Home / Romansa / Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket: Chapter 91 - Chapter 100

133 Chapters

Bab 91 : Ke Salon Bareng Mertua

“Tan, kita kok ke sini? Bukankah tadi Tante bilang mau beli..”“Ya setelah dari sini, kita akan cari buah tangan untuk nenekmu.”Debora melangkah dengan anggun menghampiri meja resepsionis.“Perawatan untuk dua orang, dan saya minta karyawan yang terbaik dari salon ini,” ucap Debora pada petugas resepsionis.“Baik nyonya Lesham, kami akan melakukannya seperti permintaan anda,” sambut petugas itu dengan sangat ramah.Mereka pun diantarkan ke sebuah ruangan khusus tamu VIP. Beberapa karyawan telah menunggu dan tak kalah ramah menyambut kedatangan tamu langganan yang selalu menggelontorkan banyak uang setiap berada di tempat itu.“Mungkin nanti ke depannya mami akan sering mengajakmu perawatan di sini. Sebagai perempuan kita harus bisa merawat diri, Rachel. Nanti juga kamu akan terbiasa. Sering-seringlah main ke rumah mami,” ucap Debora sembari menikmati pijatan dari salah satu therapist.Rachel yang juga sedang melakukan treatment body message pun terlihat sangat nyaman. Seumur hidupnya
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Bab 92 : Lesham Garden Palace

“Gimana Jo? Kamu suka, kan?” Ucapan Debora menyadarkan Jonathan.“Maksud mami?” Jo mengalihkan tatapannya ke arah maminya.“Penampilan Rachel dong. Apalagi?” tegas Debora diakhiri helaan nafas. “Cantik kan calon istrimu?”“Biasa aja,” jawab Jonathan singkat seraya mengusap wajahnya lalu membuang pandangannya ke samping. Mendadak Jonathan merasakan debaran di dadanya. Tak bisa dipungkiri jika ucapan ibunya ada benarnya. Rachel memang terlihat berbeda dan sangat cantik. Tapi Jo tidak ingin mengiyakan, agar gadis cupu itu tidak besar kepala.“Jo, kamu udah belikan pesanan mami?” Debora melangkah tanpa melepaskan genggaman tangannya di lengan Rachel. Mau tak mau, Rachel mengikuti kemana wanita itu membawanya. Meskipun dalam hati dia merasa belum siap menemui Jonathan dengan penampilan tak biasa ini.“Sudah, Jo taruh di mobil mami,” jawab Jo tanpa menoleh ke arah ibunya.Debora mengangguk, lalu memimpin langkah mereka menuju mobil. Supir sudah membukakan pintu mobil untuknya.“Mi, kita ma
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Bab 93 : Pesona Sang Kapten Basket

“Bukannya gue udah bilang tadi, hm? Kalau lagi jalan, jangan kebanyakan melamun, lihat ke depan!” ucap Jonathan sembari menatap lekat manik mata Rachel. Tangan panjang Jonathan berada di pinggang gadis itu. Sementara kedua tangan Rachel mencengkeram erat kemeja Jonathan.Dalam jarak sedekat ini Rachel bisa merasakan hembusan nafas Jonathan dengan aroma mint, yang menguar memasuki indra penciumannya. Sorot matanya yang tajam namun tersimpan kelembutan di dalamnya. Gambaran pria dengan sosok yang nyaris sempurna terpampang jelas di penglihatan Rachel. Sejenak Rachel hanyut dalam pesona tampan Sang Kapten Basket.Wajah Jonathan semakin mendekat hingga bibir mereka nyaris bersentuhan jika tangan Rachel tidak menghalanginya.“Mau ngapain lu? Jangan aneh-aneh deh!” celetuk Rachel dengan tatapan tajam. Tangan kanan Rachel membungkam mulut Jonathan sementara yang kiri mendorong dada Jonathan.Wajah Jonathan terlihat memerah. Keinginannya tadi muncul secara tiba-tiba, dan entah mengapa diriny
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

