Share

122. Kesepakatan ....

last update Last Updated: 2025-03-01 17:29:22
"Sebenernya aku itu sakit hati karena ditalak sama Mas Al tadi pagi di bandara. Tapi melihat kamu yang tidak peduli pada suamimu, kayakanya aku ada harapan untuk kembali bersamanya lagi."

Entah kenapa, tiba-tiba dada Aryesta seolah terbakar, hanya karena mendengar kalimat menantang dari Tisya barusan.

Matanya menatap tajam ke arah Tisya yang masih santai, meski Aryesta tahu ada kepedihan besar di dalam tatapan sendu Tisya.

Mengingat semua hal yang menimpa Tisya, tentu saja Aryesta merasa prihatin dan tak bisa sepenuhnya membenci perempuan itu, karena ternyata semua yang menimpa ibunya adalah andil darinya juga, yang terlalu pembangkang kala itu.

Membuat papa dari Tisya mengalami tekanan berat dalam hidupnya, sampai berujung mengakhiri hidupnya. Yang dilanjutkan dengan dendam kesumat ibunya Tisya.

Namun, satu yang harus Aryesta garis bawahi, jika saja keluarganya bisa lebih peka terhadap keadaan ibunya yang sakit waktu itu, dan menyadari meminum obat yang salah, tentunya sang ibu tak mu
😈BM Novita OTW🐊

Heum🤔 kira-kira apa keputusan Al nih? Hihihi🤭🤭

| 3
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   123. Gundah

    Masih teringat jelas apa yang baru saja Aryesta katakan padanya di sambungan telepon, yang diputus sepihak oleh istrinya itu."Sialan! Apa yang harus aku lakukan sekarang," geram Aleandra di tengah kondisi tubuhnya yang selalu saja lemah.Ya Tuhan, Aleandra rindu pelukan hangat sang istri, dan dia juga rindu pada kondisi fisiknya yang selalu prima jika di dekat perempuan tercintanya itu.Namun, kali ini dirinya berada di sebuah pilihan paling sulit. Membuatnya mengeraskan rahang, saking kesalnya pada kesepakatan yang Aryesta berikan tadi.Kegelisahan Aleandra tentu saja membuat Adam sang sekretaris pribadi menggelengkan kepalanya, tak habis pikir."Ini yang membuatku malas menikah, Al."Ucapan Adam membuat Aleandra mendengkus dan menatap tajam ke arah sahabatnya itu."Melihat kehidupan rumah tanggamu yang seperti ini, membuatku semakin yakin untuk tidak menikah," cetus Adam dengan pandangan kosong, yang sialnya, matanya tiba-tiba menyipit, saat bayangan wajah cantik Dinda terbayang di

    Last Updated : 2025-03-04
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   124. Kemungkinan Terburuk

    "Tolong jelaskan apa maksud kamu, Aryesta, " pinta Tisya yang masih merasa kebingungan itu.Aryesta pun menarik napas panjang, lalu menyandarkan punggung pada kursi. Menatap sekitar sejenak."Aku tahu, Kak Derren tidak akan melepaskanmu. Dan mungkin saja Kak Derren mengabaikan dirimu nantinya," kata Aryesta dengan helaan napas berat."Tapi jika Kak Derren main tangan atau berbuat yang tidak-tidak padamu, kamu bisa mengadukannya padaku nanti.""Apa yang akan aku dapatkan, jika nanti aku mengadukan apa yang dia perbuat padaku?" tanya Tisya cepat, "dan keuntungan apa yang aku miliki, jika suatu saat nanti kakak sepupumu itu melakukan KDRT padaku?"Tepat sekali. Aryesta sudah menunggu pertanyaan ini, kemudian perempuan hamil itu pun perlahan menjelaskan semuanya. "Yang pertama aku akan menegurnya.""Aku rasa, menegur laki-laki seperti dia tidak akan ada gunanya, Aryesta, " sela Tisya, yang merasa poin pertama tidak menguntungkannya sama sekali.Aryesta yang mendengar itu, hanya tersenyum

