Share

38. Benih-benih Cinta

last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-11 23:57:33
Setelah mendapatkan bentakan dari suaminya, Aryesta terdiam selama perjalanan. Beruntungnya jam 5 sore sudah sampai di vila penginapan dengan view pantai yang indah.

Aryesta merentangkan kedua tangannya dan tersenyum menatap matahari yang mungkin akan tenggelam sebentar lagi.

Tanpa dia sangka, ada sebuah tangan melingkari perutnya, yang membuatnya terkejut.

"Kamu mau ngapain, sih? Tidur sana!" Aryesta berusaha melepaskan lengan suaminya. Namun, ternyata pelukan itu semakin erat.

Bahkan kini dagu Aleandra sudah nyaman di bahu terbuka istrinya.

"Kita baru sampai loh, ini. Masa kamu mau gituan lagi, sih?"

"Emangnya kenapa? Kan tujuan kita ke sini buat bulan madu. Kalau bukan mikirin hal begituan, terus mikirin apalagi?" balas Aleandra yang tangannya sudah mulai mengelus perut rata istrinya.

Dada Aryesta berdebar kencang, ketika telapak tangan dingin itu mulai bergerak naik hingga menuju punggung.

Ketika apa yang dia cari, Aleandra langsung melepas pengait bra, sampai membuat napas Aryesta
😈BM Novita OTW🐊

Kira-kira bener gak ya, kalau Aryesta beneran cinta sama Aleandra, nih.🤔

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Lala Luna
hmmm kayaknya Aryesta udah mulai suka deh ma Al
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   39. Cemburuan Banget

    "Enggak mungkin kan, kalau aku udah jatuh cinta sama dia?" batin Aryesta menjerit saat keduanya kembali berolahraga di atas tempat tidur. Usai mengisi perut masing-masing.Aryesta kini memejamkan matanya, ketika hujaman demi hujaman Aleandra berikan, dan hal itu semakin membuat Aryesta mengerang penuh kenikmatan."Aku enggak suka kalau istriku masih mikirin laki-laki lain!" tegas Aleandra yang semakin liar bergerak.Mendengar hal tersebut, Aryesta sedikit bingung dan mulai membuka matanya."S–siapa yang lagi mikirin laki-laki lain? Kamu kali, yang lagi mikirin cewek-cewek kamu, kan?" Aryesta membalas tatapan suaminya yang terlihat marah.Namun, marah kenapa?Aryesta padahal diam saja sedari tadi, tetapi suaminya mendadak aneh.Hingga penyatuan keduanya berkahir, dengan napas tersengal-sengal."Aku lihat mantanmu masih mengirimkan pesan padamu. Apakah kalian udah saling menyimpan nomor hp lagi?" sinis Aleandra, dan kini sudah berbaring di sisi istrinya.Oh , karena itu."Ya elah, Mas. G

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   40. Mengundang Pelakor

    "Kamu itu apa-apaan, sih? Kok tadi ngomong gitu sama orang lain? Emangnya kamu enggak punya malu, apa?!" ketus Aryesta yang saat ini sudah masuk ke salah satu restaurant dekat pantai.Aleandra mengangkat bahunya tak peduli, sambil memesan makanannya karena memang dia sangat lapar.Aryesta yang masih kesal pun matanya memicing dan tangan melipat di dada, "Aku lagi kenalan sama orang, tapi kamu gangguin, Mas. Padahal aku enggak pernah gangguin kamu sama pacar-pacarmu!"Aleandra mengangkat alisnya dan bersandar pada kursi dengan senyum menjengkelkannya."Aku emang punya pacar, tapi aku enggak suka kalau istriku kegatelan sama cowok lain," imbuh Aleandra dengan gaya menyebalkannya.Aryesta yang mendengar pun menendang kaki meja hingga berderit, dan membuat Aleandra tersenyum miring."Kenapa harus kayak gitu? Kamu aja selingkuh sama mereka. Masa aku enggak boleh selingkuh juga?!" Aryesta masih melayangkan protesnya pada sang suami.Merasa senang memancing amarah istrinya, Aleandra masih ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   41. Aryesta Meninggal?

