All Chapters of Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova: Chapter 91 - Chapter 100

155 Chapters

91). Amelia vs Ganesh

***Makan siang bersama selesai, Ganesh dan Rillian keluar dari restoran di waktu yang sama. Parkir berdekatan, Rillian berpamitan."Ganesh, aku ke kantor dulu ya. Makasih karena udah nemenin makan terus traktir. Next time kalau kamu butuh teman makan, jangan lupa call aku.""Siap," ucap Ganesh. "Kamu hati-hati di jalan. Kalau perlu, kabarin pas udah sampe biar aku tenang.""Siap laksanakan."Ganesh tersenyum, sementara Rillian bergegas menuju mobil. Dalam hitungan menit, kendaraan perempuan itu meninggalkan parkiran juga Ganesh yang masih berdiri di tempat sama.Tidak berlama-lama diam, Ganesh berniat masuk ke mobil. Namun, sebuah ucapan yang tiba-tiba saja terdengar membuat dia menoleh."Enak ya bebas dari tanggung jawab. Enggak perlu mikirin ngidam atau semacamnya, bisa jalan sama perempuan mana pun yang disuka. Mana kelihatan happy banget lagi. Beda sama korban yang sekarang pengen apa-apa aja banyak ditahan. Duh, dunia emang enggak adil."Bukan orang asing, yang berceloteh demiki
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

92). Cinta Zerga untuk Dayana

*** Setelah galau seharian usai melihat kebersamaan Ganesh bersama Rillian, Dayana berusaha keras memperbaiki mood. Menyibukan diri agar tidak terus mengingat Ganesh, dia turun ke dapur untuk membantu bibi memasak. Membuat beberapa menu untuk makan malam, perlahan pikirannya tenang sehingga ketika Zerga datang, dengan senyuman dia menyambut. "Halo, Kak." "Halo," sapa Zerga. "Maaf agak sore, tadi meeting dulu dan selesainya agak lama." "Iya enggak apa-apa," ucap Dayana. "Ayo, Kak, masuk." Zerga tersenyum lalu melangkah masuk ke apartemen. Disuguhi air putih, dia selalu disambut layaknya seorang suami yang barusaja pulang bekerja. Tidak hanya itu, Dayana juga sering bertanya tentang pekerjaan Zerga sehingga tanpa canggung, pria itu pun seringkali bercerita. Seminggu bekerja dengan Ganesh, sesekali pria itu terselip di cerita Zerga termasuk hari ini. Pada Dayana, dia bercerita jika di rapat tadi siang, sang adik nampak merengut. "Kakak tanya enggak Ganesh ada masalah apa?" tanya
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

93). Kemana Perginya Zerga?

***"Kak Zerga!"Dayana terperanjat dari tidurnya. Bangun dengan napas yang terengah, selama beberapa detik dia membeku sebelum akhirnya menoleh ke arah pintu.Beralih ke arah jam dinding yang sudah ada di angka sembilan, Dayana teringat Zerga. Beberapa waktu lalu setelah tidak bisa menghubungi sang calon suami, Dayana menunggu hingga rasa kantuk pun datang.Terlelap di sofa, tidur Dayana awalnya tenang hingga sebuah mimpi buruk datang. Bertemu Zerga di sebuah tempat yang asing, pria itu tiba-tiba berpamitan pada Dayana.Entah mau ke mana, Zerga tidak berkata hal lain selain kalimat pamit juga permintaan agar dirinya hidup bahagia. Tidak terima, di mimpi tersebut Dayana mencoba untuk mencegah. Namun, Zerga tetap memilih pergi."Ini Kak Zerga belum ke sini juga ya?" tanya Dayana, setelah perasaannya sedikit menenang. "Ke mana sih dia? Bikin khawatir aja."Lekas mencari ponsel, Dayana mencoba menghubungi Zerga. Namun, sama seperti tadi, nomor pria itu tidak aktif. Saking khawatir, Dayan
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

94). Siapa yang Lebih Pantas Sekarat?

