Semua Bab Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova: Bab 51 - Bab 60

155 Bab

51). Dayana Cemburu?

***"Tante, ini ada telepon dari Ganesh. Mau diangkat apa diemin aja?"Dayana berdiri persis di depan pintu kamar mandi. Memegang ponsel Athaya yang masih berbunyi, dia bingung setelah Ganesh tiba-tiba menelepon Mamanya itu."Boleh tolong angkatin enggak, Sayang? Tante agak nanggung," sahut Athaya dari kamar mandi.Datang untuk mengantar makan siang milik Dayana, Athaya tiba-tiba mengeluh mulas. Tidak langsung pergi, dia menumpang di kamar mandi sang calon mantu."Enggak apa-apa, Tan?" tanya Dayana memastikan."Enggak apa-apa dong, bilang aja Tantenya di kamar mandi," ucap Athaya."Oh, oke, Tante."Dayana menjauh dari pintu. Duduk lagi di sofa, dia menjawab panggilan dari Ganesh, lalu dengan sedikit ragu dia menyapa, "Halo.""Hal ... eh, ini siapa? Kok kaya bukan suara Ibu?" tanya Ganesh dari sebrang sana."Aku Dayana," jawab Dayana. "Tante lagi di kamar mandi, terus barusan minta aku angkat telepon dari kamu. Ada apa?""Ibunya masih lama enggak di kamar mandi?""Mungkin," jawab Dayan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya

52). Ganesh dan Si Calon Anak

***Setelah sempat ragu, Ganesh bersedia mengantar Dayana kontrol. Meminta izin pada Velia, dia meninggalkan rumah sakit pukul empat kurang sepuluh menit.Tiga puluh menit di jalan, dia sampai di rumah, lalu sekarang Ganesh tengah menunggu Dayana keluar."Lama banget siap-siapnya. Terlambat nanti," ucap Ganesh, setelah Dayana yang dia tunggu selama lima menit, datang menghampiri."Aku tahu kamu baru datang. Jadi jangan ngomel," ucap Dayana setibanya di dekat Ganesh. "Lagipula seharusnya kalau enggak ikhlas, enggak perlu memaksakan diri. Aku bisa naik taksi.""Yang bilang enggak ikhlas memangnya siapa?" tanya Ganesh."Ya barangkali kamu enggak ikhlas," jawab Dayana. "Kamu kan lagi jagain Velia. Keganggu pasti karena harus anterin aku."Ganesh mendengkus. Tak memperpanjang perdebatan, dia membuka pintu sebelah kiri agar Dayana masuk, lalu setelah itu dirinya berjalan menuju sisi kanan.Tak ada perbincangan, Ganesh melajukan mobilnya pergi. Membelah jalanan sore Jakarta, perjalanan didom
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya

53). Menjual Nama Zerga

***"Tadi Mama ketemu Ganesh di dekat apotek. Dia habis nebus obat."Velia berhenti mengunyah, lalu menoleh pada Maudy yang duduk persis di sampingnya. Mengerutkan kening, dia bertanya,"Obat siapa? Bukannya Ganesh pamit buat syuting dadakan?""Dia bohong," jawab Maudy. "Aslinya nganter calon kakak iparnya buat periksa kandungan. Cuman, karena takut kamu salah paham, Ganesh bilang mau syuting.""Dayana?" tanya Velia."Iya, kamu kenal?" Maudy balik bertanya."Kenal," jawab Velia. "Dia mantan manajernya Ganesh, terus sekarang emang pacaran sama Bang Zerga. Cuman, apa iya dia hamil? Kok Ganesh enggak cerita sama aku ya sebelumnya?""Karena enggak penting mungkin," ucap Maudy, sambil mengedikan bahu. "Atau sengaja enggak bilang karena kehamilan kakak iparnya aib. Secara kan mereka belum menikah. Jadi malu kalau orang luar tahu.""Iya juga sih," ucap Velia. "Setahu aku, mereka emang belum nikah. Ih, Bang Zerga kok gitu ya? Wajah kalem, tapi diam-diam ngehamilin perempuan. Enggak nyangka."
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya

