Share

Bab 94 : Berbuat Mesum

Author: Linda Malik
last update Last Updated: 2024-12-31 22:10:36
“Gue suka sama elu, Rachel!” ujar Jo dengan raut wajah serius.

Bola mata Rachel terbelalak mendengar ungkapan Jonathan yang diluar dugaan. Mendadak lidahnya terasa kelu, pikirannya terus mencerna arti dari ucapan Jonathan.

Suka? Apa maksud pemuda itu mengatakan suka padanya?

“Heh! Ngapain bengong? Jawab kek, jangan diem aja!” cetus Jonathan kala melihat gadis itu hanya diam namun memandangnya terus tak berkedip.

“Memangnya elu nanya apa, Jo?” balas Rachel dengan polosnya. Bukankah Jonathan tidak bertanya apa-apa, lalu apa yang harus dia jawab?

“Ah udahlah.. gak jadi!” gerutu Jonathan sembari membuang pandangannya ke samping.

Gadis ini benar-benar tidak mengerti situasi dan tidak peka. Padahal butuh keberanian bagi Jonathan untuk mengungkapkan perasaannya. Jo yang belum pernah mengungkapkan perasaan pada orang lain, dan inilah kali pertama dia melakukannya.

“Gue gak ngerti Jo, bisa gak lu jelasin?” tanya Rachel sembari memiringkan kepalanya untuk melihat raut wajah Jo yang sudah
Linda Malik

Halo dear, Terima kasih yang sudah mendukung karya ini dan rajin memberi komentar positifnya. Thor doakan rejeki kalian berlimpah. Selamat Merayakan Tahun Baru 2025! Semoga segala keinginan kita akan terwujud di tahun 2025. Happy New Year!! 🎉

| 14
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 95 : Benci dan Cinta Beda Tipis

    “Begini pak Jacob, maksud dari kedatangan kami mau memberitahu, jika putri pak Jacob tadi sedang berbuat mesum dengan pemuda ini,” jelas pak RT sembari menunjuk ke arah Jonathan dan Rachel yang duduk bersebelahan.“Berbuat mesum? Maksudnya pak?” “Tadi mereka berhenti di depan taman. Tempat itu kan sepi, saya melihat mereka berduaan di dalam mobil dalam waktu cukup lama.”“Hah?” Jacob mengalihkan tatapannya pada Jonathan dan putrinya.“Bukan begitu om, bapak-bapak ini hanya salah paham. Kami di dalam mobil cuma saling ngobrol. Iya kan, Chel?” jelas Jonathan meminta dukungan dari Rachel.Gadis itu pun mengangguk lalu berkata, “iya pa, kami gak melakukan apapun. Hanya salah paham.”“Saya kan tahunya putri pak Jacob ini masih di bawah umur, tak pantas jika berada di tempat sepi dengan pemuda asing,” timpal pak RT.“Pemuda ini bukan orang asing. Dia adalah calon menantu saya, pak RT. Tunangan putri saya,” jelas Jacob.“Oh, ternyata sudah tunangan toh. Maaf saya tidak tahu, tapi jika belum

    Last Updated : 2025-01-01
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 96 : Video Call

    [Chel?][Halo, Rachel!][Hay!][P][P]Begitu banyak pesan singkat yang masuk dari Jonathan. Padahal baru satu jam yang lalu mereka bertemu, namun pemuda tengil itu kembali mengganggunya.Rachel kembali menaruh ponselnya di atas nakas, tanpa berniat untuk membalas pesan itu.Terlebih dulu dia memakai baju ganti dan menyisir rambutnya. Hingga tak lama, terdengar ponselnya berdering.Rachel segera menaruh sisir dan melangkah untuk meraih ponselnya. Terlihat panggilan masuk dengan nama 'Jo si Tengil'.Rachel merebahkan tubuhnya di ranjang sebelum dia menerima panggilan itu.“Ngapain aja sih? Dari tadi gak balas pesanku, hah? Gue telepon dari tadi juga gak diangkat?” cecar Jonathan dengan suara nyaring membuat Rachel menjauhkan sedikit ponsel itu dari telinganya.Astaga, apa-apaan si Jo ini?! Berucap tanpa jeda dengan suara keras pula.“Lagian ngapain lu hubungi gue? Ini udah malam, Jo!” jawab Rachel dengan nada ketus.Terdengar Jo menghela nafas, sebelum menjawab, “ya gue pengin aja! Mem

