Semua Bab SENTUHAN PANAS DI RUANG KERJA SANG CEO: Bab 61 - Bab 70

286 Bab

Bab 61

“Saya siapkan ruang rapat dulu pak. Ini sarapan dari Ibu. Habiskan ya,” ucap Naura.OB datang membawakan kopi untuk Davin, “makasih mbak,” ucap Naura.“Sama-sama Bu. Saya ijin lanjutkan pekerjaan dulu, Pak, buk,” pamitnya.Naura mengangguk. Dia juga berpamitan untuk menyiapkan segala sesuatu di ruang meeting.Suasana ruang rapat utama di kantor pusat Abimanyu Group terasa begitu serius namun tetap penuh antusias. Para pimpinan divisi yang berada di bawah naungan Davin sudah berkumpul, menunggu kehadiran pemimpin muda mereka. Semua persiapan telah dilakukan dengan rapi. Layar proyektor telah menyala, memperlihatkan grafik-grafik yang menjadi inti pembahasan hari itu.Tepat pukul 08.10, Davin memasuki ruangan meeting diikuti oleh Bram.Pintu ruang rapat terbuka. Davin masuk dengan langkah tegas, mengenakan setelan jas hitam elegan. Aura kewibawaan dan ketegasannya segera memenuhi ruangan. Para pimpinan berdiri sejenak untuk memberi salam sebelum mereka kembali duduk."Selamat pagi, se
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya

Bab 62

“Aaaah, Pak. Saya kecanduan dengan sentuhan panas ini. Bapak benar-benar berhasil membuat saya gila,” ujar Naura, di tengah desahannya.Davin tersenyum, bibirnya masih sibuk menikmati dada besar sang sekretaris cantik, sementara tangannya sibuk bermain di bagian intim Naura.“Aaaaaaah, Pak. Saya mau keluar,” kata Naura.Davin merengkuh tubuh Naura membawanya ke dalam ruangan pribadi Davin, yang ada di ruang kerjanya.Pria itu melucuti seluruh pakaian Naura dengan penuh nafsu. Beruntung baik Naura atau Davin sudah menyediakan pakaian ganti di ruangan ini.Tentu saja lemari itu terkunci agar tak sampai ada yang bisa membukanya termasuk sang mama dan Anna, bila mereka sedang ada di kantor Davin.“Sayaaaaaang, bau tubuhmu membuatku kecanduan juga,” balas Davin, yang saat ini sudah melakukan penyatuan.Dia menghentak tubuh Naura dengan lembut namun penuh nafsu.Tangannya meremas dua bagian menyembul yang membuatnya ingin selalu membenamkan bibir di puncaknya.“Aaaaaah, Paaaaaaaak” desah Na
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-24
Baca selengkapnya

Bab 63

Setelah sesi prewedding di pantai selesai, rombongan Davin bergerak menuju studio foto di pusat kota. Jalanan yang cukup lengang membuat perjalanan terasa singkat, tetapi suasana di dalam mobil masih dipenuhi keheningan. Anna tampak sibuk memeriksa hasil jepretan di ponselnya, senyum tipis terkembang di wajahnya. Mama Laura dan Papa William duduk berdampingan, sesekali membahas tentang tema berikutnya, sementara Davin hanya menatap lurus ke depan, tenggelam dalam pikirannya.Di kursi depan samping sopir, Naura duduk dengan sikap tenang. Meski berusaha menjaga ekspresi profesional, hatinya terasa berat. Melihat Davin dan Anna begitu dekat selama sesi di pantai tadi menyiksa batinnya, meskipun ia tahu itu semua hanyalah tuntutan situasi.Setibanya di studio foto, mereka disambut hangat oleh tim fotografer dan penata gaya yang sudah menunggu. Studio itu megah dengan desain interior elegan. Ada ruangan khusus untuk ganti pakaian, lengkap dengan deretan gaun pengantin dan jas mewah.“B
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-24
Baca selengkapnya

