Share

Bab 97 : Dipanggil Kepsek

Penulis: Linda Malik
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-03 22:21:15

Meski sudah terbiasa berangkat bersama Jonathan, namun kali ini terasa berbeda. Hati Rachel dipenuhi rasa yang dia sendiri tak mengerti. Dadanya berdebar hanya karena mencium aroma maskulin yang menguar dari tubuh pemuda itu.

Jonathan sengaja memperlambat laju motornya, namun kali ini Rachel tak banyak protes dan hanya diam.

“Kok lu tadi gak bangunin gue sih?” tanya Jonathan di sela-sela kebisingan jalanan.

“Apa Jo? Gue gak denger?” Rachel tak mendengar jelas ucapan pemuda itu, karena posisi duduknya yang sedikit jauh ke belakang.

Jonathan meraih tangan kiri Rachel, menarik agar posisi mereka lebih dekat. Hingga dia merasakan saat dada Rachel tak sengaja menubruk punggungnya.

Secepat kilat Rachel menahan tubuhnya dengan tangan kanan.

“Gue bilang, kenapa lu tadi gak bangunin gue?” ucap Jo mengulang pertanyaannya. “Makanya kalau duduk jangan jauh-jauh!” imbuhnya lagi.

“Gimana mau bangunin elu, ponsel lu aja gak bisa dihubungi,” jawab Rachel.

Tangan kiri mereka masih saling bertaut, Jo h
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 98 : Bukan 100% Benar

    “Aku bahkan bisa mengeluarkan kalian dari sekolah ini!!” Baik Jonathan maupun Rachel, sama-sama terkejut dengan ucapan yang dilontarkan dari mulut pak Jeremy.Dari mana pria tua ini tahu tentang rahasia mereka? Pertanyaan itu terus berputar dalam benak Jonathan. Hingga terlintas nama Bara dalam pikirannya. Apa mungkin Bara yang telah mengadu ke ayahnya tentang hal ini?Jonathan mengingat jika terakhir bertemu dengan Bara, ketika berada di gedung bioskop. Kalau tidak salah, saat itu Bara mengatakan tentang calon istri. Apa itu artinya Bara mengetahui tentang perjodohannya dengan Rachel?“Anda salah besar, kami belum menikah!” kilah Jonathan mencoba membela diri.Jeremy justru tertawa remeh mendengar pembelaan siswa bandel itu.“Benarkah? Lalu apa itu? Aku lihat cincin di jari manis kalian, dan aku yakin itu cincin nikah!”“Sebaiknya anda cari kebenarannya dulu sebelum anda menuduh yang bukan-bukan,” balas Jonathan dengan raut wajah dingin. Dia begitu muak dengan sikap seorang Kepala S

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 99 : Dikeluarkan dari Sekolah?

    “Jes, gue ada berita baru. Lu tahu gak sih, Jo ternyata udah tunangan sama si Cupu?” ucap Bella dengan nafas memburu.Setelah tadi menguping pembicaraan Jonathan dan Rachel, dia buru-buru berlari menuju kelas dan segera menemui temannya, Jessi.“Jangan asal ngomong deh! Gue gak percaya! Jonathan itu milik gue! Lu sendiri tahu kan gimana kedekatan kita?!” jawab Jessi kesal.Mendengar berita dari Bella, tak ayal membuatnya terkejut. Padahal sebelumnya kakaknya sudah memberitahu tentang hubungan Jonathan dan si Cupu itu. Namun Jessi berusaha menyangkalnya.Baginya, sebelum Jessi mengetahuinya sendiri. Berita apapun tak akan menggoyahkan niatnya untuk mendapatkan cinta Sang Kapten Basket.“Tapi Jes, gue denger sendiri. Mereka berdua tadi ngobrol di taman. Gue denger mereka udah tunangan. Dan bahkan gue denger Jo manggil si Cupu mesra banget. Sumpah gue gak bohong!” tegas Bella meyakinkan.Jessi menoleh ke arah teman sebangkunya, kedua alisnya bertaut karena rasa penasaran.“Mesra? Maksud

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 100 : Pindah Kelas?