    Last Updated : 2025-01-02
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 97 : Dipanggil Kepsek

    Meski sudah terbiasa berangkat bersama Jonathan, namun kali ini terasa berbeda. Hati Rachel dipenuhi rasa yang dia sendiri tak mengerti. Dadanya berdebar hanya karena mencium aroma maskulin yang menguar dari tubuh pemuda itu.Jonathan sengaja memperlambat laju motornya, namun kali ini Rachel tak banyak protes dan hanya diam.“Kok lu tadi gak bangunin gue sih?” tanya Jonathan di sela-sela kebisingan jalanan.“Apa Jo? Gue gak denger?” Rachel tak mendengar jelas ucapan pemuda itu, karena posisi duduknya yang sedikit jauh ke belakang.Jonathan meraih tangan kiri Rachel, menarik agar posisi mereka lebih dekat. Hingga dia merasakan saat dada Rachel tak sengaja menubruk punggungnya.Secepat kilat Rachel menahan tubuhnya dengan tangan kanan.“Gue bilang, kenapa lu tadi gak bangunin gue?” ucap Jo mengulang pertanyaannya. “Makanya kalau duduk jangan jauh-jauh!” imbuhnya lagi.“Gimana mau bangunin elu, ponsel lu aja gak bisa dihubungi,” jawab Rachel.Tangan kiri mereka masih saling bertaut, Jo h

    Last Updated : 2025-01-03
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 98 : Bukan 100% Benar

    “Aku bahkan bisa mengeluarkan kalian dari sekolah ini!!” Baik Jonathan maupun Rachel, sama-sama terkejut dengan ucapan yang dilontarkan dari mulut pak Jeremy.Dari mana pria tua ini tahu tentang rahasia mereka? Pertanyaan itu terus berputar dalam benak Jonathan. Hingga terlintas nama Bara dalam pikirannya. Apa mungkin Bara yang telah mengadu ke ayahnya tentang hal ini?Jonathan mengingat jika terakhir bertemu dengan Bara, ketika berada di gedung bioskop. Kalau tidak salah, saat itu Bara mengatakan tentang calon istri. Apa itu artinya Bara mengetahui tentang perjodohannya dengan Rachel?“Anda salah besar, kami belum menikah!” kilah Jonathan mencoba membela diri.Jeremy justru tertawa remeh mendengar pembelaan siswa bandel itu.“Benarkah? Lalu apa itu? Aku lihat cincin di jari manis kalian, dan aku yakin itu cincin nikah!”“Sebaiknya anda cari kebenarannya dulu sebelum anda menuduh yang bukan-bukan,” balas Jonathan dengan raut wajah dingin. Dia begitu muak dengan sikap seorang Kepala S

    Last Updated : 2025-01-04
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 99 : Dikeluarkan dari Sekolah?

    “Jes, gue ada berita baru. Lu tahu gak sih, Jo ternyata udah tunangan sama si Cupu?” ucap Bella dengan nafas memburu.Setelah tadi menguping pembicaraan Jonathan dan Rachel, dia buru-buru berlari menuju kelas dan segera menemui temannya, Jessi.“Jangan asal ngomong deh! Gue gak percaya! Jonathan itu milik gue! Lu sendiri tahu kan gimana kedekatan kita?!” jawab Jessi kesal.Mendengar berita dari Bella, tak ayal membuatnya terkejut. Padahal sebelumnya kakaknya sudah memberitahu tentang hubungan Jonathan dan si Cupu itu. Namun Jessi berusaha menyangkalnya.Baginya, sebelum Jessi mengetahuinya sendiri. Berita apapun tak akan menggoyahkan niatnya untuk mendapatkan cinta Sang Kapten Basket.“Tapi Jes, gue denger sendiri. Mereka berdua tadi ngobrol di taman. Gue denger mereka udah tunangan. Dan bahkan gue denger Jo manggil si Cupu mesra banget. Sumpah gue gak bohong!” tegas Bella meyakinkan.Jessi menoleh ke arah teman sebangkunya, kedua alisnya bertaut karena rasa penasaran.“Mesra? Maksud

