Pembalasan sang Istri Tertindas의 모든 챕터: 챕터 701 - 챕터 705

705 챕터

Bab 701

Jason menoleh dan menatap Janice. "Aku ingat, aku selalu ingat. Demi kamu, aku ingin ...."Sebelum Jason sempat berkata ingin bertahan hidup demi Janice, Janice sudah menunjuk ke arah pintu dan berteriak, "Tutup mulutmu! Keluar! Keluar!"Janice tahu apa yang ingin dikatakan Jason, tetapi sekarang semuanya sudah tidak berarti lagi.Jason terdiam, lalu menopang tubuhnya pada lemari dan perlahan-lahan berdiri. Dia berdiri dengan jarak dua langkah dan menatap Janice. Namun, pandangannya tiba-tiba menjadi gelap, lalu seluruh tubuhnya jatuh ke arah Janice.Setelah tertegun sejenak, Janice secara refleks mengulurkan tangan dan langsung memeluk tubuh Jason. Saat itu, dia baru menyadari betapa panasnya tubuh Jason. Namun, dia sama sekali tidak mampu menahan tubuh Jason yang tinggi dan berat, sehingga dia hanya bisa membaringkan Jason di sofa.Setelah lampu dinyalakan, terlihat Jason yang berbaring di sofa dengan tak berdaya dan kakinya pun hanya bisa tergantung di sofa. Wajahnya terlihat sangat
더 보기

Bab 702

Janice berteriak dengan marah di dalam hatinya, tetapi dia tidak cukup kuat. Pada akhirnya, dia langsung mendekat dan menggigit tangan Jason. Namun, Jason tiba-tiba menahan bagian belakang lehernya dan langsung menariknya mendekat.Jason menyipitkan matanya, tatapannya terlihat bersemangat, dan gairahnya terus bergejolak, tetapi pada akhirnya dia tetap menutup matanya. Dia khawatir Janice akan makin membencinya, sehingga dia tidak melakukan apa-apa dan berusaha menahan sakit di tubuh dan hatinya.Begitu Jason tiba-tiba melepaskannya, Janice akhirnya menghela napas lega. Setelah menempelkan plester penurun demam, dia menyuapkan obat pada Jason. Melihat Jason perlahan-lahan menjadi tenang, dia baru berdiri dan hendak kembali ke kamarnya. Namun, baru saja bergerak sedikit, Jason langsung duduk untuk memeluknya dari belakang dan menggenggam perutnya dengan erat.Saat Jason menyandarkan kepalanya di bahunya dan mengembuskan napas panas di telinganya, Janice terkejut sampai menjatuhkan ponse
더 보기

Bab 703

Arya menggumam dengan heran.Saat Arya hendak mengatakan sesuatu, Norman langsung menyela. "Aku pikir Pak Landon berencana mengembangkan bisnis besar di Kota Pakisa juga.""Kenapa aku merasa ada makna tersembunyi di balik perkataanmu?" kata Zion sambil menoleh dan menatap Norman."Lagi pula, Nyonya Ivy dan Nona Rachel juga ada di Kota Pakisa. Kalau ada bisnis, mereka bisa saling bantu," kata Norman dengan ekspresi yang tetap tenang."Nggak akan. Ada bosmu di Kota Pakisa, Tuan Landon nggak bodoh sampai jadi saingan bisnis dengan Pak Jason," jawab Zion dengan terus terang."Tuan mudamu saja berani merebut orang," sindir Norman."Ya, aku juga berani rebut," kata Zion sambil mencuri babat dari piring Norman.Ekspresi Norman langsung menjadi muram dan berkata, "Nggak higienis."Zion langsung memakan babat itu, lalu berkata, "Aku sudah makan hotpot bareng kalian, kamu masih membahas higienis denganku? Lagi pula, aku nggak mengambilnya dari mulutmu."Setelah terkekeh-kekeh, Arya memberikan ba
더 보기

Bab 704

Sebelum sempat menyentuh sarapan pagi itu, Jason sudah ditelepon Norman untuk memintanya segera pergi. Saat akan pergi, dia berdiri di depan pintu dan menatap Janice.Namun, Janice sama sekali tidak menoleh, melainkan terus menyantap sarapan yang dibawa Landon. Begitu mendengar suara pintu yang ditutup, dia baru merasa lega. Saat mengangkat kepalanya, tatapannya kebetulan berhadapan dengan Landon. Dia berkata dengan nada bersalah, "Terima kasih untuk semalam."Landon tersenyum dengan tenang. "Sebenarnya aku cukup senang, setidaknya ini membuktikan kamu sudah memercayaiku.""Jangan bercanda. Kalau kamu marah, itu wajar juga," kata Janice sambil meletakkan sarapannya."Kalau begitu, kamu hibur aku dulu."Setelah senyumannya kembali, Landon menggenggam tangan Janice dan berkata, "Janice, aku nggak suka dia begini, tapi Kota Pakisa ini wilayahnya. Aku nggak boleh gegabah, apalagi dia itu ... suaminya Rachel."Mendengar kata suami, wajah Janice langsung memucat. Tidak peduli apakah kata Lan
더 보기

Bab 705

Janice dan Landon segera menuju ke kantor polisi.....Satu jam sebelumnya, Jason merapikan dasinya sambil menuruni tangga. Saat dia keluar dari lift, Norman segera menyerahkan setelan jas yang sudah disetrika dengan rapi padanya. "Bagaimana?""Proyek besar yang dimaksud itu sebenarnya sudah mandek, paling-paling hanya kedok. Ini hanya penipuan yang terlihat meyakinkan saja. Diberi sedikit keuntungan dulu, lalu keuntungannya makin besar sampai korban nggak rela lepas tangan dan terjebak," jelas Norman."Ambil alih proyek itu," kata Jason langsung."Pak Jason, proyek ini sangat bahaya. Kalau sampai terbongkar, kita akan malu dan rugi besar juga," kata Norman mengingatkan."Aku masih sanggup menanggung kerugian ini. Suruh orang untuk periksa latar belakang semua orang yang terlibat lagi. Ivy memang serakah, tapi dia penakut. Dia berani ikut proyek ini pasti karena ingin membuat Janice terlihat hebat di hari pertunangan, tapi nggak semuanya nggak mungkin begitu kebetulan," kata Jason."Ba
더 보기
이전
1
...
666768697071
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status