    Last Updated : 2025-03-07
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   125. Tak Berdaya

    "Halo, Mas? Kenapa?"Pertanyaan Tisya dibalut rasa takut. Takut jika laki-laki itu akan membuangnya. Takut jika semua kekhawatirannya benar-benar terjadi.Sama halnya dengan Aryesta, yang saat ini dadanya berdebar kencang, menunggu apalagi yang akan suaminya putuskan.Entah kenapa, Aryesta cemas. Mencemaskan pilihan Aleandra, yang sering tak terduga seperti sebelumnya.Bahkan Aryesta tak pernah berpikir sebelumnya, jika dia akan dimadu oleh Aleandra dengan Tisya. Untuk itulah, ada ketakukan tersendiri yang dia rasakan.Kedua tangan Aryesta meremat gaun hamilnya di atas paha. Duduk dengan tegang, menunggu kelanjutan informasi dari suaminya.Tak berbeda jauh dengan Tisya, kini dia menelan ludahnya susah payah. Menanti keputusan.Sementara itu, di seberang telepon sana Aleandra menarik napasnya sangat dalam, kemudian mengeluarkannya secara perlahan."Dengan kesadaran penuh, aku Aleandra menjatuhkan talak 3 padamu Tisya Rhani binti Denrik, tanpa amarah dan tanpa paksaan!"Deg!Kedua jantun

    Last Updated : 2025-03-09
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   126. Sudah Nasib

    Suara bel terdengar, membuat Aleandra menoleh ke arah Adam, yang sedari tadi hanya menyimak di pojok sofa. Mengerti tatapan bertanya bos-nya, Adam pun langsung paham dan bangkit, membuka pintu. "Kalian berdua?"Pertanyaan tersebut membuat Aleandra bangkit, melihat siapa gerangan yang berada di pintu masuk unit-nya. Setelah melihat siapa gerangan tamu yang baru saja datang, Aleandra langsung bergegas dan menarik salah satu lengan perempuan itu. "Kami sudah sepakat, pokoknya besok setelah acara pernikahan mereka, kita akan langsung pulang ke Indonesia, bareng papamu juga, Ar," ucap Aleandra dengan binar bahagia di matanya. "Tapi, Mas. Kamu enggak bercanda, kan?" Aryesta bertanya, perihal keputusan laki-laki itu tadi di telepon. Tentu saja, Aleandra menganggukkan kepalanya dan langsung membawa Aryesta ke dalam kamarnya. Meninggalkan tiga orang lainnya yang berada di dalam ruang tamu itu. Melihat bos-nya sudah memasuki kamar, Adam pun ikut beranjak. Bukan ke kamar, tetapi ke dapur,

    Last Updated : 2025-03-10
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   127. Kehadiran Seseorang

    "Kamu masih marah sama aku?"Pertanyaan Aleandra membuat Aryesta yang sedang memandang awan-awan di jendela kaca pesawat itu sontak menoleh.Satu helaan napas Aleandra embuskan, kemudian mendekati tubuh istrinya. Menaruh dagu yang sudah terdapat janggut tipis itu dia taruh di ceruk leher sang istri.Aryesta pun ikut menghela napas sejenak, kemudian mengusap-usap rambut tebal suaminya penuh perhatian."Aku cuman takut kalau keputusan kita ini salah, Mas," beo Aryesta, yang sedang membayangkan nasib mantan madunya.Ya, keduanya ini sedang berada di dalam pesawat, bertujuan untuk kembali ke Tanah air Indonesia. Meninggalkan Tisya yang sudah resmi menjadi istri Derren Rynegan secara kilat.Entah kenapa di dalam hati Aryesta merasa ada sesuatu yang mengganjal. Entah apa itu, tetapi jantungnya berdebar-debar tak menentu. Gelisah yang dia sndiri pun tak tahu alasannya.Aleandra yang sama gelisahnya pun, kini melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Aryesta, disusul elusan lembut pada perut