54). Mood Dayana Tiba-tiba Memburuk

***"Velia ...."Ganesh bergumam pelan, setelah nama Velia terpampang di layar ponsel. Tak sedang sibuk, dia menjawab panggilan."Halo, Vel, kenapa?""Kamu di mana, Ganesh?" tanya Velia, disertai rengekan. "Kamu udah janji buat nemenin aku selama di rumah sakit lho. Kenapa sampai sekarang belum ke sini?""Aku lag-""Jangan bilang lagi syuting, karena aku udah tahu kamu bohong," ucap Velia. "Mama udah ceritain semuanya sama aku.""Oke, untuk itu aku minta maaf," ucap Ganesh. "Aku cuman enggak mau kamu salah paham, makanya bohong.""Enggak mau aku salah paham, atau takut dilarang pergi kalau alasannya bukan syuting?"Ganesh memijat pelipis. Tak di rumah, saat ini dia berada di toko kue untuk membeli kue sus."Ya dua-duanya sih," ucap Ganesh. "Cuman kamu jangan khawatir, karena habis ini aku ke rumah sakit. Satu jam lagi sampai.""Ih, lama banget," rengek Velia lagi. "Sibuk sama apalagi sih kamu? Ngurusin Dayana? Kalau iya, dia kan ada pacar. Kenapa harus kamu yang sibuk? Lagipula Bang Z
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-23
Baca selengkapnya

55). Menyidang Dayana

***"Baru pulang, Bang."Zerga berhenti di tengah tangga, lalu menoleh ke asal suara. Di ambang pintu dapur, dia mendapati Athaya."Iya, Bu," jawabnya. "Obrolannya tadi agak panjang. Jadi lumayan makan waktu.""Pantes," ucap Athaya. "Ya udah istirahat kalau gitu. Hilangin dulu keringat, terus mandi. Habis mandi, makan. Lauk pauknya ada di laci seperti biasa.""Iya, Bu," jawab Zerga. "Oh ya, Dayana udah makan malam belum, Bu? Aku chat, enggak dibalas.""Tadi udah ibu anterin sih makanannya ke kamar. Udah dimakan apa belum, Ibu belum cek lagi," ucap Athaya. "Coba sambil lewat kamu cek.""Siap," ucap Zerga. "Ke atas dulu ya, Bu.""Iya."Zerga melanjutkan langkah. Sampai di lantai dua, dia berjalan menuju kamar Dayana."Dayana?" panggil Zerga, setelah sebelumnya mendaratkan ketukan. Tak ada sahutan, yang Zerga dengar adalah hening. Tak langsung pergi, dia kembali memanggil perempuan itu. Namun, sama seperti sebelumnya, Zerga tak mendapatkan sahutan."Apa Dayana tidur ya?" tanya Zerga. "T
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-23
Baca selengkapnya

56). Zerga Mengamuk

***"Telepon dari siapa?"Ganesh mengangkat pandangan. Mendapat pertanyaan bernada sinis dari Velia, dia yang barusaja mengecek ponsel, lekas memberikan jawaban."Bang Zerga," ucapnya sambil beranjak dari kursi. " Kamu tunggu sebentar, aku jawab dulu teleponnya.""Harus banget di luar?" tanya Velia. "Di sini aja kali jawabnya. Ngapain di luar? Toh, Bang Zerga abang kamu, kan?""Aku enggak nyaman di sini," ucap Ganesh. "Lagian enggak akan lama juga aku di luar.""Tapi kan-""Velia, please," ucap Ganesh, sedikit mendesah. "Aku cuman mau jawab telepon, bukan kabur. Lagian kamu udah waktunya istirahat. Jadi lebih baik tidur. Bayi kamu butuh istirahat."Velia diam, sementara sambil membawa ponsel, Ganesh meninggalkan kamar rawat. Tak pergi jauh, dia duduk di bangku panjang."Halo, Bang, kenapa?" tanya Ganesh, setelah panggilan terhubung."Kamu masih di rumah sakit buat jagain Velia?" tanya Zerga."Iya, aku masih di sini. Ada apa emangnya?""Mumpung kamu di rumah sakit, abang mau minta tolo
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-23
Baca selengkapnya

57). Usaha untuk Meminta Maaf

***"Hei, kamu kenapa? Kok nangis?"Maudy terkejut setelah di kamar rawat, Velia terlihat menangis di bed. Mendapat telepon dari Ganesh yang katanya batal menginap, Maudy sigap ke rumah sakit bersama sang suami."Velia, kamu kenapa?" tanya Maudy, setibanya di samping bed. "Ada yang nyakitin kamu apa gimana, hm? Bilang sama Mama.""Ganesh, Ma," ucap Velia, dengan suara lirih. "Dia nyakitin aku.""Nyakitin gimana maksudnya?" tanya Maudy, sambil mendudukan diri di pinggiran bed. "Karena dia batal nginap di sini?"Velia menggeleng. "Bukan karena itu.""Terus?"Masih dengan air mata membasahi pipi, Velia yang sejak tadi duduk sambil memeluk kedua kaki, perlahan mengangkat pandangan. "Ganesh ngehamilin perempuan lain di belakang aku, Ma," ucapnya—membuat kedua mata Maudy membelalak. "Mama ingat pertemuan Mama sama dia yang katanya nganterin calon kakak iparnya check up? Itu dia habis nengok anaknya, Ma. Perempuan yang dia antar bukan mengandung anaknya Bang Zerga, tapi anaknya Ganesh.""Kok
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-24
Baca selengkapnya

