All Chapters of Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket: Chapter 71 - Chapter 80

98 Chapters

Bab 71 : Gelisah Tak Menentu

Entah sadar atau tidak, Jonathan semakin memupus jarak di antara mereka. Menatap lekat manik mata Rachel yang terlihat indah, seakan menghipnotis dirinya untuk bergerak semakin dekat.Kali ini Rachel hanya terdiam. Tidak menolak seperti tempo hari saat tengah menjadi guru les Jonathan. Mungkin saja pikiran Rachel dipengaruhi oleh ucapan Mila yang menduga jika Jo memiliki perasaan lebih padanya.Dia sendiri merasa nyaman dan tak ingin menolak. Menggigit bibir bawah, perlahan mata bulatnya tertutup. Menanti akan sesuatu yang entah dia sendiri tak tahu apa yang akan terjadi. Dia hanya mengikuti apa kata hati.“Heh Cupu! Ngapain lu merem? Ngarep gue cium?” ucap Jo membuat mata Rachel kembali terbuka.Terlihat Jonathan dengan senyum jahilnya.“Apaan sih, gak lah!” ucap Rachel kesal dan segera memutuskan kontak mata.“Lu ngarep kan? Jujur deh!” goda Jonathan lagi, membuat Rachel mati kutu.Rachel sendiri tak tahu mengapa dia tak bisa mengendalikan dirinya. Bukannya menghindar, justru pasrah
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 72 : Tidur Berdua?

“Rachel!”Suara serak Jonathan terdengar jelas. Gadis itu bergeming di posisinya. Jantungnya terus bertalu, apalagi Rachel kini mendengar langkah Jo yang semakin mendekat ke arahnya. Meraih lengan Rachel dan memaksa gadis itu untuk melihat ke arahnya.“Habis dari mana lu?” tanya Jo dengan tatapan mengintimidasi.“Gue.. gue mau minum Jo,” jawab Rachel terbata. Entahlah Rachel sendiri tidak bisa menemukan jawaban yang pas.Dia sendiri tahu jika di lantai dua ini hanya ada kamar Jonathan. Namun Rachel gengsi jika harus mengungkapkan alasan yang sesungguhnya.Rachel memutar tubuhnya dan segera menuruni tangga, disusul dengan Jonathan yang memang ada niat ke dapur. Mendadak perutnya lapar setelah bangun tidur.Rachel segera melangkah ke dapur, tanpa berani menoleh ke belakang. Dia yakin Jo pun masih mengikutinya.Dia pun segera mengambil gelas untuk mengisinya dengan air putih. Sementara Jonathan membuka kulkas untuk mencari makanan yang bisa dia makan untuk pengganjal perut.“Lu laper?” t
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 73 : Kesempatan dalam Kesempitan

Nenek Maria membiarkan cucu-cucunya tidur lebih lama, tak berniat untuk membangunkan. Dan segera meninggalkan mereka untuk melakukan aktivitas pagi.Waktu berlalu dengan cepat, tak terasa cahaya mentari mulai masuk lewat celah-celah gorden yang sedikit tersingkap.Jonathan merasakan berat pada pundak kirinya. Kedua matanya terbuka perlahan, dan kesadarannya pun sedikit demi sedikit terkumpul.Pandangannya tertuju pada tangan mungil seseorang yang berada dalam genggamannya. Membuatnya segera menyadari jika dirinya tak sendiri.Perlahan Jo memutar kepalanya ke samping, terlihat wajah Rachel yang tertutup oleh helaian rambut. Nafasnya teratur, menandakan jika Rachel masih lelap tertidur.Tangan kanannya terulur untuk menyibak helaian rambut Rachel. Kini wajah Rachel terlihat bercahaya dalam pandangannya. Setelah sekian lama, Jo baru menyadari jika calon istrinya ini mempunyai wajah cantik dan menarik.Tanpa sadar tangan kiri Jo semakin meremas erat tangan Rachel. Ada gelenyar aneh yang m
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 74 : Skandal Terlarang