    Last Updated : 2025-01-05
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 100 : Pindah Kelas?

    Jonathan menunggu kedatangan Nicholas dengan duduk di teras rumah. Dia begitu penasaran dengan hasil pembicaraan papanya dengan sang Kepala Sekolah. Saat dirinya mencoba menghubungi papanya, justru Nicholas meminta Jonathan untuk menunggu hingga dirinya pulang ke rumah. Waktu terasa lambat. Bolak balik melirik ke arah jam di tangan, masih harus menunggu tiga puluh menit hingga papanya pulang. Untuk mengatasi rasa bosan, Jonathan mendribel bola basketnya sembari melangkah bolak-balik di depan teras rumah. Sesekali melihat ke arah pintu gerbang, untuk memastikan kedatangan ayahnya. Saat tengah mendribel bola, tanpa sadar bola itu mengenai kepala Pablo yang tengah berjalan menghampirinya. “Meoouuuww!!” Suara Pablo menyentak kesadaran Jonathan. Segera dia melempar bolanya ke sembarang arah. Kucing Scottish Fold putih dengan mata berwarna biru itu terbaring dan terus bersuara. Jonathan sedikit panik, takutnya maminya akan datang tiba-tiba dan melihat kucing kesayangannya kesakitan.

    Last Updated : 2025-01-06
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 101 : Ujian Akhir

    Selama lima hari, para murid melaksanakan Ujian Akhir Nasional. Meskipun Jonathan merasa mampu menyelesaikan dengan baik soal-soal di lembar ujian, namun berada di kelas baru membuatnya tak nyaman. Apalagi posisi duduknya bersebelahan dengan anak sang Kepala Sekolah, Jessi Aurora.Guru pengawas sudah mengatur tempat duduk mereka sesuai urutan abjad.“Jo, kok bisa sih lu pindah ke kelas ini? Gue seneng deh, makin semangat jadinya!” ucap Jessi setengah berbisik.Jonathan hanya meliriknya sekilas tanpa berniat menanggapi ucapan Jessi. Gadis itu memang tidak tahu situasi dan kondisi, mengajaknya berbicara saat proses ujian berlangsung.“Jo, ntar pulang gue nebeng ya, please!” ujar Jessi lagi sembari menopang dagunya ke samping. Raut wajahnya terlihat bahagia, meskipun dia baru saja menyelesaikan satu lembar soal dan masih ada lima lembar lagi yang belum dia selesaikan.Jonathan masih bergeming, mencoba fokus pada soal-soal matematika yang tengah dia kerjakan. Dia harus segera menyelesaika

    Last Updated : 2025-01-07
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 102 : Universitas Favorit

    “Hiyaaaaaaaa… Mau ngapain lu?” Teriakan Rachel terdengar nyaring. Membuat Jonathan panik dan segera bergerak menjauh.“Sstttt! Apaan sih lu teriak-teriak?! Norak!” cetus Jonathan sembari mengusap daun telinganya. Teriakan gadis itu hampir saja membuat gendang telinganya pecah.“Lu ngapain deket-deket? Hah? Mau aneh-aneh lagi lu ya?” cecar Rachel sembari merebut kacamata dari tangan Jonathan.“Memangnya lu pikir gue mau ngapain?”“Lu pasti mau nyuri ciuman lagi!? Ngaku lo!” sentak Rachel dengan tatapan tajam.“Hah? Siapa juga yang mau nyium cewek aneh kayak lu. Yang ada bibir gue bakal gatel-gatel nanti. Huh!” Rachel terkesiap mendengar jawaban Jonathan. Ucapan pemuda itu sedikit melukai hatinya. Dia pun kembali terdiam dengan wajah cemberut. Mengenakan kacamatanya kembali, dan melihat ke sekeliling posisi mereka saat ini.Tiba-tiba mata Rachel membola ketika melihat nama universitas favorit yang menjadi tujuan hidupnya selama ini.“Kok lu ngajak gue ke sini, Jo?” Raut wajah Rachel ya