    Last Updated : 2025-03-27
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   128. Hancur

    Kedua bola mata Aryesta membola sempurna melihat seseorang yang berjalan mendekat dengan seringai di bibir merahnya.Tanpa banyak kata sosok itu langsung menggedor-gedor kaca mobil di samping Aryesta, yang semakin membuat ibu hamil itu terkejut."Keluar kamu, sialan!" teriaknya sambil terus menggedor-gedor kaca mobil."Gara-gara kamu, hidupku hancur, berengsek!" Lagi teriakan dan gedoran semakin menjadi-jadi, hal tersebut membuat rahang Aleandra mengatup keras.Aleandra menoleh ke arah istrinya yang terlihat sangat syok, kemudian dia hendak keluar, tetapi tangannya langsung dicegah oleh perempuan di sampingnya.Aryesta menggelengkan kepalanya panik, "Kamu jangan keluar, Mas. Aku takut ... aku takut dia nyakitin kamu."Aleandra tentu saja tersenyum, mengelus pipi istrinya, "Aku tidak mungkin kalah sama mantan ibu tiriku, Sayang. Kamu tenang saja, oke?"Dor!Baru saja Aleandra hendak keluar dari dalam mobil, untuk menghadapi perempuan yang ternyata Ranti, tiba-tiba saja sebuah tembakan m

    Last Updated : 2025-03-30
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   129. Ingin Bertemu

    Aleandra terdiam dan tidak langsung menjawab pertanyaan dari istrinya. Hingga Aryesta kembali mengulangi pertanyaannya lagi."Mas? Kamu yang bikin Tante Ranti hancur kayak gini?"Dan saat itulah Aleandra berani menjawab dengan suara tenangnya, "Aku bisa lakuin apa pun untuk semua orang yang aku cintai, Ar."Deg!Entah karena apa, tetapi dada Aryesta berdegup sangat kencang, karena dirinya tak menyangka jika suaminya bisa berbuat sejauh itu."Aku pikir kamu tidak bisa melakukan hal kayak gitu, Mas," cicit Aryesta dengan tangan mengepal, menahan perasaan kurang nyamannya.Seperti tahu apa yang sedang istrinya rasakan, Aleandra pun tersenyum tipis dan mengusap pelan perut buncit Aryesta dari luar baju."Aku orangnya sangat nekat, Sayang. Mungkin kamu lupa kalau aku yang berhasil bikin kamu diceraikan pas malam pertama kamu nikah sama Dion," ejek Aleandra, yang dibalas dengkusan kesal Aryesta.Perjalanan menuju kediaman keluarga Ribela pun akhirnya sampai juga, dan kedatangan mereka disamb

    Last Updated : 2025-03-31
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   130. Mencoba Bunuh Diri

    "Aku bilang tidak setuju, ya tidak setuju, Ar!" kata Aleandra dengan mengepalkan tangannya kencang."Lagi pula, kamu mau ngapain sih, datang ke sana nemuin dia? Mau temu kangen sama mantan, hah?!"Mendengar tuduhan tak berdasar yang keluar dari mulut Aleandra tentu saja membuat Aryesta terkejut dan mendelik padanya."Aku dengar Mas Dion sakit, dan dia pengen ketemu aku bentar doang, Mas. Itu saja. Tidak lebih," jelas Aryesta yang tatapan memelasnya. Berharap suami posesifnya ini memberikan izin.Akan tetapi, Aleandra justru mendecih tak suka, karena Aryesta sangat antusias untuk bertemu dengan mantan suami perempuan itu.Sial!Apa yang harus Aleandra lakukan sekarang?Kini laki-laki itu bimbang, dan tak suka dalam posisi serba salah begini. Apalagi dia mengingat, jika Aryesta tengah mengandung calon putra/putrinya, membuat Aleandra sedikit memikirkan."Mas?" Lagi, Aryesta bertanya, tetapi kali ini matanya berkaca-kaca dan hampir menjatuhkan air matanya.Melihat wajah tak berdaya menahan