    "Mas Al! Apa yang mau kamu lakuin di sini, hah?!" bentak Aryesta dengan tangan yang terus memukul tubuh bagian belakang suaminya itu.Tetapi, Aleandra sama sekali tak mengindahkan bentakan istrinya, dan memilih terus berjalan.Ketika tubuh Aleandra sudah berdiri tepat di samping kolam berenang, langkahnya terhenti dan menatap riak air tenang di depannya.Kemudian dia menatap betis istrinya yang menjuntai di depan tubuhnya, karena memang Aryesta masih dia panggul layaknya barang di bahu lebarnya."Bukannya tadi kamu minta aku lepasin kamu, hmh?" kata Aleandra pada istrinya.Aryesta yang kepalanya sudah merasa berputar-putar pun mendadak membisu.Tak suka diabaikan ketika dirinya bertanya, Aleandra murka, dan secepat kilat dia melemparkan tubuh istrinya ke dalam air kolam yang dingin.Byur!"Argh! Dingin!" Aryesta berteriak ketika tubuhnya dengan ringan dilempar oleh suami tak beradabnya itu.Bahkan saking dinginnya, gigi Aryesta langsung beradu dan saling bergesekan, menandakan dirinya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-15
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   42. Orang Asing

    "Kamu enggak boleh mati dulu, Ar! Balas dendamku belum kelar!" panik Aleandra yang saat ini sudah berada di rumah sakit.Setelah kejadian di vila, istrinya ini masih saja belum sadarkan diri, ditambah lagi denyut nadinya yang sangat lemah, dan nyaris berhenti tadi.Dengan gerakan gesit tentu saja Aleandra langsung pergi menuju rumah sakit terdekat dari penginapan, untuk menghemat waktu.Setelah tiba, kini Aleandra mendorong brankar rumah sakit, hingga akhirnya berhenti tepat di depan ruangan unit gawat darurat."Saya ingin masuk, Dokter! Dia istri saya!" teriak Aleandra yang tubuhnya dihalangi oleh petugas keamanan.Karena jika tak ada beberapa petugas keamanan, sudah dapat dipastikan bahwa laki-laki itu akan dengan mudah menerobos masuk, dan tentunya akan menghambat kinerja para dokter dan suster di dalam ruangan."Minggir! Saya mau masuk!""Mohon maaf, Tuan. Tapi ini rumah sakit, dan orang yang bisa menemani pasien ketika sedang dalam penanganan hanya orang yang sedang melahirkan. Ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   43. Harusnya Sih Puasin Mantanmu Ini, Sayang ....

    "Kenapa aku harus diam, Sayang ...?" sinis Dion, yang dibalas delikan tajam dari mantan istrinya ini.Bagaimana mungkin Dion bisa datang ke Lombok secepat ini?Bagiamana mungkin Dion bisa mengetahui dirinya terluka dan nyaris mati beberapa saat lalu?Dan yang lebih mencengangkan adalah, bagaimana mungkin Dion tahu ruang perawatannya.Ditambah lagi kehadiran Dion, bertepatan saat Aleandra tak ada di dalam ruangan tersebut.Mungkinkah mantan suaminya ini menempatkan mata-mata yang tak diketahui oleh Aryesta?Namun, apakah Aleandra seceroboh itu sampai membiarkan seorang penyusup diam-diam menusuknya dari belakang?Argh!Kepala Aryesta rasanya nyaris pecah sekarang.Aryesta sama sekali belum memahami kedatangan Dion hingga detik ini.Jika Aryesta kepalanya nyaris meledak memikirkan semua itu, maka berbanding terbalik dengan Dion yang sangat santai melihat kepanikan mantan istrinya ini.Mengingat jika Aryesta masih lemah, Dion pun semakin mendekat, yang spontan dadanya ditahan oleh Aryesta

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   44. Tanda Merah Milik Siapa?

