Pagi itu, seperti biasa, Nadia bangun lebih awal dari Indra. Matahari belum sepenuhnya terbit, namun dia sudah mulai beres-beres dan menyiapkan sarapan. Hari-hari mereka semakin terasa seperti rutinitas yang membosankan, tanpa percakapan yang bermakna, hanya menjalani hari demi hari dengan jeda panjang di antara mereka.Nadia merapikan meja makan dengan cermat, berharap mungkin hari ini akan ada perubahan. Dia tidak tahu harus memulai dari mana, tapi setidaknya dia berusaha, demi Reza, demi rumah tangga mereka. Meskipun hati kecilnya terus-menerus dihantui kekhawatiran, Nadia tetap teguh berpegang pada tekadnya. Dia ingin mempertahankan keluarganya. Bukan hanya untuk dirinya, tetapi untuk Reza yang masih sangat membutuhkan sosok ayah yang stabil di hidupnya.Ketika Indra keluar dari kamar dengan wajah lelah, Nadia mencoba menyapanya dengan nada yang lembut.“Mas, sarapannya sudah siap,” ujarnya pelan sambil tersenyum tipis.Indra hanya mengang
Last Updated : 2024-11-07 Read more