All Chapters of Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova: Chapter 71 - Chapter 80

155 Chapters

71). Curahan Hati Ganesh

***"Tante Aya? Tante lagi sibuk enggak? Ada yang mau Dayana bicarakan."Dayana memanggil Athaya, usai sebelumnya mengetuk pintu. Tidak langsung kembali ke kamarnya usai mengantarkan jam tangan Ganesh, dia menemui dulu sang calon mertua untuk menyampaikan sebuah kekhawatiran."Sebentar, Dayana," sahut Athaya dari dalam kamar, lalu tidak berselang lama pintu terbuka."Tante," panggil Dayana."Ada apa?" tanya Athaya, dengan senyumannya."Om ada?""Om tidur siang," jawab Athaya. "Habis makan, ngantuk katanya.""Oh," ucap Dayana singkat."Kenapa memangnya?""Aku mau minta Tante temuin Ganesh," pinta Dayana—membuat Athaya mengernyit. "Tadi kan aku nitip kue ke dia, terus karena jam tangan Ganesh ada di paper bag kue, barusan aku anterin ke kamarnya. Nah, pas ambil jam tangan dari aku, pipi Ganesh basah, Tante. Dia kelihatan habis nangis, tapi enggak ngaku pas aku tanya. Tante kan ibunya, mungkin Gan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

72). Penegasan yang Kesekian Kali

***"Aku mendadak khawatir, Mas."Di tengah perjalanan menuju rumah sakit, Athaya mengungkap kekhawatirannya. Tidak menolak ajakan Roby untuk menjenguk Bima, seperti biasa dia ikut. Namun, sebelumnya Athaya menyempatkan dulu bercerita tentang apa yang terjadi pada Ganesh dan Bima. Dia tidak mau suaminya salah paham, jika seandainya nanti sang mertua bercerita tentang pertengkaran dengan Ganesh."Khawatir kenapa?" tanya Roby."Papa manfaatin kondisinya yang sekarang buat bujuk Zerga supaya mau dijodohin sama Rillian," ucap Athaya. "Berkaca dari perdebatan beliau sama Ganesh, tekad Papa tuh kayanya kuat banget.""Mungkin bakalan seperti itu, tapi kamu tenang aja karena aku enggak akan biarin hal itu terjadi," ucap Roby. "Pekerjaan dan karir, Papa boleh atur anakku, tapi enggak dengan jodoh. Menikah bukan untuk sementara. Jadi sangat penting anak-anakku menikah dengan perempuan yang dia cinta.""Aku harap kamu bisa belain Zerga ataupun Ganesh," ucap Athaya. "Aku enggak mau anak-anakku t
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

73). Rillian dan Zerga

*** "Yaaah, kempes. Mana aku enggak bisa ganti ban mobil lagi. Sial banget hari ini." Rillian merutuki nasibnya sendiri. Baru pulang dari kantor, perjalanannya terganggu setelah mobil yang dia kendarai mendadak tidak nyaman. Tidak ada kerusakan di bagian mesin, mobil Rillian mengalami kempes ban—membuat dia bingung. "Minta bantuan siapa ya?" tanya Rillian sambil mengedarkan pandangan. "Enggak ada orang yang aku kenal di sekitaran sini." Rillian masih mencari jalan keluar, hingga kedatangan sebuah mobil yang berhenti di belakang kendaraannya, membuat dia heran. Memandangi mobil tersebut, irama jantung Rillian mendadak tidak menentu, setelah sang pengemudi yang tidak lain adalah Zerga, keluar. "Zerga." "Aku enggak salah duga ternyata, beneran kamu," ucap Zerga, sambil melangkah mendekati Rillian. "Kenapa mobilnya? Ada masalah apa gimana?" "Eh, anu, itu ban mobilnya kempes," ucap Rillian, tiba-tiba gugup. Sama seperti dengan Ganesh, dia dan Zerga baru bertemu lagi setelah sekian
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