    "Lepasin aku, Mas!" marah Aryesta yang saat ini tubuh Dion sudah mengungkungnya.Tatapan mata tajam dan penuh dendam itu pun menghunus tajam, membuat tubuh Aryesta mendadak kaku penuh rasa takut.Perasaan yang tak pernah dia miliki ketika berada di dekat Dion, kini justru Aryesta merasakannya, dan saat ini juga Aryesta sangat ingin mencakar-cakar wajah tampan itu.Walau ketampanan Dion masih di bawah Aleandra suami keduanya, tetapi tetap saja Aryesta pernah sangat jatuh cinta pada laki-laki sialan itu.Dion menikmati wajah ketakutan Aryesta, yang ternyata membuat adik kecilnya langsung bereaksi di bawah sana."Aku benar-benar pengen rasain tubuhmu. Dan pengen lihat wajah kamu ketika aku puaskan, Sayang ...," bisik Dion, diiringi tangan yang sudah mencekal kedua pergelangan Aryesta di atas kepala wanita itu."K–kamu mau apa, Mas? Aku bisa teriak dan manggil Mas Al buat ngehajar kamu!" ancam Aryesta, yang sialnya dibalas senyum mengejek oleh mantan suaminya ini.Seolah-olah ancaman Aryes

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   45. Sisi Lain Sang Mantan

    "Apakah ini kelakuanmu yang sebenarnya, Ar?"Aryesta menggelengkan kepalanya lemah, karena memang tubuhnya masih belum memiliki banyak tenaga.Aleandra kembali melihat leher Aryesta yang menampilkan kissmark dari seseorang. Dan pandangannya kembali menggelap.Laki-laki itu mendesis menahan amarah yang tak terima istrinya disentuh orang antah berantah.Lagi, pandangan keduanya bertemu dan Aleandra hanya menemukan tatapan lelah istrinya.Menyingkirkan perasaan kasihan melihat ketidakberdayaan Aryesta, Aleandra melepaskan cengkraman di dagunya, tetapi bukan untuk benar-benar melepaskannya. Melainkan untuk meraih rambutnya hingga otomatis kepala Aryesta mendongak secara paksa."Sshh!" Aryesta meringis dan berusaha menahan jambakan suaminya, yang ternyata bukan tandingannya."Kamu sangat menjijikkan, Aryesta!"Dengan napas memburu Aleandra menyiram leher Aryesta dengan air dalam gelas yang memang tersedia di atas nakas, lalu dia seka bekasnya menggunakan selimut secara kasar."Meski kamu me

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   46. Serpihan Kejadian Masa Lalu

    Di lorong rumah sakit, Aleandra sedang menempelkan gawai di telinga, dengan tatapan tajam mengarah pada pemandangan taman rumah sakit di depannya."Pokoknya kamu harus cari tahu siapa yang udah masuk ke ruang perawatan istriku, sialan!" geram Aleandra yang tak suka mendengar jawaban seseorang di seberang telepon sana."Maaf Tuan. Tapi cctv-nya sudah disabotase dari dua jam sebelumnya. Dan entah kenapa sangat sulit untuk memulihkan data-datanya," jawab ajudan yang Aleandra perintahkan lewat sambungan telepon."Pokoknya kalian harus cari sampai dapat apa pun caranya! Kalau sampai gagal, kalian bakalan tahu akibatnya nanti!"Usai mengancam Aleandra memutus sambungan telepon sepihak, dan memijit pangkal hidungnya yang terasa sangat pusing.Beberapa detik terdiam, hingga pikiran-pikirannya mulai berkelana pada orang-orang yang mungkin saja berpotensi melakukan hal itu pada istrinya."Enggak mungkin mantan suami bodohnya itu, kan?" pikir Aleandra yang merasa tak mungkin jika Dion mampu melak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19

Bab terbaru

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   74. Ketahuan, Kah?

