Semua Bab Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan: Bab 281 - Bab 290

322 Bab

Bab 281

Philip langsung tahu apa yang ada di pikiran Nadine. Dia sadar Nadine tidak ingin merasa berutang budi pada Teddy, jadi Philip memutuskan untuk langsung mengambil keputusan sendiri. Lagi pula, dia tidak salah bicara. Dia hanya mengatakan akan bertanya, hasilnya belum tentu."Kalau begitu, Kak Nadine, kamu istirahat lebih awal saja. Aku tutup teleponnya, ya," kata Philip sambil mengakhiri panggilan."Hah, dasar kamu! Nadine kasih kamu apa, sih? Kok sampai panggil dia 'kakak' dengan nada segitu manisnya? Bikin geli!" Teddy mencibir sambil mengangkat alis.Philip meliriknya sekilas. "Kamu nggak ngerti. Kalau soal teman, aku selalu tulus. Nggak suka? Jangan lihat.""Teman?" Teddy menaikkan alis menatap Philip dengan penasaran. "Dia sudah putus sama Reagan. Dari mana datangnya kedekatanmu sama dia?"Mendengar hal itu, Reagan yang diam di pojok akhirnya ikut menatap Philip.Philip menghela napas panjang sebelum menjawab, "Kak Nadine pernah bantu aku dulu. Meskipun dia sudah nggak sama Kak Re
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-30
Baca selengkapnya

Bab 282

Teddy berkata, "Ingat waktu di hotel itu, kamu bantu aku. Aku ini orangnya tahu balas budi. Walaupun kamu sudah putus sama Reagan, aku tetap harus bayar utang budi itu."Baru saja dia berdiri di balkon dan menghabiskan dua batang rokok sekitar 20 menit, tapi Nadine bahkan tidak terpikir untuk langsung meneleponnya? Padahal Philip sudah bilang, Teddy punya sumber daya terbaik!Kenapa Nadine tidak langsung mencarinya? Apa dia merasa Teddy tidak cukup kompeten?Teddy mendengus kecil dan berkata, "Mau cari editor yang bisa dipercaya, 'kan? Nanti aku kasih kontaknya."Nadine bukaan tipe orang yang tidak tahu terima kasih, apalagi berpura-pura tinggi hati. Kalau sumber daya sudah disodorkan, hanya orang bodoh yang akan menolak."Terima kasih," jawab Nadine singkat."Ini cuma balas budi."Setelah memutus panggilan, Teddy segera mencari kontak editor tersebut di aplikasinya untuk dibagikan ke Nadine. Namun, dia tiba-tiba sadar ... dia tidak punya kontak Nadine di aplikasi pesan!Dia menelepon
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-30
Baca selengkapnya

Bab 283

Philip mengangguk tanpa ragu. "Ya, aku sering kontak sama Nadine. Memangnya kenapa?"Teddy menyipitkan mata, tatapannya seperti bisa membaca pikiran. "Aku tahu apa yang kamu pikirkan.""Entah itu Philip yang tetap berhubungan sama Nadine, atau aku yang hari ini mau bantu dia, kamu pasti bertanya-tanya. Apakah ini karena hubungan kita denganmu, atau karena Nadine sendiri."Teddy berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Aku bisa jawab dengan jelas. Ini semua karena Nadine, bukan karena kamu. Philip juga pasti berpikir begitu."Reagan mengerutkan kening."Kenapa?" tanyanya.Teddy tertawa kecil. "Hubungan antar manusia itu soal timbal balik, 'kan? Kalau ada hubungan baik, orang jadi saling membantu. Kamu pikir Nadine selama enam tahun ini cuma jadi bayangan di kehidupan kamu? Kami ini sering kumpul. Sebulan saja bisa dua atau tiga kali. Kami juga cukup sering berinteraksi sama dia.""Contohnya Philip. Kalau aku nggak salah ingat, Nadine pernah bantu kamu soal komputer, 'kan? Bahkan pernah bik
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-30
Baca selengkapnya

