All Chapters of Istri Yang Tidak Pernah Diharapkan: Chapter 131 - Chapter 140

257 Chapters

Silaturahmi Kita Tetap Terjaga

"Cerai lagi, cerai lagi! Kenapa itu yang selalu kamu bicarakan?!"Livia tersentak mendengar Rajendra yang tiba-tiba membentaknya sambil menggebrak meja.Livia yang tadinya berbaring langsung duduk. Ia sungguh tidak paham pada sikap Rajendra. Rajendra yang tadinya lembut tiba-tiba berubah drastis."Apa nggak ada hal lain yang bisa kamu katakan selain cerai, hah?!" suara Rajendra semakin tinggi. Ada kilat amarah di matanya yang sulit untuk disembunyikan."Maksud saya baik, Ndra. Saya berkata begitu karena banyak pertimbangan." Livia mengambil jeda sejenak. Sementara Rajendra diam menatapnya dengan tatapan menusuk. Kemudian Livia kembali melanjutkan perkataannya."Yang pertama Randu terbukti sebagai anak kandung kamu. Jadi sebaiknya kamu dan Utary menikah. Biar saya yang mengalah karena percuma kita bersama. Kamu nggak mencintai saya dan nggak mau mengakui anak yang saya kandung adalah hasil hubungan kita berdua. Jadi apalagi yang harus dipertahankan? Perceraian bukanlah hal yang memalu
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Buket Bunga Bank

Rajendra mengepalkan tangannya hingga buku-buku jarinya nyaris memutih. Rahangnya menegang mendengar pernyataan Livia yang menghujamnya. Emosinya meledak, tapi ia tidak berteriak. Rajendra mendekat ke arah Livia dengan langkah berat. Lelaki itu menundukkan wajahnya agar sejajar dengan Livia yang tetap duduk santai di sofa. "Jadi kamu pikir ini lelucon, lawakan. Begitu, Liv? ujarnya dengan suara rendah. "Dan untuk apa kamu membawa-bawa langit dan Ryuga? Buat memancing emosi aku?" Livia membalas tatapan rajendra tanpa gentar. "Saya pikir nggak ada yang salah. Toh mereka jauh lebih baik darimu. Setidaknya mereka tahu cara menghargai wanita." Mata Rajendra semakin merah. Amarah membara di hatinya. Sebelum ia menjawab perkataan Livia, wanita itu lebih dulu berbicara. "Satu hal lagi, Ndra. Jangan pikir dengan hinaan dan cacianmu saya akan hancur. Justru kalimat-kalimat kasarmu adalah pengingat bahwa saya berhak mendapatkan yang lebih baik. Jadi kalau kamu nggak mau menceraikan saya,
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Sekarang Lagi Musim Maling

'Lelaki ini benar-benar sudah gila,' batin Livia sambil melihat seluruh pakaiannya yang berada di dalam koper kini berserakan di lantai.Ketika pandangannya beradu dengan pintu ia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Rajendra mengunci pintu dan mengantongi di dalam sakunya.'Mungkin kejiwaannya perlu diperiksa,' batin Livia lagi.Bagaimana tidak? Sikap Rajendra berubah dengan cepat. Emosinya tidak stabil. Dan perbuatannya pun aneh. Siapa yang tidak heran kalau begitu.Dengan susah payah Livia mengemasi pakaiannya dari lantai kemudian menyusunnya kembali dengan rapi di dalam lemari. Sementara itu Rajendra berbaring di tempat tidur dengan mata tertutup. Livia tidak tahu apa laki-laki itu sudah benar-benar tidur atau masih tidur-tidur ayam.Yang Livia tahu, tadi ia melihat Rajendra mematikan ponselnya kemudian meletakkan di nakas. Sedangkan kunci kamar berada di saku celana laki-laki itu karena ia takut Livia akan kabur.***Livia terbangun sedikit lebih lambat pagi ini. Semalam sete
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Keputusan Cerai Yang Bulat