    "M–maksudnya Mas, apa?" gagap Aryesta yang sedikit meriang mendengar permintaan suaminya ini.Padahal Aryesta tak pernah memiliki niat mempunyai anak dengan Aleandra. Meskipun dia mencintai laki-laki itu, tetapi dia tak bisa bersama dengan suaminya hingga nanti.Untuk itulah, Aryesta selalu meminum pil KB agar semua benih yang suaminya berikan, tak ada yang menjadi segumpal janin.Aleandra melihat itu.Melihat kegugupan istrinya, bahkan tak hanya rasa gugup, dahi putih istrinya terlihat mulai berkeringat, dan hal tersebut membuatnya semakin penasaran.Dengan langkah pelan, Aleandra mendekati sang istri dan langsung memeluknya dari belakang."Mas!" pekik Aryesta tertahan karena takut mengusik jam istirahat kakeknya.Aleandra terkekeh geli dan membungkukkan badannya, lalu menaruh dagunya di bahu Aryesta, yang sedikit membuat istrinya kaget karena rasa geli."Apakah kamu berencana menghalangi semua bibit-bibit unggulku menggunakan alat kontrasepsi, hmh?" bisik Aleandra, yang sialnya telap

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   73. Menginginkan Keturunan

    Derren menggeram saking kesalnya, melihat Aleandra yang masih santai, seolah-olah tak akan pernah membocorkan rahasia yang selama ini dia cari.Begitu juga dengan Aryesta yang sangat gemas pada suaminya itu."Mas, kamu enggak lupa kan, kalau dia itu ibu kandungku? Dan otomatis juga dia ibu mertuamu. Jadi aku mohon, bilang sama kami, siapa dalang di balik kematian ibuku, Mas?" mohon Aryesta, yang tak tahu lagi harus bicara menggunakan bahasa apa pada suaminya, agar mendapat jawaban yang dia inginkan.Aleandra tersenyum tipis dan menggaruk ujung hidungnya sebentar, lalu menyahut, "Sebenarnya aku ingin tahu siapa laki-laki yang masuk ke dalam apartemen kamu lima tahun lalu, saat kakak sepupumu ini juga masuk ke sana. Lebih tepatnya, saat kamu ulang tahun dan malam aku kecelekaan. Aku sangat penasaran siapa laki-laki itu."Mata Aryesta berbinar dan hendak menjawab, tetapi Aryesta kembali mengatupkan bibirnya, saat Aleandra menempelkan telunjuk di bibir pink alami perempuan itu."Aku bukan

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   72. Dalang Sebenarnya ....

    "Apa maksud dari ucapanmu itu, hah!" gertak Aleandra yang langsung membalikkan tubuhnya, dan dapat dia lihat sosok Derren yang sedang memandangnya remeh.Dengan tangan yang terlipat di depan dada, Derren semakin menunjukkan jika dirinya jauh di atas Aleandra yang hanya butiran debu di matanya.Menikmati wajah penuh emosi Aleandra, Derren justru semakin mendekat dan merangkul Aryesta, yang kian memancing amarahnya."Lepaskan tanganmu dari tubuh istriku, berengsek!" Berteriak seraya mendorong dada Derren agar menjauhi istrinya.Namun, Derren tak ingin melepaskan rangkulannya pun semakin mengeratkan pelukan itu, hingga membuat Aryesta sedikit risih."Kakak lepasin!""Tidak akan, Ar. Bukannya kita saudara sepupu, jadi tidak masalah dong kalau kita pelukan atau rangkulan seperti ini? Bukan begitu adik iparku?" ejek Derren pada Aleandra yang sudah tak tahan melihat kedekatan istrinya, dengan laki-laki lain.Brak!Kedua bola mata Aryesta membulat dan terkejut melihat Derren, yang langsung men

