Share

Bab 42

Penulis: Patricia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-09 11:56:55
Di dalam perpustakaan, Nadine mengerjakan dua lembar kertas soal berturut-turut. Dia terhenti saat mengerjakan soal terakhir.

Nadine sudah menghitung cukup lama, tetapi tetap tidak menemukan solusi. Dia teringat pernah melihat bentuk soal yang mirip di sebuah buku. Dia berdiri dan menuju ke area peminjaman, lalu mulai mencari referensi dan bentuk soal yang serupa.

Setelah mencari beberapa menit, Nadine hendak kembali ke tempat duduknya. Namun, buku di samping menarik perhatiannya.

Judul bukunya adalah "Rekombinasi dan Penggabungan Urutan Gen". Nadine teringat dengan perkataan Arnold dan tanpa sadar mengambil buku itu.

Sesudah membaca beberapa halaman, Nadine menemukan bahwa gagasan buku ini sangat mirip dengan pemikirannya. Dia membaca beberapa halaman lagi. Makin dibaca, makin menarik. Dia keasyikan membaca buku ini.

Tiba-tiba, ponsel di dalam sakunya bergetar. Notifikasi WhatsApp muncul di layar. Itu adalah pesan dari Kelly.

[ Tebak, aku di mana? ]

Nadine mengira Kelly sedang bermain
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 43

    Reagan menahan diri untuk mendengarkan beberapa saat sebelum akhirnya tak tahan lagi dan langsung menutup telepon. Kemudian, dia mengaktifkan mode pesawat di ponselnya. Kini, akhirnya dia bisa merasa tenang.Saat masuk ke vila, Reagan tidak lagi terlalu gelisah. Dia menarik napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan diri. Ketika naik ke lantai atas, langkahnya tiba-tiba berubah. Tanpa sadar, dia malah menuju dapur.Di dapur, peralatan masak tersusun rapi dan bersih. Di benaknya, terbayang Nadine yang sibuk memasak di sana.Nadine butuh waktu lama untuk memasak bubur millet. Malam sebelumnya, dia harus menyiapkan bahan-bahannya, mencucinya, dan merendamnya. Keesokan paginya, setelah semuanya menjadi lembut, barulah dia akan merebusnya bersama millet.Reagan dulu merasa itu terlalu merepotkan dan memintanya untuk tidak melakukannya. Namun setiap kali pulang kerja, bubur yang hangat dan sehat selalu menunggunya di meja makan.Akhirnya, Reagan berhenti menegur Nadine dan mulai menikmati mak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 44

    Di malam yang sunyi, tiba-tiba terdengar suara pelan dari ujung telepon. "Nad, aku sakit." Suara pria itu terdengar sedikit gemetar. Dalam sekejap, Nadine merasa ada sesuatu yang menusuk hatinya. Reagan adalah orang yang selalu keras kepala dan suka memaksakan diri. Pria itu sering minum alkohol sampai mengalami pendarahan lambung, bahkan bekerja lembur hingga lupa makan.Saat itu, Nadine sering mencari cara untuk membantunya menjaga kesehatan. Dia selalu memperhatikan makanan sehari-hari dan bahkan belajar pijat dari seorang ahli pengobatan tradisional.Setelah upaya yang panjang dan melelahkan, Nadine akhirnya berhasil memulihkan kondisi lambung Reagan. Namun, balasannya hanyalah keluhan seperti "merepotkan". Kadang-kadang saat Reagan kesal, dia akan berucap sambil mengernyit, "Kenapa kamu seperti ibuku?"Kenangan-kenangan yang hampir terlupakan itu muncul kembali, tetapi perasaan sakit hati yang Nadine rasakan segera mereda.Nadine membalas dengan dingin, "Aku bukan dokter. Kalau s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 45

    Dengan sedikit tidak nyaman di hatinya, Eva menggoyangkan lengan Reagan sambil bertanya, "Sayang, ada apa?"Reagan kembali sadar. Dia melambaikan tangan seraya membalas, "Bukan apa-apa. Aku sudah baikan. Kamu fokus saja dengan kuliahmu, nggak usah bolak-balik ke sini lagi.""Beberapa hari ke depan, aku akan sangat sibuk dengan urusan perusahaan. Jadi, mungkin nggak punya waktu untuk menemanimu," lanjut Reagan.Eva terdiam sejenak, lalu mengangguk dan berucap sambil tersenyum, "Oke, aku mengerti."Setelah keluar dari vila, senyum di wajah Eva perlahan memudar. Hatinya terasa berat dan tatapannya terlihat sedikit muram. Tadi, jelas sekali Reagan teringat dengan sesuatu. Padahal sebelumnya tidak begitu.Setelah ragu beberapa saat, Eva akhirnya mengeluarkan ponselnya dan menelepon Teddy. Dari semua teman dekat Reagan, dia hanya punya kontak Teddy.Begitu telepon tersambung, Eva berbicara dengan ceria, "Malam, Kak Teddy. Apa ada sesuatu yang terjadi di rumah sakit akhir-akhir ini? Aku baru

