Share

75. Pulang

Setelah ku paksakan makan hampir semua yang Sean dan mama bawakan, karena katanya itu bisa menaikkan tensi darah, dokter mengatakan aku bisa pulang malam ini. Meski protes, karena aku maunya pulang saat masih siang, Adit bilang aku harus bersyukur.

“Nanti gue ada acara balik kerja. Jadi lo langsung pulang aja sama keluarga si Bayu.” Adit duduk di sofa, menikmati sisa makanan yang Sean bawakan di jam makan siang.

“Gue—mau pulang ke rumah.”

“Ya itu, rumah Bayu.” katanya tanpa menatap wajahku.

“Rumah kita, kak.”

Adit menaruh piring dan bersendawa besar, lalu bergerak secepat kilat untuk duduk di kursi samping ranjang, “Kenapa lagi?”

Aku memainkan kukuku. Adit harus tahu, jika tadi pagi, Bayu memberikan serangan seksual padaku. Meski tidak jadi, aku tetap takut.

“Kenapa?” bentak Adit. Aura gertakannya kuat sekali.

“Itu—apa—si Bayu—” Aku tiba-tiba terbata menatap wajahnya yang sok garang.

“Kenapa sama dia?”

“Gue—gak mau satu kamar sama dia.”

Adit tak langsung menjawab
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status