All Chapters of Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova: Chapter 81 - Chapter 90

155 Chapters

81). Zerga Memohon

***Sejak Zerga meninggalkan apartemen, perasaan Dayana tidak tenang. Khawatir terjadi sesuatu pada calon suaminya itu, Dayana diselimuti gelisah, sampai akhirnya dia pun memutuskan untuk menghubungi Zerga.Namun, belum sempat niatnya itu terealisasi, sebuah panggilan dari Ganesh lebih dulu masuk. Meskipun malas, Dayana menjawab."Halo, Ganesh.""Ibu bilang hari ini kamu check up ya?" tanya Ganesh. "Gimana hasilnya?"Meskipun hubungan mereka sedikit renggang, Ganesh selalu bertanya setiap Dayana selesai menjalani pemeriksaan."Bagus kaya bulan sebelumnya," jawab Dayana. "Jenis kelaminnya juga udah kelihatan.""Oh ya?" tanya Ganesh, terdengar antusias. "Apa jenis kelaminnya?""Laki-laki," jawab Dayana. "Belum final sebenarnya, karena kadang bisa berubah atau salah. Cuman, sejauh ini kata dokter kelihatannya itu.""Syukurlah," ucap Ganesh. "Setahuku anak perempuan yang lahir dari hubungan di luar nikah, statusnya lebih ribet. Jadi aku lega kalau anak kita laki-laki.""Iya," jawab Dayana
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

82). Syarat untuk Menikahi Dayana

***Zerga meninggalkan kediaman Bima hampir pukul sembilan malam. Tidak sepenuhnya lega, dia pulang membawa rasa bingung karena meskipun Bima merestui hubungannya dengan Dayana, sebuah syarat harus dia kabulkan.Tidak banyak, Zerga hanya diberikan satu syarat oleh sang Opa. Namun, terdapat dua pilihan yang bisa dia ambil salah satunya yaitu; satu, Zerga harus menyerahkan anak yang Dayana lahirkan nanti pada Ganesh. Lalu dua, Zerga harus berhasil membuat sang adik bergabung dengan perusahaan.Dibanding opsi pertama, Zerga lebih memilih opsi kedua. Namun, meskipun begitu dia tidak bisa meremehkan opsi yang dipilih, karena membujuk Ganesh masuk ke perusahaan bukanlah hal mudah.Dari zaman remaja, Ganesh tidak memiliki ketertarikan terhadap bisnis, sehingga ketika nanti Zerga meminta adiknya menjadi asisten di kantor, yang akan dia dapatkan untuk pertama kali pasti sebuah penolakan."Baru pulang, Bang? Malam banget."Zerga yang hampi
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

83). Keputusan di Tangan Ganesh

***Minat Ganesh di bidang bisnis adalah 0%. Dari kecil, pekerjaan yang paling tidak dia sukai adalah; bekerja di sebuah kantor dengan jam kerja yang diatur.Bukan tanpa alasan, ketidakinginannya bekerja di kantor disebabkan oleh orang tuanya sendiri, terutama Roby.Hampir dua puluh empat jam bersama Athaya, semasa kecil Ganesh dan kedua saudaranya sering kehilangan waktu bersama sang Papa, yang waktu itu menjadi pemimpin di perusahaan, sehingga pada dirinya sendiri, Ganesh berjanji untuk tidak bekerja di perusahaan mana pun."Enggak peduli seberapa cinta Bang Zerga ke Dayana, aku enggak akan mau bergabung di perusahaan Opa. Enggak akan pernah."Ketidaksukaan Ganesh tidak berubah, sehingga malam ini—ketika Zerga memintanya untuk bergabung dengan perusahaan, dia menolak.Saking tidak maunya dia, Ganesh bahkan pergi dari kamar Zerga sebelum abangnya itu meminta dengan memelas, karena jika Zerga sudah seperti itu, Ganesh lemah."Lagian Opa apa enggak ada syarat lain?" tanya Ganesh, denga
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