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 46

    Taufan memang pantas menjadi murid kesayangan dosen. Meskipun dia dan Nadine tidak mengambil jurusan yang sama, mereka sering menemukan banyak kesamaan saat berbicara. Saat obrolan mulai mendalam, Nadine merasa cukup senang.Nadine sedang mempersiapkan ujian masuk pascasarjana. Sebagian besar materi sudah dikuasainya, tetapi dia belum terlalu memahami arah penelitian utama di bidangnya. Dia harus banyak membaca makalah. Ini tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.Dalam hal ini, sebagai mahasiswa pascasarjana yang masih berkuliah, Taufan lebih unggul dibandingkan Nadine yang sudah meninggalkan kampus beberapa tahun.Di belakang mereka, Reagan melihat keduanya berbicara dengan gembira. Dia pun mengepalkan tangannya erat-erat.Reagan merasa sakit hati karena Nadine begitu keras hati padanya. Tak peduli bagaimana dia memohon, Nadine tetap tidak mau menemuinya. Namun kepada pria lain, dia bisa tersenyum begitu bahagia.Nadine memasak banyak hidangan dengan berbagai rasa. Taufan sudah tahu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 47

    "Nadine, sekarang kamu makin hebat ya. Kamu terus gonta-ganti pasangan, liar sekali," sindir pria itu. Dia bertanya dengan ketus, "Siapa pria itu? Apa yang kalian lakukan di lantai atas?"Ekspresi Nadine menjadi muram. Dia kesakitan karena tangannya dicengkeram pria itu. Nadine berusaha melepaskan diri, tetapi tenaga pria itu sangat kuat.Cengkeraman pria itu makin kuat saat Nadine memberontak. Nadine membentak, "Reagan, lepaskan aku!""Jawab aku dulu!" tegas Reagan.Nadine mengernyit. Dia berusaha menahan rasa sakit dan membalas, "Apa urusannya denganmu?"Reagan menimpali, "Sebagai mantan pacar, nggak ada salahnya kalau aku memperhatikan hubungan asmaramu, 'kan?"Nadine tersenyum, lalu menatap Reagan dan menanggapi, "Ternyata kamu tahu kamu itu mantan pacarku. Jadi, untuk apa kamu datang?"Reagan terdiam sejenak sebelum menimpali, "Aku hanya lewat."Kemudian, seorang pria tua berjalan masuk ke gang sambil marah-marah, "Siapa yang menghentikan mobil di depan gang? Jalannya begitu sempi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 48

    Setelah masuk ke kamar, Reagan langsung membuka lemari pakaian dan pergi ke ruang ganti Nadine. Dia menemukan tas, baju, jam tangan, dan perhiasan mewah yang diberikannya kepada Nadine masih tersusun rapi di lemari. Semuanya masih lengkap.Tatapan Reagan tertuju pada gelang dengan bandul ceri. Reagan menghela napas dan tatapannya menjadi muram.Reagan ingat ini adalah hadiah ulang tahun yang dibelinya dari luar negeri untuk Nadine. Kala itu, mereka sudah bersama selama 3 tahun.Bahasa inggris ceri adalah cherry. Pelafalannya mirip dengan cherish, yang artinya menghargai. Itu berarti Nadine adalah orang yang paling berharga bagi Reagan.Waktu itu, Nadine sangat menyukai gelang ini dan selalu memakainya. Sekarang Nadine bahkan tidak menginginkan gelang ini lagi, seperti melupakan cintanya pada Reagan.Reagan terduduk di samping tempat tidur. Dia tiba-tiba menyadari Nadine bukan merajuk. Dia serius dengan setiap perkataannya. Nadine benar-benar ingin berpisah dengan Reagan.....Tiba-tiba