74). Ganesh dan Rujak Mangga

***"Dayana jadi pindah?"Zerga dan Dayana kompak menoleh. Di ambang pintu kamar, keduanya mendapati Athaya. Menjelang pindahan, sekitar setengah tujuh—sambil menunggu makan malam, Zerga mengajak Dayana untuk mengemas barang.Tidak akan berlama-lama, Dayana rencananya akan pindah besok, karena segala sesuatu terlebih itu apartemen, sudah selesai disiapkan."Ibu," panggil Zerga."Ibu pikir Dayana enggak akan jadi pindahnya," ucap Athaya, sambil melangkah. "Kan perjodohan diantara Zerga sama Rillian batal. Harusnya Opa enggak ganggu lagi setelah ini.""Aku tetap enggak tenang, Bu," jawab Zerga. "Opa kadang susah ditebak. Jadi cari aman, Dayana lebih baik di apartemen biar enggak ketemu sembarang orang.""Jauh deh sama Dayana," ucap Athaya, dengan raut wajah merajuk. "Padahal, belum lama juga di sini.""Maaf ya, Tante," ucap Dayana."Enggak usah minta maaf, Nak," ucap Athaya. "Kamu baik-baik ya di aparteme
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

75). Ajakan untuk Mengantar Pindah

***"Habis teleponan sama siapa tadi? Asyik banget kelihatannya."Roby bertanya sambil melirik Ganesh. Makan malam tiba, semuanya berkumpul untuk menyantap hidangan yang tersedia.Tanpa terkecuali, Dayana ikut hadir bersama Zerga, karena katanya sebelum pindah ke apartemen, perempuan itu ingin merasakan dulu makan malam bersama untuk yang terakhir kalinya."Rillian," jawab Ganesh, yang berhasil membuat semua orang mengernyit penasaran. "Dia ada keperluan, disuruh Kakaknya.""Lalisa?" tanya Athaya."Iya," jawab Ganesh. "Dia kan belum lama buka toko di online gitu. Nah, katanya pengen endorse aku buat promosiin beberapa produk kuenya. Cuman, ngehubungin manajer aku belum ada tanggapan. Jadi ke aku langsung karena butuh cepat.""Kenapa enggak ngehubungin sendiri?" tanya Zerga, ikut penasaran. "Harus banget Rillian gitu yang telepon kamu?""Kenapa emang kalau Rillian yang hubungin? Cemburu?" tanya Ganesh—membuat Zerga mendengkus, tanpa menimpali."Abang kamu penasaran mungkin, Gan. Soalny
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

76). Bicara Tentang Perasaan

***"Abang ke kamar dulu. Maaf kalau Abang banyak ngatur kamu. Ini semua demi kebaikan kita."Zerga beranjak dari sofa yang dia duduki. Usai mengantar Dayana, dia menemui Ganesh di kamarnya untuk membicarakan masalah ngidam.Pada sang adik, Zerga memberi saran agar Ganesh tidak terang-terangan ketika ngidam, atau mengalami gejala lainnya. Tidak ditentang, sarannya diterima sehingga tidak ada keributan diantara keduanya."Oke, Bang," ucap Ganesh. "Makasih buat sarannya. Nanti aku bakalan lebih hati-hati. Syukur-syukur, aku enggak ngalamin simpatik itu lagi.""Aamiin," ucap Zerga. "Abang pamit.""Iya."Zerga pergi, Ganesh menghela napas pelan lalu beranjak. Bersiap-siap tidur, dia hendak ke kamar mandi. Namun, ponselnya yang berbunyi membuat niatnya tertunda."Dayana? Ada apa dia telepon aku?" tanya Ganesh, sebelum menjawab panggilan. "Halo, Dayana, ada apa?""Kamu kenapa kasih nomor hp aku ke Rillian?" tanya Dayana, tanpa basa-basi. "Barusan dia hubungin aku tahu. Degdegan banget.""Ke
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

77). Ganesh, Rillian, dan Galau

***"Berharap apa kamu sama Dayana, Ganesh? Dicintai seugal-ugalan sama Bang Zerga, mustahil dia enggak bisa cinta juga sama abang kamu itu."Ganesh menyedot lagi americano yang dipesannya beberapa waktu lalu. Duduk seorang diri di sebuah coffeshop, dia kembali memikirkan jawaban Dayana semalam, tentang perasaan terhadap Zerga.Sempat berharap Dayana belum memiliki perasaan apa-apa terhadap Zerga, harapan Ganesh pada perempuan itu runtuh, usai Dayana memberikan jawaban yang sebaliknya.Tidak menjelaskan sejak kapan dia mencintai Zerga, Dayana hanya berkata jika dirinya memiliki perasaan yang sama dengan pria itu."Ck, kayanya ini memang karma setimpal buat aku," ucap Ganesh lagi, dengan tatapan yang sedikit kosong. "Aku udah nyakitin Dayana. Jadi sekarang giliran aku yang sak-""Ganesh."Belum selesai Ganesh bicara, panggilan lebih dulu terdengar—membuat dia yang sejak tadi sibuk sendiri, menoleh dengan perasaan kaget.
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

