Home / Romansa / Pembalasan sang Istri Tertindas / Chapter 671 - Chapter 680

All Chapters of Pembalasan sang Istri Tertindas: Chapter 671 - Chapter 680

705 Chapters

Bab 671

Jason mengangkat tangannya dan hendak menyentuh pipi Janice. Namun, sebelum sempat menyentuh, tangannya langsung terjatuh dengan lemas seperti kehilangan kekuatannya. Setelah itu, seluruh tubuhnya terjatuh ke bahu Janice.Janice segera memeluk Jason dengan tangan yang bergetar. "Bangun, jangan mati. Urusan kita masih belum selesai ...."Namun, pada saat itu, terdengar suara dan pintu lift pun terbuka. Terlihat Norman yang datang mendekat bersama beberapa orang dan langsung memapah Jason, lalu bertanya, "Mana dia?""Di lantai atas," jawab Janice sambil menatap tangannya yang berlumuran darah dengan bengong."Aku akan menangani sisanya, kamu pergi ke rumah sakit dulu," kata Norman.Setelah itu, Norman memberikan isyarat mata pada kedua orang di belakangnya. Kedua orang itu pun segera masuk ke lift dan pergi ke lantai atas.....Di rumah sakit.Janice berdiri dengan tatapan kosong di koridor. Tubuhnya penuh dengan darah yang sudah mengering dan menempel erat di kulitnya.Melihat itu, Norm
Read more

Bab 672

Saat mendengar kata membebani Jason, Janice berusaha mencari alasan untuk membantah perkataan Anwar. Setelah merenungkan semuanya, dia baru menyadari banyak hal yang sudah menjadi kacau.Melihat Janice tidak berbicara, Anwar melanjutkan, "Kamu benar-benar pikir aku ingin membuang waktu untuk mengurusmu? Salahkan saja dirimu, kamu harusnya nggak melewati garis merah itu."Janice baru menyadari ternyata semua ini berawal dari kesalahan malam itu. Dia langsung tidak bisa membantah karena malam itu dia memang memiliki niat pribadi. Dia pun selalu berusaha untuk meninggalkan Keluarga Karim setelah malam itu, tetapi mereka yang tidak membiarkannya pergi.Anwar langsung tahu apa yang sedang dipikirkan Janice pun tersenyum dengan sombong dan meremehkan. "Janice, jangan pikir aku nggak tahu apa yang sedang kamu pikirkan. Kamu ingin membingungkanku dan merayu Jason juga, kamu ini penipu seperti ibumu. Ibumu sudah menghancurkan satu putraku, aku nggak akan membiarkanmu menghancurkan Jason."Janic
Read more

Bab 673

Anwar menatap punggung Janice dan menyindir, "Apa kamu pikir dia melindungimu seperti ini karena dia menyukaimu dan ingin menikahimu? Bukan. Pria bisa mencintai banyak wanita, tapi istri tetap hanya satu saja. Dia bisa hampir mati karena kamu, tapi dia tetap hanya akan menikahi Rachel. Di hatinya, kamu ini nggak pantas menjadi istrinya."Mendengar perkataan itu, tangan Janice yang sedang membuka pintu pun terhenti.Anwar tertawa sinis dan kembali berkata, "Kenapa nggak jadi pergi? Nggak berani melihat kenyataannya?"Setelah mengatakan itu, Anwar langsung melirik para pengawal di pintu. Entah Janice bersedia atau tidak, mereka langsung menutup mulut Janice dan membawanya ke depan pintu kamar pasien di sebelah. Setelah itu, dia membuka pintu dengan lembut dan memaksa Janice untuk melihat ke dalamnya.Jason terlihat jelas baru saja bangun. Melihat Rachel yang menangis dengan sedih, dia bahkan mengangkat tangannya dan menyeka air mata Rachel. "Jangan menangis lagi.""Kamu janji padaku, kel
Read more