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 49

    Teddy menepuk bahu Reagan dan berujar dengan antusias, "Kapan kamu datang? Kenapa nggak beri tahu kami? Kami berkumpul di ruangan lantai atas. Ayo, kita minum-minum bersama!"Reagan memijat keningnya dan menolak, "Aku nggak mau minum lagi. Kalian lanjutkan saja."Melihat Reagan pergi, Teddy merasa bingung. Sebelumnya, Reagan selalu hadir dalam acara seperti ini. Apa ... Reagan dan Nadine sudah berbaikan? Mungkin memang begitu, jadi Reagan tidak bisa bersenang-senang dengan temannya."Teddy, apa yang kamu lihat? Kami semua tunggu kamu," seru seseorang yang berdiri di samping tangga. Teddy menggeleng dan mengabaikan pemikirannya tadi. Dia kembali berkumpul bersama teman-temannya.....Reagan sampai di vila pada pukul 10 malam. Kamar Reagan dan ruang ganti sudah dibereskan Julia. Barang-barang milik Nadine juga sudah dirapikan kembali.Reagan pergi ke ruang kerja. Rak buku di ruangan dipenuhi dengan buku-buku biologi. Nadine memang tidak mengikuti ujian masuk pascasarjana, tetapi dia tida

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 50

    Di sepanjang perjalanan, Nadine dan Arnold hanya berbincang di awal. Kemudian, mereka sama-sama terdiam.Hari ini, Arnold mengendarai mobil listrik. Dia bisa merasakan Nadine agak murung. Jadi, Arnold mempertahankan kecepatan mobilnya tetap stabil agar Nadine merasa nyaman.Sesampainya di kompleks vila, satpam di depan gerbang menyapa Nadine, "Bu Nadine, aku sudah lama nggak lihat kamu. Apa kamu pergi dinas?"Nadine hanya tersenyum dam tidak menanggapi ucapan satpam. Arnold juga tidak bertanya setelah melihat wajah Nadine.Nadine dan Arnold tetap terdiam. Setelah sampai di depan pintu vila, Arnold menghentikan mobilnya."Tolong tunggu aku sebentar. Aku akan segera keluar setelah memindahkan bukunya," kata Nadine. Selesai bicara, dia turun dari mobil."Apa kamu memerlukan bantuanku?" tanya Arnold.Nadine menggeleng dan menjawab, "Nggak usah. Bukunya nggak banyak, aku bisa pindahkan sendiri."Setelah itu, Nadine berjalan masuk. Dia menekan bel, lalu terdengar suara Julia. "Sebentar!"Mel

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09

Bab terbaru

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 322

    "Di mana kamu? Kenapa selama beberapa hari ini teleponku nggak kamu angkat?! Apa sekarang kamu bahkan nggak peduli lagi sama ibumu?"Tiga pertanyaan berturut-turut. Nada bicaranya semakin tajam di setiap kalimat.Reagan menjawab dengan tenang, "Aku lagi dinas. Sibuk, jadi nggak sempat angkat telepon.""Kamu sekarang juga harus pulang! Sekarang! Kalau kamu nggak pulang, jangan pernah anggap aku sebagai ibumu lagi!"Mendengar nada bicara ibunya yang tidak seperti biasanya, Reagan tahu ada sesuatu yang tidak beres. Tanpa banyak bertanya, dia menutup telepon dan langsung menuju rumah lama keluarganya.Begitu sampai di depan pintu, dia mendengar suara pecahan vas bunga. Reagan berhenti sejenak, lalu masuk ke dalam rumah. "Ibu, aku sudah pulang."Mendengar suaranya, Rebecca muncul dari dalam. Tanpa menunggu, dia langsung memarahi Reagan habis-habisan."Orang macam apa yang kamu pilih?! Kalau Eva itu memang murahan, aku masih bisa terima, tapi keluarganya juga seperti preman pasar! Terutama i

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 321

    Keributan di luar begitu besar sehingga menarik perhatian para nyonya yang sedang berkumpul di ruang pertemuan.Ketika mereka melihat keluar, pemandangan yang mereka lihat membuat mata mereka membelalak. Rebecca dengan rambut berantakan, sedang ditarik-tarik oleh seorang wanita yang terus memakinya tanpa henti.Luar biasa! Skandal sebesar apa ini? Para nyonya saling menatap dan bertukar pandangan penuh arti. Melihat banyak orang mulai berkumpul, Lupita semakin bersemangat."Semua orang, lihat baik-baik! Ini dia wanita itu! Anaknya mempermainkan perasaan putriku, membuat putriku hamil, tapi nggak mau bertanggung jawab!""Putriku adalah gadis baik-baik, masa depannya hancur begitu saja! Bukannya meminta maaf, dia malah menghindar dan nggak mau menemui kami? Memangnya keluarga kami ini nggak punya harga diri?!"Lupita sambil berbicara mulai menggulung lengan bajunya, bersiap untuk aksi lebih lanjut."Ayo, semua rekam ini! Sebarkan videonya ke internet, biar seluruh masyarakat tahu seperti