58). Ganesh dan Penyesalan

***Semenjak kejadian Velia mengirim pesan berisi makian pada Dayana, hubungan diantara Dayana dan Ganesh merenggang. Jarang mengobrol, Dayana lebih sering menghabiskan waktu bersama Zerga, sementara Ganesh tiba-tiba sibuk dengan pekerjaan.Seminggu berlalu, bisa dihitung dengan jari berapa kali Dayana dan Ganesh bertemu, karena kebetulan dalam tujuh malam, Ganesh di rumah hanya empat malam saja."Lagi lihatin siapa? Bang Zerga."Sore menjelang malam, Dayana dibuat tersentak setelah pertanyaan tersebut didapatkannya. Berdiri di dekat pagar pembatas balkon, dia dan mendapati Ganesh berdiri tak jauh darinya."Iya," ucap Dayana. "Tadi aku pengen pizza, terus Kak Zerga bilang mau beli sambil pulang kantor. Jadi aku tungguin.""Padahal, saya juga bisa beliin kamu pizza," ucap Ganesh. "Saya ada di rumah sejak jam lima."Dayana tersenyum tipis. "Enggak usah, makasih," ucapnya. "Kak Zerga bilang, kalau ada apa-apa bilangnya ke dia aja. Dia siap ngabulin apa yang saya mau kapan pun.""Semakin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-24
Baca selengkapnya

59). Memperebutkan Dayana

***"Bang, udah tidur?"Zerga menoleh. Menutup buku yang sedang dibaca, dia beranjak untuk membuka pintu. Di depan kamar, Zerga mendapati Ganesh—membuatnya lekas bertanya,"Ada apa?""Ada yang mau aku bicarain," ucap Ganesh. "Boleh masuk enggak?""Boleh."Ganesh melangkah masuk ke kamar Zerga. Tanpa diminta, dia duduk di salah satu sofa, lalu tidak berselang lama, sebuah tanya diberikan sang abang padanya."Mau bicarain apa?""Dayana," ucap Ganesh. "Selama seminggu ini aku merenung, dan aku pikir aku harus ambil tanggung jawab yang selama ini Abang pikul.""Tanggung jawab terhadap Dayana dan bayinya maksud kamu?"Ganesh mengangguk. "Iya, Bang," jawabnya. "Hubunganku sama Velia udah berakhir. Aku juga udah enggak berkomunikasi sama dia. Jadi enggak ada alasan aku enggak bertanggungjawab terhadap Dayana dan calon anakku."Zerga tak memberi respon, sementara Ganesh yang sudah sangat mantap untuk bertanggungjawab, kembali buka suara."Aku mungkin terkesan enggak tahu diri, karena ambil la
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-25
Baca selengkapnya

60). Pertemuan Ganesh dan Bima

***"Kakak oke? Aku perhatiin, Kakak kaya lagi mikirin sesuatu."Zerga tak menjawab. Diberi pertanyaan di tengah sarapan, dia memandang Dayana. Dilema antara harus jujur atau tidak, dalam hati dia sibuk menimbang, hingga panggilan dari sang calon istri membuat dia tersentak."Kak?""Eh, iya, gimana?"Dayana tersenyum. "Kakak lagi ada masalah ya?" tanyanya. "Yakin ada sih, soalnya Kakak banyak diam.""Ada, sedikit.""Mau berbagi?" tanya Dayana. "Aku siap kok dengerin cerita Kakak. Ah, atau Kakak udah cerita sama Tante Aya?"Zerga mengukir senyum tipis. "Enggak," ucapnya. "Masalahnya enggak bisa saya bagi sama ibu.""Hm, bagi ke aku kalau gitu," pinta Dayana. "Aku dengan senang hati dengerin curahan hati Kakak."Zerga kembali diam, hingga selang beberapa detik dia buka suara. "Ini tentang Ganesh," ucapnya. "Semalam dia temuin saya, terus sama seperti seminggu lalu, dia minta saya buat mengakhiri tanggung jawab terhadap kamu. Katanya kali ini Ganesh benar-benar siap buat tanggung jawab d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-25
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
16
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status