    Last Updated : 2025-01-08

Latest chapter

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 218 : Istri Paling Bahagia

    “Auwwwhh.. sakit, Bae!” ucap Jonathan dengan wajah meringis sembari menatap lengannya yang terdapat bekas gigitan Rachel.“Jangan ngomong yang enggak-enggak deh, Jo! Mana ada nenek bilang gitu?” elak Rachel seraya membuang pandangannya agar Jonathan tak melihat wajahnya yang sudah memerah itu.“Masak sih nenek gak bilang gitu? Apa gue salah denger ya?”‘Astaga, nenek! Kenapa sih pakai acara ngomong yang enggak-enggak?’ gerutu Rachel dalam hati.“Jangan mikir yang enggak-enggak deh. Buruan ganti baju!” perintah Rachel seraya mendorong punggung Jonathan menuju kamar mandi.Blam!Rachel sendiri yang menutup pintu kamar mandi. Mengalihkan perhatian Jonathan agar tak lagi membicarakan sesuatu yang bisa memancing hal yang mengancam ketenangannya.Selama Jonathan berada di kamar mandi, Rachel segera menyelesaikan rutinitasnya. Membersihkan wajah dan mengoleskan skincare di wajahnya. Lalu segera berbaring di atas ranjang dengan selimut yang menutup seluruh tubuhnya.Rasa was-was masih menggan

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 217 : Mencoba Yang Kedua?

    “Uhuukkk.. uhuukkk..!” Jonathan bergegas mengambil air mineral dan memberikannya pada Rachel. Merasa bersalah telah membuat istrinya itu tersedak karena kata-kata yang keluar dari mulutnya. Suara bel pintu terdengar menyentak perhatian Rachel dan Jonathan. Sontak keduanya pun menoleh ke arah pintu. “Ck, siapa sih?! Ganggu aja!” gerutu Jonathan sebelum akhirnya melangkah ke arah pintu. Membuka pintu untuk melihat siapa yang datang. Salah satu staf hotel membawakan koper milik Rachel. “Maaf mengganggu, tuan Jonathan. Kami hanya mengantarkan barang milik nona Rachel,” ucap staf hotel seraya menyerahkan koper itu. Setelah staf hotel pamit pergi, Jonathan segera menutup kembali pintu kamar. Menarik koper ke lemari penyimpanan. Lalu kembali melangkah menuju meja makan. Rachel beranjak dari kursi. Meskipun makanan di piringnya masih tersisa setengah, namun perutnya sudah terasa kenyang. “Mau kemana, Bae? Kok gak dihabisin makanannya?” tanya Jonathan dengan raut bingung. “Gue mau gant

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 216 : Mandi Bareng?

    Rachel melangkah mundur kala menyadari langkah Jonathan semakin mendekat. Namun baru beberapa langkah ke belakang, punggungnya sudah membentur dinding membuat langkahnya terhenti di tempat. Pengaruh alkohol itu sudah hilang sejak Rachel bangun tidur tadi. Jadi dalam keadaan sadar seperti ini, akal sehat Rachel kembali bekerja. Rachel menyilangkan kedua tangan di depan dada, sebagai isyarat agar Jonathan jangan mendekat. Namun sepertinya suaminya itu tak memahami maksudnya. Langkah Jonathan semakin mendekat, mengunci tubuh mungil istrinya di antara kedua tangannya yang diletakkan di sisi tubuh Rachel. Lagi dan lagi Rachel dibuat diam tak berkutik. Wajah tampan sang kapten basket yang telah berstatus menjadi suaminya, begitu membuat gadis cupu itu terpesona. Dalam jarak sedekat ini, Rachel bisa merasakan hembusan nafas Jonathan yang beraroma mint. Tatapan Jonathan yang begitu tajam namun ada kelembutan di dalamnya, membuat Rachel semakin hanyut dalam rasa nyaman. Bibir merah Jonath

