Yinlan melangkah gontai memasuki kediamannya, dia menguap lebar, memegangi pergelangan tangan kanannya yang masih merah. A-Yao yang sedang menyapu halaman langsung tahu bahwa suasana hati Yinlan menjadi buruk karena bertemu Kaisar. Dia tersenyum lebar, “Selir, kau belum sarapan, kan? Aku sudah membuatkan kue bunga persik kesukaanmu. Makanlah, setelah itu, aku ingin mendiskusikan sesuatu denganmu, tentang apa yang aku temukan setelah menyelinap semalam.” Raut wajah Xie Yinlan mendadak berubah menjadi cerah bagaikan matahari pagi, dia menyeringai, “Kau memang orangku. Semakin pandai saja menyelinap mencuri sesuatu. Sepertinya besok, aku bisa menyuruhmu menyelinap ke Istana Mingyue untuk mencuri beberapa emas untuk dijual.” “Kalau untuk hal itu, aku tak seberani itu, Selir, hehe ….” A-Yao menyeringai lebar, melanjutkan kegiatannya, menyapu halaman. ***A-Yao duduk di hadapan Xie Yinlan, bersiap menumpahkan segala informasi yang dia dapatkan untuk majikannya. Hal pertama yang dia kel
Last Updated : 2024-10-14 Read more