Semua Bab Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan: Bab 301 - Bab 310

322 Bab

Bab 301

Reagan membuka file rekaman dari sebulan terakhir ....Eva yang sebelumnya sudah tertidur, mendengar suara pintu terbuka dari lantai bawah. Dia langsung terbangun dan sudut bibirnya tersungging.Tadi, Rebecca pergi dengan begitu tegas. Baru beberapa jam berlalu, wanita itu sudah kembali. Huh! Rebecca si nenek tua itu memang murahan!Kalau berani, coba saja tinggalkan dia sendirian di sini. Lagi pula, dia masih punya uang 1 triliun di perutnya! Siapa takut?Jika Rebecca kembali, berarti Julia, Hera, dan lainnya juga ikut. Kebetulan Eva sedang lapar. Dia akan menyuruh Hera membuatkan sup sarang burung walet.Eva berjalan mengelilingi ruang tamu. Kemudian, dia mencari-cari di dapur, tetapi tidak ada seorang pun. Dia lantas memandang sekeliling dengan bingung.Tiba-tiba, Eva melihat sepasang sepatu kulit pria di depan pintu! Reagan pulang? Matanya langsung berputar. Dia segera berganti piama, lalu menuju ke ruang kerja dengan hati-hati.Tok, tok tok ... "Kak Reagan, kamu pulang ya?" Meskip
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

Bab 302

Layar monitor menampilkan rekaman saat Eva menyelinap masuk ke ruang kerja dan menukar dua dokumen. Selain itu, ada juga rekaman yang menunjukkan bagaimana Eva memerintahkan Rebecca dengan angkuh.Eva tertegun. Entah terkejut karena rekaman-rekaman itu atau karena dua tamparan keras dari Reagan."Kupikir kamu cuma matre dan picik, tapi ternyata juga penipu. Kamu jahat dan suka mengadu domba. Kamu harus ditampar supaya tahu tempat dan menghentikan semua khayalanmu yang nggak masuk akal. Ini juga peringatan. Jangan coba-coba membuat masalah lagi atau ...."Reagan menyipitkan matanya. Suaranya rendah saat meneruskan, "Kamu akan tahu ada hal yang lebih mengerikan daripada kematian di dunia ini."Eva mundur ketakutan. Rasa sakit di kedua pipinya tidak bisa dibandingkan dengan rasa takut di dalam hatinya. "Kak ... aku sudah tahu aku salah ...."Reagan tidak merespons dan ekspresinya terlihat datar. Eva meneruskan, "Aku akan minta maaf secara langsung kepada Bibi Rebecca. Apa pun yang dia kat
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

Bab 303

"Keluarga pasien sudah pergi ....""Apa? Pergi gimana?""Wanita hamil ini sudah sering dirawat di sini sebelumnya."Dokter itu tidak memahami apa yang terjadi. Hari ini kebetulan dia sif malam. Sebelumnya dia tidak pernah menangani Eva sehingga tidak tahu situasinya.Namun, suster itu memahami situasi Eva. Bahkan, dia sudah beberapa kali kelelahan dibuat Eva. Setiap kali Eva datang, semua suster akan kewalahan."Apa hubungannya ini dengan tanda tangan keluarga pasien? Cepat hubungi keluarganya! Setelah ditandatangani, kita baru bisa melakukan operasi. Janinnya sudah nggak punya detak jantung. Pasien mengalami pendarahan hebat. Kalau ditunda, nyawanya bisa bahaya.""Tapi ... pria yang mengantarnya meninggalkannya begitu saja ...."Dokter itu pun marah. Bagaimana bisa ada suami seperti itu di dunia ini? Memangnya kaya berarti sudah hebat? Punya uang untuk membayar, tetapi tidak punya waktu untuk menemani istrinya yang mengalami pendarahan? Keluarga kaya memang tidak punya perikemanusiaan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