Bab 674

Saat Janice sampai di rumah, Landon sudah berdiri di depan pintu menunggu dan sedang menelepon seseorang. Saat melihat Janice, dia langsung berkata dengan pelan, "Sudah ketemu."Setelah mengatakan itu, Landon menutup teleponnya dan mendekati Janice. Melihat pakaian Janice penuh dengan lumuran darah, dia berkata dengan nada lembut, "Kamu baik-baik saja?"Janice menganggukkan kepala dan berkata dengan suara serak, "Ya."Landon mengeluarkan sapu tangan dan hendak menyeka darah di leher Janice, tetapi Janice malah menghindar. Melihat tangannya yang terhenti di udara, dia pun mengalihkan topik pembicaraan dan berkata, "Kita masuk dulu dan bicara baik-baik."Janice tidak menolak. Saat pintu rumah terbuka, terlihat ruangan yang berantakan dan bahkan ada noda darah di lantai. Namun, dia seolah-olah tidak melihatnya dan berjalan masuk dengan tenang.Melihat situasi ruangan itu, Landon mengernyitkan alis."Sofa sudah nggak bisa duduk, kamu duduk di ruang makan dulu. Aku ganti pakaian sebentar,"
Read more

Bab 675

"Ya," jawab Landon."Tapi, dia tahu Rensia sudah memberitahuku semuanya," kata Janice dengan cemas.Mendengar perkataan itu, Landon langsung menggenggam tangan Janice. "Jangan putus denganku, dia nggak berani menantang Keluarga Luthan secara terbuka."Namun, Janice segera menarik tangannya dan menolak. "Nggak bisa, kamu akan terlibat. Kamu sudah sangat baik padaku dan melakukan banyak hal, aku nggak boleh memanfaatkanmu."Landon menatap Janice dan berkata dengan lembut, "Bagaimana kamu bisa tahu aku nggak punya niat pribadi? Janice, aku tahu ada penghalang di hatimu, biarkan aku menemanimu melewatinya. Jangan menolakku. Ini yang ingin aku katakan padamu setelah pesta lajang itu selesai."Saat mengatakan itu, Landon tersenyum dengan cerita sampai udara di sekitarnya terasa hangat. Dia adalah tipe orang yang lembut.Janice tahu Landon sangat baik, sehingga dia tidak ingin membebani Landon. Dia pun menggelengkan kepala dan tersenyum dengan pahit. "Aku nggak bisa, aku sudah ... nggak panta
Read more

Bab 676

Pada saat itu, waktu seolah-olah membeku. Janice hanya bisa melihat cincin di tangannya dengan terpaku dan pikirannya kosong. Jason selalu memakai cincin pria itu, Rachel tidak mungkin bisa melepaskan cincin itu jika tidak ada izin dari Jason. Oleh karena itu, ini bukan hanya peringatan dari Rachel, tetapi kehendak Jason juga. Ini membuktikan Jason pada akhirnya tetap memilih orang lain.Janice tidak terkejut saat memikirkan semua itu, melainkan merasa lega. Namun, napasnya terengah-engah dan hatinya terasa sakit hingga sesak.Melihat situasi itu, Landon langsung mengambil kartu itu dari tangan Janice dengan ekspresi muram. "Aku akan menanyakan hal ini dengan jelas.""Nggak perlu, dia nggak salah," kata Janice sambil mengambil kembali kartu itu, lalu memasukkan cincin itu ke dalam amplop dan menyimpannya di laci pintu masuk.Landon menatap Janice dengan ragu. "Janice ....""Ayo pergi, aku sudah lapar," kata Janice dengan tenang."Baiklah," jawab Landon.....Pernikahan Rachel dan Jason
Read more

Bab 677

Janice bertanya dengan bingung, "Kamu berdoa minta apa?"Naura menjawab dengan cemberut, "Aku baru putus cinta, aku sangat kasihan.""Kamu baru putus cinta?" tanya Janice dengan bingung."Sudah putus," kata Naura sambil menyilangkan tangan di pinggang."Kenapa?" tanya Janice lagi. Dia ingat sebelumnya Naura bilang dia baru saja bertemu dengan pria idamannya.Naura cemberut. "Beberapa waktu lalu saat cuaca masih dingin, aku minta dia pakai jaket saat pergi bekerja. Dia malah bilang aku seperti ibunya. Sekarang aku dibilang ibu-ibu karena peduli padanya, berarti kelak aku menjadi pembantu kalau sudah menikah."Janice pun menemani Naura pergi ke kuil untuk menenangkannya. Kuil itu tidak besar, berbentuk tradisional serta sederhana, dan dikelilingi pepohonan yang membuat orang merasa sangat tenang. Cahaya matahari menyinari dinding yang kusam, sehingga terkesan sudah sangat lama.Saat terdengar suara orang membaca doa di dalam kuil, semua orang yang berdiri di luar pun berdoa dengan khusyu
Read more