    Last Updated : 2025-04-02

Latest chapter

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   154. Extra Part 13

    Aleandra berdiri di balkon kamarnya, memandang langit malam dengan tatapan kosong.Ya, setelah kelahiran bayi Adam dan Dinda 3 jam yang lalu, Aleandra putuskan kembali ke rumah, melanjutkan sisa-sisa masalah yang sebelumnya sudah diurusi oleh Beni."Apakah bayinya setampan Dean, Mas?" ucal Aryesta seraya merengkuh tubuh suaminya dari belakang.Hal yang membuat Aleandra terlonjak saking kagetnya. Beruntung laki-laki itu mengenali aroma parfum yang menempel di kulit istrinya, sehingg tak berakhir dia banting, karena Aleandra sangat tak menyukai sentuhan lawan jenis, selain istrinya saja.Aleandra tersenyum dan menggelengkan kepalanya tak setuju, "Dean yang paling tampan, Ar. Kau tenang saja, di kemudian hari pasti Dean yang akan menang jika mereka terjebak cinta jajar genjang."Aryesta terkekeh mendengarnya sambil berjalan ke samping, dan menyandarkan kepalanya di lengan sang suami."Jadi namanya Bian Reganza, Mas?"Aleandra menganggukan kepalanya, lalu tanpa menunggu waktu yang lama unt

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   153. Extra Part 12

    Maria melangkah pelan menuju punggung Dinda, sampai ....Bruk!"Argh!" teriak Dinda dengan tubuhnya yang sudah terjungkal ke depan, perut buncitnya pun menempel ke atas lantai dengan hantaman keras."Dinda!" Adam refleks membentak, melihat istrinya terjatuh dan mengerang di atas lantai.Sampai akhirnya dia sadar jika ada seseorang di belakang, yang sedang mematung tak percaya, dengan apa yang baru saja dia lakukan pada adik ipar dari Nyonya rumah ini."Kau ... dasar perempuan kurang ajar!" suara Adam menggelegar berat, lalu melangkah ke arah Maria hingga ....Bugh!Bruk!"Argh!" Maria meringis sata bahunya ditonjok dan disungkurkan dengan kekuatan penuh, membuat tubuhnya terpelanting di atas lantai, dan mengenai guji di dekatnya, membuat semua orang yang baru saja masuk rumah, langsung berhamburan mencari sumber suara.Semua orang menatap terkejut, saat Dinda terjatuh dan menangis, sambil menatap paha putihnya yang sudah dilumuri darah segar.Kemudian tatapan semua orang menoleh ke ara

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   152. Extra Part 11

    Dada Maria berdebar keras, mendengar suara berat itu, suara yang sangat jarang dia dengar, kini laki-laki itu datang juga ke mansion tuannya.Maria masih mematung, dan belum membalikkan badannya, takut jika laki-laki itu mengadukannya pada sang Tuan, ataupun memprovokasi tuannya untuk memecatnya dari pekerjaan ini.Laki-laki yang ternyata adalah Adam, wakil direktur di perusahaan Alra Grup, sekaligus sahabat Aleandra itu pun berjalan 4 langkah, kemudian berhenti, tepat di depan Maria, membuatnya membelakangi Maria saat ini."Saya mengetahui niat busukmu itu, bahkan saya yakin, kalau sahabat saya juga sudah mengetahuinya. Dia diam hanya karena menganggap kamu bukan lawan sepadannya saja. Jadi jangan terlalu percaya diri, Maria."Perkataan Adam langsung membuat lutut Maria lemas, hingga tubuh Maria ambruk ke atas lantai, tetapi baru saja Adam hendak menoleh ke belakang untuk melihat kondisi Maria, dari arah dalam rumah muncullah seseorang."Sayang! Kamu berani gatel sama pengasuh kegatel

