All Chapters of Terpaksa Mengandung Bayi Sang Cassanova: Chapter 41 - Chapter 50

155 Chapters

41). Bima Mencari Gara-gara?

***"Jadi kamu yang namanya Dayana?"Dayana tersenyum tipis sambil memainkan jemari tangannya, tatkala pertanyaan tersebut dia dapatkan dari Bima."Iya, Opa, aku Dayana."Tak enak jika harus menolak ajakan Bima untuk bertemu, Dayana memberanikan diri berjumpa dengan Opa dari calon suaminya itu.Tak hanya berdua, Dayana ditemani Zerga dan yang lainnya. Namun, meskipun begitu rasa tegang tetap menyelimuti karena tak ramah, Bima terlihat tak menyukainya."Cantik," puji Bima tanpa tersenyum. "Cuman, masih cantik calon istri Zerga yang saya pilih.""Mas ...." Nadia yang ikut serta bertemu Dayana, refleks menegur sementara Roby memberikan tatapan sinis.Awalnya Roby tak mengizinkan Bima menemui sang calon mantu. Namun, karena sang papa yang katanya tak akan macam-macam membuat dia memberikan kesempatan."Kita lagi enggak ngadain ajang perbandingan, Pa," ucap Roby. "Jadi kalau mau banding-bandingin, lebih baik
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

42). Oleh-oleh untuk Dayana

***Tok! Tok! Tok!Dayana membuka mata. Tidur dengan posisi menyamping, atensinya beralih ke pintu kamar lalu jam dinding yang sudah menunjukan angka sebelas malam.Sudah lama tertidur, Dayana berusaha mengumpulkan kesadaran, hingga ketukan di pintu yang kembali terdengar membuatnya buka suara."Siapa?""Buka aja sebentar, saya mau kasih sesuatu."Dayana mengernyit. Mengenali siapa pemilik suara dari orang yang barusaja berbicara, dia beringsut perlahan."Dayana?""Iya, sebentar."Sambil menahan pusing, Dayana beranjak lalu membukakan pintu. Tak salah menduga, di depan kamar dia mendapati Ganesh. Tak seperti dirinya yang sudah memakai piyama, pria itu masih mengenakan setelan casual."Ganesh.""Ini," kata Ganesh sambil memberikan paper bag berwarna coklat. "Saya bawain itu buat kamu.""Apa ini?" tanya Dayana, mengambil paper bag dengan raut wajah ragu pun penasaran."Oleh-oleh Malang," jawab Ganesh. "Karena kamu enggak ada chat, saya inisiatif aja beliin keripik buah sama bakso Malang
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

43). Rencana Makan Malam

***"Kamu di sini ternyata, Tante pikir kemana."Dayana menoleh kaget. Tengah duduk di balkon samping rumah, dia mendapati Athaya datang. Tak terus duduk, Dayana beranjak."Eh, Tante.""Lagi cari angin ya?" tanya Athaya—ramah seperti biasa. "Iya," jawab Dayana sambil tersenyum. "Tadi karena bosen di kamar, aku jalan-jalan terus nemu pintu balkon. Pas cobain keluar ternyata enak.""Spot ini emang paling favorit buat cari angin," ucap Athaya. "Enak juga dipake ngelamun."Athaya mengukir senyuman tipis. Diam sejenak, dia bertanya, "Tante ada apa cari aku? Eh, Tante cari aku, kan?""Iya, Tante cari kamu," ucap Athaya. "Mau minta tolong telepon Zerga. Bilang ke dia kalau bisa sore ini pulang tepat waktu, karena Tante mau ngadain makan malam sama-sama. Ganesh pengen ngenalin pacar dia katanya.""Oh, Ganesh mau bawa pacarnya, Tan?" tanya Dayana, sedikit terkejut."Iya," jawab Athaya sambil tersenyum. "Kamu nanti ikut ya. Turunnya biar digendong Zerga aja biar enggak capek.""Enggak apa-apa
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