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 215 : Panjang dan Keras seperti Terong

    “Mohon maaf tuan Jonathan, mengganggu waktu istirahat anda. Saya diminta nyonya Debora untuk membawakan sarapan ini,” ucap seorang wanita yang merupakan staf hotel. “Astaga mami! Ngapain sih pakai suruh orang buat bawa sarapan segala. Mengganggu aja!” gerutu Jonathan dengan suara kecil, namun masih bisa didengar oleh staf wanita yang masih berdiri di hadapannya dengan membawa nampan berisi sarapan. “Maaf tuan Jonathan, bolehkah saya masuk untuk menaruh makanan ini?” “Gak perlu, biar aku sendiri yang menaruhnya!” Jonathan meraih paksa nampan itu. “Sekarang pergilah!” perintah Jonathan lalu kembali masuk. Menutup pintu dengan kakinya. Meletakkan nampan di atas meja, kemudian melangkah menuju kamar. Berdiri di sisi ranjang dengan pandangan tertuju pada wanita yang masih tertidur lelap. Jonathan sedikit membungkukkan badan. Tangannya terulur memindahkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik Rachel. Garis bibir Jonathan melengkung, membentuk sebuah senyuman. Pagi pertama yang menj

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 214 : Can I come in?

    Jonathan kembali memagut bibir manis sang istri. Tangannya bergerak mengusap lembut dada Rachel sebelum memulai permainan inti. Rasa takut yang sempat bersarang di hati Rachel saat melihat milik Jonathan yang panjang dan keras itu, kini perlahan memudar. Desahan tertahan dari bibir Rachel, kembali terdengar. Mengiringi permainan yang akan Jonathan mulai, sesaat lagi. Jonathan mengusap lembut ujung miliknya sebelum mempertemukannya pada milik sang istri. Mata Rachel terpejam, bibirnya terus mengeluarkan suara yang semakin memancing hasrat sang suami. “Can I come in?” Suara Jonathan menyentak kesadaran Rachel. Perlahan mata lentik itu terbuka. Sorot mata Rachel terlihat sayu. Ada rasa ingin, penasaran, juga rasa takut yang bercampur aduk dalam hatinya. Namun sudah kepalang tanggung. Pengaruh alkohol masih menguasai tubuh Rachel dan keinginan Jonathan pun sudah tidak bisa ditahan lagi. Tanpa mendengar dahulu jawaban dari mulut sang istri, Jonathan memasukkan miliknya ke dalam liang

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 213 : Malam Pertama

    Posisi Rachel kini berada di atas tubuh Jonathan. Kedua kakinya diletakkan di kedua sisi pinggang Jonathan. Posisi yang sama seperti sedang naik kuda. Jonathan menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk menghindari ciuman Rachel. Karena dia tahu, jika istrinya itu sedang mabuk. “Astaga, Bae.. mphhhh..” Posisi Jonathan yang terjepit, membuatnya sulit untuk menghindar. Apalagi kedua tangan Rachel kini mencengkeram erat pipinya, hingga membuat Jo tak bisa menghindar lagi. Ciuman yang tak pernah Jonathan rasakan sebelumnya. Jika dalam keadaan sadar, istrinya itu sangatlah pasif. Beda halnya dalam keadaan mabuk, ciuman Rachel terasa begitu liar dan panas. Jo bisa merasakan lidah basah Rachel yang mulai membasahi permukaan bibirnya yang tertutup. Dengan mata terpejam, Jo berusaha mempertahankan diri agar tidak tergoda. Sungguh istrinya ini benar-benar menguji pertahanannya. Haruskah Jo meladeni Rachel dalam keadaannya yang setengah sadar? Jonathan tak ingin dianggap sengaja mema