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   151. Extra Part 10

    "J–jadi Tuan tahu kalau Maria itu ...."Ucapan Beni menggantung, dan menatap tuannya sedang tersenyum miring, diiringi anggukan kepala untuk membenarkan apa yang ada di dalam kepala Beni."Maria berhalusinasi terlalu tinggi, hingga bermimpi ingin menjadi Nyonya rumahku. Oh, sungguh menggelikan. Bahkan Maria belum ada seujung kukunya istriku, Ben," kekeh Aleandra, yang mentertawakan kelakuan absurd baby sister putranya.Namun,satu alis Beni terangkat, dan bingung dengan apa yang ada di dalam kepala tuannya pun kembali bertanya."Kalau Tuan tahu kelakuan perempuan kampret itu, kenapa Tuan belum juga mengusirnya?"Aleandra tersenyum singkat, lalu mengangkat kedua bahunya, "Seperti yang kubilang tadi. Aku cukup terhibur dengan kecemburuan istriku, dan sangat menyenangkan melihat kesulitan Maria, saat menghadapi ketantrumannya Dean."Beni cukup mengerti, dan memang cukup menghibur melihat Maria dalam kesulitan menghadapi Dean selama ini.Hingga akhirnya percakapan keduanya selesai, karena d

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   150. Extra Part 9

    "I–ini tidak mungkin," lirih Aleandra yang masih tak percaya dengan diagnosa dokter tadi.Masih sangat terkejut, kini Aleandra duduk di bangku yang tersedia di luar ruang perawatan. Kemudian matanya menatap pintu kamar VVIP tempat istrinya beristirahat.Sibuk dengan lamunan, tiba-tiba saja seseorang menepuk bahu Aleandra, membuatnya sedikit terlonjak kaget, saat melihat Beni datang tanpa Dean.Berhubung ini rumah sakit, dengan usia Dean yang baru 3 tahun, membuat balita itu mau tak mau harus duduk manis di mansion mewahnya, ditemani Denia, juga Dinda untuk menjaganya, selama Aryesta belum diperbolehkan pulang."Saya minta maaf mengenai kejadian dua hari lalu, Tuan. Tapi yang jelas kami tidak memiliki hubungan apa pun selain Nyonya dan bodyguard-nya saja," jelas Beni membuka pembicaraan, karena laki-laki itu belum mengetahui hasil pemeriksaan medis sang Nyonya.Ada helaan napas dari Aleandra saat mendengar penjelasan tersebut. Karena sebetulnya dia pun tahu kebenarannya, setelah mengece

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   149. Extra Part 8

    Meninggalkan Maria yang masih menyeringai di belakang, Aleandra sudah berjalan menjauh, menururni anak tangga, dan mata tajamnya menyapu ruang tamu yang lampunya sudah menyala.Dan entah kenapa perasaannya mendadak tak tenang, setelah mendapat aduan dari baby sister putranya tadi, mengenai keberadaan istrinya yang sedang berduaan dengan salah satu orang kepercayaannya, yaitu Beni."Aku tidak akan memaafkanmu kali ini, Ar. Kita lihat saja setelah ini apa yang akan aku lakukan padamu," cicit Aleandra dengan tangan mengepal kencang. Terus berjalan hingga kakinya berhenti di ambang pintu dan melihat sesuatu yang membuat dadanya terbakar api cemburu. Di depan sana ... Beni sedang memeluk pinggang istrinya, membuat Aleandra berteriak kencang."Apa yang kalian lakukan di sini, brengsek!"Bugh!Bugh!Bugh!Dengan brutal Aleandra menarik kerah kemeja Beni, lalu memberikan 3 pukulan pada laki-laki yang sudah sangat lancang menyentuh miliknya. Sialan!Gigi Aleandra bergemelutuk, saat bayangan

