Semua Bab Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova: Bab 141 - Bab 150

155 Bab

141). Kembali ke Indonesia

***Hari ini—setelah satu minggu menetap di Bern, Dayana dan Ganesh akan pulang ke Surabaya. Tidak bersama rombongan, pasangan tersebut pulang lebih awal demi menjaga perasaan Zerga."Aku sama Dayana pulang dulu ya, Bu. Doain kita selamat sampai tujuan."Tidak diantar ke bandara, pagi ini—sekitar pukul setengah lima, Ganesh dan Dayana berpamitan pada Athaya juga Roby. Memesan tiket penerbangan dengan waktu keberangkatan pukul tujuh, keduanya harus sampai dua jam sebelum pesawat berangkat."Aamiinn," ucap Roby. "Jagain Dayananya ya. Kabarin Ibu atau Papa kalau udah sampai di Surabaya. Ke Jakarta dulu, kan, kalian?""Iya," jawab Ganesh. "Ya udah," ucap Athaya. Beralih pada Dayana, dia berkata, "Hati-hati di jalan ya, Dayana. Maaf karena Ibu enggak bisa nemenin kamu pulang.""Iya, Bu, enggak apa-apa."Tidak lama mengobrol, Ganesh dan Dayana masuk ke taksi yang sudah dipesan. Dari apartemen menuju bandara, keduanya hanya memerlukan waktu dua puluh menit saja, sehingga kini—sekitar pukul
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

142). Ganesh Hilang Kabar?

***Sebesar apa pun rasa benci dan kecewa Zerga terhadap Ganesh, kepeduliannya pada sang adik tetap lebih besar dibanding apa pun.Tidur siang sepulangnya dari rumah sakit, Zerga mengalami mimpi buruk yaitu; Ganesh dan Dayana mengalami kecekakaan pesawat. Mimpi yang dialami terasa begitu nyata, Zerga tidak bisa tenang sehingga sejak kemarin dia meminta agar Athaya rutin menghubungi nomor sang adik."Belum aktif juga, Bu?" tanya Zerga, ketika pagi ini dia dan Athaya duduk di sofa ruang tengah.Sudah pukul tujuh pagi, terhitung dua puluh empat jam waktu berlalu, pasca Ganesh dan Dayana pergi meninggalkan Bern. Jika berpacu pada durasi perjalanan, pasangan kekasih itu harusnya sampai di Indonesia pukul lima pagi.Namun, hingga sekarang—dua jam pasca estimasi sampai, nomor ponsel Ganesh mau pun Dayana belum aktif—membuat Zerga dan Athaya dihampiri gelisah.Roby? Pria itu belum bangun dari tidur sehingga di apartemen, hanya keduanya yang khawatir. "Belum," ucap Athaya. "Ke mana ya mereka?
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

143). Kepulangan Keluarga Besar

***"Ganesh."Baru membuka pintu, panggilan tersebut Dayana lontarkan pada pria yang kini berdiri di depan unitnya. Cukup terkejut, itulah yang Dayana rasakan karena dia pikir sore ini Ganesh tidak akan datang.Seminggu berlalu pasca kembali ke Indonesia, Ganesh rutin mengunjungi Dayana di apartemen. Menetap selama beberapa jam, pria itu menemani sang kekasih makan malam, lalu mengabulkan ngidam Dayana yang terkadang datang secara tiba-tiba.Tidak menginap, Ganesh akan pulang pukul sepuluh malam, karena meskipun ada bibi di apartemen, dia tidak mau kebablasan."Hai, Bumil," sapa Ganesh. "Cantik banget sore ini rambutnya dicepol."Dayana refleks menyentuh cepolan rambutnya, sebelum kemudian bertanya, "Kamu kenapa ke sini? Aku pikir khusus hari ini, kamu enggak ke apartemen."Sambil masuk ke dalam unit, Ganesh balik bertanya, "Kenapa enggak ke sini? Enggak ada alasan buat aku enggak datang.""Keluarga kamu kan pulang, Gan, malam ini," ucap Dayana. "Kamu harus jemput ke bandara, kan?""I
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-11
Baca selengkapnya

