All Chapters of Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova: Chapter 61 - Chapter 70

155 Chapters

61). Perdebatan Dayana dan Ganesh

***Ganesh meninggalkan rumah Bima, sekitar pukul tiga sore. Dengan perasaan bahagia, tujuannya sekarang adalah rumah, karena selain pemotretan, Ganesh tak ada pekerjaan lain.Tidak sia-sia dirinya bersikap manis di depan Bima, ide Ganesh disetujui sang Opa. Ingin sekali melihat Zerga menikah dengan Rillian, Bima siap menjalankan apa yang Ganesh sarankan dalam waktu dekat.“Ganesh.”Sampai di rumah setelah setengah jam di jalan, Ganesh yang hampir memijakkan kakinya di tangga, berhenti, usai panggilan didengarnya dari pintu penghubung ruang tengah dan taman samping rumah.Mendapati Dayana, seulas senyum tipis terukir. “Day,” panggilnya.Dayana tak menimpali, sementara kedua kakinya melangkah menghampiri Ganesh.“Ada yang mau aku omongin sama kamu,” ucap Dayana.“Tentang apa?” tanya Ganesh. “Ah, apa tentang niatku buat tanggung jawab?”“Iya,” jawab Dayana.“Bang Zerga ngadu apa sama kamu?” tanya Ganesh. “Dia pasti bilang yang enggak-enggak ya tentang saya? Pasti sih, orang dia mau baik
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

62). Penyesalan Ganesh dan Amarah Zerga

***"Dokter, gimana keadaan Dayana? Dia sama anaknya baik-baik aja, kan?"Melihat dokter yang menangani Dayana, keluar, Ganesh beranjak spontan. Tidak bisa tenang, sejak Dayana berada di ruang penanganan, hatinya gelisah.Takut terjadi sesuatu pada Dayana mau pun anak di kandungannya, Ganesh merasa bersalah sekaligus marah pada diri sendiri. Merutuk tingkahnya yang kurang bijak, dia berjanji untuk menghukum dirinya jika Dayana kenapa-kenapa."Mas, saudaranya yang waktu itu ya?" tanya Dokter."Iya, saya saudaranya.""Begini, Mas, kondisi kandungan Mbak Dayana untuk saat ini baik, karena kram yang dia alami tidak sampai menyebabkan pendarahan. Namun, jika hal ini terjadi berulang, akan sangat bahaya untuk janin dan ibunya. Jadi saya minta tolong dengan sangat, Mbak Dayananya jangan dibuat stress. Kasihan dia kalau harus terus kesakitan seperti ini. Selain itu, perkembangan bayinya juga bisa terganggu kalau Mbak Dayana stress."
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

63). Dayana Mengkhawatirkan Ganesh

***Malam datang, Dayana sudah kembali beristirahat di kamarnya. Dilarang untuk banyak bergerak, kecuali pergi ke kamar mandi, sejak kepulangannya sore tadi, Dayana hanya bisa duduk di kasur.Tak melulu sendirian, Dayana sempat ditemani Athaya, lalu malam ini dia rencananya akan ditemani Zerga makan malam.Lantas ke mana Ganesh? Dayana tidak tahu, dan tidak mau peduli. Semenjak kejadian tadi, dia ingin fokus terhadap kandungannya, sehingga berinteraksi dengan Ganesh akan Dayana kurangi."Selamat malam, Bumil," sapa Zerga, yang akhirnya datang bersama salah satu art di rumah. "Makan malam sudah siap."Dayana tersenyum, lalu mengikuti ke mana langkah Zerga."Malam ini Ibu bikinin sayur asem biar segar katanya. Ada ikan asinnya juga, tapi kalau kamu enggak suka, bisa sama ayam goreng. Saya bawain dua macam.""Aku suka ikan asin, Kak, udah lama enggak makan.""Oh ya?""Iya," ucap Dayana. "Mau makan di sofa?""Iya, di sini aja, tapi kamu jangan bangun dulu. Biar saya gendong.""Kok digendo
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