    Jonathan menunggu kedatangan Nicholas dengan duduk di teras rumah. Dia begitu penasaran dengan hasil pembicaraan papanya dengan sang Kepala Sekolah. Saat dirinya mencoba menghubungi papanya, justru Nicholas meminta Jonathan untuk menunggu hingga dirinya pulang ke rumah. Waktu terasa lambat. Bolak balik melirik ke arah jam di tangan, masih harus menunggu tiga puluh menit hingga papanya pulang. Untuk mengatasi rasa bosan, Jonathan mendribel bola basketnya sembari melangkah bolak-balik di depan teras rumah. Sesekali melihat ke arah pintu gerbang, untuk memastikan kedatangan ayahnya. Saat tengah mendribel bola, tanpa sadar bola itu mengenai kepala Pablo yang tengah berjalan menghampirinya. “Meoouuuww!!” Suara Pablo menyentak kesadaran Jonathan. Segera dia melempar bolanya ke sembarang arah. Kucing Scottish Fold putih dengan mata berwarna biru itu terbaring dan terus bersuara. Jonathan sedikit panik, takutnya maminya akan datang tiba-tiba dan melihat kucing kesayangannya kesakitan.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 101 : Ujian Akhir

    Selama lima hari, para murid melaksanakan Ujian Akhir Nasional. Meskipun Jonathan merasa mampu menyelesaikan dengan baik soal-soal di lembar ujian, namun berada di kelas baru membuatnya tak nyaman. Apalagi posisi duduknya bersebelahan dengan anak sang Kepala Sekolah, Jessi Aurora.Guru pengawas sudah mengatur tempat duduk mereka sesuai urutan abjad.“Jo, kok bisa sih lu pindah ke kelas ini? Gue seneng deh, makin semangat jadinya!” ucap Jessi setengah berbisik.Jonathan hanya meliriknya sekilas tanpa berniat menanggapi ucapan Jessi. Gadis itu memang tidak tahu situasi dan kondisi, mengajaknya berbicara saat proses ujian berlangsung.“Jo, ntar pulang gue nebeng ya, please!” ujar Jessi lagi sembari menopang dagunya ke samping. Raut wajahnya terlihat bahagia, meskipun dia baru saja menyelesaikan satu lembar soal dan masih ada lima lembar lagi yang belum dia selesaikan.Jonathan masih bergeming, mencoba fokus pada soal-soal matematika yang tengah dia kerjakan. Dia harus segera menyelesaika

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 102 : Universitas Favorit

    “Hiyaaaaaaaa… Mau ngapain lu?” Teriakan Rachel terdengar nyaring. Membuat Jonathan panik dan segera bergerak menjauh.“Sstttt! Apaan sih lu teriak-teriak?! Norak!” cetus Jonathan sembari mengusap daun telinganya. Teriakan gadis itu hampir saja membuat gendang telinganya pecah.“Lu ngapain deket-deket? Hah? Mau aneh-aneh lagi lu ya?” cecar Rachel sembari merebut kacamata dari tangan Jonathan.“Memangnya lu pikir gue mau ngapain?”“Lu pasti mau nyuri ciuman lagi!? Ngaku lo!” sentak Rachel dengan tatapan tajam.“Hah? Siapa juga yang mau nyium cewek aneh kayak lu. Yang ada bibir gue bakal gatel-gatel nanti. Huh!” Rachel terkesiap mendengar jawaban Jonathan. Ucapan pemuda itu sedikit melukai hatinya. Dia pun kembali terdiam dengan wajah cemberut. Mengenakan kacamatanya kembali, dan melihat ke sekeliling posisi mereka saat ini.Tiba-tiba mata Rachel membola ketika melihat nama universitas favorit yang menjadi tujuan hidupnya selama ini.“Kok lu ngajak gue ke sini, Jo?” Raut wajah Rachel ya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 103 : Asyiknya Nikah Muda

