Home / Romansa / PERFAKE HUSBAND / Chapter 71 - Chapter 74

All Chapters of PERFAKE HUSBAND : Chapter 71 - Chapter 74

74 Chapters

71. Bayu yang Tak Biasa

Bayu melotot ketika aku menjelaskan bahwa Sean sudah tahu hubungan suami istri yang terjalin antara kita. Dia berkacak pinggang, menahan nafasnya yang sebentar lagi pasti akan menghembus kencang bagai kuda. “Lo udah gila, Ra?” “Gue gak akan di vonis darah rendah sih kalo gila.” jawabku santai. Bayu menurunkan lengan dikedua belah pinggangnya. Ia melihat sana-sini, lalu melirik parsel buah dan buket bunga yang kini terduduk manis di nakas. “Kalo nyokap bokap tahu gimana?” “Sean gak bawel, dia bisa jaga rahasia.” “Ra!” “Apa! Heh, segitu untung ya, gue gak bilang kalo Askara bukan anak kandung gue! Lo ‘kan bilang semuanya sama Maira.” “Ya itu beda lah, dodol!” “Dih. Dodol? Elo itu mah!” Bayu menunjuk pintu yang tertutup, “Kalo nyokap bokap tahu, kita habis, Ra!” “Apanya sih? Lo tuh heboh banget.” “Sean itu orang lain. Dia bisa aja merencanakan ngadu semuanya. Soal kalian yang pacaran, dan lo yang bocorin status pernikahan kita sama dia.” Aku merebahkan diri dika
Read more

72. Masih Bayu yang Lain

Aku bangkit untuk memegangi dahinya, “Gak panas. Lo ketempelan setan apaan?” Tanpa bertanya, ia menyelusup ke dalam selimut dan tidur disebelah bantalku. “Bay, apaan sih. Ranjangnya jadi sempit kalo lo disini.” Bayu tak menjawab. Ia langsung tidur menyamping ke arah bantal kosong, dimana itu adalah tempatku. Tunggu, jadi nanti kalau aku tidur disampingnya, mukanya yang sok kecakepan itu akan mengarah ke mukaku? Aku menggoyang-goyangkan badannya, “Bay, pindah sana ke sofa. Dari siang juga lo tidur di sana, selamet-selamet aja.” “Gue mau tidur disini.” “Bay!” Bayu membuka matanya, “Ra, biar cepet sembuh. Lo butuh attachment dari gue.” “Lo pikir gue Askara? Udah, gak usah ngadi-ngadi. Pindah ke sofa!” “Ra, badan gue pegel kalo di sofa.” “Oh, jadi gue aja nih yang di sofa?” Bayu bangun, “Lo tuh takut banget gue apa-apain? Pikiran gue bersih, Ra, dari hal-hal cabul begitu. Selama ini juga gue gak pernah ‘kan macem-macem sama lo? Aman lah.” Aku masih tak habis pik
Read more

73. Insyaf, Katanya

Aku sarapan dengan terus diperhatikan Bayu. Rasanya tak nyaman. Tadi saja ketika jadwal mandi oleh perawat, si Bayu mengambil alih. Aku sudah menolak keras, tapi kalian tahu sendiri lah, terkadang dia yang memegang kendali, sehingga ya aku kalah. “Lo kenapa?” tanyaku. “Gue?” ia menunjuk diri sendiri, “Gak papa, gue sehat. Yang sakit ‘kan elo.” Aku tak bertanya lagi, percuma. Tak akan ada jawaban. Bayu bangkit, “Ada yang mau dibeli gak? Gue mau ke mini market.” Aku menggeleng. Bayu keluar begitu saja, meninggalkan ponsel yang biasanya ke toilet saja dibawa. Aku sebenarnya tak peduli. Tapi serius deh, si Bayu jadi baik begitu membuatku degdegan takut. Dia tidak ikut sekte aneh ‘kan ya? Yang memberinya tugas untuk baik pada orang terdekatnya, lalu nanti dia akan mengambil jiwaku? Pintu kamar diketuk. “Elah, masuk aja napa si, Bay.” Pintu dibuka sedikit. Kepala seseorang terlihat sedikit. Itu bukan Bayu, tapi, “Sean?” “Aku boleh masuk?” “Boleh dong, masuk Sean.”
Read more

74. Makin Jadi

“Oh gitu ya? Ya udah mama ke kamar mandi luar ya?” mama keluar ruangan buru-buru. Saat itu, aku langsung turun dari ranjang, menenteng infusan menuju kamar mandi. “Eh, mau kemana lo?” Aku tak menggubris pertanyaan Bayu. Ku buka cepat-cepat kamar mandi, “Sean, buruan keluar, mumpung mama lagi gak ada.” Sean mengangguk. Bayu yang tak tahu ada Sean disini, melotot tak percaya, “Sean?” “Pak?” Sean mengangguk sopan, “Saya—minta maaf kesini diem-diem. Tadi bapak gak ada.” “Oh, iya, saya tadi pergi ke luar dulu. Kamu—gak sekolah?” “Ini mau langsung sekolah, pak. Kalo gitu saya permisi.” “Iya-iya, silakan.” Sean menatapku sebentar sambil tersenyum, “Nanti sore aku kesini lagi, ya? Tapi aku harap kamu udah pulang sih, dan besok udah bisa sekolah.” “Ekhem,” Bayu berdehem, “Sean, tenang aja ya, saya—akan mengurus istri saya dengan baik,” dia merangkulku, “Saya pasti menjaga dia. Itu memang sudah kewajiban saya.” Aku menyingkirkan tangan Bayu yang sok asik nangkring dibah
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status