Livia menegakkan tubuhnya, merasa topik pembicaraan ini begitu penting. Ia juga meletakkan kaus kaki mungil rajutannya di pangkuan."Iya, Tante, gimana?""Sebelumnya Tante minta maaf karena harus membicarakan ini dengan kamu. Tapi Tante rasa kamu perlu tahu. Atau apa Rajendra sudah membicarakannya secara khusus dengan kamu?"Livia menjawab dengan gelengan kepala."Oh, mungkin dia hanya ingin menjaga perasaan kamu."'Perasaan? Perasaan apa yang dia jaga? Yang terjadi dia hanya terus menyakitiku,' batin Livia.Livia menunggu sampai Lola menyampaikan apa yang hendak dikatakannya."Beberapa hari yang lalu Rajendra datang ke rumah untuk menemui Tante dan papinya. Rajendra membawa surat hasil tes DNA itu. Dan hasilnya dinyatakan kalau Randu adalah anak kandung Rajendra."Livia terdiam. Kalau soal anak kandung ia sudah tahu dari Rajendra. Ia hanya tidak tahu kapan tes itu dilakukan."Iya, Tante. Rajendra sudah bilang begitu kalau Randu adalah anak kandungnya.""Kamu yang sabar ya, Liv. Ini m
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Anything For You

Langit datang sore harinya ke rumah Livia. Lelaki itu terkejut ketika ia dilarang masuk oleh lelaki yang katanya sekuriti rumah itu.Langit berdiri dengan alis mengernyit. Ia tidak pernah melihat sekuriti sebelumnya. Sekuriti itu menghalanginya masuk."Maaf, Mas, tapi siapa pun yang datang dilarang masuk tanpa izin dari pemilik rumah!" Danu berujar dengan nada tegas.Langit tertawa mendengarnya. "Saya ini saudara Rajendra, Pak. Saya sudah sering ke sini dan nggak ada masalah. Tolong panggil Livia, saya harus bicara dengan dia," ujar Langit dengan nada kesal."Sekali lagi maaf, Mas. Tidak bisa. Saya hanya menjalankan perintah."Langit mulai kehilangan kesabaran lantaran diperlakukan seperti itu. "Tolong jangan buat saya marah ya, Pak. Kalau Bapak nggak mau bukain pintunya saya akan telepon Rajendra sekarang."Nama Rajendra yang disebut membuat sekuriti itu terlihat ragu sejenak. Sebelum ia sempat memberi jawaban, suara lembut namun tegas terdengar dari arah rumah."Langit!" Livia seger
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Gitu Aja Kok Repot?

"Shit!" Rajendra mengumpat ketika mobil yang ia kendarai terjebak di lampu merah. Ini sudah dua kali terjadi. Rajendra sudah sigap untuk melaju begitu lampu hijau menyala, tapi mobil yang di depannya berjalan lambat seperti siput hingga ia terperangkap lagi dalam lampu merah yang lama.Sebenarnya Rajendra punya supir. Namanya Geri, tapi Rajendra jarang memakainya. Ia lebih suka menyetir sendiri. Palingan Rajendra memakai Geri hanya untuk hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan kantor.Setelah lampu hijau menyala Rajendra membelokkan mobilnya ke kanan. Ke arah apartemen Utary. Wanita itu marah-marah padanya lantaran kemarin Rajendra tidak jadi menginap di apartemennya.Lelaki dengan nama lengkap Rajendra Geraldy itu memarkir mobilnya di basement dengan kasar, seolah menunjukkan suasana hatinya yang sedang tidak baik. Sebelum keluar dari mobilnya Rajendra terduduk lama sambil menghela napas panjang berkali-kali. Ia mencoba meredam amarah yang sudah membakar sejak kemarin malam akibat
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Saya Bukan Ibunya

Livia terkejut ketika malam itu Rajendra pulang dengan membawa Randu. Lengkap dengan stroller, bouncher dan pakaiannya. Tanpa ada Utary. "Ndra, Randu kenapa?" tanya Livia meminta penjelasan."Untuk sementara Randu akan tinggal di sini." Rajendra menjawab sambil menggendong Randu yang sudah terlelap sejak di mobil tadi ke dalam kamar.Livia menyusul Rajendra dari belakang. Ikut menuju kamar. Ia melihat Rajendra membaringkan Randu di atas tempat tidur tepat di tengah-tengah. Livia masih tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi hingga Rajendra membawa Randu ke sini."Utary mana? Kenapa Randu nggak sama dia?" tanyanya penasaran."Utary mau healing, liburan ke luar negeri, jadi Randu di sini dulu. Selama dia di sini kamu yang urus Randu."Perkataan Rajendra refleks membuat Livia termangu. "Jadi dia pergi liburan tanpa Randu?""Iya." Rajendra menjawab singkat sambil menyelimuti tubuh Randu dan memastikan anak itu merasa nyaman. "Utary butuh me time. Dia capek mengurus Randu sendiri. Jad
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Ditolak Di Mana-Mana