Bab 304

Di bangsal, Eva terbangun dan menyadari anaknya sudah tiada. Seketika, dia langsung merasa hancur. Anak ini adalah satu-satunya harapannya. Bagaimana bisa hilang begitu saja?"Dokter, anakku selamat, 'kan? Tadi kamu cuma bohong, 'kan? Ini nggak lucu sama sekali. Anakku pasti masih hidup!""Bu, aku tahu kamu sedih. Tapi, anakmu memang sudah tiada. Cobalah untuk menerima kenyataan. Kamu masih muda. Kelak ...." Setelah mengatakan ini, dokter teringat pada sesuatu dan berhenti berbicara."Kenapa bisa tiada? Kalian nggak berusaha semaksimal mungkin untuk menolongnya ya? Kenapa tanpa persetujuanku, kalian mengangkat janinku? Siapa yang memberi kalian hak seperti ini?"Seolah-olah sudah memprediksi akan ada kejadian seperti ini, dokter itu menjelaskan dengan tenang, "Kamu kehilangan banyak darah dan air ketubanmu pecah. Saat dibawa ke sini, janinmu sudah nggak punya detak jantung. Kami harus segera melakukan operasi supaya nyawamu selamat.""Kami sudah mencoba menghubungi keluargamu, tetapi n
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

Bab 305

"Halo, siapa ini?""Halo, apa ini keluarga dari Eva? Kami dari Rumah Sakit Weston departemen ginekologi. Eva ...."Begitu mendengarnya, Rebecca langsung tahu ini adalah telepon dari rumah sakit. Pasti Eva lagi-lagi membuat masalah.Rebecca langsung menyela, "Kandungannya bermasalah lagi, 'kan? Dia setengah mati ya? Nggak usah telepon aku. Biarkan saja dia mati kalau dia sudah bosan hidup. Jangan ganggu aku!"Usai berbicara, Rebecca langsung mengakhiri panggilan. Huh! Dia sudah menghafal tipu muslihat Eva. Dia tahu Eva hanya bisa mengandalkan janin di kandungannya. Jadi, Eva tidak mungkin berani macam-macam dengan kandungannya.Setelah memahami semua ini, Rebecca merasa semua pengorbanannya sangat sia-sia. Dia memang sengaja membawa Julia, Hera, sopir, dan lainnya pergi untuk memberi Eva pelajaran. Biar dia rasakan seperti apa hari-hari tanpa ada yang melayani!Kemudian, Rebecca menepuk masker wajahnya dan mulai menyenandungkan lagu dengan santai.Sementara itu, di ruang suster, kedua s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

Bab 306

Teman asramanya."Eva, kenapa kamu jadi kurus begini?" Zovein meraih tangan Eva yang dingin dan kaku. "Kudengar kamu keguguran. Kamu harus istirahat dengan baik supaya nggak jadi penyakit. Jangan ...."Begitu mendengar kata keguguran, tatapan Eva langsung menjadi tajam. "Kamu bilang siapa keguguran?"Zovein termangu."Kamu yang keguguran! Aku baik-baik saja. Aku nggak apa-apa!""Eva, kamu ....""Kamu datang untuk mentertawaiku ya? Jangan mimpi!" Eva duduk tegak. Tubuhnya dipenuhi penolakan. "Kamu kira kamu bisa menginjakku karena situasiku seperti ini?""Zovein, singkirkan ekspresi kasihanmu itu. Kamu kira aku nggak tahu kamu iri karena aku punya pacar kaya?""Asal kamu tahu, aku jauh lebih hebat darimu. Meskipun aku di rumah sakit sekarang, aku pernah memiliki sesuatu yang nggak bakal pernah kamu miliki seumur hidup!"Zovein tidak bisa merespons. Dia tidak mengerti kenapa Eva menggila seperti ini.Eva terkekeh-kekeh. "Kamu nggak tulus ingin menjengukku. Kamu cuma ingin kenal orang kay
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

Bab 307

Eva marah hingga hampir menangis. Dengan suara serak, dia berteriak, "Aku bilang aku nggak punya uang! Nggak punya uang! Pokoknya nggak punya uang! Sekalipun kamu membunuhku, aku tetap nggak punya uang! Kamu mau apa?"Yang terdengar oleh Lupita hanya tiga kata, yaitu tidak punya uang."Kalau nggak punya uang, tidur saja sama pria! Setelah itu, kamu dapat uang, 'kan? Aku sudah ajarin kamu ini dari kecil! Kenapa masih nggak ngerti?""Pria dari mana? Nggak ada lagi yang mau sama aku! Aku mau tidur sama siapa?" pekik Eva.Lupita akhirnya menangkap ada yang aneh dari nada bicara Eva. Karena hal ini menyangkut masa depannya, apakah dia masih bisa mendapat uang dari Eva atau tidak, jadi dia meninggalkan mejanya dan mencari tempat yang lebih sepi."Maksudmu gimana? Kenapa bilang nggak ada yang mau sama kamu lagi? Pacar kayamu itu mana? Bukannya waktu itu kamu bilang bakal segera nikah sama orang kaya? Apa yang terjadi? Apa pernikahanmu dibatalkan?"Ketika mendengar suara ibunya yang emosional,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-04
Baca selengkapnya

