All Chapters of Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova: Chapter 121 - Chapter 130

155 Chapters

121). Dayana Badmood?

***Setelah Dayana memberitahu pilihannya pada Ganesh, dia dan pria itu resmi menjadi pasangan kekasih. Tidak hanya itu, kabar bahagia lainnya adalah; Ganesh bisa dipindahkan ke kamar rawat sebelum 24 jam di ICU.Disambut bahagia semua orang, dokter berkata jika kondisi Ganesh stabil sehingga tiga atau empat hari pemulihan di rumah sakit, dia sudah bisa diizinkan pulang."Aku enggak egois, kan, Pa, pacaran sama Dayana?" tanya Ganesh, tiba-tiba ketika kini di kamar rawat, dia hanya ditemani Roby. "Kalau lagi diam gini, aku kepikiran Bang Zerga dan aku ngerasa jahat.""Menurut Papa enggak, karena pada dasarnya Dayana tanggung jawab kamu," ucap Roby. "Selain itu, Dayana juga cintanya sama kamu. Jadi meskipun mungkin nanti nyakitin, Zerga harus terima."Ganesh tersenyum tipis. "Aku kangen Bang Zerga, Pa," ucapnya. "Dia tuh abang yang mengayomi banget meskipun umurnya sama kaya aku. Jadi pas enggak ada, rasanya sepi.""Jenguk kalau gitu setelah sembuh nanti," ucap Roby. "Ajak juga Dayana b
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

122). Sepulangnya dari Rumah Sakit

***Empat hari menjalani pemulihan di rumah sakit, Ganesh diizinkan pulang. Tidak bersama Roby, pagi ini dia dijemput Dayana juga supir karena sang papa harus menghandle rapat penting."Udah ganteng, udah siap pulang," ucap Dayana, setelah sebelumnya membantu Ganesh memakai kemeja.Tinggal bergegas, semua administrasi sudah diselesaikan olehnya setelah izin pulang dari dokter didapatkan Ganesh."Pulang ke mana kita hari ini? Apartemen, kan?""Apartemen gundul kamu," kata Dayana. "Ya ke rumahlah. Aku emang pilih kamu, tapi kan kita belum nikah. Jadi mana bisa tinggal seapartemen.""Padahal, apartemen yang aku maksud tuh apartemen yang biasa dipake buat konten," kata Ganesh—membuat kedua pipi Dayana seketika bersemu. "Apartemenku sama tim.""Emang iya?" tanya Dayana malu sendiri."Iyalah," ucap Ganesh. "Beberapa hari di rumah sakit, kerjaanku banyak yang terbengkalai. Jadi aku kayanya mau langsung kerjain."Dayana yang semula menahan malu, seketika mendelik."Kenapa? Kok gitu?""Kamu ba
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

123). Mantan Pacar Dayana

***Ganesh si rambut merah akhirnya nyata.Menjalani proses pewarnaan yang cukup lama, warna rambut pria itu yang semula hitam legam, kini berubah menjadi merah menyala.Tidak ada kata jelek, calon suami Dayana tersebut nampak tampan sehingga setelah petugas salon pergi, kegiatan barunya adalah; mematut penampilan di depan cermin"Serius enggak jelek, kan, rambutku, sayang?" tanya Ganesh sambil menyugar rambut merahnya."Enggak," jawab Dayana. "Cuman ya menyala aja.""Tapi bagus, kan?" tanya Ganesh, sambil berbalik."Bagus," ucap Dayana. "Mau rambut kamu ungu, ijo neon, atau kuning sekali pun, tetap bagus karena muka kamu ganteng."Ganesh tersipu, sementara setelah memuji, raut wajah Dayana terlihat santai."Jadi aku ganteng ya?" tanya Ganesh."Ganteng," ucap Dayana. "Cuman kalau dibandingin sama mantan aku, lebih gantengan mantan aku."Mendengar ucapan Dayana, Ganesh mengernyit sebelum akhirnya mendekat. "Mantan yang mana? Kok aku baru tahu kamu punya mantan?""Mantan yang di korea,
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

