Gelak tawa Jovian semakin kencang mendengar alasan sang istri. Pria itu menangkup wajah Raina. Netra madunya mematri pada bola mata sang wanita, rasa sayang dan terutama geli terlihat jelas dalam manik pria itu.Membuat Raina semakin kesal, lantas sengaja mencubit lengan sang suami. "Kamu kan suamiku, Mas," gumamnya.Senyum tipis terukir pada wajah Jovian. Pria itu menunduk, meninggalkan jejak-jejak kecupan ringan pada pipi, hidung, lalu bibir sang istri. Sambil berbisik pelan, "Iya, sayang. Aku milikmu seutuhnya."Mendengar ucapan itu, jemari Raina semakin berani, menjelajahi setiap lekuk tubuh sang suami. Setiap sentuhan, setiap ciuman kecil yang ditanamkan Jovian pada pipi, hidung, hingga bibirnya, seperti nyala api yang semakin membakar seluruh tubuhnya. Tanpa memutus ciuman, tangannya bergerak pada tubuh Jovian. Merasakan otot pria itu melentur di bawah sentuhannya.Jemari lentik Raina dengan lihai membuka resleting celana sang suami. Membelai lembut milik Jovian yang semakin mene
Terakhir Diperbarui : 2024-10-29 Baca selengkapnya