84). Romantisme Dayana dan Zerga

***Tentang Zerga yang mengalami demam, Dayana diberitahu. Tidak sekadar mendoakan kesembuhan sang calon suami, Dayana berniat untuk menjenguk. Tidak enak jika datang dengan tangan kosong, Dayana membuat puding untuk Zerga. Dibantu bibi, puding tersebut siap dibawa."Siapa ya, Bi? Apa mungkin supir gocar yang aku pesan?" tanya Dayana, di sela kegiatannya menyiapkan puding."Enggak tahu, Non, Bibi buka dulu ya.""Oke."Bibi pergi, Dayana melanjutkan tugasnya mengemas puding. Beberapa menit berlalu, bibi kembali membawa informasi."Den Ganesh, Non," ucap Bibi. "Katanya mau jemput Non, disuruh sama Den Zerga.""Ganesh?" tanya Dayana, dengan kening mengernyit.Tidak diberitahu sebelumnya, rasa heran menyergap. Tidak langsung menemui Ganesh di ruang tengah, Dayana memilih untuk menghubungi Zerga lebih dulu."Halo, Dayana," sapa Zerga dengan suara parau. "Kenapa?""Kakak minta Ganesh jemput
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

85). Ganesh Mengalah Lagi?

***Malam ini berbeda, karena di kediaman Athaya, kembali ada Dayana. Bukan untuk tinggal lagi di sana, Dayana hanya menginap sampai Zerga sembuh.Ingin merawat Zerga, Dayana mendapat izin dari kedua calon mertuanya, sehingga ketika makan malam datang, perempuan itu berada di kamar sang calon suami untuk menyuapi."Zerga yang sakit, kenapa kamu yang kelihatan enggak nafsu makan?" tanya Roby pada Ganesh, di sela kegiatan makan malam. "Ada masalah?"Ganesh yang semula fokus pada piring, mengangkat pandangan. "Enggak, cuman enggak mood aja.""Masakan ibu enggak enak ya?" tanya Athaya. "Kalau yang itu kurang pas, ibu bikinin yang baru. Kamu mau apa?"Ganesh tersenyum tipis. "Masakannya enak kok, Bu, cuman aku emang lagi enggak mood aja," ucapnya. "Kekenyangan mungkin, karena tadi makan-makan di apartemen."Jawaban Ganesh bohong, karena faktanya dia tidak menyantap apa-apa di tempatnya membuat konten. Tentang masalah, Ganesh juga memilikinya. Namun, tidak bisa jujur karena yang membuat dia
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

86). Insiden Pasca Mabuk

***Kepatuhan Ganesh tidak sekuat Zerga. Sudah berjanji untuk tidak mabuk lagi, semalam dia justru ingkar dengan pergi ke pesta salah satu temannya yang mengadakan acara di sebuah club.Mematikan ponsel kemudian menyimpannya di mobil, Ganesh menegak alkohol untuk melampiaskan stress, lalu dengan kondisi setengah sadar, dia pulang.Tidak sampai ke rumah, Ganesh justru berhenti di pinggir jalan, dan pagi ini apa yang dia lakukan membuat kegaduhan warga sekitar."Mati apa gimana ya? Mobilnya kekunci.""Overdosis obat-obatan itu.""Kayanya ada yang bunuh, terus dikunci di mobil."Berbagai dugaan dilontarkan beberapa warga yang pagi ini menghampiri mobil Ganesh. Menimbulkan keramaian di pinggir jalan, kerumunan tersebut menarik atensi seorang perempuan yang kini tengah berkendara."Eh, itu bukannya mobil Ganesh?" tanya perempuan itu, yang tak lain adalah Rillian. "Eh, iya, mobil Ganesh. Kok dikepung warga gitu? Ada apa ya?"Tidak bisa cuek, Rillian berhenti di pinggir jalan lalu menyebrang
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

87). Rillian yang Menenangkan

***Usai terbangun dari tidak sadarkan diri, Ganesh diminta Rillian untuk mandi. Tidak kebingungan mencari baju ganti, dia memakai baju Zerga yang ada di kamar tamu apartemen.Belum mendengar penjelasan apa pun, sampai sekarang Ganesh masih tidak tahu bagaimana Rillian membawanya ke apartemen. Tadi ketika dia bertanya, gadis itu berkata akan menjelaskan semua setelah Ganesh membersihkan badan."Semoga nanti pas pulang enggak ketemu sama yang punya baju," ucap Ganesh, sambil menyisir rambutnya di depan cermin.Merasa sudah lebih baik dari sebelumnya, dia bergegas keluar. Di ruang tengah, Ganesh mendapati Rillian sibuk dengan makanan, sehingga sambil berjalan, dia bertanya,"Lagi siapin apa, Ri? Kayanya yang berkuah-kuah itu.""Sarapan buat kamu," ucap Rillian, sambil mengangkat pandangan. "Katanya kalau habis mabuk tuh enaknya makan sup pereda pengar. Cuman, karena aku enggak tahu bahannya, aku pesan soto daging aja yang bening. Nasinya dari bibi. Ada soalnya di apartemen.""Perhatian
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

