Share

76. Dilema

Aku menatap langit-langit kamar yang sudah gelap dengan tarikan nafas yang dalam. Tadi, ketika akan pulang, Adit datang buru-buru dan memintaku pada mama dan papa untuk membawaku ke rumah ini. Mereka jelas bingung. Lalu Adit mengatakan aku dan Bayu bertengkar, dan untuk masalahnya mereka bisa tanya Bayu.

“Kok gue gak bisa tidur ya?”

Aku menyalakan lampu. Ku mainkan ponsel, berharap dengan begitu, rasa kantuk akan datang, karena besok aku harus sekolah.

Ada notifikasi masuk dari Sean. Ia tahu aku sudah pulang dari rumah sakit dan pulang ke rumahku, bukan Bayu. Dan kini ia mengatakan ada didepan rumah.

Aku bergegas menemuinya. Ku putar kunci kamar dan mendapati Adit masih sibuk bekerja membuat laporan di ruang tamu.

“Mau kemana?”

Aku menggaruk leherku, “Ada Sean di depan.”

“Ngapain?”

“Mau jengukin gue.”

Adit menggeleng, “Udah jam sembilan. Lo istirahat, tidur. Besok sekolah.”

“Dit, katanya dia bawa steik wagyu A5.”

Adit beranjak bangun. Ia buru-buru membuka pintu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status