Bukan hanya keberadaan Miss Melody di ruangan Kepala Sekolah yang membuat Jonathan terkejut, melainkan Jo juga melihat guru muda itu tengah duduk di pangkuan Pak Jeremy, dengan kedua tangan melingkar pada leher pria tua itu. Posisi mereka terlihat sangat intim.Melody terlihat panik, buru-buru beranjak dari pangkuan Jeremy. Wajahnya menunduk malu, karena aksinya terciduk oleh salah satu muridnya.“Apa orang tuamu tak mengajarimu sopan santun? Hah!” sentak Jeremy dengan tatapan berapi-api. Murid bandel itu mengganggu kesenangannya, bahkan mungkin saja sudah mengetahui aib yang selama ini dia rahasiakan.“Ada hal yang ingin saya bicarakan dengan anda, untuk itu saya datang ke ruangan ini,” jawab Jonathan setelah dirinya berhasil menormalkan pikirannya. Menatap tajam pada Jeremy dengan raut wajah dingin.“Kau hanya membuang waktuku! Kembalilah ke kelasmu! Apa kau tidak tahu ini sudah jam pelajaran?” ucap Jeremy sembari mengisyaratkan pada guru kesenian itu, untuk segera keluar dari ruang
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 75 : Lu Cemburu?

Sebuah ruangan sempit dengan ukuran dua kali dua meter. Ada beberapa layar LCD yang menampilkan tayangan CCTV di masing-masing sudut sekolah.“Pak, tolong putar ulang tayangan tiga hari lalu. Setelah jam istirahat kedua,” ucap Jonathan yang kini berdiri di samping Sekuriti bersama Rachel di sisinya.Pria itu langsung menuruti perintah Jonathan. Di layar terlihat Rachel yang baru keluar dari kelas dengan membawa tumpukan buku.“Arahkan ke CCTV yang di luar ruang Lab!” pinta Jonathan.Di layar memperlihatkan Rachel yang sedang berjalan melewati ruang laboratorium, kemudian menghilang.“Mas Jo, maaf CCTV di gudang itu sudah lama rusak,” beritahu sekuriti. Namun Jonathan tak menggubrisnya, justru tatapannya masih fokus pada layar.Menunggu hingga orang yang dia maksud muncul. Beberapa menit berlalu, akhirnya terlihat seorang pemuda mengenakan jaket hitam serta menutup kepalanya dengan topi dan masker hitam.“Stop disitu!” perintah Jonathan, segera dituruti oleh pak sekuriti. “Tolong besar
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 76 : Dasar Mesum!

Cemburu? Apa maksud Jonathan berkata demikian?Rachel menggeleng kepala sebagai jawaban, karena tak mampu berkata dengan telapak tangan Jonathan yang menutup mulutnya.Jo semakin menatap intens Rachel. Mencari kebenaran lewat sorot mata gadis itu. Kepalanya semakin condong ke samping, membuat Rachel harus bersiaga.“Auuuwhhhh!!” teriak Jonathan kala Rachel menggigit telapak tangannya. Reflek dia menarik tangannya, terlihat bekas gigi Rachel di telapak tangannya yang memerah.“Dasar tikus pengerat!!” sentak Jonathan dengan wajah meringis.“Lagian lu ngapain deket-deket? Nutup mulut gue lagi? Dasar mesum, huh!!” ucap Rachel dengan bibir mengerucut.“Siapa juga mau mesumin cewek kayak elu! Bisa habis tangan gue lu gigit!” balas Jonathan dengan wajahnya yang terlihat masam.Jo pun segera melajukan mobilnya, melanjutkan perjalanan ke rumah Rachel.Sesampainya di kediaman keluarga Shaquille, Rachel segera turun dari mobil tanpa pamit.“Hey Cupu! Tungguin!” panggil Jo setengah berteriak, me
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 77 : Menemui Jeremy

“Apa papi tidak salah dengar, Jo? Apa kau sedang bergurau? Kau jangan mengada-ada,” ucap Nicho dengan tatapan tak percaya.Jo beranjak dari kursi lalu menjawab, “kalau papi tak percaya, tanyakan pada Jeremy! Jo tidak pernah berbohong!” tegas Jonathan lalu segera melangkah keluar ruangan.Meninggalkan Nicholas yang masih dipenuhi pertanyaan. Jonathan adalah anak semata wayangnya. Jika orang lain sudah berani mengancam putranya, bahkan berani menjebak calon menantunya. Tentu Nicholas tidak terima!Esok harinya, Nicholas sengaja berkunjung ke sekolah Bhineka Prashanti, demi untuk menemui Jeremy.Memang selama ini Nicholas sangat jarang bertatap muka dengan pria pemilik sekolah. Hanya beberapa kali bertemu dalam sebuah rapat komite.Nicholas sengaja pergi setelah putranya berangkat ke sekolah. Dia tidak ingin hal ini mengganggu kegiatan belajar mengajar.Sesampainya di depan gerbang sekolah yang tertutup, Nicholas hanya sekali menekan klakson. Penjaga sekolah dengan cepat membukakan pintu
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 78 : Hati Rachel Memanas

