All Chapters of Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan: Chapter 41 - Chapter 50

100 Chapters

Bab 41

Stendy duduk di sofa. Ketika melihat Philip yang canggung, dia tersenyum tipis dan berkata, "Itu nggak usah kamu pikirkan. Philip bilang dia yang ingin makan bubur, makanya Nadine mau masak. Nadine nggak bakal datang kemari."Begitu mendengarnya, ekspresi Reagan menjadi masam. Dia melirik Philip dengan dingin dan bertanya, "Apa aku menyuruhmu mencarinya? Siapa suruh kamu membuat keputusan sendiri?"Philip pun menunduk. Dia berdeham sebelum menjelaskan, "Namanya juga aku mencemaskan kesehatanmu. Kamu makan sedikit sekali beberapa hari ini. kalau Kak Nadine nggak masak bubur, kamu pasti nggak mau makan."Ekspresi Reagan tampak dingin. Dia tidak melontarkan sepatah kata pun. Philip meneruskan, "Omong-omong, aku ke rumah Kak Nadine tadi. Sekarang tempat tinggalnya sempit dan kumuh, bahkan nggak ada lift. Dia harus naik tangga sampai ke lantai tujuh setiap hari. Kasihan sekali."Philip tidak lupa mengamati ekspresi Reagan. Reagan bergumam, "Rasain!" Namun, tebersit kecemasan pada tatapannya
Read more

Bab 42

Di dalam perpustakaan, Nadine mengerjakan dua lembar kertas soal berturut-turut. Dia terhenti saat mengerjakan soal terakhir.Nadine sudah menghitung cukup lama, tetapi tetap tidak menemukan solusi. Dia teringat pernah melihat bentuk soal yang mirip di sebuah buku. Dia berdiri dan menuju ke area peminjaman, lalu mulai mencari referensi dan bentuk soal yang serupa.Setelah mencari beberapa menit, Nadine hendak kembali ke tempat duduknya. Namun, buku di samping menarik perhatiannya.Judul bukunya adalah "Rekombinasi dan Penggabungan Urutan Gen". Nadine teringat dengan perkataan Arnold dan tanpa sadar mengambil buku itu.Sesudah membaca beberapa halaman, Nadine menemukan bahwa gagasan buku ini sangat mirip dengan pemikirannya. Dia membaca beberapa halaman lagi. Makin dibaca, makin menarik. Dia keasyikan membaca buku ini.Tiba-tiba, ponsel di dalam sakunya bergetar. Notifikasi WhatsApp muncul di layar. Itu adalah pesan dari Kelly.[ Tebak, aku di mana? ]Nadine mengira Kelly sedang bermain
Read more

Bab 43

Reagan menahan diri untuk mendengarkan beberapa saat sebelum akhirnya tak tahan lagi dan langsung menutup telepon. Kemudian, dia mengaktifkan mode pesawat di ponselnya. Kini, akhirnya dia bisa merasa tenang.Saat masuk ke vila, Reagan tidak lagi terlalu gelisah. Dia menarik napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan diri. Ketika naik ke lantai atas, langkahnya tiba-tiba berubah. Tanpa sadar, dia malah menuju dapur.Di dapur, peralatan masak tersusun rapi dan bersih. Di benaknya, terbayang Nadine yang sibuk memasak di sana.Nadine butuh waktu lama untuk memasak bubur millet. Malam sebelumnya, dia harus menyiapkan bahan-bahannya, mencucinya, dan merendamnya. Keesokan paginya, setelah semuanya menjadi lembut, barulah dia akan merebusnya bersama millet.Reagan dulu merasa itu terlalu merepotkan dan memintanya untuk tidak melakukannya. Namun setiap kali pulang kerja, bubur yang hangat dan sehat selalu menunggunya di meja makan.Akhirnya, Reagan berhenti menegur Nadine dan mulai menikmati mak
Read more