    Rachel terlebih dulu mencari keberadaan sumber suara. Hingga dia menjumpai seorang wanita yang kemungkinan umurnya satu tahun di atas usia Rachel. Penampilan perempuan itu seperti anak kuliahan pada umumnya. Baju blouse biru muda, dipadukan dengan celana jeans panjang. Rambut panjang lurus semampai, dengan dua jepit di sisi kanan dan kiri membuat penampilannya terlihat cantik meski sederhana. “Aluna?” Raut wajah Jonathan tampak terkejut dengan kehadiran gadis yang cukup lama tidak dijumpai, semenjak lulus dari Sekolah Menengah Pertama. Jonathan beranjak dari kursi, meninggalkan makanannya yang masih tersisa setengah. “Hay, apa kabar? Udah lama kita gak ketemu,” ucap Jonathan sembari mengulurkan tangannya ke arah gadis yang memiliki tubuh sama pendeknya dengan Rachel. “Baik Jo, kamu apa kabar?” balas Luna seraya membalas uluran Jonathan. Keduanya terlibat obrolan, seperti seorang sahabat yang sudah lama tidak bertemu. Dari posisinya, Rachel bisa melihat begitu akrabnya gadis itu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 104 : Calon Istri

    Rachel menarik tangannya dari genggaman Jonathan, hendak kembali ke bangkunya yang tadi. Namun pemuda itu justru mencengkeram baju seragamnya.“Jo, apaan sih! Lepasin gak?!”Jonathan tak menggubris, bahkan tersenyum melihat Aluna yang tengah melangkah ke arah mereka.“Lu kalau mau pacaran, jangan ajak-ajak gue! Lepasin gak?” bentak Rachel lagi, tentunya dengan suara setengah berbisik. Karena dia tahu keberadaan mereka dimana. Kalau dia teriak, tentu petugas perpustakaan tak segan mengusirnya.Jonathan masih tak menjawab, namun tak melepaskan cekalannya dari baju Rachel.“Hay, udah selesai kelasnya?” tanya Jonathan sekedar basa-basi, ketika Aluna telah sampai di hadapan mereka.Rachel bergeming di posisinya, bahkan tak berniat untuk menatap pada gadis yang telah membuatnya kesal.“Kamu sama siapa, Jo?” tanya Aluna dengan wajah penasaran.Dalam hati Rachel menunggu akan jawaban Jonathan, entah pemuda itu akan memperkenalkan dirinya sebagai apa. Namun jauh dalam hatinya, dia berharap Jon

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 105 : Menyusul Rachel?

    “Makasih, Jo. Udah nganter aku pulang. Hati-hati di jalan!” ucap Aluna saat mereka tiba di depan rumah yang terlihat sederhana.“Sama-sama, Lun. Gue pulang ya!” Jonathan pun pamit pulang. Memutar mobilnya dan mulai memacunya ke jalanan.Dari spion, Rachel bisa melihat gadis itu masih berdiri di depan rumah sembari melambaikan tangannya. “Lu laper gak? Mau beli makan dulu atau mau langsung pulang?” tanya Jonathan menoleh sekilas ke samping.“Pulang! Gue mau makan di rumah!” jawab Rachel dengan nada ketus.“Masih marah?” tanya Jonathan sembari mengurangi kecepatan laju mobilnya.Rachel bergeming tak menjawab. Meskipun dia menjawab tidak, belum tentu Jonathan akan percaya. Lihatlah wajah Rachel yang tampak cemberut dengan bibir mengerucut. Tentu tanpa bertanya sekalipun Jonathan tahu jika gadisnya tengah merajuk.“Gue sama Luna cuma temen waktu SMP,” ucap Jonathan hendak menjelaskan agar Rachel tak salah paham.“Gak perlu lu jelasin, gak penting juga!”“Lu cemburu kan? Gue tahu, gak usa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11

Bab terbaru

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 133 : Mingky?

