"Ingatanmu sangat hebat. Seingatku ada buku yang membahas tentang pengujian genetik di sini. Kenapa nggak ketemu ya?" keluh Freya.Daya ingat Nadine tidak sehebat itu, tetapi dia selalu mengingat pokok penting. Kebetulan sekali, dia membaca buku itu di perpustakaan 2 hari lalu. Tatapannya menyapu ke rak buku. Sesaat kemudian, dia bertanya, "Bu, ini bukunya?"Freya melihat sampul buku itu, lalu menyahut, "Ya, ya! Matamu tajam sekali. Aku cari setengah mati, tapi ternyata ada di depanku.""Taufan, sini. Buku ini ditambah beberapa tesis, seharusnya sudah cukup untuk dijadikan referensi. Kamu ambil dulu buku ini. Nanti kucari lagi buku lain," ujar Freya."Terima kasih, Bu." Taufan menerimanya. Dia sedang menulis tesis, tetapi kekurangan data. Karena mendengar Freya punya buku yang dia butuhkan, dia pun datang kemari.Freya lupa dirinya belum memperkenalkan Nadine kepada Taufan. Dia berkata, "Ini Nadine. Dulu dia muridku, sebentar lagi dia juga bakal jadi muridku lagi."Taufan termangu. Ses
Read more