Bab 64

Suara ombak besar memecah keheningan sore di tepi pantai. Langit yang kelam karena mulai gelap semakin menambah kesan pilu pada suasana di antara Davin dan Naura.Angin yang dingin tak mampu menandingi dinginnya perasaan mereka berdua. Di tengah suasana itu, Davin berdiri mematung, wajahnya memandang ke arah gelombang laut yang ganas.Di tangannya tergenggam sebotol anggur, namun isinya tak lagi menarik perhatiannya. Di sebelahnya, Naura masih tampak gemetar.“Pak, tolong sadar,” suara Naura memecah kesunyian, penuh isak tangis. Tubuhnya mendekat, berusaha menjangkau pria yang menjadi pusat kehidupannya. “Bunuh diri adalah hal yang paling dibenci oleh Tuhan! Kita harus berdoa agar diberi umur panjang, bukan malah mengakhirinya seperti ini.”Air matanya deras mengalir. Tubuh kecilnya menggigil di tengah hembusan angin. Ia mencoba menahan dirinya agar tidak runtuh, namun suaranya pecah di setiap kata. “Dosa kita sudah terlalu banyak di muka bumi ini. Jangan menambahnya dengan cara kon
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-25
Baca selengkapnya

Bab 65

Anna berdiri mematung di tepi jalan, menatap dengan mata yang berkilat penuh amarah. Mobil Davin dan Naura perlahan menjauh, meninggalkan area pantai yang sebelumnya menjadi saksi pertemuan rahasia mereka.Dadanya terasa sesak, bukan karena udara yang dingin, tetapi karena kemarahan dan rasa sakit yang bercampur menjadi satu.Ia mengepalkan kedua tangannya erat-erat di sisi tubuh, berusaha menahan diri agar tidak berteriak. “Aku tahu perasaanku tidak pernah salah. Mereka benar-benar ada hubungan. Sialan kamu, Naura,” ucapnya dengan suara rendah, penuh amarah. "Tunggu saja pembalasan dariku."Angin pantai meniup rambut panjangnya yang tergerai. Namun, Anna tidak memedulikannya. Ia menoleh ke arah tiga pria bertubuh besar yang berdiri beberapa langkah darinya. Mereka adalah orang-orang yang ia sewa untuk menyelidiki Davin dan Naura. Selama ini, Anna hanya memiliki kecurigaan tanpa bukti. Tetapi, hari ini, ia akhirnya mendapatkan apa yang ia cari.“Apa yang harus kami lakukan, Bos?” sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-25
Baca selengkapnya

Bab 66

Sementara itu, mobil Davin terparkir di basement apartemen Naura. Tidak ada kata-kata yang terucap sejak mereka meninggalkan pantai. Hanya suara detak jantung mereka masing-masing yang terasa lebih nyaring di tengah keheningan.Davin memegang setir dengan kedua tangan, menatap kosong ke depan, sementara Naura hanya menunduk, memainkan ujung syal yang melingkar di lehernya.“Sayang,” panggil Davin.“Iya, Pak,” jawab Naura.Davin akhirnya menghela napas panjang, memecah keheningan. “Aku tahu, Sayang. Semua ini pasti sangat berat untukmu,” ucapnya dengan suara yang serak.Naura tetap membisu, tetapi matanya perlahan berkaca-kaca. Ia tahu apa yang akan Davin katakan. Mereka telah melalui percakapan ini berulang kali, tetapi rasa sakitnya tetap sama.“Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya lagi,” lanjut Davin, suaranya mulai bergetar. “Tapi aku butuh kamu. Aku tidak bisa menjalani hidup ini tanpamu, meskipun aku tahu aku tidak bisa memberimu kebahagiaan sepenuhnya.”Naura menoleh perlaha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-26
Baca selengkapnya

Bab 67

Davin sedikit terkejut, namun segera menurunkan kaca jendelanya. Seorang petugas keamanan berdiri di samping mobilnya, dengan wajah penuh sopan santun."Ya, Pak? Ada apa?" tanya Davin, suaranya terdengar ramah meski lelah mulai menguasai raut wajahnya."Maaf, Pak," ucap petugas itu. "Saya hanya ingin memberi tahu kalau parkir mobil Anda sedikit miring. Takutnya nanti mobil lain kesulitan parkir di sebelah atau di belakangnya.""Oh, maaf ya, Pak. Saya hanya sebentar kok, sekarang mau langsung balik. Tadi saya mengantarkan calon istri saya pulang," jawab Davin sambil tersenyum kecil."Siap, Pak. Maaf mengganggu, ya." Petugas itu menundukkan kepala sedikit sebagai tanda hormat."Tidak apa-apa, Pak. Terima kasih sudah memberitahu," sahut Davin sebelum menaikkan kembali kaca mobilnya.Setelah itu, Naura memandang Davin dengan senyum tipis, meski ada bayangan kesedihan di matanya. Ia mulai meraih tas dan barang-barangnya, bersiap untuk turun dari mobil."Saya turun ya, Pak. Kasihan Ibu, seh
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-26
Baca selengkapnya

