Sambil melangkah masuk ke dalam ruangan presiden direktur, Elisa melirik sinis pada Moza. Dia memang mengakui kalau Moza cantik. Tapi hijab yang menutupi kepala wanita itu amat sangat tidak pantas dengan kegenitannya. Elisa tidak setuju jika Arthur suka dengan wanita seperti Moza. Menurutnya, dirinya jauh lebih baik daripada Moza."Silahkan duduk!" Arthur mempersilahkan kedua tamunya duduk di sofa yang ada di ruangan itu dengan ramah."Baik, terima kasih," jawab Devgan sembari mengambil duduk di samping Elisa, menghadap Arthur yang duduk di depannya."Baik, sambil menunggu minuman yang sedang dibuatkan oleh sekretarisku, sekarang kita mulai diskusikan masalah bisnis yang anda rencanakan Mister Dev."Devgan tersenyum. "Baik kita mulai sekarang. Devgan lalu mengulurkan tangan ke arah Elisa. "Berikan Tuan Arthur berkas yang sudah kita siapkan, Nona El."Elisa mengangguk. "Baik tuan." Elisa menyodorkan berkas yang sudah dari awal dia persiapkan. "Ini! Silahkan Anda lihat-lihat dulu dan ba
Read more