Home / Romansa / Pembalasan sang Istri Tertindas / Chapter 691 - Chapter 700

All Chapters of Pembalasan sang Istri Tertindas: Chapter 691 - Chapter 700

705 Chapters

Bab 691

Detik berikutnya, mangkuk di tangan Rachel terjatuh ke lantai dan pecah. Dia menopang meja sambil terengah-engah. "Kamu ingin semua orang tahu kalau kita pasangan baru, tapi hidup terpisah?"Jason mengangkat kepala dan menghabiskan sisa anggur di gelasnya, lalu menyahut dengan dingin, "Itu sudah kita sepakati sebelum menikah."Wajah Rachel pucat. Dia menarik napas dalam-dalam, mencoba menjaga ketenangannya. "Aku tahu kamu sibuk. Kalau begitu, aku pergi dulu."Tanpa menunggu Jason bersuara, dia menghindar dari tatapannya dan pergi dari rumah itu seperti melarikan diri.Jason meletakkan gelas anggurnya tanpa ekspresi, lalu masuk ke kamar. Begitu masuk, tubuhnya seolah-olah kehilangan kendali. Dia ambruk ke tempat tidur dan keringat dingin membasahi kemejanya.Ketika dia perlahan-lahan membuka matanya kembali, matanya sudah merah penuh urat darah. Dengan tangan bergetar, dia merogoh ke bawah bantal untuk mengeluarkan sebuah foto, lalu menatapnya berulang kali sampai tenggorokannya terasa
Read more

Bab 692

Jason butuh beberapa saat untuk tersadar kembali. Dia memandangi sekeliling ruang rawat, lalu bertanya, "Vega di mana?""Vega siapa?" Arya mengira Jason masih mengigau."Putriku," jawab Jason.Arya langsung merasakan firasat buruk. Dia menoleh ke arah Norman. "Gawat, otaknya rusak."Jason mengusap pelipisnya, lalu menarik bantal dari bawah kepalanya dan melemparkannya ke arah Arya.Arya menghindar. "Jangan gerak sembarangan! Kalau tadi Norman nggak nekat cari kamu, mungkin kamu sudah mati beku. Begitu bangun, yang kamu cari malah anak perempuan? Aku sama Norman nggak bisa buat anak untukmu lho!""Anak kecil yang ambil ginjal di mimpimu," ujar Jason sambil menyipitkan mata."Dia anakmu? Terus kenapa ambil ginjalku? Itu namanya salah sasaran!" Arya masih bercanda, tetapi dia tiba-tiba menyadari sesuatu. Matanya membelalak menatap Jason.Dia mendekat. "Tunggu ... kita berdua mimpi tentang gadis kecil yang sama saja sudah aneh. Kamu bahkan tahu nama dan identitasnya? Ini gimana ceritanya?"
Read more

Bab 693

"Iya." Ivy mengangguk."Kalau begitu, kita daftar dulu biar nanti nggak buang-buang waktu isi-isi formulir."Pemuda itu memanggil seseorang untuk membawakan formulir kepada Ivy, sementara dia lanjut membagikan teh ke yang lain.Ivy dengan senang hati menerima formulirnya dan mulai menulis dengan sangat teliti.Janice melirik lembarannya, lalu berbisik, "Bu, ini nggak terlalu detail? Bahkan riwayat kesehatanmu waktu kamu lahirin aku juga ditanya. Bukannya dokter pengobatan tradisional cukup memeriksa denyut nadi?"Ivy tak terlalu peduli. "Mungkin dokternya sudah terlalu tua? Umurnya sudah 96 tahun. Kalau punya referensi, mungkin lebih aman supaya nggak salah diagnosa."Ada benarnya juga.Tak lama kemudian, pemuda tadi kembali untuk mengambil formulir. "Sudah diisi? Aku bawa masuk dulu.""Oke." Ivy menyerahkan formulirnya.Pemuda itu pun masuk ke rumah.Janice tiba-tiba merasa gelisah. Dia menyesap teh dan langsung memuntahkannya. "Aneh banget rasanya.""Masa?" Ivy mencicipi lagi. "Aku r
Read more

