Beranda / Pernikahan / Menjadi Istri yang Dilupakan / Bab 66: Harapan yang Semakin Memudar

Share

Bab 66: Harapan yang Semakin Memudar

Pagi berikutnya, suasana rumah terasa seperti selalu—sepi dan dingin. Indra sudah berangkat lebih awal, seperti biasanya. Tidak ada kata-kata perpisahan, tidak ada ciuman atau ucapan selamat pagi. Nadia terbangun dengan perasaan hampa, seolah-olah setiap hari hanyalah pengulangan dari hari sebelumnya—rutinitas yang sama tanpa adanya makna.

Ia melangkah menuju kamar Reza, memastikan anaknya sudah siap untuk sekolah. Reza duduk di meja belajarnya, menggambar sesuatu dengan pensil warna kesayangannya. Wajahnya tampak serius, namun di balik keseriusan itu, Nadia bisa melihat kesedihan yang tersembunyi. Reza belum banyak bicara pagi itu, mungkin karena semalam ia merasa diabaikan oleh Indra.

Nadia menghela napas panjang. "Reza, kamu sudah siap ke sekolah?" tanyanya lembut.

Reza menoleh sebentar, lalu mengangguk pelan. "Iya, Bunda. Aku sudah siap."

Nadia tersenyum tipis, lalu mendekati Reza, merapikan seragam sekolahnya. "Bagus. Nanti setelah pulang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status