“Cieeee … dijemput pacar tuh … eh, tunangan maksudnya.” Anggit menyenggol lengan Naraya yang kemudian tersenyum simpul.Mereka baru saja selesai mengikuti kelas yang sama.Beberapa meter di depan mereka, tampak Ghazanvar berdiri di samping mobil.Kenapa juga tunangan Naraya itu harus menunggu di luar mobil sih? Ghazanvar jadi pusat perhatian para mahasiswi membuat hati Naraya terbakar cemburu. “Nay kenalin sama abang yuk, Git.” Naraya menarik tangan Anggit berjalan lebih cepat menghampiri Ghazanvar.Ghazanvar tersenyum lebar saat netranya telah menangkap sosok Naraya.Tangannya terulur mengusap kepala Naraya yang bibirnya balas tersenyum saat sang gadis sudah sampai di depannya.“Abang … kenalin, ini Anggit teman Nay.”Ghazanvar langsung mengulurkan tangan ke depan Anggit, gadis itu menatap Ghazanvar penuh minat, nyaris meleleh air liur dari sudut bibirnya.“Anggit!” Naraya menyenggol lengan Anggit membuat gadis itu terhenyak.“Eh iya, Hallo!” Anggit berseru kaget, menjabat tangan G
Baca selengkapnya