Bab 284

Julia berbalik dan Eva segera memasang senyum manis. "Kalau begitu, terima kasih sudah merawat Reagan. Aku capek, mau istirahat dulu di kamar."Setelah bicara, dia berbalik dan keluar dari dapur dengan langkah santai.Julia kebingungan. Apa-apaan ini? Biasanya dia berebutan ingin membawa sup penghilang mabuk ke atas. Kenapa tiba-tiba berubah?Julia menuangkan setengah panci sup ke dalam mangkuk, meletakkannya di atas nampan, lalu membawanya ke kamar utama.Reagan hari ini sebenarnya tidak minum banyak, tapi karena tidak makan malam, lambungnya mulai terasa sakit. Saat Julia membawa sup hangat, dia tidak menolak dan langsung meminumnya sampai habis.Setelah itu, Julia keluar dengan nampan kosong dan menutup pintu dengan pelan.Reagan berbaring di tempat tidur, memejamkan mata dan berharap lambungnya perlahan-lahan membaik. Namun,tak lama kemudian, tubuhnya terasa semakin panas. Dia mencoba bangkit untuk menurunkan suhu AC, tapi tiba-tiba pintu kamar utama terbuka dari luar.Eva masuk ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-30
Baca selengkapnya

Bab 285

"Jawab aku, benar atau nggak?"Eva menggelengkan kepala dengan panik. "Bukan ... aku ... aku nggak pernah .... Reagan, kamu menyakitiku ...."Reagan mencengkeram gaun tidurnya, senyumnya dipenuhi penghinaan. "Lalu, gimana kamu mau jelaskan ini? Kalau bukan karena pengalaman, kenapa kamu bisa sehebat ini?"Saat pertama kali mereka tidur bersama, Reagan memang merasa ada yang aneh. Malam sebelumnya dia memeluk dan mencium Nadine, tapi pagi harinya, wanita di tempat tidur berubah menjadi Eva.Saat itu, dia mengira mabuk berat membuatnya salah mengira. Tidak pernah terpikir bahwa itu semua adalah jebakan. Mengingat kejadian itu, Reagan merasa giginya gemetar karena marah."Kamu benar-benar sedang menguji batas kesabaranku!"Dengan penuh amarah, Reagan menarik Eva dari lantai dan berteriak, "Pergi dari rumah ini sekarang juga, dasar perempuan hina!"Amarah yang membara membuat tubuh Reagan semakin panas. Seolah-olah ada api yang membakar dari dalam dirinya. Tubuhnya limbung sejenak dan jaku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 286

Eva terdiam membisu."Kamu ... kamu nggak apa-apa ....""Kenapa? Kecewa?"Sejak menyadari ada yang tidak beres dengan tubuhnya, Reagan langsung masuk ke kamar mandi untuk memuntahkan apa yang telah diminumnya. Rasa panas di tubuhnya hanyalah sisa efek obat yang sama sekali tidak mempan."Kalau kamu baik-baik saja, kenapa tadi berpura-pura seperti itu?"Reagan tersenyum sinis. "Tentu saja untuk melihat bagaimana seseorang berubah dari penuh harapan, menjadi kekecewaan, dan akhirnya putus asa. Cukup menarik, bukan?"Tubuh Eva mulai gemetar."Kamu memang berani, Eva. Berani memberiku obat. Tapi sayangnya, keberanian itu nggak diimbangi dengan otak. Dasar bodoh!""Bi Julia!" Reagan memanggil dengan suara keras."Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" Julia segera masuk setelah mendengar perintah.Eva dengan terburu-buru mengenakan kembali pakaian tidurnya, tapi tidak pernah terlihat lebih berantakan dari sebelumnya."Kemasi barang-barangnya. Dalam waktu 30 menit, keluarkan dia bersama barang-bar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 287

"Baik, Tuan Reagan."Tiba-tiba, wajah Eva menjadi pucat. Dia memegangi perutnya dengan ekspresi kesakitan. "Sakit ... perutku sakit sekali ...."Reagan tetap berdiri tanpa ekspresi. Dia tidak bergerak dan Julia juga tidak berani bertindak tanpa perintah.Saat itu, Eva sudah jatuh terduduk di lantai dan keringat dingin membasahi dahinya. Dia meraih celana Reagan, menatapnya dengan memohon. "Kak Reagan, tolong aku, tolong anak kita. Perutku benar-benar sakit ...."Julia tidak tahan melihatnya. "Tuan Reagan, sepertinya Nona Eva benar-benar kesakitan ...."Keringat sudah membasahi pakaian tidurnya yang tipis. Wajah Eva tampak sangat kesakitan. Reagan hanya berkata ketus, "Terserah kamu."Setelah itu, dia pun meninggalkan tempat itu tanpa sedikit pun niat untuk membantu.Julia hanya bisa menghela napas panjang. "Nasib pekerja memang benar-benar menyedihkan!"Pukul empat subuh, sebuah ambulans datang ke vila untuk membawa Eva ke rumah sakit. Rumah sakit yang dituju ternyata sama dengan tempa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 288

