo, Mas? Kenapa?"Pertanyaan Tisya dibalut rasa takut. Takut jika laki-laki itu akan membuangnya. Takut jika semua kekhawatirannya benar-benar terjadi.Sama halnya dengan Aryesta, yang saat ini dadanya berdebar kencang, menunggu apalagi yang akan suaminya putuskan.Entah kenapa, Aryesta cemas. Mencemaskan pilihan Aleandra, yang sering tak terduga seperti sebelumnya.Bahkan Aryesta tak pernah berpikir sebelumnya, jika dia akan dimadu oleh Aleandra dengan Tisya. Untuk itulah, ada ketakukan tersendiri yang dia rasakan.Kedua tangan Aryesta meremat gaun hamilnya di atas paha. Duduk dengan tegang, menunggu kelanjutan informasi dari suaminya.Tak berbeda jauh dengan Tisya, kini dia menelan ludahnya susah payah. Menanti keputusan.Sementara itu, di seberang telepon sana Aleandra menarik napasnya sangat dalam, kemudian mengeluarkannya secara perlahan."Dengan kesadaran penuh, aku Aleandra menjatuhkan talak 3 padamu Tisya Rhani binti Denrik, tanpa amarah dan tanpa paksaan!"Deg!Kedua jantun
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-09
Baca selengkapnya

126. Sudah Nasib

Suara bel terdengar, membuat Aleandra menoleh ke arah Adam, yang sedari tadi hanya menyimak di pojok sofa. Mengerti tatapan bertanya bos-nya, Adam pun langsung paham dan bangkit, membuka pintu. "Kalian berdua?"Pertanyaan tersebut membuat Aleandra bangkit, melihat siapa gerangan yang berada di pintu masuk unit-nya. Setelah melihat siapa gerangan tamu yang baru saja datang, Aleandra langsung bergegas dan menarik salah satu lengan perempuan itu. "Kami sudah sepakat, pokoknya besok setelah acara pernikahan mereka, kita akan langsung pulang ke Indonesia, bareng papamu juga, Ar," ucap Aleandra dengan binar bahagia di matanya. "Tapi, Mas. Kamu enggak bercanda, kan?" Aryesta bertanya, perihal keputusan laki-laki itu tadi di telepon. Tentu saja, Aleandra menganggukkan kepalanya dan langsung membawa Aryesta ke dalam kamarnya. Meninggalkan tiga orang lainnya yang berada di dalam ruang tamu itu. Melihat bos-nya sudah memasuki kamar, Adam pun ikut beranjak. Bukan ke kamar, tetapi ke dapur,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-10
Baca selengkapnya

127. Kehadiran Seseorang

"Kamu masih marah sama aku?"Pertanyaan Aleandra membuat Aryesta yang sedang memandang awan-awan di jendela kaca pesawat itu sontak menoleh.Satu helaan napas Aleandra embuskan, kemudian mendekati tubuh istrinya. Menaruh dagu yang sudah terdapat janggut tipis itu dia taruh di ceruk leher sang istri.Aryesta pun ikut menghela napas sejenak, kemudian mengusap-usap rambut tebal suaminya penuh perhatian."Aku cuman takut kalau keputusan kita ini salah, Mas," beo Aryesta, yang sedang membayangkan nasib mantan madunya.Ya, keduanya ini sedang berada di dalam pesawat, bertujuan untuk kembali ke Tanah air Indonesia. Meninggalkan Tisya yang sudah resmi menjadi istri Derren Rynegan secara kilat.Entah kenapa di dalam hati Aryesta merasa ada sesuatu yang mengganjal. Entah apa itu, tetapi jantungnya berdebar-debar tak menentu. Gelisah yang dia sndiri pun tak tahu alasannya.Aleandra yang sama gelisahnya pun, kini melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Aryesta, disusul elusan lembut pada perut
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-27
Baca selengkapnya