124). Menyelesaikan Masalah demi Masalah

*** Tanpa memberitahu Ganesh mau pun Dayana, Athaya pulang ke Indonesia. Disambut langsung oleh sang putra kedua, yang dia lakukan pertama kali adalah; memeluk putranya itu sambil meminta maaf. Merasa bersalah karena tidak ada saat Ganesh menjalani operasi, Athaya memohon agar sang putra kedua memberikan ampunan untuknya. Selain itu, dia juga berjanji untuk lebih perhatian agar kejadian seperti kemarin tidak terulang. "Makan daging sama telurnya agak banyak, Gan," ucap Athaya, ketika kini dia dan yang lain tengah menikmati makan malam bersama. "Bagus itu buat luka jahitan kamu biar cepat kering." "Iya, Bu, ini juga udah banyak." "Dayana juga ya," kata Athaya, pada sang calon mantu. "Ibu hamil harus makan banyak biar nutrisi dedeknya tercukupi." "Iya, Tante," ucap Dayana. "Tante juga harus makan banyak. Aku perhatiin, Tante agak sedikit kurusan." "Turun dua kilo sih, tapi enggak apa-apa. Nanti nambah lagi," ucap Athaya, sambil tersenyum. "Berat badan Tante cukup dikasih ma
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

125). Menjemput Calon Mertua

***"Kamu degdegan enggak?"Ganesh menoleh sekilas. Kembali fokus pada kemudi, dia lantas bertanya, "Degdegan kenapa?""Ya karena mau ketemu orang tua aku," ucap Dayana. "Gimana pun juga kan kamu mau mengakui kesalahan. Nah, barangkali aja degdegan.""Oh," jawab Ganesh. "Lumayan."Sore ini orang tua Dayana sampai di Surabaya. Pergi dari semarang menggunakan kereta, Rasti dan Yuda diperkirakan sampai pukul enam sore. Tidak dijemput sopir di rumah Roby, orang tua Dayana dijemput langsung oleh sang putri juga sang calon mantu. Tidak akan ke apartemen, selama beberapa malam Rasti juga Yuda akan menginap di kediaman Roby.Tidak hanya tentang ayah kandung si bayi di perut Dayana, orang tua Ganesh berniat untuk membahas pula rencana pernikahan putra dan putri mereka agar setelah Dayana melahirkan nanti, pesta hanya tinggal digelar."Kenapa lumayan?" tanya Dayana. "Aku pikir kamu degdegan banget, karena enggak menutup kemungkinan kamu kena maki juga sama Bapak.""Aku udah siap sama apa yang
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

126). Dayana dan Kepiting

***Fakta tentang Ganesh yang sebenarnya menghamili Dayana akhirnya terungkap. Pada Rasti dan Yuda, Ganesh berterus terang dan kejujurannya tersebut berhasil membuat kedua orang tua Dayana dilanda kaget.Namun, tidak sampai fatal karena sebelum Yuda memberi respon, Ganesh lebih dulu bersujud di kaki pria itu. Menurunkan ego, Ganesh meminta maaf di kaki ayah kandung Dayana, sehingga tidak ada emosi, amarah yang sempat memuncak, perlahan mereda.Bersedia memberi maaf, Yuda meminta Ganesh untuk tidak menyakiti putrinya dan karena sangat mencintai Dayana, permintaan tersebut diiyakan dengan pasti oleh putra kedua Roby dan Athaya tersebut."Ini kamar Ibu sama Bapak selama di sini ya. Kamar mandinya ada di dalam. Jadi tinggal buka pintu itu aja," kata Dayana, ketika kini dia mengantar kedua orang tuanya ke kamar tamu. "Karena Ibu sama Bapak hari ini pasti capek, makan malamnya nanti diantar ke sini sama bibi.""Kamarnya besar banget," ucap Rasti, takjub. "Hampir sama kayanya sama luas rumah
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

127). Terbakar Api Cemburu

Hal yang paling menyebalkan adalah bertemu mantan kekasih dari orang yang kita cintai.Bukan sekadar mitos, Dayana merasakan sendiri setelah Velia—perempuan yang cukup lama menghilang dari hidup Ganesh, tiba-tiba menyapa sang kekasih beberapa waktu lalu.Tidak sendiri, Velia datang bersama seorang pria yang Dayana yakini adalah Arthur. Namun, meskipun begitu perasaan cemburu tetap muncul.Bagaimanapun juga Velia dan Ganesh pernah saling mencintai. Bukan berprasangka buruk, Dayana hanya takut perasaan cinta diantara keduanya muncul setelah bertemu kembali."Kenapa? Kok cemberut gitu wajahnya?" tanya Ganesh, peka terhadap sikap Dayana yang berubah menjadi pendiam. "Ada yang bikin kamu enggak nyamankah?""Menurut kamu?" tanya Dayana."Kok menurut aku?" tanya Ganesh. "Kan yang wajahnya ditekuk itu kamu.""Ck," decak Dayana, yang kemudian melirik Velia dan Arthur. "Enggak pekaan banget kamu.""Karena Velia?" tanya Ganesh, sambil tersenyum. "Kalau iya, kamu enggak usah khawatir, karena aku
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

