Share

Kabar Gembira

Moza membasuh mulutnya dengan air. Rasanya lumayan lega meskipun mualnya masih bersisa.

"Moza kamu kenapa?" Arthur hendak menuntun Moza tapi didorong oleh istrinya itu.

"Ini gara-gara, Mas!" ucap Moza kesal.

Kening Arthur mengerut. "Kok gara-gara aku, Moz?"

"Jelas gara-gara, mas! Tadi 'kan aku minta mas jangan pakai parfum mas karena baunya menyengat! Tapi mas tetap nekad pakai! Bau menyengat itu membuat perutku mual, mas."

Moza lalu melangkah keluar kamar mandi dengan diikuti Arthur dari belakang.

"Tapi 'kan biasanya aku memang pakai parfum itu dan kamu tidak apa-apa, Moz."

"Aku tidak tau. Tiba-tiba saja aku benci bau parfum mas itu."

Moza membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur untuk menghilangkan mualnya. Arthur mengambil duduk di samping Moza, lalu menempelkan tangannya di kening istrinya tersebut.

"Mungkin kamu masuk angin, Moz. Keningnya agak hangat."

"Entahlah. Tapi masih terasa mual, mas."

"Mas minta tolong Mbok Wati buatkan teh hangat saja ya. Siapa tau mualnya menghila
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status