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   71. Ancaman Derren

    Plak!Satu tamparan keras mendarat di pipi kiri Aleandra, hingga membuat wajah laki-laki itu tertoleh ke samping.Namun, bukan makian yang dia lontarkan karena sifat kurang ajar istrinya, Aleandra jutsru tekekeh sinis."Aku belum selesai sama kamu ya, Mas! Setelah ini, aku bakalan bicara serius sama kamu!" ungkap Aryesta yang sudah sangat kesal pada sifat arogan suaminya ini.Aleandra tentu saja melihat istrinya membantu Derren bangkit, seolah laki-laki itu lemah tak berdaya.Cih!Decihan itu terdengar oleh telinga Aryesta, yang semakin menatapnya penuh permusuhan."Kalau kedatangan kamu cuman mau buat keributan, sebaiknya kamu pergi dan urusin istri sirimu itu, Mas! Sebelum aku benar-benar muak dan menggugat cerai dirimu nanti!"Saat itulah Aleandra yang semula tenang, langsung menarik paksa lengan Aryesta, hingga terlepas dari rangkulannya bersama Derren."Aku enggak akan pernah biarin itu terjadi, Ar! Karena sampai kapan pun, kamu tetap istriku! Sekalipun kamu selingkuh sama laki-la

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   70. Jadi Ini Alasanmu?!

    Setelah semua kenangan masa lalu, tepatnya di lima tahun yang lalu sempat menyapa dalam ingatan Aryesta. Kini semuanya kembali ke masa sekarang.Aryesta yang sedang membulatkan matanya tak percaya, saat melihat rekaman cctv kecelakaan Aleandra, yang mobilnya terbalik."Apa yang Kakak lakuin sama Mas Al, hah?!" jerit Aryesta dengan dada berdebar kencang.Sementara itu, Derren hanya mengangkat kedua bahunya tak acuh dan mengambil kembali ponsel miliknya."Itu cctv jalan raya kecelakaan lima tahun lalu saat di London. Dan waktu itu kalau tidak salah, bertepatan dengan hari ulang tahunmu."Jawaban Derren, membuat Aryesta terkejut dan menoleh ke arah Kakak sepupunya penuh tanya."Apa semua itu ulah kamu, Kak?" tuduhnya, yang mungkin saja demikian.Mengingat Derren sangat posesif dan berambisi memiliki dirinya, bukan tidak mungkin jika laki-laki ini merencanakan kecelekaan itu, kan?Akan tetapi, Derren yang dituduh seperti itu hanya menatap malas Aryesta, yang menurutnya sedikit bodoh."Aku

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   69. Flashback 5 Tahun Lalu [Ending Part]

    Enam bulan berlalu setelah kepulangan Dion ke Indonesia, kini Aryesta baru saja kembali dari kampus.Hingga dering ponsel miliknya terdengar dan membuat perempuan itu melihat nama "Al" tertera di layar."Iya halo. Aku lagi depan apartemen. Kamu mau ke sini enggak?" sapa Aryesta, seraya membuka pintu apartemen miliknya."Kayaknya malam ini aku enggak bakalan ke sana, deh. Soalnya aku ada acara penting." Jawaban Aleandra menutup panggilan telepon.Aryesta pun tersenyum kecil menatap layar ponsel, yang menampilkan foto bersama Aleandra di sebuah taman bermain malam, penuh tawa dan saling merangkul.Sementara itu, Aleandra sedang berdiri dari kejauhan, dengan mata yang tak pernah lepas dari gerak gerik calon istrinya.Ah, benar. Calon istri.Bibir Aleandra berkedut gemas, saat membayangkan dirinya akan melamar Aryesta malam ini.Bahkan di tangannya sudah ada kotak beludru berwarna navy yang isinya cicin berlian dengan desain unik. Sebuah desain yang khusus dia rancang untuk calon istrinya.

