Share

77. UAS

Semenjak malam itu, hubunganku dan Sean merenggang. Aku tahu ini akan terjadi, tapi itu resikonya. Aku memang sayang pada Askara. Tidak mungkin aku membiarkannya sakit tanpa ku temani.

Pagi ini UAS hari pertama. Aku sarapan agar mendapatkan fokus dan menjawab pertanyaan dengan baik. Aku harus bisa mempertahankan nilai terbaik di sekolah.

“Ra, nanti pulang lebih cepet ya?”

“Iya, ma.”

“Kamu bisa gak nemenin mama belanja pulang sekolah? Nanti Askara dibawa, biar sekalian dipijet di salon.”

“Oh, boleh, ma.”

Mama menatapku cukup serius. Di meja makan, hanya ada aku dan mama, serta Askara yang tidur di stroller, “Ra,”

“Kenapa, ma?”

“Mama boleh tanya sesuatu gak sama kamu?”

“Boleh. Mama mau tanya apa?”

“Apa kamu—butuh rumah?”

Aku mengernyit, “Rumah gimana maksud mama?”

“Rumah buat kamu, kak Bayu dan Askara?”

Aku diam, berusaha mencerna pertanyaan mama.

“Mama sama papa cuma khawatir, kamu sama kak Bayu selalu pisah rumah setiap berantem, karena gak enak sama kami.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status