44). Mendadak Sensitif

***"Aku belum hubungin Dayana."Sambil mengeluarkan ponselnya dari saku, Ganesh berucap demikian. Beristirahat dari pekerjaan yang sejak tadi dilakoni, dia teringat Dayana.Berniat membawa Velia ke rumah, Ganesh harus memastikan dulu Dayana tak macam-macam, karena meskipun belum pernah bertingkah, dia takut calon istri abangnya itu tiba-tiba membongkar semua di depan sang kekasih."Halo."Tak menunggu lama, panggilan dari Ganesh dijawab Dayana. "Halo, Dayana, kamu lagi di mana?""Kenapa memangnya?""Ya aku tanya, kamu lagi di mana?""Kamar," jawab Dayana singkat. "Kenapa?""Oke, aman," ucap Ganesh. "Saya mau kasih tahu kamu kalau malam nanti Velia mau ke rumah buat saya kenalin ke Mama sama Papa.""Terus hubungannya sama aku apa?" tanya Dayana. "Aku bukan siapa-siapanya kamu. Jadi buat apa bilang ke aku?""Saya belum selesai bicara," ucap Ganesh sambil mendengkus."Oh.""Saya bilang ke kamu karena saya mau ngingetin aja supaya kamu enggak macam-macam," ucap Ganesh. "Meskipun selama
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

45). Ganesh yang Selalu Mengganggu Dayana

***Malam akhirnya tiba. Semua orang di rumah sibuk dengan aktivitas masing-masing. Athaya berada di dapur untuk memastikan semua makanan aman, Zerga menunggu Dayana di lantai atas, sementara Ganesh selaku tokoh utama, pergi menjemput Velia."Kita sampai," ucap Ganesh, ketika mobil yang dia kendarai, berhenti di halaman rumah. "Ayo turun.""Iya," jawab Velia.Turun di waktu yang sama, Ganesh menuntun Velia masuk ke rumah. Di ruang tengah, kedatangan keduanya disambut hangat oleh Roby dan Athaya. Dipersilakan duduk, Velia mengobrol santai dengan Athaya hingga pertanyaan dari Ganesh untuk sang Ibu membuat dia menoleh pada pria itu."Dayana sama Bang Zerga mana, Bu? Belum turun?""Dayana?" tanya Velia. "Siapa?""Calon istrinya Bang Zerga," jawab Athaya—membuat atensi Velia kembali padanya. "Dia anak rantau, jadi tinggal di sini.""Oh, Bang Zerga udah ada calon istri?" tanya Velia. "Aku pikir belum."
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

46). Kabar Buruk dari Ganesh

***"Kak Zerga udah tidur?"Zerga menoleh spontan. Menjeda film yang sedang ditonton, atensinya tertuju ke pintu. Beranjak untuk mengecek siapa yang datang ke kamar, di depan pintu dia mendapati Dayana."Dayana.""Kakak udah tidur?" tanya Dayana."Belum, ada apa?" tanya Zerga. "Ada yang kamu butuhkan?""Aku mau nanya sesuatu sih sama Kakak," ucap Dayana. "Barangkali tahu.""Tanya apa?""Kakak tahu tempat biasa Ganesh beli kue enggak?" tanya Dayana. "Malam ini aku mendadak pengen kue sus yang pernah Ganesh beliin. Mau pesan via online, enggak tahu tokonya.""Ah, itu," ucap Zerga. "Saya kurang tahu sih, tapi bisa saya tanyain kalau mau."Dayana sebenarnya bisa bertanya sendiri pada Ganesh. Namun, sikap pria itu ketika makan malam membuat dia memilih bertanya pada Zerga."Enggak ngerepotin, kan?" tanya Dayana. "Nanti kue susnya aku beli sendiri. Pengen tahu tempatnya aja, karena kalau beli di tempat lain rasanya takut beda.""Enggak sama sekali," ucap Zerga. "Kue susnya juga biar saya aj
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

47). Uring-Uringan

***Ganesh tiba ke rumah pukul sebelas malam kurang sepuluh menit. Turun dari mobil, pria itu menenteng kresek bening berisi kotak berwarna coklat.Tak berlama-lama di jembatan, Ganesh memutuskan pulang setelah Zerga membahas tentang kue sus yang Dayana inginkan. Melupakan masalahnya dan Velia, Ganesh membeli kue sus di tempat langganannya yang kebetulan tak membuka store di aplikasi mana pun. "Ada enggak kue susnya?" tanya Zerga, yang sigap menghampiri setibanya Ganesh di teras rumah."Jadi nungguin di teras bukan karena khawatir sama aku?" tanya Ganesh. "Tapi karena kue sus?""Dayana ngidam. Kasihan dia udah nunggu lama," kata Zerga. Mengulurkan tangan, dia berkata, "Mana."Ganesh mendengkus lalu memberikan kresek yang dia bawa. "Untung kue susnya masih ada. Sepuluh menit telat, udah tutup tuh toko. Lagian ngidam kue sus enggak tahu waktu."Zerga memberikan tatapan tajam. "Namanya juga ngidam, datangnya pasti dadakan," ucapnya tak terima. "Kamu juga kalau mau stress, sendiri aja.
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