Rebecca tak menyangka Eva malah berbalik menuduh dirinya."Jelas-jelas kamu yang bikin onar, kenapa sekarang aku yang disalahkan? Coba tuduh aku lagi? Bakal kurobek mulutmu!""Ayo, sini! Kalau hari ini kamu nggak berhasil bunuh aku, anggap saja kamu kalah!" Eva balas berteriak tanpa takut."Julia!" Rebecca gemetar karena marah, "Telepon Reagan! Suruh dia ke sini sekarang juga! Cepat, nggak pake lama!""Baik, Nyonya."Namun, teleponnya tidak langsung diangkat. Dua kali panggilan ditolak. Pada panggilan ketiga, akhirnya tersambung."Ada apa?" Suara Reagan terdengar dingin di seberang."Tuan, Nyonya meminta Anda segera ke rumah sakit.""Nggak bisa. Sibuk.""Tapi ... Nyonya dan Nona Eva sedang bertengkar.""Oh."Julia kebingunganReagan membalas, "Tolong sampaikan sama Ibu, dulu dia yang bersikeras mempertahankan anak dalam kandungan Eva. Jadi sekarang, apa pun masalahnya, dia yang bertanggung jawab. Jangan ganggu aku!"Setelah itu, telepon diputus. Saat Julia mencoba menelepon lagi, telep
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

Bab 289

"Keluarga kita dari cuma punya dua cucu, kamu dan Reagan. Mana bisa dibandingkan sama paman kedua dan ketiga? Kalau sesuai dengan isi wasiat dan pembagian dilakukan berdasarkan jumlah kepala, kita pasti paling dirugikan. Tapi kalau kakakmu atau kamu punya anak, maka anak itu juga bisa ikut pembagian. Jadi, setidaknya kita masih bisa mendapatkan bagian lebih banyak.""Kita berdua nggak ada harapan lagi. Sekarang Eva sudah ada anak di kandungannya, ini kesempatan emas yang nggak boleh disia-siakan."Clarine langsung mengerti. "Jadi ini alasannya.""Sekarang kamu paham, 'kan? Asalkan anak di kandungan Eva lahir dengan selamat, kita setidaknya bisa dapatkan bagian sebesar ini ...." Rebecca mengangkat satu jari.Clarine bertanya dengan hati-hati, "Satu miliar?""Beranikan diri sedikit lagi.""Ja-jangan-jangan satu triliun?"Rebecca tersenyum penuh arti.Clarine terkejut. "Satu triliun?! Benar-benar segitu?"Sementara itu, di dalam kamar rumah sakit, Eva mendengar semuanya dengan sangat jela
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Bab 290

"Apa?""Kalau kamu nggak hamil, kenapa juga ikut minum sup ayam? Rebutan makanan sama ibu hamil itu tidak pantas, tahu nggak?""Satu panci sebesar itu, kamu bisa habis sendiri?" Rebecca memandang Eva dengan wajah penuh keheranan, merasa wanita muda ini pasti punya masalah dengan otaknya sampai bisa mengeluarkan omongan seperti itu."Ya, tentu saja aku bisa habis.""Sebenarnya kamu mau bilang apa?"Eva berhenti berpura-pura dan langsung menunjukkan maksudnya, "Karena ini sup khusus untukku, lebih baik yang lain jangan ikut minum. Benar nggak, Bibi?"Rebecca tertawa sinis dan mengangguk kesal. "Baiklah. Minum sup itu sampai kamu puas!"Selesai bicara, Rebecca langsung pergi.Eva mengangkat alisnya melirik mangkuk-mangkuk sup di atas meja dengan ekspresi jijik, kemudian pergi ke kamarnya tanpa menyentuhnya."Kenapa kamu nggak minum sup ayamnya?!"Eva baru bangun tidur siang dan menguap. "Aku tiba-tiba nggak ingin minum lagi. Apa ada masalah?""Kamu ...!""Bibi, tolong lain kali ketuk pint
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2728293031
...
33
DMCA.com Protection Status