Sore yang sejuk, di Istana Dalam, Xie Qingyan berjalan anggun dengan gaun merahnya yang selalu menawan. Parasnya yang cantik sangat cocok dengan gaun merah itu, apalagi dia mengenakan beberapa perhiasan kepala yang mencolok. Seperti mahkota giok hijau yang belakangan ini ramai diperbincangkan orang-orang Ibukota. Juga riasan wajah yang tak terlihat natural tapi tetap nyaman di pandang itu. Ada apa Xie Qingyan berdandan seperti itu? Di belakangnya, A-Yao menenteng sebuah kotak panjang berwarna merah, ada kain sutra merah menyelimutinya. Raut wajah mereka tampak bagus.Di Aula Ji’an, Ibu Pelayan Bai membuka pintu aula dan membungkuk dengan sopan pada Ibu Suri yang duduk santai, dia melaporkan, “Yang Mulia. Yang Mulia Permaisuri datang berkunjung.” “Ah …, sudah datang, ya.” Ibu Suri tertawa kecil, dia meletakkan cangkir teh di atas meja, dia mengibaskan tangan kirinya, meminta dua pelayan yang sedang mengipasi dirinya segera undur diri dari Aula. Di dalam aula masih ada Selir Agung
Last Updated : 2024-10-31 Read more