Rajendra tertegun di tempatnya. Rahang lelaki itu terkatup rapat. Irama napasnya terdengar memburu, menahan kejengkelan yang sudah tidak bisa ditaklukkan. Rajendra memandangi Livia yang sudah kembali tidur dengan lelap seolah semua yang terjadi di rumah tersebut bukanlah urusannya. "Luar biasa," ujarnya pelan dengan nada sinis. Sembari menahan emosi Rajendra membersihkan kotoran Randu. Tangisan anak itu menjadi-jadi, membuat keheningan malam menjadi pecah. Dengan gerakan canggung Rajendra mengganti diaper Randu. Tangannya gemetaran, kepalanya terasa panas, dan pikirannya dipenuhi oleh rasa frustasi. Selesai urusan BAB, Rajendra membuatkan susu untuk Randu. Sambil menuang air ke botol ia terus mengumpat sendiri. "Kenapa semua orang bikin hidup gue susah? Damn!" Selepas membuat susu Rajendra naik ke atas tempat tidur dan memberi Randu susu melalui botol. Bayi berumur tiga bulan itu mulai tenang walaupun wajahnya masih merah oleh sisa tangisan. Rajendra memandangi wajah mungil
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bukan Demi Kamu

Rajendra berdiri membatu di depan pintu rumah ibunya. Ia bagaikan dilempar ke jurang tanpa tali. Randu menggeliat di dalam gendongannya, mengeluarkan rengekan kecil. Dengan perasaan kecewa Rajendra membawa Randu kembali masuk ke mobil. "Yang sabar ya, Nak," ujarnya sambil meletakkan Randu di atas car seat. Lama Rajendra berpikir pagi itu. Akan ke mana ia membawa Randu? Di dalam perjalanan kepalanya penuh dengan pikiran yang tidak menentu. Ia terjebak dalam situasi yang tidak pernah dibayangkannya. Utary pergi, Livia tidak peduli dan sekarang ibunya juga menolak untuk membantu. Akhirnya Rajendra memutuskan kembali ke rumah. Suasana sunyi menyambutnya. Entah di mana Livia. Rajendra menurunkan Randu dari mobil dan membawanya masuk ke rumah. Sesudah menempatkan Randu di stroller Rajendra duduk di sofa dengan wajah lesu. "Kenapa semua orang tega pada gue?" gumamnya putus asa. Beberapa saat kemudian Livia muncul. Ia berjalan melewati Rajendra tanpa sepatah kata pun terlon
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Tidak Semudah Itu

Rajendra menatap Livia sekilas sebelum membawa langkah keluar rumah. Kalimat terakhir Livia menusuk dalam ke hati Rajendra. Ia tahu hubungan mereka sudah di ujung tanduk. Namun mendengar langsung Livia mengatakan tidak mencintainya terasa begitu menyakitkan.Sambil menyetir Rajendra mencoba fokus pada tujuan utamanya yaitu menemukan pengasuh untuk Randu. Namun ternyata tidak semudah yang ia bayangkan.Saat sesekali Randu menggeliat di car seat-nya, Rajendra ikut melihat pada anak itu."Sabar ya, Sayang. Kita pasti ketemu pengasuh buat kamu," bisiknya pelan walau ia tidak sepenuhnya yakin pada ucapannya itu.Sesudah mengunjungi agen pengasuh anak dan melakukan wawancara kilat, Rajendra akhirnya menemukan pengasuh sementara untuk Randu. Dia seorang perempuan paruh baya yang bernama Bu Asih. Bu Asih terlihat lembut, pembawaannya tenang, berpengalaman, serta memiliki sertifikat pelatihan pengasuh anak.Rajendra akhirnya bisa bernapas lega walau ada kekhawatiran yang mengendap di hatinya.
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
26
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status