144). Rasa Bersalah yang Tidak Kunjung Usai

***Pukul sebelas malam lebih beberapa menit, Ganesh dan Athaya sampai di rumah. Pergi ke kamar masing-masing untuk beristirahat, Ganesh lekas membersihkan badan tanpa beristirahat dulu.Pukul setengah dua belas malam, Ganesh sudah berganti baju. Tidak langsung tidur, dia mengecek dulu ponsel, dan satu buah pesan didapatinya dari Dayana.(Gan, udah pulang?)Ganesh menghela napas pelan. Tidak membalas pesan, dia memilih untuk menghubungi sang kekasih. Menunggu beberapa detik, panggilannya dijawab."Halo, Gan.""Aku udah pulang, Day, udah mandi sama ganti baju juga," ucap Ganesh. "Udah segar.""Syukurlah, kalau udah sampai," ucap Dayana. "Orang tua kamu sama yang lainnya aman, kan?""Aman, tapi yang aku jemput di bandara cuman Ibu aja. Bang Zerga sama Papa enggak.""Lho, kenapa?" tanya Dayana dengan suara yang terdengar heran. "Mereka masih di Jakarta apa gimana?""Enggak," ucap Ganesh. "Bang Zerga sama Papa udah ninggalin Jakarta, bareng sama Ibu dan yang lain. Cuman mereka enggak ke S
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya

145). Sama-sama Bercerita

***"Rillian, kamu udah tidur?"Rillian yang semula hanyut dalam lamunan, menoleh setelah pertanyaan tersebut didengarnya dari depan pintu kamar. Tanpa perlu bertanya, dia tentunya tahu siapa pemilik suara tersebut, sehingga dengan segera sebuah jawaban dilontarkannya."Belum, Ma. Buka aja pintunya, enggak dikunci kok."Selang beberapa detik, pintu kamar terbuka—menampilkan seorang perempuan dengan setelan piyama satin berwarna maroon. Bukan Lalisa—sang kakak sulung, yang datang adalah Namira—ibu kandung Rillian."Mama takut kamu lupa bawa air putih, makanya ke sini," ucap Namira, yang memang datang sambil membawa segelas air putih."Ya ampun, manisnya Mamaku yang satu ini," ucap Rillian. "Kebetulan aku emang lupa bawa.""Kan ...."Usai menutup pintu kamar, Namira masuk lebih dalam lalu menyimpan air putih yang dia bawa, di atas meja nakas. Setelahnya—tidak langsung keluar, Namira berjalan menghampiri Rillian di sofa."Gimana, udah telepon Zerganya?" tanya Namira. "Ah, apa besok?""Ud
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

146). Sebuah Keputusan

***Setelah sampai tadi malam, Rillian tidak langsung kembali ke kantor. Satu hari ini, dia memutuskan untuk beristirahat sebelum besok kembali menjadi Ibu CEO.Berdiam diri di rumah, Rillian benar-benar tidak melakukan apa-apa selain bersantai, hingga sore hari—tepat pukul lima sore, dia yang tengah menikmati film, diganggu oleh sebuah ketukan di pintu kamar."Ri, kamu tidur enggak?"Ditanya oleh Namira, dengan segera Rillian menjawab. Tidak beranjak dari sofa, dia mempersilakan sang mama masuk."Enggak tidur ternyata," ucap Namira. "Kebetulan banget.""Ada apa, Ma?""Ada tamu tuh di bawah, katanya mau ketemu kamu."Rillian mengernyit. "Tamu siapa, Ma?" tanyanya penasaran. "Aku kayanya enggak buat janji sama siapa-siapa.""Dia emang enggak bikin janji dulu sama kamu," ucap Namira. "Temuin aja. Ada di taman belakang tuh orangnya. Di bangku pinggir kolam."Mendengar pernyataan Namira tentang keberadaan sang tamu, Rillian semakin heran. Beranjak dari sofa, dia kembali bertanya tentang s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-15
Baca selengkapnya

147). Dua Bulan Berlalu

***Dua bulan berlalu, usia kandungan Dayana akhirnya sampai di minggu ke tiga puluh. Tidak ada kendala, kehamilan perempuan itu berjalan dengan lancar.Tidak ada masalah, kehidupan Dayana juga perlahan membaik. Selain bisa bersatu dengan Ganesh, hubungannya dengan Zerga berangsur membaik seiring berjalannya waktu."Ganesh mana ya? Janjinya jam setengah lima, tapi belum sampai juga," keluh Dayana, ketika sore ini dia menunggu Ganesh datang menjemput.Waktu pemeriksaan tiba, sore ini Dayana akan mengunjungi rumah sakit untuk check up. Tidak sendiri, dia selalu bersama Ganesh karena sebagai calon suami dan ayah yang baik, Ganesh katanya tidak mau melewatkan satu kali pun pemeriksaan Dayana."Duh, pegal."Bersandar dengan perut yang besar, Dayana dilanda pegal. Mengubah posisi menjadi sedikit menyamping, dia terus menunggu hingga setelah setengah jam terlambat, sosok yang ditunggu datang."Day," panggil Ganesh.Tidak perlu menekan bel, pria itu tahu password apartemen Dayana, sehingga s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