Bab 308

Pada jam istirahat siang, seluruh laboratorium sangat sepi. Arnold membuka pintu ruang istirahatnya, lalu mencuci tangan dan wajahnya di wastafel. Kemudian dia berjalan ke dalam.Pakaian gantinya disimpan di dalam. Arnold membuka pintu, lalu menuju ke lemari sambil membuka kancing kemejanya. Kemudian, dia mengambil pakaian bersih.Nadine terbangun saat Arnold membuka pintu. Ranjang lipatnya diletakkan di belakang pintu. Begitu pintu didorong, Tubuhnya pun terhalangi.Namun, itu bukan berarti sosoknya tak terlihat. Jadi, begitu membuka matanya, Nadine bisa melihat Arnold sedang melepaskan kemejanya.Nadine pun terkejut, tidak tahu harus memperingatkan Arnold bahwa dia ada di sini atau tidak. Kini, Arnold telanjang dada.Ketika melihat situasi ini, Nadine tahu berbicara hanya akan membuat mereka merasa canggung. Dia memilih untuk memejamkan mata dan berpura-pura tidur.Nadine bisa melihat otot-otot Arnold yang kekar. Bahunya lebar dan pinggangnya ramping. Pemandangan ini terus terbayang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-04
Baca selengkapnya

Bab 309

"Ya sudah. Kamu ini memang sibuk sekali, lebih sibuk daripada dekan ....""Kalau begitu, aku pergi dulu.""Oh ya, aku lupa tanya. Kamu ambil apa tadi?" teriak Calvin kepada Arnold."Pertanyaanmu terlalu banyak."Setelah Arnold pergi, Nadine tidur lagi sebentar. Jika tidak tidur, dia akan mengantuk saat kerja. Hal ini akan memengaruhi efisiensinya.Pukul 2 siang, Nadine bangun dan mencuci wajahnya sebelum kembali ke laboratorium. Kamila dan lainnya juga sudah kembali ke meja masing-masing."Nad, kenapa wajahmu merah? Kamu kepanasan ya?"Nadine segera meraba wajahnya. "Merah ya? Mungkin ....""Bukannya di dalam buka AC? Kenapa kepanasan begini?" tanya Calvin."Aku lupa buka AC hari ini.""Sepertinya kamu dan Pak Arnold sama-sama takut panas. Tadi aku ketemu dia di luar ruang istirahat. Wajahnya juga merah karena kepanasan."Kamila tidak bisa menahan tawa. "Masa sampai seperti itu? Eee, Nad, sepertinya wajahmu semakin merah. Wilfred, buat AC-nya lebih dingin."Nadine tidak bisa berkata-ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-04
Baca selengkapnya

Bab 310

"Waktu ibumu terbuang sia-sia selama ini."Hati Nadine mencelos mendengarnya. Hugo ingin bertemu dengan Irene, tetapi Nadine mengatakan ibunya sedang berada di kota lain. Lagi pula, kontrak Irene dengan Lauren belum berakhir. Nadine tidak ingin merusak mood ibunya.Setelah mendengar tentang kontrak, Hugo langsung meminta salinan elektroniknya dari Nadine. "Nggak usah terburu-buru. Aku akan pelajari kontrak ibumu. Kalau ada apa-apa, aku hubungi kamu. Aku pasti akan tanda tangan kontrak dengan ibumu!"Kalimat terakhir membuat Nadine agak ragu. Bukankah Hugo tidak menandatangani kontrak dengan penulis dan hanya melihat hasil karya?Nadine merasa mungkin Hugo salah bicara atau mungkin dia yang salah dengar. Jadi, dia memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya.Saat melihat putrinya begitu serius, Jeremy segera menghentikan pekerjaannya. "Ada apa, Nad? Apa ibumu ada masalah dengan editor itu?""Ada sedikit masalah, bukan masalah besar. Aku sudah mencari cara untuk mengatasinya. Jangan kas
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-04
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
282930313233
DMCA.com Protection Status