    Pandangan Jonathan mengikuti langkah Rachel, salah satu alisnya terangkat.“Mau kemana, Beb?” panggil Jonathan sembari mengusap rambut basahnya dengan handuk kecil.“Lu mau ganti baju, kan? Mending gue tunggu di luar,” jawab Rachel tanpa berani memandang ke belakang. Tangan kanannya masih mencengkram handle pintu.“Tunggu aja di dalam, ngapain di luar?”“Jo, mana lu taruh cardlock?” tanya Rachel tak mengindahkan ucapan Jonathan.“Tuh, di samping pintu.” Jonathan melempar handuk basahnya ke atas meja. Lalu melangkah ke arah pintu.Tanpa menunggu lama, Rachel segera meraih kartu persegi itu dan hendak membuka pintu. Namun kembali ditahan oleh tangan Jonathan.“Mau kemana? Tungguin gue! Nanti kita turun barengan. Gue takut lu hilang lagi,” ucap Jonathan.“Ta-tapi Jo, lu telanjang..”“Gue bisa ganti di kamar mandi. Udah, lu tungguin gue di sini aja!” Jonathan menutup kembali pintu yang sudah setengah terbuka. Lalu mengambil kartu dari tangan Rachel, mengembalikan ke tempat semula.Rachel

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 132 : Aneh-aneh

    Kring!Suara ponsel Jonathan berdering, membuat keduanya berpaling menatap ke sumber suara.“Pasti papa yang nelpon,” tebak Rachel sembari mendorong dada Jonathan yang menghalanginya.Dia pun segera melangkah untuk memeriksa. Namun sebelum tiba di tempat, suara ponsel berhenti.Rachel melirik pada layar ponsel yang masih menyala. Terlihat panggilan tak terjawab dari nenek Maria.“Papa Jacob?” tanya Jonathan yang sudah berdiri di belakang Rachel. Memanjangkan lehernya untuk melihat ke arah ponsel melalui pundak kiri Rachel. Akan tetapi layar ponsel sudah berubah gelap.Jonathan mengulurkan tangan kanannya, sengaja membuat posisi Rachel terhimpit.“Ih.. ngapain deket-deket sih Jo? Jauhin dikit!” ucap Rachel ketus sembari menyilangkan kedua tangannya di depan dada.“Awas aja, nanti gue bakal bikin lu gak bisa jauh dari gue!” balas Jonathan. Setelah meraih ponselnya, gadis itu sengaja mendorong tubuhnya ke belakang.“Coba aja kalau bisa!” tantang Rachel yang kini sudah berhasil lolos dari

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 131 : Dasar Otak Mesum!

    Mata Rachel terbelalak mendengar ucapan Jonathan yang sangat frontal. Sontak dia memalingkan wajahnya hingga terlepas dari tangan Jonathan.“Dasar mesum!” ucapnya ketus.“Tapi lu suka, kan?” goda Jonathan sembari mengulum senyum.“Ih.. gue gak suka sama cowok mesum ya!” balas Rachel dengan bibir mengerucut.Garis bibir Jonathan semakin melengkung, melihat pada wajah Rachel yang semakin hari terlihat cantik dan menggemaskan.Dia masih tak menyangka, jika akan memiliki perasaan sayang pada gadis berkacamata tebal, yang pernah dijadikan bahan ejekan. Namun justru sekarang Jonathan yang tergila-gila.Tatapan Jonathan beralih pada tangan Rachel yang masih berada dalam genggamannya. Meskipun bibir Rachel mengucap tidak suka, namun gadis itu tak menolak perlakuannya. Sungguh menggemaskan bukan?“Chel..” panggil Jonathan dengan suara lembut.Rachel hanya menggerakkan netranya ke samping tanpa mengubah arah pandangnya.“Dua hari lagi, hari spesial buat gue. Nanti gue mau ngajak lu jalan-jalan

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 130 : Satu Ranjang?

