All Chapters of Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah: Chapter 21 - Chapter 30

72 Chapters

21. Simulasi Malam Pertama

Bugh!"Argh! Apa yang kamu lakukan, hah?!" amuk Aleandra yang baru saja perutnya dipukul oleh Aryesta."Kamu yang sinting! Kenapa otakmu itu selalu kotor, astaga! Ya kali aku harus kawin sama laki-laki model begini, sih?" Aryesta mendesah panjang seolah menikah dengan Aleandra adalah sebuah bencana.Bagaimanapun juga Aleandra memiliki kekasih, dan Aryesta sangat yakin tak ada satu pun yang memiliki rasa antara Aleandra dan dirinya.Entah mau dibawa ke mana hubungan pernikahan keduanya nanti.Menolak pun terasa percuma, apalagi Aryesta masih ingat betul pagi itu ada satu wartawan yang meliput semua kejadian dari keluarga Aleandra yang mulai membuka pintu apartemen, hingga akhir, dan pasti semua pembicaraan terliput."Lagian aneh banget, deh. Kok bisa sih, aku enggak pake baju waktu itu. Padahal kan sebelumnya bajuku lengkap. Tapi pas aku cari pun bajunya ilang entah digondol apa!" kesal Aryesta yang tak bisa lagi berdiam diri tanpa memikirkan bagaimana lusa nanti?Aryesta bahkan tak ped
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

22. Nganu Dulu, Baru Nikahklah

Mendengar Aryesta yang melenguh membuat Aleandra semakin puas.Bahkan laki-laki itu tak membiarkan Aryesta kabur barang satu detik pun.Tak hanya bibir yang kini menguasi bibir Aryesta, bahkan tangannya sudah lancang ke mana-mana, dan semakin membuat Aryesta kian tak karuan.Berulang kali Aryesta menggelengkan kepalanya tak mau, bahkan ciuman Aleandra sering meleset dan hal itu membuat Aleandra semakin kesal.Tak suka akan penolakan, Aleandra lepas cekalan tangannya dari pergelangan Aryesta, lalu dengan tubuh yang semakin memenjara, kedua tangan Aleandra meraih wajah perempuan itu hingga tak bisa kabur lagi.Dengan menggebu-gebu Alaendra mempertemukan bibir keduanya, yang refleks dia dihadiahi pukulan pada punggungnya, tetapi bukannya marah, Aleandra justru merasa sangat terhibur."Menangis dan meraunglah ... karena setelah ini aku yang akan menyentuhmu, Ar," bisik Aleandra tepat di depan bibir Aryesta yang sudah membengkak karena ulahnya.Mata Aryesta memerah dan tangisannya semakin p
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

23. Aku Puasin Anumu, Mau?

Kring!Kring!"Sialan! Siapa yang ganggu, sih!" gerutu Aleandra, tetapi dia coba abaikan dering ponsel itu.Hingga dirinya melanjutkan pergumulannya dengan perempuan di bawah kuasanya yang saat ini tengah menangis.Tak ada rasa iba atau kasihan, yang ada hanya rasa puas karena semuanya sesuai rencana.Rencana yang mana?Hanya Aleandra dan Tuhan saja yang tahu.Satu langkah lagi, Aleandra tetap pada posisi dan semakin menekan pusakanya.Namun, lagi dan lagi dering ponsel miliknya kembali terdengar. Mau tak mau, dirinya ambil benda pipih itu tanpa memutus pandangan dari Aryesta yang sudah mulai tenang."Aku enggak akan lepasin kamu. Jadi diam dan jangan ikutan ngomong. Ngerti!"Setelah mengancam, Aleandra pun menerima panggilan masuk yang ternyata itu dari Randy ayahnya.Hah!Buang napas ke udara dan menyingkirkan tubuhnya ke samping agar nyaman menerima telepon. Tentunya hal itu membuat Aryesta langsung menarik selimut tinggi-tinggi untuk menyembunyikan tubuh polosnya."Hal—""Papa cum
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

