***"Bang, mandi dulu gih. Kamu kan harus pergi ke kantor. Enggak enak kalau enggak mandi dulu."Zerga bergeming. Duduk di samping hospital bed, pagi ini dia masih mengharapkan Dayana bangun. Tak sadarkan diri sejak semalam, perempuan itu masih belum membuka mata. Padahal, pasca penanganan, beberapa jam sudah berlalu."Masih jam enam, Bu, sebentar lagi," jawab Zerga tanpa beralih dari Dayana, bahkan tangannya pun masih memegangi telapak tangan perempuan itu. "Takutnya pas aku di kamar mandi, Dayana bangun.""Kan ada Ibu," jawab Athaya. "Ibu panggil kamu nanti kalau Dayana bangun."Zerga menghela napas. Tak mereda, rasa khawatirnya terhadap perempuan itu masih sangat besar."Aku takut, Bu," ucapnya. "Semalam pas aku tinggal tidur, Dayana disamperin Ganesh. Jadi untuk jauh dari dia rasanya enggak tenang.""Maafin Ganesh ya," ucap Athaya, yang sudah diberitahu kegilaan Ganesh semalam. "Nanti ibu tegur pas ketemu."Zerga tak menjawab, hingga pergerakan jemari Dayana membuatnya tersentak.
Last Updated : 2024-10-15 Read more