    Rachel terkesiap, pipinya semakin merona merah ketika pandangannya bertemu dengan tatapan lembut Jonathan. Tatapan yang membuatnya hanyut dalam perasaan nyaman, hingga rasanya enggan untuk berpaling.Kedua tangannya berada di depan dada Jonathan, menjadi satu-satunya penghalang agar dadanya tidak terlalu menempel di dada pemuda itu.Jonathan sengaja mengunci tubuh Rachel dengan menahan punggung Rachel menggunakan satu tangannya, sementara tangan yang lain menahan tubuh mereka agar tidak jatuh ke belakang.Tak ada kata-kata terucap, namun Rachel bisa merasakan getaran di dada Jonathan yang sama dengan miliknya.Detik waktu seakan berhenti, kala Jonathan semakin mencondongkan wajahnya ke depan. Rachel pun memejamkan mata dengan nafas tertahan.Cup!Bibir Jonathan mendarat di permukaan pipi Rachel, sontak membuat kelopak mata Rachel kembali terbuka perlahan.“Selamat malam! Selamat tidur, sayang.” Suara Jonathan terdengar sangat lembut, hembusan nafasnya pun menggelitik pipi Rachel. Tang

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 129 : Melihat Tubuh Atletis

    Tak hanya dadanya yang berdegup kencang, pergerakan Rachel pun sontak terhenti. Malu rasanya ketika tindakannya diketahui oleh pemuda itu. Hingga rasanya Rachel tak ingin bertatap muka dengan Jonathan. Mendadak tenggorokannya terasa kering, Rachel berusaha menelan ludahnya dengan susah payah. Terdengar olehnya, langkah Jonathan yang semakin mendekat. “Laper?” Suara Jonathan terdengar sangat dekat. Langkah pemuda itu terhenti di belakang Rachel. Berdiri dengan posisi membungkuk. Rachel pun mengangguk perlahan sebagai jawaban. Tangan Jonathan bergerak dari kedua sisi tubuh Rachel, membuka bungkusan kotak styrofoam yang masih tertutup. Jika dilihat, mungkin posisi Jonathan seperti tengah memeluk Rachel dari belakang. Jantung Rachel mendadak tidak aman. Dalam jarak sedekat ini, tentu Rachel bisa mencium aroma maskulin yang menguar dari tubuh pemuda itu. Apalagi nafas Jonathan yang berbau mint, sungguh membuat tangannya berkeringat karena rasa gugup yang tiba-tiba muncul. Setelah tanga

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 128 : Satu Kamar

    Setelah berpamitan pada para petugas di kantor polisi, Jonathan pun kembali memesan taksi online.Tujuannya kini mencari penginapan untuk mereka bermalam, tentunya seperti yang Jonathan katakan sebelumnya. Penginapan yang letaknya tak jauh dari bandara, agar papa Rachel mudah mencari mereka.Selama di perjalanan, Jonathan membuka aplikasi untuk pemesanan kamar. Namun saat tengah mencari, ponselnya justru kehabisan daya. Seharian ini Jonathan memang tak mengisi daya pada ponselnya.“Mas, di depan bandaranya. Ini tujuannya kemana?” tanya sang sopir taksi sembari melirik ke arah belakang lewat kaca spion di atasnya.“Pak, tolong antarkan saya ke hotel atau penginapan yang dekat-dekat sini,” jawab Jonathan.“Hotel yang gimana ya, mas? Hotel biasa atau yang bagus?”“Sedapatnya aja pak, yang penting bukan hotel angker,” kelakar Jonathan disertai senyum simpul.Supir taksi ikut tersenyum lalu mengangguk paham. Akhirnya dia mengantarkan penumpangnya ke salah satu hotel kelas menengah.Setelah