Bab 68

“Pak, gantian dong. Saya gak kuat keburu keluar,” desah Naura. “Pak, kalau kita main di sini, apa gak ada yang liat?” tanya Naura gugup.Davin tersenyum, makannya jangan main buka aja sebelum ditutup,” ejek Davin. Naura hanya tertawa kecil, meski tampak masih terang ternyata ada kanopi yang bisa dibuka tutup di area balkon. Jadi orang lain tak akan bisa melihat aktifitas panas mereka di dalam kolam jacuzzi.“Ya udah, sini. Saya mau manjain Bapak juga,” ucap Naura. Davin duduk di pinggir kolam, Naura masih di dalam kolam setengah badannya. Tanpa ragu wanita itu mulai memasukkan benda berurat itu, ke dalam mulut, memberi gigitan kecil di sana. Hingga Davin yang kini giliran mendesah tanpa henti.“Lebih dalam lagi, sayaaaaang,” ucap Davin parau. Matanya telah berkabut hasrat. Nafsunya selalu besar setiap kali bersama Naura.Puas mengulum benda panjang berurat itu, Naura memainkan lidahnya di bagian bawah milik Davin, hingga pria itu kembali mengeluarkan suara desahan tanpa henti. Setia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-27
Baca selengkapnya

Bab 69

“Tuan Davin dan wanita itu sedang pergi ke luar negeri. Katanya ada perjalanan bisnis,” ujar pria itu dengan suara datar.Laura menatap dengan penuh amarah ke layar ponselnya. Wajahnya memerah, dan napasnya memburu setelah menerima kabar bahwa Davin dan Naura sedang berada di luar negeri. Matanya membara ketika mendengar pria di ujung telepon melanjutkan laporannya.Laura mendengus keras, menahan amarah yang seolah ingin meledak. “Brengsek! Itu pasti alasan mereka saja! Awas saja kau, Naura! Kamu akan menyesal telah membodohi kami dengan wajah lugumu itu. Kau berani bermain-main denganku? Maka, sebelum kau benar-benar menyesal hidup di dunia ini, aku bersumpah tidak akan berhenti menyiksamu!” teriaknya dengan suara menggema di ruangan.Tunangan Davin, yang duduk di dekat Laura, memperhatikan wanita paruh baya itu dengan senyum penuh kemenangan. Matanya bersinar penuh dendam. Dia memegang sebuah foto Naura, lalu menatapnya dengan kebencian yang sama seperti calon ibu mertuanya.“Tant
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-27
Baca selengkapnya

Bab 70

Anna duduk santai di atas pangkuan pria matang yang telah menjadi selingkuhannya selama ini. Tangannya melingkar manja di leher pria itu, sementara senyumnya penuh makna, memperlihatkan betapa dirinya benar-benar menikmati permainan berbahaya ini."Kamu ini sangat licik, baby. Padahal kamu main sama aku, tapi kamu egois. Davin nggak boleh sama yang lain," ucap pria itu sambil menatap Anna dengan pandangan nakal namun penuh rasa ingin melucuti baju Anna sekarang juga.Anna tertawa kecil, nada suaranya tenang namun tajam. "Siapapun yang menghalangi harus dilenyapkan. Aku sudah berjuang sampai di titik ini, jadi tidak ada yang boleh mengganggu rencanaku. Apalagi, aku sudah di ambang memenangkan semuanya," ucapnya dengan penuh keyakinan, matanya bersinar dengan ambisi.Pria itu menatapnya kagum, meskipun di dalam hatinya ia tahu bahwa Anna jauh lebih berbahaya daripada yang pernah ia duga. Namun, pesona wanita ini terlalu kuat untuk diabaikan. Baginya, Anna adalah magnet yang tak bisa d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
29
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status