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 320

    "Kenapa satpam belum datang juga?! Cepat tahan mereka ...."Di tengah kekacauan itu, Lupita berhenti berpura-pura sopan dan berteriak lantang, suaranya menggema di lobi. "Rebecca mana?! Siapa yang namanya Rebecca?! Aku mau bicara sama Rebecca! Suruh dia keluar sekarang juga!"Dua hari sebelumnya, Lupita dan putranya, Rocky, tiba di Kota Juanin. Begitu sampai, mereka langsung pergi menjenguk Eva yang masih dirawat di rumah sakit, lalu ....Mereka tinggal di kamar pasien itu.Lupita berkata, "Kenapa harus tinggal di hotel? Hotel kan mahal! Menurutku kamar rumah sakit ini sudah cukup bagus, luas, terang, dan yang paling penting, gratis!""Tapi cuma ada satu tempat tidur. Kamu dan Rocky ....""Kenapa? Kami ibu dan anak, apa yang perlu dipermasalahkan?"Rocky yang baru saja selesai makan siang, ikut menimpali sambil membersihkan giginya, "Iya, betul! Aku dan Ibu juga sering tidur bareng di rumah. Hemat listrik, cukup pakai satu AC."Tidak peduli seberapa keras Eva mencoba membujuk mereka, h

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 319

    Teddy tersenyum percaya diri. "Koneksiku jauh lebih luas daripada si Jim ... apalah tadi namanya."Kelly menatapnya selama beberapa detik dengan ekspresi aneh, sebelum berkata, "Kamu yakin mau kerja sama denganku?""Tentu saja. Kenapa? Pandanganmu itu meremehkan aku, ya?"Kelly memandangnya dari atas ke bawah, lalu dari bawah ke atas lagi.Keluarga Teddy jelas tidak perlu diragukan. Salah satu dari delapan keluarga besar di Kota Juanin, mereka berada beberapa level di atas Keluarga Tanoto.Dan Teddy sendiri, meski playboy dan punya banyak skandal, dia terlihat cukup stabil secara emosional. Bahkan tadi dia tidak membalas ketika ditampar, menunjukkan bahwa dia bisa bersikap tenang dan sedikit gentleman.Meski gaya hidupnya liar, itu tidak masalah bagi Kelly. Lagi pula, dia juga hidup dengan cara yang sama! Bagus. Mereka tidak akan saling mengatur.Kalaupun bertemu di kelab malam, mereka mungkin malah bisa bersenang-senang bersama.Yang terpenting, Teddy adalah tipe pria yang bisa dengan

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 318

    Wanita itu selesai berbicara, lalu berbalik dan pergi dengan langkah tegas. Sepatu hak tingginya mengetuk lantai dengan ritme yang mantap. Teddy hanya tertawa kecil, sama sekali tidak memedulikan kutukan wanita itu.Pahitnya cinta?Huh! Omong kosong!Belum lama wanita itu pergi, seorang gadis muda keluar dari bar. Dia mengenakan rok pendek, memperlihatkan sepasang kaki panjang nan putih, rambut ikalnya terurai indah, dengan riasan wajah yang sempurna."Pak Teddy ...."Gadis itu mendekat dengan percaya diri, mengira pria itu tidak akan menolak. Namun, di luar dugaannya, Teddy justru menghindar dengan cepat. Dia mengulurkan tangannya dan malah merangkul pinggang Kelly serta menariknya ke dalam pelukannya.Kelly yang tadinya sedang asyik menonton drama, langsung terkejut. Teddy menatap gadis itu dengan santai. "Maaf ya, kamu telat datang."Gadis itu menggigit bibirnya, melirik Kelly dengan kesal, lalu pergi dengan berat hati."Pakai aku sebagai tameng?" Kelly melipat tangan di depan dada