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 127 : Menemukan Calon Istri

    Detik-detik terasa begitu lambat, Jonathan tak sabar ingin segera bertemu dengan Rachel. Bisa dia bayangkan, bagaimana ketakutannya Rachel saat dirinya tersesat di tempat asing. Mungkin saja gadis itu kini sedang menangis karena ketakutan, apalagi hari sudah cukup larut.Berulang kali Jonathan menghirup nafas dalam-dalam, mencoba untuk menahan gejolak emosi yang terus menyeruak di dalam dada.“Pak, masih jauh?” tanya Jonathan pada supir taksi.“Tidak mas, mungkin sepuluh menit lagi.”Ponsel Jonathan kembali berdering. Kini terlihat nama papa Jacob di layar.“Halo, om?”“Jo, dimana kamu? Sudah bertemu Rachel?” tanya pria dari seberang telepon.“Sebentar lagi Jo sampai, Om. Ini masih dalam perjalanan. Mungkin sekitar sepuluh menit lagi sampai.”“Jo, tolong hubungi papa jika sudah ketemu Rachel.”Panggilan pun berakhir, Jonathan kembali menyimpan ponselnya. Melirik ke arah tas ransel milik Rachel di sebelahnya.Tangannya terulur mengambil tas itu untuk diletakkan di atas paha. Jarinya be

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 126 : Menjemput Rachel

    Sebuah truk dengan muatan bahan bangunan terlihat dari kejauhan, Rachel melambaikan kedua tangan untuk mengisyaratkan pengemudi truk agar berhenti. Berharap mendapatkan pertolongan dari orang itu. Dan sesuai harapan, truk berwarna kuning itu berhenti. Rachel segera berjalan menghampiri. Sang supir truk mengeluarkan kepalanya lewat jendela. “Ada apa, dik? Ada yang bisa bapak bantu?” teriak sang supir truk berusia empat puluhan dengan wajah mengerut. Melihat gadis seusia putrinya berjalan sendirian di jalanan sepi, membuat rasa iba muncul dalam hatinya. Rachel mendongakkan kepala ke atas. “Pak tolong saya, saya tersesat. Bisakah bapak mengantar saya?” “Dimana rumahnya dik?” tanya pak supir sembari melihat ke sekeliling. Tak ada satu orangpun terlihat di sepanjang jalan yang sudah gelap. “Rumah saya jauh pak, saya bukan orang sini. Tadinya saya sedang ikut kegiatan study tour. Tapi entah apa yang membuat saya tersesat, saya masih mengingatnya.” Melihat wajah gadis yang memelas itu,

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 125 : Kecurigaan Jonathan

    "Jo, Rachel gak ada di bus. Gue udah bilang ke Bu Lastri," ucap Mila saat panggilan terhubung. Berita menghilangnya Rachel mulai tersebar di kalangan guru dan murid-murid. Setiap peserta ditanya satu persatu oleh Bu Lastri selaku wali kelas, juga guru pembimbing di bus 12B. Tak ada satu orang pun yang mengetahui kemana perginya Rachel. Selain dari pengakuan Mila dan teman-teman satu mejanya, jika terakhir kalinya Rachel berpamitan ke toilet sebelum gadis itu menghilang. Perjalanan terpaksa ditunda. Bu Lastri menyampaikan hal ini pada guru-guru yang lain. Mereka pun segera berpencar untuk mencari keberadaan muridnya. Jonathan tampak panik, sedari tadi dia mengelilingi bangunan resto hingga berkali-kali. Namun tak juga menemukan keberadaan Rachel. Hari sudah semakin gelap, matahari pun sudah tenggelam di peraduan. Rasa khawatir dalam hati Jonathan pun semakin menjadi-jadi. Saat tengah berpikir, dua temannya menghampiri Jonathan yang tengah berjalan mondar-mandir. “Jo?” su

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status