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 212 : Sebuah Godaan

    Jonathan meraih cardlock dari dalam dompet. Membuka pintu kamar dengan perasaan campur aduk. Mengingat kondisi Rachel terakhir kali ditinggal dalam keadaan takut. Mana mungkin dia bisa melakukan keinginan papi untuk membuatkan cucu? “Bae, udah tidur?” Jonathan menutup kembali pintu. Ruangan masih dalam keadaan setengah redup, sama persis dengan yang terakhir kali dia lihat. Dia tak menyadari akan keberadaan Rachel di ruang tamu, hingga melewatinya menuju kamar tidur. Kondisi ranjang yang masih rapi, namun selimut terlihat sedikit berantakan. Jonathan tak menemukan keberadaan istrinya di dalam kamar. Menduga jika istrinya masih mandi atau mungkin melanjutkan acara berendam. Tetapi, bukankah ini sudah terlalu lama? Jonathan menghitung sudah sejam lebih dia meninggalkan Rachel. Mendadak rasa takut bersarang dalam pikiran Jonathan. Takut akan hal buruk terjadi pada istrinya ketika berada di kamar mandi. Bergegas Jonathan melangkah ke kamar mandi guna memastikan. Namun di sana, juga t

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 211 : Buatkan Kami Cucu!

    Kini tubuh sepasang pengantin baru saling melekat tanpa penghalang. Jonathan telah berhasil membuat Rachel tak berdaya dan tak menyadari jika dirinya kini sudah telanjang. Kesadaran Rachel kembali, ketika dia merasakan sesuatu yang keras menyundul pangkal paha bagian belakang. Perlahan mata lentik itu terbuka, pandangannya langsung tertuju pada wajah Jonathan yang tampak sedikit memerah. Ketika menyadari posisinya telah berubah, bahkan tangan lebar Jonathan mulai menangkup bagian sensitif di dadanya, Rachel pun menjadi panik. Segera meraih pergelangan tangan Jonathan dan berusaha menjauhkan dari tubuhnya. “Mphhhh…” Rachel berusaha berteriak, namun ciuman itu menahan suaranya. Pikiran Jonathan sudah dikuasai oleh hawa nafsu, membuat pemuda itu buta dan tuli akan reaksi sang istri yang mulai menolak. Saat dirasa kekuatannya tak akan mampu melawan tenaga Jonathan, Rachel pun menggigit lidah Jonathan. “Akhhhh..!” desis Jonathan seraya melepaskan pagutan bibirnya. Rasa ngilu pada lida

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 210 : Pura-pura Pingsan

    Kini posisi Jonathan duduk di belakang Rachel tanpa penghalang, membuat tubuh mereka saling bersentuhan. Mata Rachel semakin melebar kala tanpa sengaja Jonathan menyentuh bagian kenyal miliknya di depan dada. “Mpphhhh..” Rachel berusaha berteriak namun tangan lebar Jonathan menutup hampir setengah dari wajahnya. Sontak Rachel berusaha menepis tangan Jonathan dari dadanya. “Please, jangan banyak gerak Bae! Gue..” Ucapan Jonathan terhenti ketika mulai merasakan miliknya yang semakin mengeras. Keinginan Jo untuk menyentuh gadis yang sudah berstatus sebagai istrinya semakin kuat. Namun langkahnya terhalang oleh sikap Rachel yang terlihat jelas menolak. Seakan tak kehabisan akal, Rachel sekuat tenaga menggerakkan siku tangan kanannya ke belakang. Duagh!! Ujung siku Rachel yang runcing tepat mengenai perut Jonathan. Membuat pemuda itu meringis kesakitan dan akhirnya melepaskan tangannya dari mulut Rachel. Tak menyia-nyiakan waktu, Rachel pun berpindah posisi. Duduk di ujung bath-up,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status