Xie Yinlan menunduk, memandangi butiran salju yang jatuh di dekat kakinya, rasanya dingin sekali, saat salju ini melintasi dirinya. Pakaian yang dia kenakan tak cukup hangat. Dia gemetar, bukan karena tak mampu menahan dingin, justru karena takut pada sosok berjubah gelap yang berdiri sepuluh langkah darinya. “Apakah kau tidak bisa berbicara?” Jing Xuan melangkah, langkahnya yang lebar itu, hanya perlu beberapa langkah untuk tiba di depan Xie Yinlan. Yinlan menggerakkan kakinya ke belakang, tapi tubuhnya seperti lemah sekali sampai tak mampu melangkah dengan benar. Jing Xuan menyambar bahunya yang nyaris terhuyung jatuh. Kedua netra saling bertubrukan, Xie Yinlan menahan napas, tatapan buas itu seolah akan memakannya hidup-hidup. Tiba-tiba, Jing Xuan melepas jubah tebalnya, lalu memakainya di tubuh Yinlan yang kedingingan. Dia mengembangkan payung yang selama ini dibawa olehnya, untuk melindungi kepala Yinlan dari butiran salju yang berjatuhan. “Apa pun yang hendak kau lakukan,
Last Updated : 2024-11-08 Read more