***Zerga selamat dari maut. Namun, kondisi pria itu belum bisa dibilang baik. Mengalami pendarahan hebat di kepala, Zerga harus diawasi dengan intensif di ruang ICU sehingga setelah menunggu di depan ruang operasi, kini keluarga hanya bisa menjaga pria itu di luar."Gimana nasib cucuku setelah ini, Nadia?" tanya Bima pada sang istri. "Aku enggak siap kalau terjadi sesuatu sama Zerga. Dia terlalu berharga.""Zerga pasti bertahan, Mas. Kamu harus yakin.""Kita terus berdoa aja, Pak Bima," ucap Setya—ayah kandung Athaya, yang masih setia di rumah sakit. "Kita minta pada Tuhan supaya Zerga diberi kekuataan. Hanya itu yang bisa kita lakukan.""Cucu saya ada tiga, Pak Setya, kenapa harus Zerga?" tanya Bima. "Dia yang paling patuh dibanding kedua adiknya. Seharusnya bukan dia.""Ini takdir, Pak," ucap Setya. "Kita harus bisa menerima."Tidak menimpali, Bima diam hingga telepon dari Roby yang beberapa waktu lalu kembali ke IGD, memecah keheningan.Pada Nadia, Roby berkata jika Athaya harus m
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

95). Ketidakpercayaan Dayana

***Terbangun tanpa kabar apa pun dari Zerga, mood Dayana pagi ini tidak sebaik biasanya. Meskipun semalam Ganesh sudah memberitahu ke mana Zerga, Dayana tetap ingin dihubungi calon suaminya itu.Namun, hingga jarum jam sampai di angka setengah delapan pagi, tidak satu pun pesan atau panggilan Dayana terima."Nasi gorengnya apa enggak enak, Non?" tanya Bibi, setelah menyadari Dayana tidak semangat menyantap sarapan. "Non kaya enggak bersemangat gitu.""Enak kok, Bi, cuman lagi enggak mood.""Tapi Non sehat, kan?" tanya Bibi lagi. "Kalau ada yang dirasa, bilang ke Bibi biar nanti Bibi telepon Den Zerga.""Kak Zerga enggak bisa dihubungin, Bi, dari semalam," ucap Dayana. "Jangankan Bibi, aku aja belum komunikasi.""Lho, apa iya?""Iya, Bi," ucap Dayana. "Katanya semalam ada urusan, tapi sampai sekarang enggak ada kabarnya. Padahal, aku khawa—"Tidak selesai Dayana bicara, suara bel lebih dulu terdengar. Hendak beringsut, dia mengurungkan niatnya setelah sang bibi bergegas menuju pintu.
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

96). Tangisan Ganesh

***Menerima kabar buruk dari Roby, Ganesh dan Nevan berpamitan pada Dayana. Beralasan ada urusan yang harus diselesaikan, keduanya bergegas menuju rumah sakit.Mengemudi kencang, mobil yang dikendarai Ganesh sampai di rumah sakit kurang dari dua puluh menit. Berlarian menuju ruang ICU, setibanya di sana, dia dan Nevan disambut Roby juga Athaya.Di sebuah bangku, Athaya yang duduk tidak jauh dari tiang infus, nampak ditenangkan oleh sang suami dan pemandangan tersebut membuat Ganesh mau pun Nevan berdebar."Pa, gimana Bang Zerga?"Dari jarak beberapa meter, Ganesh bertanya—membuat Roby mau pun Athaya kompak menoleh."Ganesh, Nevan," panggil Athaya dengan suara lirih."Gimana Abang, Bu?" tanya Nevan, sambil mendekat bersama Ganesh. "Abang selamat, kan?""Detak jantung Zerga kembali lagi," ucap Roby—membuat Ganesh dan Nevan menghela napas lega. "Tadi sempat enggak ada, cuman setelah RJP dan penanganan lain, Zerga bertahan.""Ya Tuhan, syukurlah," ucap Ganesh."Makasih karena enggak meng
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

97). Dayana dan Sejuta Rasa Bersalah

***Setelah Athaya, Dayana menjadi orang kedua yang tidak sadarkan diri usai mengetahui kabar Zerga. Terlalu shock, bibi di apartemen berkata jika Dayana kehilangan kesadaran, sesaat setelah Ganesh menceritakan semuanya.Ganesh panik? Jawabannya tentu saja iya. Dia yang mengobrol dengan Dayana di samping Zerga, memutuskan untuk kembali ke apartemen.Beruntung, di depan ICU, Ganesh tidak bertemu siapa pun sehingga tanpa menularkan panik, dia bisa menemui perempuan itu guna memastikan kondisi."Semoga enggak ada hal serius terjadi sama Dayana, Ya Tuhan," desah Ganesh, ketika kini dia mengendarai mobilnya pergi. "Enggak kebayang gimana berantakannya Ibu kalau Dayana kenapa-kenapa."Tidak peduli terhadap rasa lelah, Ganesh kembali mengemudi dengan kecepatan yang kencang. Tiba di apartemen, dia berlari menuju lift lalu setibanya di lantai atas, Ganesh melangkah cepat."Bi, gimana Dayana?" tanya Ganesh, setelah bibi membuka pintu apartemen."Udah sadar, Den, cuman lagi nangis di sofa."Gane
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