Bab 694

Ketika melihat Ivy masih terpaku, Janice langsung mendorong pelan bahunya. "Bu, ditanya lho.""Itu ... ada dokter yang bilang waktu itu. Dia tunjukin hasil pemeriksaan juga, katanya rahimku rusak parah, sulit untuk hamil. Aku sampai minum obat lama banget, waktu itu juga sempat coba program hamil, tapi nggak berhasil dan akhirnya aku nyerah." Nada Ivy terdengar agak sedih."Obat? Semua obat itu ada efek sampingnya," kata dokter itu sambil mengangkat tangan satunya lagi. Dia memeriksa nadi Ivy dengan kedua tangan.Ivy tidak benar-benar memahami maksudnya, tetapi Janice langsung menangkap artinya. Mungkin penyebab Ivy susah hamil bukan karena kondisi tubuhnya, tetapi karena efek obat yang dikonsumsi.Ivy kebingungan. "Dokter, aku kurang ngerti maksudnya. Obatku itu ....""Bu, maksud Dokter kamu harus tetap tenang. Kamu 'kan pernah cedera, jadi obat hanya bisa membantu, nggak bisa kamu anggap seperti penyelamat." Janice segera menyela.Ivy menghela napas, tidak terlalu memaksakan diri. "Y
Read more

Bab 695

"Terima kasih." Ivy menerima obat itu.Saat Janice mengangkat wajah, pemuda di seberang sedang menatapnya. Tatapan mereka bertemu, pemuda itu langsung tersenyum sopan. "Hati-hati di jalan."Janice berpura-pura tenang dan tersenyum tipis, lalu merangkul lengan Ivy sambil berjalan perlahan meninggalkan tempat itu.Begitu keluar dari halaman kecil, Janice mempercepat langkah sampai akhirnya keluar dari gang dan naik ke mobil. Setelah menyuruh sopir pergi membeli air, barulah dia berani menarik napas dalam-dalam.Saat itu juga, bagian bawah roknya sudah basah karena keringat dingin dari telapak tangannya. Di kehidupan lampau maupun sekarang, dia sudah menyaksikan sendiri kehebatan uang. Apalagi, orang yang ingin mengambil nyawanya punya uang dan kekuasaan.Ivy yang duduk di sebelahnya melepas sepatu hak tinggi, lalu mengelus kakinya dan bertanya dengan heran, "Janice, kamu kenapa sih? Kok misterius sekali?""Bu, kamu percaya sama aku nggak?""Jelas percaya. Memangnya ada apa?" tanya Ivy ya
Read more

Bab 696

Setibanya di rumah sakit, Janice merasa penampilan Ivy terlalu mencolok, jadi dia menyuruh ibunya menunggu di mobil. Sementara itu, dia sendiri membawa obat itu ke bagian pengobatan tradisional.Janice sengaja mencari dokter perempuan, lalu berkata bahwa anggota keluarganya sedang dalam program hamil dan diberi resep oleh dokter pengobatan tradisional. Dia ingin tahu apakah obat ini aman untuk dikonsumsi atau tidak.Dokter perempuan itu sangat sabar. "Apa ini resep dari dokter pengobatan tradisional yang direkomendasikan keluarga?""Iya." Janice mengangguk."Obat tradisional memang sebaiknya diracik di tempat yang resmi." Setelah melihat resepnya, mata dokter itu sedikit berbinar. "Tapi, resep ini bagus kok dan juga ada cap resmi dari klinik pengobatan tradisional. Nggak masalah."Janice masih merasa gelisah. Dia langsung mengeluarkan satu bungkus obat untuk menunjukkannya. "Bisa bantu lihat langsung, apa ada yang aneh di dalamnya?"Dokter itu tersenyum. "Kamu sangat hati-hati ya. Yang
Read more

Bab 697

'Nggak boleh dipertahankan! Landon sangat baik, masa dia harus membesarkan anak orang lain?''Kalau memang nggak mau, kenapa kamu lari tadi? Gimana kalau itu Vega yang kembali?'Vega .... Begitu memikirkan putrinya, hati Janice langsung terasa nyeri.Mengonsumsi pil kontrasepsi dan melakukan aborsi adalah dua hal yang sangat berbeda. Apalagi kalau anak ini mungkin adalah Vega, Janice semakin tidak sanggup bersikap kejam.Pikirannya sungguh kacau sekarang. Dia duduk di bangku taman, meremas hasil pemeriksaan itu, menggenggamnya erat-erat.Angin musim semi bertiup lembut. Entah kenapa, dia seperti mendengar suara Vega. "Mama."Janice sontak berdiri dan menoleh ke belakang. Dia lalu melihat seorang gadis kecil seumuran Vega yang sedang manja-manjaan dengan ibunya."Mama, sakit sekali disuntik.""Mama tiup ya, biar nggak sakit. Kamu pasti ingin makan es krim lagi ya?"Ibu itu menyentil pelan kening anaknya dan berjongkok untuk meniup lengannya.Mata Janice mulai basah, pandangannya buram,
Read more

