Share

Paris

Naraya masih seperti orang linglung tidak banyak bicara sampai akhirnya pesawat mendarat sempurna.

Begitu turun dari pesawat sudah ada mobil mewah yang belum pernah Naraya lihat selama hidupnya tinggal di Indonesia.

Mobil itu dikemudikan supir, Alex duduk di sampingnya sedangkan Naraya dan Ghazanvar di kabin belakang.

Pandangan Naraya terpaku keluar jendela yang menyajikan keindahan bangunan-bangunan tua khas kota Paris.

Mata Naraya tidak berkedip karena tidak ingin ada satu pun yang terlewat dan luput dari pandangannya.

Naraya tidak sadar kalau tangannya sedang digenggam Ghazanvar.

Dan Naraya harus terperangah saat netranya menangkap bangunan ikonik kota ini.

Menara Eiffel terpampang nyata di depan mata, jantung Naraya pun mulai menaikkan tempo debaran.

“Kita sarapan dulu, mandi terus ganti baju ya.”

“Hah?” Naraya kebingungan sebab Ghazanvar tiba-tiba turun setelah berkata demikian dan ternyata mobil sudah berhenti tanpa Naraya sadari.

Pintu di samping Naraya dibuka oleh driver, di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status