Bab 44

Di malam yang sunyi, tiba-tiba terdengar suara pelan dari ujung telepon. "Nad, aku sakit." Suara pria itu terdengar sedikit gemetar. Dalam sekejap, Nadine merasa ada sesuatu yang menusuk hatinya. Reagan adalah orang yang selalu keras kepala dan suka memaksakan diri. Pria itu sering minum alkohol sampai mengalami pendarahan lambung, bahkan bekerja lembur hingga lupa makan.Saat itu, Nadine sering mencari cara untuk membantunya menjaga kesehatan. Dia selalu memperhatikan makanan sehari-hari dan bahkan belajar pijat dari seorang ahli pengobatan tradisional.Setelah upaya yang panjang dan melelahkan, Nadine akhirnya berhasil memulihkan kondisi lambung Reagan. Namun, balasannya hanyalah keluhan seperti "merepotkan". Kadang-kadang saat Reagan kesal, dia akan berucap sambil mengernyit, "Kenapa kamu seperti ibuku?"Kenangan-kenangan yang hampir terlupakan itu muncul kembali, tetapi perasaan sakit hati yang Nadine rasakan segera mereda.Nadine membalas dengan dingin, "Aku bukan dokter. Kalau s
Read more

Bab 45

Dengan sedikit tidak nyaman di hatinya, Eva menggoyangkan lengan Reagan sambil bertanya, "Sayang, ada apa?"Reagan kembali sadar. Dia melambaikan tangan seraya membalas, "Bukan apa-apa. Aku sudah baikan. Kamu fokus saja dengan kuliahmu, nggak usah bolak-balik ke sini lagi.""Beberapa hari ke depan, aku akan sangat sibuk dengan urusan perusahaan. Jadi, mungkin nggak punya waktu untuk menemanimu," lanjut Reagan.Eva terdiam sejenak, lalu mengangguk dan berucap sambil tersenyum, "Oke, aku mengerti."Setelah keluar dari vila, senyum di wajah Eva perlahan memudar. Hatinya terasa berat dan tatapannya terlihat sedikit muram. Tadi, jelas sekali Reagan teringat dengan sesuatu. Padahal sebelumnya tidak begitu.Setelah ragu beberapa saat, Eva akhirnya mengeluarkan ponselnya dan menelepon Teddy. Dari semua teman dekat Reagan, dia hanya punya kontak Teddy.Begitu telepon tersambung, Eva berbicara dengan ceria, "Malam, Kak Teddy. Apa ada sesuatu yang terjadi di rumah sakit akhir-akhir ini? Aku baru
Read more

Bab 46

Taufan memang pantas menjadi murid kesayangan dosen. Meskipun dia dan Nadine tidak mengambil jurusan yang sama, mereka sering menemukan banyak kesamaan saat berbicara. Saat obrolan mulai mendalam, Nadine merasa cukup senang.Nadine sedang mempersiapkan ujian masuk pascasarjana. Sebagian besar materi sudah dikuasainya, tetapi dia belum terlalu memahami arah penelitian utama di bidangnya. Dia harus banyak membaca makalah. Ini tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.Dalam hal ini, sebagai mahasiswa pascasarjana yang masih berkuliah, Taufan lebih unggul dibandingkan Nadine yang sudah meninggalkan kampus beberapa tahun.Di belakang mereka, Reagan melihat keduanya berbicara dengan gembira. Dia pun mengepalkan tangannya erat-erat.Reagan merasa sakit hati karena Nadine begitu keras hati padanya. Tak peduli bagaimana dia memohon, Nadine tetap tidak mau menemuinya. Namun kepada pria lain, dia bisa tersenyum begitu bahagia.Nadine memasak banyak hidangan dengan berbagai rasa. Taufan sudah tahu
Read more

Bab 47

"Nadine, sekarang kamu makin hebat ya. Kamu terus gonta-ganti pasangan, liar sekali," sindir pria itu. Dia bertanya dengan ketus, "Siapa pria itu? Apa yang kalian lakukan di lantai atas?"Ekspresi Nadine menjadi muram. Dia kesakitan karena tangannya dicengkeram pria itu. Nadine berusaha melepaskan diri, tetapi tenaga pria itu sangat kuat.Cengkeraman pria itu makin kuat saat Nadine memberontak. Nadine membentak, "Reagan, lepaskan aku!""Jawab aku dulu!" tegas Reagan.Nadine mengernyit. Dia berusaha menahan rasa sakit dan membalas, "Apa urusannya denganmu?"Reagan menimpali, "Sebagai mantan pacar, nggak ada salahnya kalau aku memperhatikan hubungan asmaramu, 'kan?"Nadine tersenyum, lalu menatap Reagan dan menanggapi, "Ternyata kamu tahu kamu itu mantan pacarku. Jadi, untuk apa kamu datang?"Reagan terdiam sejenak sebelum menimpali, "Aku hanya lewat."Kemudian, seorang pria tua berjalan masuk ke gang sambil marah-marah, "Siapa yang menghentikan mobil di depan gang? Jalannya begitu sempi
Read more