Bab 678

Di hotel.Saat melihat sinar matahari di luar jendela, Jason secara refleks mengelus cincin di jarinya. Namun, setelah merasakan jarinya kosong, dia baru ingat dia sudah mengembalikan cincin itu.Norman memberikan air dan obat pada Jason. "Pak Jason, waktunya sudah hampir tiba."Jason berdiri membelakangi cahaya dari jendela, lalu meminum obat itu dengan tanpa ekspresi dan tatapan yang sangat dingin. "Ayo pergi."Begitu pintu terbuka, bunga-bunga yang terhampar di sepanjang jalan terlihat romantis dan lagu pernikahan pun perlahan-lahan terdengar.Di sisi lain.Setelah makan mi vegetarian di kuil, Janice dan Naura baru turun dari gunung. Begitu naik taksi, mereka langsung bersandar di kursi belakang dengan lemas. Tidak sampai lima menit, Naura sudah tertidur pulas.Janice memang sangat kelelahan, tetapi dia tetap tidak bisa tidur. Saat dia menyesuaikan posisi duduknya, jimat yang ada di kantongnya terjatuh ke bawah kursi. Setelah meraba-raba sebentar, dia akhirnya memungut jimat itu dan
Read more

Bab 679

"Sekarang kamu baik-baik saja, 'kan?" tanya Arya pada orang di panggilan video itu."Dokter Arya ...," panggil Janice hampir bersamaan dengan saat Arya berbicara.Begitu melihat Janice, Arya terlihat panik. Saat menutup panggilan videonya, ponselnya terjatuh ke lantai. Dia segera memungut ponselnya dan mendengus. "Bikin aku terkejut saja."Janice belum pernah melihat Arya seperti pun bertanya dengan bingung, "Kamu sedang panggilan video dengan siapa? Kenapa begitu misterius?""Hanya seorang pasien saja, aku harus melindungi privasi pasienku," kata Arya dengan tegas.Janice tidak bertanya lebih lanjut lagi dan mengalihkan topiknya. "Aku dengar kamu sangat peduli dengan tanganku, terima kasih.""Kita ini teman, peduli adalah hal yang wajar."Setelah mengatakan itu, Arya melihat jam tangannya. "Sudah makan? Mau makan bersamaku? Aku sudah pesan makanan untuk diantar ke sini."Setelah Arya mengatakan itu, ada seseorang yang mengetuk pintu. "Dokter Arya, makananmu sudah datang."Pelayan dari
Read more

Bab 680

Setelah pulang ke rumah, Janice mandi dan mengganti pakaian yang baru. Landon datang menjemputnya tepat pada waktunya.Sore itu, Janice dan Landon pergi menonton film bersama. Saat makan malam, Landon bersikap misterius dan berkata ingin memberinya sebuah hadiah. Saat itu, dia mengira Landon akan memberinya bunga lagi. "Pak Landon, aku benar-benar nggak punya vas bunga di rumah lagi, tolong ampuni aku.""Bunga? Bisa dibilang begitu," kata Landon sambil tersenyum ambigu.Janice juga tidak berpikir lebih lanjut lagi, hanya berpikir untuk melihat apakah ada supermarket yang menjual vas bunga di perjalanan pulang nanti. Setelah makan malam, Landon mengajukan untuk berjalan-jalan. Dia pun mengikuti Landon pergi ke taman belakang restoran yang penuh dengan lampu hias dan terlihat sangat indah. Namun, selain mereka, tidak ada pengunjung lainnya lagi."Kenapa nggak ada orang?" tanya Janice dengan penasaran.Landon terhenti, lalu menatap Janice dengan serius dan berkata, "Karena hari ini restor
Read more
PREV
1
...
666768697071
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status