Beranda / Pernikahan / Menjadi Istri yang Dilupakan / Bab 68: Menghadapi Dinding Dingin

Share

Bab 68: Menghadapi Dinding Dingin

Pagi itu terasa lebih dingin, seolah cuaca di luar mencerminkan suasana hati Nadia. Ia bangun lebih awal dari biasanya, berharap bisa mempersiapkan segalanya untuk pagi yang lebih baik bagi keluarganya. Meskipun hatinya masih sakit karena perkataan Indra semalam, ia bertekad untuk tetap menjalankan perannya sebagai istri dan ibu.

Saat Indra keluar dari kamar mandi, Nadia sudah menyiapkan sarapan di meja. Nasi goreng hangat dengan telur mata sapi kesukaan Indra, ditemani segelas teh manis. Nadia ingin menunjukkan bahwa ia masih peduli, meskipun setiap hari terasa lebih sulit.

"Mas, sarapannya sudah siap," ucap Nadia lembut, mencoba mencairkan suasana yang dingin. Ia berharap bahwa, meski hanya sejenak, Indra bisa melihat usahanya dan merespons dengan lebih baik.

Namun, Indra hanya melirik sekilas tanpa senyuman. Ia duduk di kursi meja makan, mengambil piring tanpa berkata apa-apa. Nadia merasakan perih di hatinya, tapi ia tetap tersenyum tipis dan duduk di sebera

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status