“Heh cupu! Jangan sok cantik deh lu! Lu kira lu ini siapa? Bisa deketin papanya Jonathan! Hah!” sentak Jessi melampiaskan rasa cemburunya.Mila yang tak suka melihat sikap Jessi yang kasar, segera menepis tangan Jessi dari lengan Rachel.“Apaan sih lu! Wajarlah Rachel deket sama calon mertuanya sendiri! Lu sendiri siapa, gak penting!”Ucapan Mila membuat Rachel juga Jessi terkejut. Hingga Rachel segera menutup mulut Mila.“Calon mertua? Hah, gak salah denger gue? Kalau ngimpi tu jangan kelewatan!” balas Jessi diselingi tawa remeh.Mila menarik tangan Rachel yang menutup mulutnya. Mila belum puas membalas gadis angkuh tak tahu diri itu. “Mil, please. Lu diem, jangan bilang apapun!” bisik Rachel dengan tatapan memohon. Mila pun mengurungkan niatnya.“Heh cupu! Gue ingetin elu sekali lagi ya, Jonathan itu milik gue! Dan elu gak ada hak untuk mendekatinya ataupun keluarganya. Ngaca dah lu! Punya cermin kan?” sentak Jessi dengan intonasi tinggi.“Jess!!”Suara Jonathan membuat atensi keti
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 79 : PMS

Selama pelajaran berlangsung, Rachel masih memikirkan ucapan-ucapan yang dia dengar di kantin tadi.Mungkin benar apa kata siswi-siswi yang bergosip tadi, Jonathan akan lebih cocok jika disandingkan bersama Jessi. Keduanya sama-sama atlet basket, memiliki tubuh tinggi dan proporsional, sehingga terlihat serasi. Apalagi keduanya memiliki wajah tampan dan cantik, membuat keduanya menjadi idola di sekolahan.Rachel mendadak minder dengan penampilannya. Mengingat jika penampilan Jessi begitu modis dan cantik. Rambut panjang lurus semampai yang sengaja diurai, juga wajah Jessi yang terlihat menarik dengan sapuan make-up tipis.Memikirkannya saja sudah membuat hatinya gelisah dan merasa tidak nyaman.“Pak, saya ijin ke toilet!” ucap Rachel beranjak dari kursinya sambil mengangkat tangan kanannya.Setelah mendapatkan persetujuan pak Supri, Rachel hendak keluar dari bangkunya. Mungkin ini kali pertama baginya ijin dari mata pelajaran matematika.“Mau ngapain lu? Boker?” tanya Jonathan setenga
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Bab 80 : Serius, Seperti Hubungan Kita!

Rachel melangkah ke parkiran dengan jaket biru yang melingkar di pinggangnya, menutupi kondisi rok bawahnya yang kotor karena darah menstruasi.Keadaan di parkiran cukup sepi, hanya ada beberapa motor guru yang masih terparkir dan mobil Rubicon putih milik Jonathan.Rachel berdiri di sisi mobil, membuka pintu namun raut wajahnya terlihat bingung.“Ngapain diem aja, buruan masuk!” perintah Jonathan yang sudah duduk di balik kemudi.“Gue naik ojol aja, Jo. Takutnya mobil lu kotor,” ucap Rachel tak enak hati jika dirinya nanti membuat kursi jok mobil kotor. Apalagi darah menstruasi, tentunya Jonathan akan jijik.“Gak perlu pake ojol, masuklah! Gak masalah kalau kotor nanti gue bisa cuci,” jawab Jonathan meyakinkan.Akhirnya Rachel memutuskan untuk masuk, setelah melepaskan jaket Jonathan dari pinggangnya.Jo mengemudi dengan cepat, hingga tak lama mereka pun sampai di rumah Rachel.Rachel segera turun dan berlari memasuki rumahnya untuk membersihkan diri.Pantas saja seharian ini dia mer
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status