Raina berdiri terpaku, tubuhnya gemetar tak karuan. Adrenalin yang tadinya mendorong langkah kakinya kini mereda, menyisakan rasa lemah pada lutut dan napas memburu. Pikirannya kacau, sementara mata cokelatnya terus menatap pria di hadapan dengan keterkejutan yang tak bisa disembunyikan.“Mas… Tama,” desis Raina, suaranya menggegar. Rasa lelah dan terkejut bercampur, menghantam tubuhnya dengan begitu deras. Satu sosok yang tak pernah ia bayangkan akan muncul di sini, di antara semua kemungkinan yang ada. Kakaknya. Kakaknya yang selama ini ia percaya.Sementara Raina mencoba memahami situasi yang terjadi, langkah kaki tergesa terdengar di belakangnya. Bara dan Guntur, kedua preman yang tadi menjaganya, akhirnya berhasil mengejar.Napas mereka tersengal, amarah jelas tampak di wajah-wajah penuh keringat mereka. Kedua pria berusaha mengatur napas, tetapi sorot mata mereka penuh kepanikan melihat Tama yang berdiri di sana.“Bos!” seru Bara dengan gentar, kekhawatiran yang terhantar dari n
Last Updated : 2024-10-29 Read more