88). Ganesh yang Tidak Diinginkan Siapa-Siapa

***Ganesh pikir tawaran yang dia berikan pada Rillian, akan diterima oleh gadis itu. Namun, ternyata dia terlalu percaya diri karena Rillian menolak.Katanya Rillian tidak mau melibatkan orang lain untuk move on dari Zerga, sehingga sebelum perasaannya pada pria itu benar-benar hilang, dia tidak akan menjalin hubungan dengan siapa pun.Ganesh menerima keputusan itu, karena kebetulan dia tidak terlalu berambisi. Namun, meskipun begitu sedikit rasa sakit hinggap di hatinya.Bukan karena ditolak oleh Rillian, hati Ganesh sakit karena dirinya merasa tidak diinginkan oleh siapa pun. Bima, Dayana, bahkan Rillian, banyak yang tidak menginginkan dirinya—membuat dia merasa menjadi manusia yang tidak pantas untuk siapa-siapa."Sampai, Mas, ini kan alamatnya?" tanya supir taksi online, setelah mobil yang dikendarainya sampai di depan rumah Ganesh."Iya, Pak," jawab Ganesh. "Udah dibayar ya via aplikasi.""Baik, Mas."Turun dari mobil, Ganesh bergegas. Masuk ke rumah, dia berharap tidak bertemu
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

89). Perubahan Sikap

***Sehari setelah ditolak Rillian, Ganesh meninggalkan Surabaya untuk berlibur selama seminggu di Bali. Tidak sepenuhnya liburan, dia membawa beberapa pekerjaan sehingga tidak sendiri, Ganesh pergi bersama sebagian timnya.Tidak ada yang curiga tentang keterpurukan Ganesh, semua orang—kecuali Dayana, menganggap wajar kepergian pria itu, karena meman di depan semua keluarganya, Ganesh bersikap seolah tidak terjadi sesuatu padanya."Ini kenapa aku malah kepikiran Ganesh sih?" tanya Dayana, di sela kegiatannya menonton televisi.Tidak lagi di rumah Athaya, dia sudah kembali ke apartemen karena Zerga pun sudah bekerja lagi sejak pagi tadi."Dia enggak akan macam-macam kali di Bali. Cuman sekadar liburan, enggak lebih."Pikiran tidak sejalan, Dayana terus memikirkan Ganesh sehingga pada akhirnya dia mengambil ponsel. Bukan menghubungi Ganesh, Dayana justru menelepon Zerga dengan harapan; nama Ganesh yang terus memenuhi pikirannya, hilang."Halo, Day.""Kakak lagi sibuk?" tanya Dayana, sam
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

90). Semakin Dekat dengan Rillian

***"Kak Zerga. Baru aja aku mau telepon dia."Barusaja duduk di sofa ruang tengah, Dayana dibuat tersenyum usai mendapati nama Zerga di layar ponsel. Lekas menjawab panggilan, dia menyapa,"Halo, Kak. Panjang umur banget, baru aja mau aku telepon.""Oh ya?" tanya Zerga, antusias seperti biasa. "Sehati berarti kita. Cuman kamu keduluan saya.""Iya," ucap Dayana sambil tersenyum. "Kurang cepat aku telepon Kakak. Padahal, aku mau kasih tahu soal makanan yang aku buat.""Kenapa memangnya?""Enggak kenapa-kenapa. Cuman, barusan aku mau kasih tahu kalau Mang Gojek udah bawa makanannya," ucap Dayana. "Setengah jam dari sekarang mungkin sampai.""Oh, udah ya? Kirain belum."Senyuman Dayana sedikit luntur. "Kenapa memangnya, Kak?""Itu, tadinya saya mau bilang kalau makanannya satu aja buat saya," ucap Zerga. "Barusan saya udah kasih tahu Ganesh, cuman katanya dia ada janji makan di luar sama temannya.
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more
PREV
1
...
7891011
...
16
DMCA.com Protection Status