148). Ngidam Random Dayana

*** Jika kebanyakan ibu hamil mengalami ngidam di trimester pertama kehamilan, maka Dayana berbeda. Lebih banyak tertekan ketika usia kandungannya masih di kisaran satu sampai dua bulan, perempuan itu sering ngidam di trimester ketiga kandungannya. Jika beberapa hari lalu dia mengidam nasi goreng yang dimasak oleh Bima, maka weekend ini keinginan Dayana berbeda lagi. "Bilang jangan ya ke Ganesh?" tanya Dayana, yang masih berbaring di tempat tidur, karena memang jarum jam pun baru sampai di angka tujuh pagi. "Kalau bilang, takut dia enggak ngabulin, tapi kalau enggak bilang, takut juga bayi aku ngeces. Bingung banget." Selama beberapa saat, Dayana sibuk menimang, hingga ketika keinginan di dalam hatinya semakin kuat, dia memberanikan diri untuk menghubungi kekasihnya itu. "Halo, Sayang, morning," sapa Ganesh hangat. "Ada apa?" "Kamu lagi apa?" tanya Dayana. "Aku masih di tempat tidur nih. Males banget mau bangun." "Enggak sakit, kan?" tanya Ganesh. "Aku kebetulan baru sele
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

149). Kekhawatiran Ganesh

***Hari libur Ganesh yang semula tenang, seketika diselimuti kepanikan setelah kabar jatuhnya Dayana, disampaikan Mbak yang selama ini menemani perempuan itu.Lekas ke apartemen, Ganesh mendapati Dayana yang tengah merintih kesakitan, sementara cairan berwarna merah membasahi baju yang perempuan itu pakai.Berusaha tenang meskipun panik, Ganesh membawa Dayana ke rumah sakit terdekat. Mendapat penanganan di IGD, kini Dayana masih berada di dalam, sementara Ganesh menunggu dengan perasaan gelisah."Ya Tuhan, lindungi Dayana dan anakku," ucap Ganesh, penuh permohonan. "Aku tahu, aku bukan orang baik, tapi tolong selamatkan mereka karena aku akan hancur jika terjadi sesuatu pada Dayana mau pun anaknya."Tidak bersama Mbak, Ganesh sendirian di depan IGD. Belum mengabari siapa pun, dia berniat untuk menunggu dulu sampai tahu kondisi Dayana mau pun bayi yang dikandungnya."Keluarga pasien, atas nama Dayana?"Pintu IGD terbuka, Ganesh dengan segera beranjak. "Saya, Dokter," ucapnya. "Saya su
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

150). Ganesh yang Resmi Menjadi Ayah

***Adiasta Ganesh resmi menjadi seorang ayah.Meskipun diawali tragedi, gelar tersebut berhasil dia sandang. Tanpa duka, Ganesh dan keluarga bisa sepenuhnya bahagia karena meskipun sempat mengalami penurunan kondisi, Dayana bisa bertahan.Dari ruang operasi, bayi laki-laki Dayana yang memiliki berat dua kilogram, dipindahkan ke ruang NICU untuk menjalani perawatan di sana, sementara Dayana? Perempuan itu dibawa menuju kamar rawat presiden suit.Keluar dengan kondisi yang tidak sadar, Dayana menyisakan rasa cemas di hati Ganesh, sampai akhirnya sekitar pukul lima sore, perempuan itu membuka mata."Ganesh ...."Dengan suara pelan, Dayana memanggil Ganesh yang terlelap persis di sampingnya. Tidak ada siapa pun, di kamar rawat hanya ada keduanya setelah beberapa waktu lalu Athaya dan Roby pamit untuk mengambil baju ganti di apartemen.Zerga? Pria itu juga pergi karena sebuah urusan, sehingga yang menjaga Dayana hanyalah Ganesh."Day, akhirnya kamu bangun," ucap Ganesh, dengan kondisi set
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
111213141516
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status