Bab 698

Suasana di ruangan langsung sunyi setelah ucapan Arya dilontarkan. Namun, Arya tidak sadar dan tetap melanjutkan, "Pantas saja tadi dia terus menatap seorang anak kecil.""Dokter Arya." Norman buru-buru memberi peringatan.Arya baru sadar dirinya kebanyakan bicara. Dia menoleh dengan hati-hati ke arah tempat tidur.Jason menutup mata pelan, mengangkat sebatang rokok, dan menyalakannya tanpa berkata apa-apa. Dia melemparkan korek api ke atas meja.Klik. Suara kecil itu seakan-akan menjadi pelampiasan kemarahannya.Jason seolah-olah tidak mendengar ucapan Arya. Suaranya dingin saat bertanya, "Ada kabar dari Fiona?"Norman menggeleng dengan pasrah. "Belum ada. Sesuai instruksimu, aku sudah menekan proyek ayahnya agar dia muncul, tapi tetap nggak ada tanda-tanda. Padahal, dia bukan tipe yang bisa berdiam diri seperti ini."Rokok di jari Jason menyala dan padam bergantian. Suaranya semakin dingin. "Berarti orang yang membawanya pergi sudah sepenuhnya mengendalikan dia."Mendengar itu, Arya
Read more

Bab 699

Tatapan Jason menjadi dingin. Dia mengulurkan tangan, mencabut seluruh kabel dari tubuhnya, lalu bangkit dan mengenakan baju. Setelah itu, dia melangkah keluar tanpa ragu.....Sementara itu, Janice membawa obat kembali ke mobil dan pulang ke vila bersama Ivy. Kebetulan Zachary belum pulang, jadi Ivy langsung menarik tangan Janice dengan cemas. "Gimana hasilnya?"Karena masalah ini sangat serius, Janice tidak bisa menyembunyikannya dari Ivy. Dia menjawab dengan jujur, "Memang ada sesuatu yang ditambahkan ke dalamnya, tapi resep dasarnya nggak salah. Kemungkinan besar sama seperti dugaanku, murid dokter itu yang melakukan kecurangan.""Siapa yang ingin mencelakaiku?" Ivy panik, mondar-mandir di dalam ruangan.Janice berusaha menenangkannya, "Ibu, obatnya tetap direbus seperti biasa, tapi nanti diam-diam dibuang. Dua hari lagi mulai pura-pura sakit.""Kamu mau mengikuti rencana musuh?" Kini nyawa sudah dipertaruhkan, Ivy pun berpikir dengan lebih jernih.Janice mengangguk. "Kita nggak ta
Read more

Bab 700

Dalam perjalanan pulang bersama Ivy, Janice berpikir banyak. Kalau dia mau mempertahankan anak ini, dia harus pergi.Namun, dia harus mencari alasan yang masuk akal agar bisa pergi secara terang-terangan. Kalau tidak, pasti menimbulkan kecurigaan.Masalahnya, alasan itu belum terpikirkan. Apalagi, yang lebih penting saat ini adalah masalah Ivy.Janice menenangkan, "Bu, tenang saja. Aku bakal hati-hati. Tapi, tolong rahasiakan hal ini. Jangan kasih tahu siapa pun, termasuk Paman Zachary.""Hm." Ivy mulai tenang, lalu mengelus pipi Janice yang masih merah akibat tamparan tadi. "Masih sakit nggak?""Nggak." Janice menggenggam tangan Ivy dan kembali ke topik utama. "Bu, sekarang kita bahkan nggak tahu siapa lawan kita. Kita harus sangat hati-hati.""Ya." Ekspresi Ivy menjadi sangat serius.Sejak memutuskan untuk mempertahankan anak itu, Janice malah merasa jauh lebih tenang.Sebelum berpisah dengan ibunya, dia sempat teringat sesuatu. "Bu, jangan lupa kirimkan proposal proyek Bibi Fenny ke
Read more
PREV
1
...
666768697071
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status