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 317

    Untuk pertama kalinya, Nadine merasakan kekaguman yang mendalam. Dia belum tahu bahwa emosi kompleks ini disebut ... kekaguman terhadap kekuatan.....Sementara itu, setelah mengantar Arnold dan Nadine pulang, Kelly berbalik arah dan mengemudi menuju bar. Perjalanannya mulus, sampai dia tiba di depan bar dan bersiap untuk parkir ....Bam!Sebuah Maserati melesat dari samping dan menabrak bagian belakang mobilnya.Kelly langsung marah. Dia membuka pintu dengan keras, turun, dan berjalan ke arah mobil tersebut."Hei! Kamu tahu cara nyetir nggak?! Gas nggak bisa kamu lepas, ya?! Di jalan begini kamu ngebut? Ngebut oke, tapi nggak lihat jalan? Mobilku setengah badan belum masuk parkiran, kamu nggak lihat atau gimana?! Sampai bisa tabrak kayak gini?!"Pintu pengemudi Maserati terbuka, seorang pria keluar dengan senyum santai. "Hah, aku kira siapa. Cuma masalah kecil, jangan marah-marah gitu."Teddy mendekati Kelly dengan wajah penuh senyum tak berdosa."Oh, ternyata kamu, Pak Teddy ...." Ke

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 316

    Ketiganya keluar dari restoran."Kak, kamu ini terlalu populer. Sekelompok orang tua itu mengerubutimu seperti fans yang mengejar bias-nya.""Bias?""Oh, maksudku idola."Arnold tertawa kecil. "Hanya karena kepentingan saja, mana ada hubungannya dengan idola?"Kelly mengendus sedikit, "Kamu minum alkohol? Apa kamu nyetir tadi?""Minum sedikit. Tapi nggak nyetir.""Pas banget. Naik mobilku saja, aku antar kamu dan Nadine pulang."Mobil Kelly berhenti di mulut gang karena tidak bisa masuk. Nadine dan Arnold pun turun di sana, lalu berjalan berdampingan ke dalam gang.Langit malam cerah dengan sedikit bintang, angin malam terasa hangat dan tenang. Gang yang sunyi hanya sesekali terdengar suara kucing yang mengeong. Arnold menginjak kantong sampah, lalu karena efek alkohol, tubuhnya sedikit goyah."Kamu baik-baik saja?""Maaf, aku minum terlalu banyak malam ini."Khawatir bau alkohol di tubuhnya akan mengganggu Nadine, Arnold dengan sengaja menjaga jarak darinya. Ucapan "maaf" itu terdenga

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 315

    Mengingat kejadian mabuk waktu itu, Kelly merasa agak canggung dan mengusap hidungnya. "Semuanya gara-gara ibuku. Dia memaksaku datang ke semacam pesta anak muda, yang sebenarnya cuma pesta kencan buta."Para pria dan wanita muda seperti barang dagangan, dipamerkan di depan semua orang untuk dipilih.Ibu Kelly sebenarnya sangat baik, hanya saja terlalu khawatir.Dia terus bicara soal pasangan yang statusnya tidak setara pasti tidak akan bahagia. Dia bilang, pengalaman hidup membuktikan bahwa cinta pada akhirnya tetap bergantung pada fondasi ekonomi, bla bla bla ....Kelly sangat kesal.Setelah pulang, dia membuat kesepakatan dengan ibunya. Dia setuju soal pasangan yang sepadan, tapi dia sendiri yang harus memilih. Sebagai gantinya, ibu Kelly tidak boleh lagi mengatur pesta kencan buta atau pertemuan serupa tanpa seizinnya.Nadine bertanya, "Milih sendiri?""Iya, selama keluarganya nggak terlalu buruk, ibuku pasti bisa menerimanya. Jadi gampang, aku pilih dari lingkungan kita saja!""Ka

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 314

    "Olive?" Wilfred memanggilnya sekali lagi."Ada apa?""Tadi kamu telepon agen properti, mau cari rumah ya?"Hati Olive gelisah, takut Wilfred bertanya lebih jauh. Dengan nada ketus, dia menjawab, "Tanya banyak banget sih?! Apa urusannya sama kamu?!"Wilfred merasa sedikit terluka, tapi tidak menunjukkan perasaannya. "Aku 'kan pacarmu, tentu aku peduli.""Aku ini cari pacar, bukan cari bapak.""Kalau kamu merasa aku terlalu cerewet, ya ... aku akan lebih sedikit bicara mulai sekarang." Wilfred berkata hati-hati, takut membuat Olive semakin marah.Melihat Wilfred tidak bertanya lagi soal sewa rumah, Olive diam-diam menghela napas lega. Sikapnya pun mulai melunak. "Berikan padaku." Dia mengulurkan tangan."Apa?""Bubble tea di tanganmu itu, bukannya untukku?""Oh, iya! Hampir lupa ...." Wilfred tersenyum cerah.....Setelah berkutat di laboratorium selama seminggu penuh, akhirnya dua set data berhasil didapatkan. Pekerjaan mereka kini tidak terlalu mendesak lagi. Pada hari Sabtu, Nadine m

DMCA.com Protection Status