98). Ucapan Blak-blakkan Bima

***Setelah berhasil menenangkan Dayana, Ganesh harus mengabulkan keinginan perempuan itu menjenguk Zerga. Tidak langsung pergi ke rumah sakit, dia meminta waktu beristirahat selama satu atau dua jam. Hampir semalaman tidak tidur, Ganesh mengantuk sekaligus pusing, sehingga sebelum kembali mengemudi, dia harus memejamkan dulu mata."Bi, siapin nasi sama lauknya ya, terus air putih juga," ucap Dayana, setelah lebih dari satu jam Ganesh tidur di sofa. "Ganesh kayanya belum makan.""Oh, baik, Non."Dayana tersenyum tipis. Tidak lagi memakai baju rumahan, dia sudah rapi karena keinginannya menemui Zerga, sangatlah besar."Kamu yang siapin makanan?"Setelah memutuskan untuk menunggu di kamar, Dayana ditodong pertanyaan tersebut ketika keluar. Di ruang tengah, Ganesh sudah terbangun dari tidur."Bukan, Bibi," jawab Dayana. "Makan dulu. Aku yakin kamu belum makan dari pagi.""Iya."Tidak banyak bicara, Ganesh mencuci muka lalu menyantap makanan yang sudah disiapkan. Sepuluh menit, kegiatann
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

99). Rencana untuk Zerga

***"Gimana, masih kerasa panas enggak?"Ganesh tersenyum tipis lalu menoleh. Menjauh dari ICU, saat ini dia dan Dayana berada di bangku taman.Sempat menolak untuk mengobati pipi, Ganesh manut sehingga Dayana yang kebetulan membawa sapu tangan, lekas membasahinya untuk kemudian ditempelkan di pipi putra kedua Roby tersebut."Udah enggak terlalu, makasih ya," ucap Ganesh. "Enggak usah dikompres pun sebenarnya bisa membaik, cuman karena kamu maksa, saya manut.""Kalau bisa membaik dalam waktu cepat, ngapain nunggu lama?" tanya Dayana. "Kasihan juga Tante Aya kalau tahu kamu ditampar Opa. Pasti khawatir "Ganesh tersenyum tipis. "Nampar saya emang udah jadi hobinya Opa," ucapnya. "Setiap kalah debat, pasti senjata yang dia pakai, tangan. Mau balas, saya masih waras. Jadi pada akhirnya saya diam.""Lagian kalian kaya tom and jerry banget," ucap Dayana. "Setiap ketemu, pasti ada aja yang diberantemin.""Opa selalu cari gara-gara duluan, Day," kata Ganesh. "Dan sialnya saya enggak sesabar
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

100). Roby Menyidang

***Bima mengingkari janjinya pada Zerga. Membongkar fakta tentang siapa yang sebenarnya menghamili Dayana, apa yang dia lakukan berhasil membuat sang putra terkejut.Namun, meskipun begitu Roby tidak mau gegabah. Tidak menyidang Ganesh mau pun Dayana ketika keduanya menjenguk Athaya, Roby memilih untuk datang ke apartemen.Tidak ada emosi, dia akan membicarakan semuanya secara baik-baik karena meskipun kaget bahkan nyaris shock, Roby tidak mau menerapkan cara keras sang papa."Diminum, Pak," ucap Bibi, ketika kini Roby berada di ruang tengah apartemen.Tidak jauh darinya, Dayana dan Ganesh duduk berjarak. Hanya diminta untuk berkumpul, keduanya sampai sekarang belum tahu apa yang Bima lakukan di belakang mereka."Terima kasih," ucap Roby, sambil tersenyum, hingga pertanyaan dari Ganesh membuat atensinya beralih."Jadi Papa mau bicarain apa sama aku dan Dayana?" "Papa mau tanya sesuatu sama kalian, dan untuk jawaban yang mau kalian kasih, Papa sangat berharap kejujurannya," kata Roby
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more
PREV
1
...
89101112
...
16
DMCA.com Protection Status