Bab 48

Setelah masuk ke kamar, Reagan langsung membuka lemari pakaian dan pergi ke ruang ganti Nadine. Dia menemukan tas, baju, jam tangan, dan perhiasan mewah yang diberikannya kepada Nadine masih tersusun rapi di lemari. Semuanya masih lengkap.Tatapan Reagan tertuju pada gelang dengan bandul ceri. Reagan menghela napas dan tatapannya menjadi muram.Reagan ingat ini adalah hadiah ulang tahun yang dibelinya dari luar negeri untuk Nadine. Kala itu, mereka sudah bersama selama 3 tahun.Bahasa inggris ceri adalah cherry. Pelafalannya mirip dengan cherish, yang artinya menghargai. Itu berarti Nadine adalah orang yang paling berharga bagi Reagan.Waktu itu, Nadine sangat menyukai gelang ini dan selalu memakainya. Sekarang Nadine bahkan tidak menginginkan gelang ini lagi, seperti melupakan cintanya pada Reagan.Reagan terduduk di samping tempat tidur. Dia tiba-tiba menyadari Nadine bukan merajuk. Dia serius dengan setiap perkataannya. Nadine benar-benar ingin berpisah dengan Reagan.....Tiba-tiba
Read more

Bab 49

Teddy menepuk bahu Reagan dan berujar dengan antusias, "Kapan kamu datang? Kenapa nggak beri tahu kami? Kami berkumpul di ruangan lantai atas. Ayo, kita minum-minum bersama!"Reagan memijat keningnya dan menolak, "Aku nggak mau minum lagi. Kalian lanjutkan saja."Melihat Reagan pergi, Teddy merasa bingung. Sebelumnya, Reagan selalu hadir dalam acara seperti ini. Apa ... Reagan dan Nadine sudah berbaikan? Mungkin memang begitu, jadi Reagan tidak bisa bersenang-senang dengan temannya."Teddy, apa yang kamu lihat? Kami semua tunggu kamu," seru seseorang yang berdiri di samping tangga. Teddy menggeleng dan mengabaikan pemikirannya tadi. Dia kembali berkumpul bersama teman-temannya.....Reagan sampai di vila pada pukul 10 malam. Kamar Reagan dan ruang ganti sudah dibereskan Julia. Barang-barang milik Nadine juga sudah dirapikan kembali.Reagan pergi ke ruang kerja. Rak buku di ruangan dipenuhi dengan buku-buku biologi. Nadine memang tidak mengikuti ujian masuk pascasarjana, tetapi dia tida
Read more

Bab 50

Di sepanjang perjalanan, Nadine dan Arnold hanya berbincang di awal. Kemudian, mereka sama-sama terdiam.Hari ini, Arnold mengendarai mobil listrik. Dia bisa merasakan Nadine agak murung. Jadi, Arnold mempertahankan kecepatan mobilnya tetap stabil agar Nadine merasa nyaman.Sesampainya di kompleks vila, satpam di depan gerbang menyapa Nadine, "Bu Nadine, aku sudah lama nggak lihat kamu. Apa kamu pergi dinas?"Nadine hanya tersenyum dam tidak menanggapi ucapan satpam. Arnold juga tidak bertanya setelah melihat wajah Nadine.Nadine dan Arnold tetap terdiam. Setelah sampai di depan pintu vila, Arnold menghentikan mobilnya."Tolong tunggu aku sebentar. Aku akan segera keluar setelah memindahkan bukunya," kata Nadine. Selesai bicara, dia turun dari mobil."Apa kamu memerlukan bantuanku?" tanya Arnold.Nadine menggeleng dan menjawab, "Nggak usah. Bukunya nggak banyak, aku bisa pindahkan sendiri."Setelah itu, Nadine berjalan masuk. Dia menekan bel, lalu terdengar suara Julia. "Sebentar!"Mel
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status