***"Ganesh ...."Ganesh mengerjap lalu menoleh ke arah bed. Mendapati Dayana terbangun, dia yang tidur di sofa samping perempuan itu, beringsut."Day, akhirnya kamu bangun. Lama banget pingsannya, sampai bikin saya khawatir.""Kenapa aku di rumah sakit?" tanya Dayana, peka terhadap suasana ruangan tempatnya berada. "Siapa yang bawa aku ke sini?""Kamu jalan sendiri tadi pas pingsan, terus saya ikutin," jawab Ganesh asal—membuat Dayana mendesah."Ganesh ....""Menurut kamu siapa lagi yang bawa kamu ke sini selain saya?" tanya Ganesh, yang kini sudah berdiri di dekat bed. "Bang Zerga? Enggak mungkin. Jangankan bawa kamu ke sini, bangun aja dia enggak bisa."Tidak menimpali, Dayana diam lalu mengarahkan atensi ke punggung tangan yang ditempeli infus. Memandang Ganesh, dia berkata, "Aku enggak mau di sini. Bawa aku pulang.""Boleh, tapi habisin dulu infusnya. Mau diminum atau dipake mandi, terserah," sarkas Ganesh. "Yang penting habis.""Ganesh, ih, aku serius.""Ya saya juga serius," k
Last Updated : 2024-11-12 Read more