Bab 94 : Berbuat Mesum

“Gue suka sama elu, Rachel!” ujar Jo dengan raut wajah serius. Bola mata Rachel terbelalak mendengar ungkapan Jonathan yang diluar dugaan. Mendadak lidahnya terasa kelu, pikirannya terus mencerna arti dari ucapan Jonathan. Suka? Apa maksud pemuda itu mengatakan suka padanya? “Heh! Ngapain bengong? Jawab kek, jangan diem aja!” cetus Jonathan kala melihat gadis itu hanya diam namun memandangnya terus tak berkedip. “Memangnya elu nanya apa, Jo?” balas Rachel dengan polosnya. Bukankah Jonathan tidak bertanya apa-apa, lalu apa yang harus dia jawab? “Ah udahlah.. gak jadi!” gerutu Jonathan sembari membuang pandangannya ke samping. Gadis ini benar-benar tidak mengerti situasi dan tidak peka. Padahal butuh keberanian bagi Jonathan untuk mengungkapkan perasaannya. Jo yang belum pernah mengungkapkan perasaan pada orang lain, dan inilah kali pertama dia melakukannya. “Gue gak ngerti Jo, bisa gak lu jelasin?” tanya Rachel sembari memiringkan kepalanya untuk melihat raut wajah Jo yang sudah
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

Bab 95 : Benci dan Cinta Beda Tipis

“Begini pak Jacob, maksud dari kedatangan kami mau memberitahu, jika putri pak Jacob tadi sedang berbuat mesum dengan pemuda ini,” jelas pak RT sembari menunjuk ke arah Jonathan dan Rachel yang duduk bersebelahan.“Berbuat mesum? Maksudnya pak?” “Tadi mereka berhenti di depan taman. Tempat itu kan sepi, saya melihat mereka berduaan di dalam mobil dalam waktu cukup lama.”“Hah?” Jacob mengalihkan tatapannya pada Jonathan dan putrinya.“Bukan begitu om, bapak-bapak ini hanya salah paham. Kami di dalam mobil cuma saling ngobrol. Iya kan, Chel?” jelas Jonathan meminta dukungan dari Rachel.Gadis itu pun mengangguk lalu berkata, “iya pa, kami gak melakukan apapun. Hanya salah paham.”“Saya kan tahunya putri pak Jacob ini masih di bawah umur, tak pantas jika berada di tempat sepi dengan pemuda asing,” timpal pak RT.“Pemuda ini bukan orang asing. Dia adalah calon menantu saya, pak RT. Tunangan putri saya,” jelas Jacob.“Oh, ternyata sudah tunangan toh. Maaf saya tidak tahu, tapi jika belum
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

Bab 96 : Video Call

[Chel?][Halo, Rachel!][Hay!][P][P]Begitu banyak pesan singkat yang masuk dari Jonathan. Padahal baru satu jam yang lalu mereka bertemu, namun pemuda tengil itu kembali mengganggunya.Rachel kembali menaruh ponselnya di atas nakas, tanpa berniat untuk membalas pesan itu.Terlebih dulu dia memakai baju ganti dan menyisir rambutnya. Hingga tak lama, terdengar ponselnya berdering.Rachel segera menaruh sisir dan melangkah untuk meraih ponselnya. Terlihat panggilan masuk dengan nama 'Jo si Tengil'.Rachel merebahkan tubuhnya di ranjang sebelum dia menerima panggilan itu.“Ngapain aja sih? Dari tadi gak balas pesanku, hah? Gue telepon dari tadi juga gak diangkat?” cecar Jonathan dengan suara nyaring membuat Rachel menjauhkan sedikit ponsel itu dari telinganya.Astaga, apa-apaan si Jo ini?! Berucap tanpa jeda dengan suara keras pula.“Lagian ngapain lu hubungi gue? Ini udah malam, Jo!” jawab Rachel dengan nada ketus.Terdengar Jo menghela nafas, sebelum menjawab, “ya gue pengin aja! Mem
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

Bab 97 : Dipanggil Kepsek

Meski sudah terbiasa berangkat bersama Jonathan, namun kali ini terasa berbeda. Hati Rachel dipenuhi rasa yang dia sendiri tak mengerti. Dadanya berdebar hanya karena mencium aroma maskulin yang menguar dari tubuh pemuda itu.Jonathan sengaja memperlambat laju motornya, namun kali ini Rachel tak banyak protes dan hanya diam.“Kok lu tadi gak bangunin gue sih?” tanya Jonathan di sela-sela kebisingan jalanan.“Apa Jo? Gue gak denger?” Rachel tak mendengar jelas ucapan pemuda itu, karena posisi duduknya yang sedikit jauh ke belakang.Jonathan meraih tangan kiri Rachel, menarik agar posisi mereka lebih dekat. Hingga dia merasakan saat dada Rachel tak sengaja menubruk punggungnya.Secepat kilat Rachel menahan tubuhnya dengan tangan kanan.“Gue bilang, kenapa lu tadi gak bangunin gue?” ucap Jo mengulang pertanyaannya. “Makanya kalau duduk jangan jauh-jauh!” imbuhnya lagi.“Gimana mau bangunin elu, ponsel lu aja gak bisa dihubungi,” jawab Rachel.Tangan kiri mereka masih saling bertaut, Jo h
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