78). Serba-serbi Pindahan

*** Sore ini Dayana pindah. Sudah mengemas semua barang, dia hanya pergi bersama Zerga, karena hingga pukul lima tiba, Ganesh tidak kunjung pulang. Entah ke mana pria itu, Dayana tidak tahu karena untuk bertanya lewat telepon, dia tidak berani. Namun, yang jelas Dayana sedikit kecewa. "Kamu banyak diam sejak dari rumah, kepikiran Ganesh?" Dayana yang sejak tadi melamun, refleks menoleh dengan perasaan kaget. Tidak menyangka ditembak pertanyaan tersebut oleh Zerga, jawaban bohong dilontarkannya. "Eh, kok Ganesh?" tanyanya. "Enggak kok, aku enggak mikirin dia. Aku cuman menikmati perjalanan aja. Udah lama, kan, aku enggak keluar." Zerga tersenyum. "Padahal, belum ada seminggu," ucapnya. "Dua hari ke belakang kan kamu dari rumah sakit." "Eh, iya juga ya," ucap Dayana, sambil tersenyum samar. "Aku lupa." "Dasar," ucap Zerga. Tidak ada obrolan, suasana di mobil kembali hening. Zerga fokus mengemudi, sementara Dayana kembali memikirkan Ganesh. Setengah perjalanan ditempuh
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

79). Zerga Cemburu?

***Zerga menyetujui usulan Ganesh. Tidak hanya tentang menginap, tapi tentang ngegrill bareng di apartemen Dayana.Dilaksanakan pukul tujuh, Ganesh mengambil banyak peran seperti meminta izin pada orang tua Rillian, lalu memesan paket grill.Berlatarkan balkon apartemen, mereka duduk melingkar mengelilingi kompor, lalu layaknya double date, Zerga dan Ganesh saling memperhatikan para perempuan di samping mereka."Daritadi kayanya daging terus, Day. Seladanya enak juga lho," ucap Ganesh, mengomentari Dayana yang hanya memakan daging slice tanpa selada."Aku enggak makan selada," ucap Dayana."Kenapa?""Ibu hamil enggak boleh makan makanan mentah, termasuk sayur," ucap Zerga. "Harus matang semua.""Emang iya?" tanya Ganesh, awam."Iya dong," jawab Rillian. "Makanan mentah itu beresiko membawa bakteri. Jadi ibu hamil harus waspada, karena efeknya nanti ke janin. Aku pikir kamu tahu.""Tahu darimana? Hamil aja belum pernah," jawab Ganesh—membuat Rillian tersenyum, sementara Dayana menata
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

80). Kekhawatiran Dayana

***Tepat waktu, Zerga menjemput Dayana pukul empat sore. Bergegas menuju rumah sakit, Dayana dan Zerga dihampiri kebahagiaan, setelah hasil usg menunjukan jika bayi yang dikandung Dayana, berjenis kelamin laki-laki."Lega aku, Kak," ucap Dayana, ketika dia dan Zerga sudah kembali ke mobil. "Meskipun statusnya sebagai anak di luar nikah, enggak bisa kita sembunyiin, setidaknya orang lain enggak akan tahu tentang anak aku karena dia laki-laki. Semoga aja enggak berubah hasil usgnya.""Aamiin," ucap Zerga. "Saya juga ikut lega lihat hasilnya."Dayana tersenyum. "Moodku baik banget sekarang.""Mau kasih tahu Ganesh?" tanya Zerga. "Bagaimanapun juga dia Papanya.""Kakak aja nanti yang kasih tahu di rumah," kata Dayana, semakin pintar menjaga perasaan Zerga. "Aku males hubungin.""Oh, ya sudah," ucap Zerga. "Mau beli sesuatu dulu enggak sebelum pulang? Mumpung di luar.""Enggak, Kak," jawab Dayana. "Aku udah minta bi
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more
PREV
1
...
678910
...
16
DMCA.com Protection Status