128). Rillian dan Usaha Mendapatkan Zerga

*** Menempuh perjalanan selama dua puluh empat jam termasuk transit, Rillian sampai di bern pukul lima sore waktu setempat. Tidak langsung ke rumah sakit, dia dan kedua orang tuanya memilih untuk beristirahat dulu di sebuah hotel, hingga keesokan harinya, barulah dia bergegas menjenguk Zerga. Disambut hangat oleh Bima mau pun Nadia, Rillian mengungkap keinginan terbesarnya yaitu; duduk di samping bed tempat Zerga berbaring. "Halo, Ga, apa kabar?" tanya Rillian ketika kini dia duduk di kursi dekat bed. "Udah hampir sebulanan ya kita enggak ketemu. Kamu di sini baik, kan? Aku kangen banget dengar suara kamu." Diberi ruang untuk bermonolog di dekat Zerga, Rillian bicara banyak hal hingga di tengah kegiatannya itu, Bima yang semula mengobrol dengan kedua orang tuanya, datang menghampiri. "Gimana, Zerganya udah diajak ngobrol belum?" tanya Bima, membuat Rillian menoleh. "Diajak bicara sama kamu, siapa tahu dia bangun." "Udah, Opa," ucap Rillian. "Tapi Zerga enggak mau kasih r
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

129). Telepon dari Bima

***"Nomor siapa nih? Kaya nomor luar."Baru terbangun dari tidur, Ganesh bergumam setelah sebuah panggilan tidak terjawab, didapatinya di ponsel yang sejak tadi dicharge.Bukan nomor Indonesia, Ganesh menebak jika nomor yang meneleponnya setengah jam lalu itu adalah nomor luar. Tidak diam saja, dia beringsut secara perlahan lalu dengan posisi bersila, Ganesh menghubungi balik nomor tersebut."Halo," sapa Ganesh setelah panggilan terhubung."Ganesh, ini Opa.""Opa?" tanya Ganesh sambil menaikkan sebelah alis. "Opa Mana? Ada dua soalnya Opa saya.""Serius enggak kenal suara Opa?" tanya pria di sebrang sana, yang suaranya cukup Ganesh kenali."Kenal, cuman pura-pura enggak tahu aja," kata Ganesh. "Ada apa Opa telepon aku? Kangenkah udah lama enggak ngajak berantem?""Seburuk itu memangnya Opa di mata kamu?" tanya pria di telepon yang tidak lain adalah Bima."Ya enggak juga, cuman kan biasanya Opa telepon buat ngajak ribut. Jadi wajar dong aku nanya kaya barusan?""Opa cuman mau tanya ka
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

130). Fokus dengan Kehidupan Masing-masing

***"Ck, diblokir."Velia berdecak sebal. Barusaja memberanikan diri mengirim pesan pada Ganesh, dia justru mendapati fakta menyebalkan; nomornya diblokir.Usai bertemu di restoran seafood, Velia terus memikirkan Ganesh. Ingin kembali pada pria itu kemudian berbaikan, hal tersebut muncul di benaknya sehingga sebagai langkah awal, dia membuka komunikasi menggunakan nomor baru.Namun, alih-alih direspon kemudian kembali dekat, nomor Velia diblok. Tidak hanya itu, pesannya juga tidak dibalas, sehingga dia pun kesal."Ganesh beneran udah dikuasai Dayana," ucap Velia. "Mentang-mentang dia hamil anaknya Ganesh, seenaknya banget. Padahal, harusnya aku yang sama Ganesh sekarang. Dasar perebut.""Siapa yang perebut?"Velia tersentak. Menoleh tanpa beranjak dari kursi, dia mendapati Arthur."Kamu," panggil Velia. "Kok enggak bilang dulu mau datang? Biasanya juga telepon.""Bukannya semalam aku udah bilang?" tanya Arthur, sambil menarik kursi di dekat Velia. "Susu kamu kan habis. Jadi aku ke si
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more
PREV
1
...
111213141516
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status