Bab 98 : Bukan 100% Benar

“Aku bahkan bisa mengeluarkan kalian dari sekolah ini!!” Baik Jonathan maupun Rachel, sama-sama terkejut dengan ucapan yang dilontarkan dari mulut pak Jeremy.Dari mana pria tua ini tahu tentang rahasia mereka? Pertanyaan itu terus berputar dalam benak Jonathan. Hingga terlintas nama Bara dalam pikirannya. Apa mungkin Bara yang telah mengadu ke ayahnya tentang hal ini?Jonathan mengingat jika terakhir bertemu dengan Bara, ketika berada di gedung bioskop. Kalau tidak salah, saat itu Bara mengatakan tentang calon istri. Apa itu artinya Bara mengetahui tentang perjodohannya dengan Rachel?“Anda salah besar, kami belum menikah!” kilah Jonathan mencoba membela diri.Jeremy justru tertawa remeh mendengar pembelaan siswa bandel itu.“Benarkah? Lalu apa itu? Aku lihat cincin di jari manis kalian, dan aku yakin itu cincin nikah!”“Sebaiknya anda cari kebenarannya dulu sebelum anda menuduh yang bukan-bukan,” balas Jonathan dengan raut wajah dingin. Dia begitu muak dengan sikap seorang Kepala S
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more

Bab 99 : Dikeluarkan dari Sekolah?

“Jes, gue ada berita baru. Lu tahu gak sih, Jo ternyata udah tunangan sama si Cupu?” ucap Bella dengan nafas memburu.Setelah tadi menguping pembicaraan Jonathan dan Rachel, dia buru-buru berlari menuju kelas dan segera menemui temannya, Jessi.“Jangan asal ngomong deh! Gue gak percaya! Jonathan itu milik gue! Lu sendiri tahu kan gimana kedekatan kita?!” jawab Jessi kesal.Mendengar berita dari Bella, tak ayal membuatnya terkejut. Padahal sebelumnya kakaknya sudah memberitahu tentang hubungan Jonathan dan si Cupu itu. Namun Jessi berusaha menyangkalnya.Baginya, sebelum Jessi mengetahuinya sendiri. Berita apapun tak akan menggoyahkan niatnya untuk mendapatkan cinta Sang Kapten Basket.“Tapi Jes, gue denger sendiri. Mereka berdua tadi ngobrol di taman. Gue denger mereka udah tunangan. Dan bahkan gue denger Jo manggil si Cupu mesra banget. Sumpah gue gak bohong!” tegas Bella meyakinkan.Jessi menoleh ke arah teman sebangkunya, kedua alisnya bertaut karena rasa penasaran.“Mesra? Maksud
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

Bab 100 : Pindah Kelas?

Jonathan menunggu kedatangan Nicholas dengan duduk di teras rumah. Dia begitu penasaran dengan hasil pembicaraan papanya dengan sang Kepala Sekolah. Saat dirinya mencoba menghubungi papanya, justru Nicholas meminta Jonathan untuk menunggu hingga dirinya pulang ke rumah. Waktu terasa lambat. Bolak balik melirik ke arah jam di tangan, masih harus menunggu tiga puluh menit hingga papanya pulang. Untuk mengatasi rasa bosan, Jonathan mendribel bola basketnya sembari melangkah bolak-balik di depan teras rumah. Sesekali melihat ke arah pintu gerbang, untuk memastikan kedatangan ayahnya. Saat tengah mendribel bola, tanpa sadar bola itu mengenai kepala Pablo yang tengah berjalan menghampirinya. “Meoouuuww!!” Suara Pablo menyentak kesadaran Jonathan. Segera dia melempar bolanya ke sembarang arah. Kucing Scottish Fold putih dengan mata berwarna biru itu terbaring dan terus bersuara. Jonathan sedikit panik, takutnya maminya akan datang tiba-tiba dan melihat kucing kesayangannya kesakitan.
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more
PREV
1
...
89101112
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status