24. Permohonan Dion

Setelah kejadian memalukan itu, kini Aryesta memilih tinggal di kediaman keluarga Aleandra, dan sebisa mungkin dirinya tak ingin bertemu dengan calon suaminya itu.Seperti saat ini. Aryesta tengah fitting baju pengantin di sebuah butik langganan keluarga Aleandra, dia memilih pergi sendirian.Meskipun Randy menyuruhnya untuk menghubungi Aleandra, tetapi Aryesta menyampaikan berjuta alasan, agar tak bersitatap sebelum keduanya sah.Kini Aryesta sedang duduk menunggu pelayan menyiapkan gaun yang sudah direvisi sesuai keinginannya.Padahal ini bukan pernikahan pertama untuknya, dan entah apa yang akan orang-orang sampaikan ketika dirinya yang baru saja ketuk palu perceraian, tak lama kemudian menikah kembali.Ingin rasanya Aryesta menenggelamkan diri, tetapi itu semua tidak mungkin.Satu helaan napas Aryesta keluarkan, ketika pelayan butik membawa gaun dan menyuruhnya mencoba di ruang ganti.Meski dengan setengah hati, Aryesta merima gaun itu dan berjalan gontai menuju ruang ganti.Tat
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

25. Enggak Usah Mandi! Langsung nganu aja!

"Kenapa diam, Al? Aku heran sama kamu. Kenapa sih, enggak pernah sekalipun bikin hidup aku tenang? Emangnya apa yang udah aku lakuin sama kamu? Kamu bahkan tega fitnah aku sampai segininya."Aleandra terdiam mendengar pertanyaan Aryesta, tetapi tatapan matanya menajam, seolah ingin mencabik-cabik Aryesta hanya dengan tatapanya sajaHah!Aryesta membuang napasnya ke udara dan menerawang jauh pada hari-hari keduanya ketika masih sangat dekat.Perempuan itu akhirnya menoleh dan kembali menarik napas panjang, "Aku enggak tahu pernikahan kayak gimana yang bakalan kita laluin, Al. Aku yang belum move on dari mantan suami, dan kamu yang masih punya pacar."Aleandra yang semula diam pun kini tersenyum miring, mengingat perjanjian pra nikah yang sudah keduanya tanda tangani hitam di atas putih itu."Kamu enggak perlu mikirin itu kali, Ar. Yang penting buatku adalah kamu bisa muasin aku tiap kali pengen, itu udah lebih dari cukup. Dan enggak usah gangguin hubungan aku sama Tisya, oke?" tawar Al
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

26. Kesucian yang Terambil?

"A–aku mau mandi dulu, ih," cetus Aryesta yang merasa dirinya harus membersihkan diri dulu.Akan tetapi, apakah Aleandra mengizinkannya?"Enak aja kamu! Aku udah di ujung tanduk gini, ya kali mau kamu gantung!" tolak Aleandra.Karena memang benar jika nafsu Aleandra sudah tinggi dan sudah tak bisa menunggu lagi.Aryesta spontan memundurkan langkah, bahkan kepalanya sesekali menoleh ke samping atau ke mana pun, asal tak bertemu tatap dengan Aleandra.Aleandra tersenyum miring, dan kian mendekat dengan langkah layaknya sang predator ingin menerkam mangsanya."Bukannya kamu udah biasa layanin orang? Kenapa sekarang seolah-seolah baru banget disentuh laki-laki, hmh?" ejek Aleandra lagi.Tentu saja ejekan itu sedikitnya memancing amarah dalam diri Aryesta.Aryesta bahkan sudah ingin menyembur segenap rasa kesalnya, hingga dering ponsel membuat mereka menoleh pada ponsel."Buruan angkat gih! Sambil nunggu aku mandi dulu kan bisa," tegas Aryesta dengan berpaling dan segera melarikan diri."D
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

27. Masih Perawan Atau .... 20+

Dugh!Dugh!"Sialan! Siapa yang ganggu lagi, sih?" kesal Aleandra yang sedikit lagi hendak masuk ke dalam inti tubuh istrinya kini harus menahan diri sejenak.Dengan sisa tenaga Aryesta mendorong tubuh Aleandra dan langsung menyampingkan tubuhnya, diikuti wajahnya yang sudah sangat memerah."M–mendingan Mas Al buka deh pintunya. Kali aja ada yang penting!" titah Aryesta yang sebenarnya tak ingin digauli oleh suaminya saat ini.Aleandra yang mendengar ucapan istrinya pun menaikan alisnya tinggi."Dahlah biarin aja. Ya kali aku gagal lagi sih mau enak-enak. Mana ini pengalaman pertama lagi," lirih Aleandra yang semakin memelankan suaranya di akhir kalimat.Oh tengsin dong dirinya jika Aryesta tahu dia masih orisinil, dan belum pernah begituan selama ini.Mau ditaruh di mana wajah sangarnya kali ini?Aryesta yang melihat suaminya masih terdiam akhirnya mengembuskan nafas panjang dan sedikit geregetan.Dugh!Dugh!Hanya ada gedoran pintu dari luar, mengingat kamar yang keduanya tempati mem
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