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   68. Flashback 5 Tahun Lalu [Part 3]

    Setelah pembicaran panjang kali lebar bersama kakak sepupunya, kini Aryesta berada di ruang perawatan, karena ternyata Dion sudah bangun dari masa kritisnya.Dion sudah sadar dua jam yang lalu, tanpa sepengetahuannya, karena bercerita dengan Derren tak pernah sebentar.Saat ini Dion sedang tersenyum manis ke arah Aryesta yang sibuk menyuapinya bubur."Aku senang kamu baik-baik aja, Sayang."Aryesta tersenyum kecil dan menyelesaikan suapan terkahir untuk Dion, sebelum akhinrya memberikan air mineral. Sesi makan pun selesai."Kenapa kamu lakuin semua itu, Mas? Apa kamu sengaja pengen buat aku semakin hutang budi sama kamu?"Perkataan yang keluar dari mulut Aryesta, membuat dada Dion berdebar kencang, karena takut kebusukannya terbongkar.Namun, Dion rasa mustahil."Enggak mungkin Aryesta punya kemampuan melacak semua bukti, yang udah aku hilangkan itu, kan? Aku tahu dia tidak semahir itu untuk melacak kejadian kemarin," pikir Dion yang hanya bisa dia utarakan di dalam hatinya saja.Aryes

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   67. Flashback 5 Tahun Lalu [Part 2]

    "Al itu cuman senior aku yang sering bantuin aku selama di sini, Kak! Enggak lebih dari itu!"Derren memicingkan matanya tak percaya, karena dari mata Aryesta jelas menyiratkan lebih dari sekadar itu."Jujur sama Kakak, atau perlu Kakak buat hancur perusahaan keluarganya!" Ancaman mematikan yang selalu sukses membuat Aryesta menyerah, berujung membuka mulutnya."Oke fine aku jujur! Aku emang suka dan kagum sama dia. Dia yang selalu bantuin semua tugas-tugas aku yang enggak bisa dilakuin sama Mas Dion. Tapi ya udah. Cuman sebatas itu aja, Kak!""Sebatas itu apanya?! Kamu bahkan sering menginap di apartemen Aleandra setelah mengerjakan tugas. Dan dari alat pelacak yang Kakak akses, kalian selalu tidur satu kamar dari tiga Minggu yang lalu! Kamu kenapa sangat murahan tidur dengan laki-laki yang belum menjadi suamimu, hah?!" murka Derren yang memang sedari kecil sudah meng-klaim adik sepupunya itu adalah miliknya.Namun, Aryesta adalah perempuan liar yang sangat sulit diatur, menuruti semu

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   66. Flashback 5 Tahun Lalu

    Lima tahun yang lalu, di ibu kota London, ada sosok perempuan yang sedang terduduk menangis di depan ruangan ICU, dengan kepala menunduk.Hingga suara langkah kaki dan juga aroma parfum yang sangat dia kenali menyapa indera penciumannya itu semakin mendekat.Sosok berpakaian serba hitam, kaca mata juga masker hitam yang hampir tak pernah laki-laki itu lepaskan, seolah-olah menjadi identitas dirinya ketika berada di luar."Jangan bersikap bodoh seperti ini Aryesta! Kakak sudah tahu penyebab kecelakaan yang kalian alami."Mendengar sapaan itu, Aryesta yang semula menyembunyikan wajahnya di antara kedua lutut pun seketika juga mendongakkan wajahnya, yang masih berderai air mata."A–apa itu? Apa yang Kakak temuin? Tolong bantu kasih hukuman sama orang yang udah bikin Mas Dion kayak gini, Kak!" titah Aryesta dengan suara paraunya, karena terlalu lama menangisi keadaan Dion, yang masih dalam keadaan kritis, setelah mengalami kecelakaan.Beruntungnya, Aryesta tak tertabrak oleh kendaraan besa

DMCA.com Protection Status