Janice tidak menanggapi pertanyaan Arya dan langsung menyatakan tujuan kedatangannya. Arya pun tercengang.Sesaat kemudian, Arya bertanya dengan ragu, "Kamu yakin?""Ya.""Oke."Janice pergi setelah mendapat barang yang diinginkan. Arya menutup pintu, lalu menelepon Jason. "Jason, tadi Janice mencariku.""Ya." Jason menyahut dengan tidak acuh.Arya termangu sebelum bertanya, "Kamu sudah menebaknya sejak awal?""Ya.""Heh." Arya bersandar di kursi sambil memutar penanya, lalu bertanya, "Keponakanmu ini nggak mungkin menang darimu. Tapi, kamu nggak takut dia bertindak sembarangan?""Nggak apa-apa." Jason bersikap sangat tenang, seolah-olah semua berada di dalam genggamannya.Arya mencebik dan menimpali, "Ya sudah, itu keponakanmu. Kamu urus sendiri. Tapi, kamu nggak seharusnya mengkhianatiku, 'kan?""Apa maksudmu?""Kamu yang beri tahu dia namaku Yaya? Menyebalkan sekali!""Aku nggak bilang apa-apa kok," jelas Jason.Pena di tangan Arya sontak terjatuh. Dia merasa suhu di ruangannya menj
Read more