28. Lanjut Ronde Ketiga? 21++

"M–maksud kamu, Mas? Emang siapa yang lagi menstruasi?" heran Aryesta yang merasa ini bukan tanggalnya menstruasi.Apalagi dia baru selesai datang bulan tiga hari yang lalu, mana mungkin malam ini datang bulan lagi, kan?Aleandra tentunya mengurut pelipisnya yang sungguh merasa pening.Kepala atas maupun bawah sungguh tengah dilanda rasa pusing yang teramat sangat.Enggak! Aleandra enggak mau menghentikan ini semua sebelum hasratnya tersalurkan dengan benar.Karena itulah Aleandra pandang kembali netra indah Aryesta yang perlahan berhenti menangis."Kalau kamu enggak menstruasi, enggak mungkin juga kamu masih perawan, Ar!""Aku emang masih perawan, Mas!" potong Aryesta dengan cepat, karena sungguh sudah merasa muak dengan tuduhan tak berdasar suaminya itu.Mendengar Aryesta yang berbicara demikian, tentu Aleandra semakin bingung."Tapi aku enggak mungkin salah lihat waktu itu kamu masukin aki aki ke apartemen sewaan kamu pas di London, Ar!" tuduh Aleandra yang tetap bersikukuh jika asu
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

29. Enggak Suka Diganggu

"Ayo dong! Masa enggak mau kasih? Kamu enggak lupa kan, siapa aku dan siapa kamu?" sahut Aleandra dengan galak saat mendapatkan penolakan dari istrinya.Aryesta yang sudah sangat lelah pun hanya menggelengkan kepalanya tak habis pikir.Dengan susah payah Aryesta berjalan pelan, karena takut cara berjalannya terlihat aneh."Kamu yakin mau turun sekarang? Enggak nunggu nanti aja gitu? Atau kamu tunggu di sini deh. Daripada nahan malu, kan?" Aleandra berceloteh ringan dan sedikit meringis melihat cara istrinya berjalan layaknya orang ngesot."Ini semua karena kamu, ya! Jadi enggak usah banyak protes, deh!" Sungguh kesal Aryesta pada suaminya.Aleandra pun menarik nafasnya dan berjalan mendekat, kemudian dia gendong Aryesta ke dalam dekapan, lalu ditaruhlah tubuh itu di atas tempat tidur."Kamu istirahat aja, deh. Biar aku yang ke bawah!" putus Aleandra karena tak tega melihat Aryesta yang sibuk menahan nyeri.Aryesta sedikit memicingkan matanya curiga, saat Aleandra yang seolah-olah melar
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

30. Butuh Pelampiasan

"Kenapa kamu maksa pulang ke apartemen?" Aryesta bertanya setelah keduanya tiba di dalam mobil milik Aleandra.Hah!Terdengar helaan nafas laki-laki itu yang kini menyandarkan tubuhnya pada jok di balik kemudi.Lantas Aleandra pun menoleh ke arah Aryesta, masih diam di dalam mobil tanpa menyalakan mesin roda empat itu."Emangnya kamu mau aku nemenin cewek lain di saat kita baru aja nikah?"Kening Aryesta sedikit mengernyit mendengar pertanyaan tersebut, lalu menjawab, "Perlu kamu ingat, Mas. Kita nikah karena terpaksa. So ... enggak usah pura-pura jadi suami yang sayang istri, deh!"Idih!Siapa juga yang lagi cari perhatian padanya!Aleandra tentu saja menggelengkan kepalnya tak habis pikir, dengan semua tuduhan istrinya ini."Kita emang nikah karena paksaan. Dan kita juga punya perjanjian pra nikah. Tapi seenggaknya aku masih punya hati buat enggak bikin malu kamu. Kalau tadi aku dengerin titah Mama Ranti, udah jelas kamu yang bakalan malu, karena mereka anggap kamu dicampakkan lagi p
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status