48). Berakhirnya Hubungan Ganesh dan Velia

***Ganesh terbangun dengan kondisi kepala yang pening. Meskipun tak mabuk, Ganesh tetap merasa tak nyaman dengan kondisinya sekarang.Tidak langsung beringsut usai membuka mata, dia yang terlelap dengan posisi telungkup, memilih untuk mengambil ponsel guna mengecek sesuatu di sana.(Ganesh, aku tunggu keputusan kamu hari ini ya. Arthur ngajak aku ketemu soalnya. Jadi kalau kamu mau tetap sama aku, pas ketemu dia, aku bisa jelasin semuanya.)"Ck," decak Ganesh dengan perasaan yang tiba-tiba kesal. "Pagi-pagi udah disambut masalah aja."Tak memakai kaos, Ganesh beringsut. Duduk di tepi kasur untuk mengumpulkan nyawa, dia teringat pada obrolannya dengan Zerga semalam.Tak diizinkan untuk bertanggungjawab terhadap Velia, Ganesh sempat meminta Abangnya itu mengembalikan Dayana. Namun, permintaannya itu ditolak karena beberapa alasan.Tidak bisa melawan, Ganesh pasrah karena memang tak tulus, niatnya bertanggungjawab terhadap Dayana dilandasi keinginannya untuk membalas apa yang Velia laku
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

49). Penolakan demi Penolakan

***"Enggak, makasih."Dayana menjawab sambil tersenyum. Merasa tak perlu waktu lama untuk berpikir, keputusan tersebut diambilnya—membuat Ganesh melunturkan senyuman."Maksudnya kamu enggak mau saya tanggung jawab?" tanya Ganesh memastikan."Iya," jawab Dayana, disertai anggukan pelan. "Beberapa waktu ke belakang, aku emang membutuhkan pertanggungjawaban dari kamu, tapi sekarang udah enggak karena ada Kak Zerga. Lagipula, aku sama anak aku enggak mau kalau cuman dijadikan pelampiasan. Jadi simpan lagi aja niat kamu itu.""Saya pikir kamu akan lebih mementingkan anak yang kamu kandung, tapi ternyata enggak ya," ucap Ganesh. "Kamu egois dan lebih memikirkan diri sendiri. Kamu mengabaikan anak kamu yang membutuhkan ayah kandungnya. Pada-""Justru karena aku sayang sama anakku, keputusan ini diambil," ucap Dayana. "Kamu memang ayah biologis dari janin di perut aku, tapi Kak Zerga jauh lebih bertanggungjawab. Dia enggak pernah ngeluh ketika aku minta sesuatu, dan yang terpenting, pengor
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

50). Perbuatan Nekad Velia

***"Tante, gimana kondisi Velia?"Ganesh bertanya usai tiba di depan IGD. Mendapati kabar tentang Velia, dia meninggalkan apartemen lalu pergi ke rumah sakit. Bukan ditelepon orang lain, yang menghubunginya adalah Maudy—ibu kandung Velia, sehingga Ganesh pun percaya."Ganesh," panggil Maudy sambil beranjak. "Velia masih ditangani di dalam. Tante enggak tahu kondisinya gimana, karena Dokter yang nanganin dia belum keluar.""Velia sebenarnya kenapa, Tan? Kok bisa pendarahan?" tanya Ganesh.Tiba-tiba teringat obrolannya dengan Velia tadi pagi, Ganesh khawatir perempuan itu menggugurkan kandungannya dengan sengaja.Tak bersungguh-sungguh, ucapannya tentang Velia yang harus menggugurkan kandungan hanyalah bualan semata, karena meskipun tak bisa menerima janin yang Velia kandung, Ganesh tak sejahat itu membunuh janin yang tak berdosa."Jatuh kayanya, Gan, soalnya pas Tante datang, dia udah duduk di samping kasur, terus kakinya berdarah," ucap Maudy—masih dengan raut wajah panik. "Kesakitan
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more
PREV
1
...
34567
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status