64). Drunk Text

***(Kqmuy dimnwa)(Kmw koq ninqalin akui)(Aquy squamg kqmu)(Mafinm akh ya).Dayana mengernyit dengan perasaan heran. Terbangun dari tidur karena rasa haus, dia iseng mengecek ponsel.Mendapati empat pesan masuk, Dayana membukanya dengan segera. Dia pikir chat yang diterima berisi pesan penting. Namun, ternyata ketika dibaca, Dayana bahkan tak mengerti tulisan apa yang diketik Ganesh—selaku si pengirim pesan."Ini Ganesh maksudnya apa sih?" tanya Dayana. "Ketikannya enggak jelas."Berusaha memahami pesan, kepala Dayana justru pusing. Namun, untuk kembali tidur tanpa menanggapi serius pesan dari Ganesh, dia tak bisa."Apa aku telepon aja ya buat tanya?" tanya Dayana. "Tapi ini chatnya hampir satu jam lalu. Ganesh mungkin udah tidur.""Ck, dia kenapa hobi banget ya bikin aku kepikiran? Ada aja gebrakannya."Selama beberapa menit, Dayana bergelut dengan pikirannya sendiri, hingga ponsel digenggaman yang tiba-tiba saja berdering, membuatnya tersentak."Eh, Kak Zerga?" tanya Dayana, sete
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

65). Ganesh Anak Buangan

***Zerga berbohong pada Dayana. Tidak benar-benar di kamar, saat ini dia justru berada di perjalanan, dengan tujuan; apartemen tempat Ganesh berada.Tidak bisa diam saja mengetahui sang adik kembali mengkonsumsi alkohol, Zerga berniat untuk membawa Ganesh pulang.Tidak lama, perjalanan menuju apartemen cukup singkat karena jalanan malam hari yang lancar."Semoga enggak salah."Bermodalkan ingatannya yang tajam, Zerga menekan bel di samping pintu sebuah unit. Menunggu sang penghuni keluar, Zerga tak disambut siapa pun sehingga setelahnya tak sekali, Zerga menekan bel berkali-kali."Mana Ganesh?" tanya Zerga, pada seorang pria yang pada akhirnya keluar dari unit."Abangnya Ganesh?""Iya," jawab Zerga. "Mana dia?""Tidur, Bang," jawab pria di depan Ganesh. "Hangover dia, banyak minum.""Ck."Zerga berdecak, lalu tanpa permisi masuk ke apartemen. Di ruang tengah, dia mendapati para manusi
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

66). Damai

***Mengetahui Dayana akan pindah ke apartemen, Ganesh merasa terbebani. Tidak bisa tenang, perasaan tak enak terus menyelimuti hatinya."Apa aku telepon Bang Zerga terus bujuk dia buat batalin niatnya pindahin Dayana ya?" tanya Ganesh. "Kalau memang alasan Dayana pindah, itu aku, biar aku aja yang pindah ke apartemen."Ganesh berucap demikian usai sarapan. Tidak ada siapa-siapa, sejak tadi dirinya sendiri. Athaya dan Roby berbelanja bulanan, sementara Dayana berada di kamar dan belum dia temui sekali."Iya kayanya, aku harus telepon Bang Zerga."Ganesh meninggalkan dapur. Pergi menuju kamar, dia mengambil ponsel lalu menghubungi sang abang. Menunggu panggilan dijawab, suara Zerga akhirnya terdengar."Halo.""Bang, lagi di mana?" tanya Ganesh. "Masih ketemu teman?""Ibu udah kasih tahu kamu?""Udah," jawab Ganesh. "Soal Dayana, kan?""Iya," jawab Zerga."Ibu ceritain semuanya pas aku bangun tidur," kata Ganesh. "Beliau bilang, hari ini abang absen dulu dari kantor buat cari apartemen.
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

67). Bertemu Teman Lama

*** "Kamu bodoh, Ganesh. Kamu terlalu ceroboh." Ganesh kembali menghardik dirinya sendiri. Pergi dari rumah untuk menemui Bima, kedatangannya tidak diterima. Jangankan menemui sang Opa, masuk ke pekarangan rumah saja dia tidak bisa, karena dua satpam tidak berani membukakan pintu gerbang. Katanya Bima memerintahkan keduanya untuk tak mengizinkan Ganesh masuk. Ganesh tak menyerah begitu saja. Dia mencoba menghubungi Bima. Namun, panggilannya ditolak sehingga dia pun akhirnya pergi. "Seharusnya kamu enggak asal nemuin Opa terus kasih ide itu," ucap Ganesh. "Susah sendiri, kan, sekarang hentiinnya? Kesenengan tuh kakek-kakek di kasih jalan." Hembusan napas kasar Ganesh, terdengar. Bersandar pada sandaran bangku yang dia duduki, bunyi klakson mobil membuatnya tersentak. Ganesh menyipit tatkala sebuah audi putih berhenti persis di belakang mobilnya. Tidak berselang lama, pintu terbuka lalu sang pengendara mobil pun turun. "Rillian," gumam Ganesh, pada gadis cantik yang kini memand
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