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   148. Extra Part 7

    "Untung saja lampunya mati. Jadi aku bisa jalanin misiku malam ini," ucap Maria yang sesekali menatap ke belakang, takut diikuti oleh seseorang.Jantungnya berdebar-debar kencang, setelah apa yang baru saja dia lakukan tadi."Rencana kali ini harus berhasil pokoknya," ujar Maria yang sedikit berdesis, "Mana aku sampai pegang anunya si Ben lagi. Ditambah harus pura-pura ngedesah. Iyuuuh, menjijikan banget. Kalau kayak gituannya sama Tuan Aleandra sih, aku seneng banget."Maria bergidik ngeri membayangkan dirinya saat mengeluarkan benda pusaka itu dari celana bahan Beni, ditambah dia siram pakai sedikit air mineral, untuk efek basahnya. Dan terakhir menunggu Aryesta turun untuk mengambil minum, lalu dia mendesahkan suaranya, agar Aryesta mencari sumber suara. Setelah itu, barulah dia menyelinap dari gelapnya malam, karena memang di mansion itu sangat jarang menyalakan lampu utama ketika malam hari. Membuat rencananya hampir berjalan mulus.Ya, semua itu adalah rencana Maria untuk menjeba

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   147. Extra Part 6

    Dua tahun telah berlalu setelah kekesalan Aryesta pada saat itu.Pada saat putranya berlari ke arahnya tanpa baju, lalu terjatuh, Aryesta pun benar-benar pergi ke mall, quality time dengan putra tersayangnya.Bahkan setelah itu Aryesta tak lagi banyak bicara, ataupun menegur. Aryesta bagai orang asing di kediamannya sendiri.Saking asingnya, Aleandra dibuat uring-uringan, karena Aryesta tak pernah sebinal dulu lagi.Bahkan Aryesta terkesan dingin, dan hanya melayaninya bak seorang pelacur, yang setelah berhubungan badan, Aryesta akan pergi ke kamar berbeda, tanpa pelukan hangat setiap malamnya.Sama halnya kali ini, tubuh Aryesta terasa remuk redam, ketika terbangun di tengah malam, kemudian dia meringis, karena hujaman suaminya sangat brutal.Bahkan jalan pun terasa perih, merasa jika inti tubuhnya seperti lecet, membuat Aryesta hati-hati dalam melangkah, menuruni ranjang, lalu memakai piyama lengan pendek, yang kakinya panjang.Setelah mencapai pintu kamar, Aryesta berbalik badan, la

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   146. Extra Part 5

    Aleandra pun memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya, mengingat jika istrinya sedang mandi, inilah kesempatan untuknya agar bisa meminta jatah.Akan tetapi, angan itu langsung pupus, ketika istrinya sudah berganti pakaian, dan hendak keluar, lengkap dengan tas kecilnya.Dahi Aleandra sedikit berkerut, kemudian bertanya, "Mau pergi ke mana kamu hari ini, Ar?"Mendapatkan pertanyaan mendadak dari seseorang yang sebelumnya tak Arsyeta prediksi, tentu saja perempuan itu mengusap dadanya naik turun, lalu menatap malas netra penuh curiga dari suaminya."Aku mau pergi ke mall. Lagian untuk apa aku di sini, jika kehadiranku tak pernah dibutuhkan oleh suami dan anakku, hmh?" sinis Aryesta yang hatinya mulai dongkol, ketika harus menghadapi Aleandra juga Dean yang tantruman, dan selalu menguji kesabarannya.Sama halnya seperti sekarang, saat langkah kaki Aryesta hendak melaju, tiba-tiba terdengar teriakan balita, membuatnya menoleh dan melihat jika putranya sedang berlari mendekat ke arahnya."

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status