Share

Kemarahan Arthur

Arthur terhenyak oleh tonjolan yang ada di lengannya. Begitu terasa. Tapi, sedikitpun dia tidak tergoda dengan Elisa. Saat ini hati dan hasratnya sudah tertuju pada Moza saja.

Spontan, Arthur menoleh pada Elisa dan mendorong pelan lengan Elisa. "Maaf nona El, sofanya masih luas. Bisakah anda bergeser sedikit. Aku merasa sempit dan tidak nyaman.

Elisa terhenyak. Dia tidak menyangka kalau Arthur akan mengatakan itu. Dulu, meskipun Arthur tidak mau lanjut ke atas tempat tidur, duduk berpepetan seperti ini bukanlah masalah. Tapi sekarang Arthur terlihat begitu risih.

"Oh, maaf kalau begitu."

Elisa langsung menggeser duduknya dengan hati dongkol. 'Ada apa dengan Arthur? Mengapa dia jadi begitu anti pati?'

Seketika suasana jadi canggung. Arthur seperti ingin angkat kaki dari tempat ini. Tapi ditahannya mengingat Devgan belum kembali. Tidak sopan jika meninggalkan tamu begitu saja.

Kegagalan barusan, tidak menyurutkan niat Elisa untuk membuat seorang Arthur bertekuk lutut. Dia sudah merenca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tiraya
Elisa pingin jlepuuttt ikiiii ketoke wkwkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status