68). Dayana Berbohong

***"Halo, Dayana. Ayo kita makan siang."Dayana tersenyum manis. Baru sampai di ruang makan, hari ini dia akan menikmati makan siang bersama yang lain.Awalnya—seperti biasa, Zerga berniat untuk membawakan makan siang miliknya ke kamar. Namun, karena bosan, Dayana meminta untuk bergabung, dan Zerga mengizinkan dengan syarat; Dayana harus digendong ketika menuruni tangga."Halo, Tante," sapa Dayana. "Maaf ya, enggak bisa bantu-bantu. Udah lama tinggal di sini, bisaku cuman minta makan aja.""Kamu bicara apa sih?" tanya Athaya. "Masak kan ada bibi. Lagian kamu juga lagi hamil. Jadi mana boleh capek-capek.""Betul itu," ucap Roby, yang sudah duduk di kursinya seperti biasa. "Lagian kamu tuh tamu sekaligus calon keluarga. Jadi enggak usahlah capek-capek."Dayana menarik dua sudut bibirnya sebagai respon. Sampai di meja makan, dia duduk di kursi yang disiapkan Zerga.Dipimpin Roby, doa sebelum makan dibacakan, hingga ketika makan siang hampir dimulai, Dayana bertanya,"Eh iya, enggak nung
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

69). Dilema

***"Semuanya enggak seperti yang Kakak pikirkan."Dayana memberi pernyataan, usai Zerga menurunkannya di lantai dua. Ketahuan berbohong, sepanjang makan siang perasaannya tidak enak karena Zerga banyak diam.Entah marah atau apa, Dayana tidak bisa membaca ekspresi Zerga. Namun, yang jelas setelah terpergok mengobrol dengan Ganesh, Dayana belum menjelaskan apa pun, karena Zerga langsung memintanya kembali ke ruang makan."Memangnya menurut kamu saya memikirkan apa?" Zerga balik bertanya."Tentang Ganesh," jawab Dayana—menatap Zerga dengan perasaan takut. "Aku sama dia enggak macam-macam, cuman tadi tuh aku takut Tante Aya sama Om Oby berpikiran aneh, makanya bohong. Aku juga takut Kakak enggak nyaman."Zerga tidak langsung menimpali—membuat Dayana kembali bicara."Kakak boleh marah sama aku, karena aku sadar aku salah," ucap Dayana. "Cuman aku harap, Kakak enggak menyangka yang enggak-enggak, karena tadi tuh Ganesh cuman nanyain dessert apa yang aku mau.""Maksudanya dessert?" tanya Z
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

70). Saling Mencaci

***Ganesh sampai di rumah persis setelah Zerga pergi ke kantor. Tidak pulang dengan tangan kosong, dia membawa dua paper bag dengan isi; sekotak kue sus lalu ice cake pesanan Dayana.Tidak bertemu siapa pun di lantai satu, Ganesh bergegas menuju kamar Dayana. Menyimpan dulu barang bawaan di lantai, dia mendaratkan ketukan seraya memanggil."Dayana?"Tidak ada jawaban, suasana setelahnya hening. Kembali mendaratkan ketukan lalu memanggil Dayana, sahutan akhirnya terdengar sebelum akhirnya pintu terbuka."Ganesh," panggil Dayana sambil menggosok sebelah mata."Eh, kamu lagi tidur?""Iya, cuman belum terlalu nyenyak," ucap Dayana. "Ada apa?""Kue sus sama ice cake buat kamu," ucap Ganesh sambil memberikan dua buah paper bag yang dia bawa. "Biar enggak meleleh, kamu bisa potong ice cakenya terus ambil bagian yang mau dimakan. Sisanya simpan di kulkas karena ice creamnya enggak akan kuat lama di suhu ruang.""Oh, oke, makasih banyak," ucap Dayana, seraya mengambil dua paper bag pemberian
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more
PREV
1
...
56789
...
16
DMCA.com Protection Status