128. Hancur

Kedua bola mata Aryesta membola sempurna melihat seseorang yang berjalan mendekat dengan seringai di bibir merahnya.Tanpa banyak kata sosok itu langsung menggedor-gedor kaca mobil di samping Aryesta, yang semakin membuat ibu hamil itu terkejut."Keluar kamu, sialan!" teriaknya sambil terus menggedor-gedor kaca mobil."Gara-gara kamu, hidupku hancur, berengsek!" Lagi teriakan dan gedoran semakin menjadi-jadi, hal tersebut membuat rahang Aleandra mengatup keras.Aleandra menoleh ke arah istrinya yang terlihat sangat syok, kemudian dia hendak keluar, tetapi tangannya langsung dicegah oleh perempuan di sampingnya.Aryesta menggelengkan kepalanya panik, "Kamu jangan keluar, Mas. Aku takut ... aku takut dia nyakitin kamu."Aleandra tentu saja tersenyum, mengelus pipi istrinya, "Aku tidak mungkin kalah sama mantan ibu tiriku, Sayang. Kamu tenang saja, oke?"Dor!Baru saja Aleandra hendak keluar dari dalam mobil, untuk menghadapi perempuan yang ternyata Ranti, tiba-tiba saja sebuah tembakan m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-30
Baca selengkapnya

129. Ingin Bertemu

Aleandra terdiam dan tidak langsung menjawab pertanyaan dari istrinya. Hingga Aryesta kembali mengulangi pertanyaannya lagi."Mas? Kamu yang bikin Tante Ranti hancur kayak gini?"Dan saat itulah Aleandra berani menjawab dengan suara tenangnya, "Aku bisa lakuin apa pun untuk semua orang yang aku cintai, Ar."Deg!Entah karena apa, tetapi dada Aryesta berdegup sangat kencang, karena dirinya tak menyangka jika suaminya bisa berbuat sejauh itu."Aku pikir kamu tidak bisa melakukan hal kayak gitu, Mas," cicit Aryesta dengan tangan mengepal, menahan perasaan kurang nyamannya.Seperti tahu apa yang sedang istrinya rasakan, Aleandra pun tersenyum tipis dan mengusap pelan perut buncit Aryesta dari luar baju."Aku orangnya sangat nekat, Sayang. Mungkin kamu lupa kalau aku yang berhasil bikin kamu diceraikan pas malam pertama kamu nikah sama Dion," ejek Aleandra, yang dibalas dengkusan kesal Aryesta.Perjalanan menuju kediaman keluarga Ribela pun akhirnya sampai juga, dan kedatangan mereka disamb
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-31
Baca selengkapnya

130. Mencoba Bunuh Diri

"Aku bilang tidak setuju, ya tidak setuju, Ar!" kata Aleandra dengan mengepalkan tangannya kencang."Lagi pula, kamu mau ngapain sih, datang ke sana nemuin dia? Mau temu kangen sama mantan, hah?!"Mendengar tuduhan tak berdasar yang keluar dari mulut Aleandra tentu saja membuat Aryesta terkejut dan mendelik padanya."Aku dengar Mas Dion sakit, dan dia pengen ketemu aku bentar doang, Mas. Itu saja. Tidak lebih," jelas Aryesta yang tatapan memelasnya. Berharap suami posesifnya ini memberikan izin.Akan tetapi, Aleandra justru mendecih tak suka, karena Aryesta sangat antusias untuk bertemu dengan mantan suami perempuan itu.Sial!Apa yang harus Aleandra lakukan sekarang?Kini laki-laki itu bimbang, dan tak suka dalam posisi serba salah begini. Apalagi dia mengingat, jika Aryesta tengah mengandung calon putra/putrinya, membuat Aleandra sedikit memikirkan."Mas?" Lagi, Aryesta bertanya, tetapi kali ini matanya berkaca-kaca dan hampir menjatuhkan air matanya.Melihat wajah tak berdaya menahan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
111213141516
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status