Beranda / Fantasi / Dewi Medis Kesayangan Kaisar / Bab 13 - Aku Akan Membantumu

Share

Bab 13 - Aku Akan Membantumu

Penulis: Xiao Chuhe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-11 10:48:58

Usai bertemu dengan Xi Feng sore ini, Xie Qingyan kembali ke Istana Mingyue dari gerbang belakang. Ning'er segera memimpin jalan, memastikan tidak ada orang yang melihat Permaisuri pergi keluar tanpa izin Kaisar.

Namun usaha itu sia-sia setelah mereka tiba di Istana Mingyue. Xie Qingyan sampai menghentikan langkahnya saat melihat Mao Lian berada di depan kediamannya.

Dengan pikiran panik, dia berusaha tetap tenang, tersenyum menatap Mao Lian, “Tuan Mao. Kau datang bersama Yang Mulia?” Xie Qingyan menatap dengan tenang.

Mao Lian membungkuk. “Yang Mulia sudah menunggu sejak satu jam yang lalu.”

Xie Qingyan menelan ludah, melangkah masuk ke dalam kediamannya. Dia melihat Jing Xuan duduk di tepi ranjangnya, sedang membaca buku.

Pemandangan ini …, sangat jarang ia temui. Sudah berapa minggu Kaisar tidak mengunjungi istananya? Jelas Xie Qingyan jadi merasa canggung dan merasa mungkin ada sesuatu yang akan terjadi.

“Yang Mulia …, selamat malam.” Xie Qingyan membungkuk.

Kaisar menurunk
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 14 - Berkunjung Ke Rumah Orang Tua

    “Aku bisa membantumu.” “Xie Qingyan?” Yinlan berseru tertahan dengan mata membulat. Xie Qingyan tersenyum, mendekati keduanya. “Adikku yang baik, aku bisa membantumu menghadiri Perburuan Musim Gugur.” Yinlan menatap penuh selidik, “Kenapa kau mau membantuku?” “Karena kau layak untuk menghadirinya.” ‘Cih, penipu.’ “Aku bisa menghadiri acara itu tanpa bantuan darimu, Yang Mulia Permaisuri.” Xie Yinlan berdiri, menatapnya dengan sangat serius. “Oh ya?” Xie Qingyan menatap remeh, seolah tak percaya. “Kalau begitu, lakukan saja. Adikku yang baik, saat kau membutuhkan bantuanku, aku bisa membantumu membujuk Kaisar agar dia membawamu dalam acara perburuan itu.” Yinlan mengepalkan tangan, menatap punggung Xie Qingyan yang berjalan menjauh hingga hilang ditelan kegelapan malam. A-Yao menghela napas berat, “Bagaimana ini, Selir? Apakah kita bisa membujuk Kaisar sendiri tanpa bantuan Permaisuri?” Yinlan melotot ke arahnya, “Kau begitu tidak percaya pada majikanmu ini, heh? Meman

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 15 - Putriku Tidak Sopan

    “Ini kamarku?” Yinlan menatap tak percaya. A-Yao mengangguk ragu, “Selir …, kau tidak mungkin melupakan ini juga, kan?” Yinlan menggeleng tak percaya, “Aku ingat atau tidak itu tidak penting sekarang, A-Yao. Tapi yang jelas kamar ini tidak layak ditempati.” Yinlan melotot kesal. “Aku akan lapor pada Ayah saja!” “Jangan Selir, jangan!” A-Yao menahannya dengan memegangi kedua lengannya. “Kenapa?” Yinlan memutar bola matanya malas. A-Yao menunduk, “Tuan Besar tidak akan mau mendengarkanmu, lebih baik, kau tunggu sebentar saja, aku akan merapikannya untukmu.” Yinlan mendengus, “Ayolah, A-Yao. Berhenti bersikap seolah-olah aku adalah orang bodoh yang bisa ditindas sesukanya. Bisa-bisanya aku diam saja melihat bagaimana orang-orang kediaman ini memperlakukanku.” Dia berjalan keluar dari paviliun kecil itu. Benar-benar hendak menemui Adipati Xie yang sedang berbincang dengan Jing Xuan.Pintu aula terbuka lebar, menampilkan Xie Yinlan yang marah, masuk begitu saja. Adipati Xie sampai

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 16 - Festival Pertengahan Musim Gugur

    Malam Festival Pertengahan Musim Gugur, Xie Yinlan membawa A-Yao keluar dari kediaman untuk berkeliling Ibu Kota. “Aku mendengar ada banyak kegiatan yang bisa kita lakukan di luar selama festival berlangsung,” begitu katanya. “Selir, aku akan membawamu ke Balai Opera Jiulu.” A-Yao tersenyum lebar, menarik tangannya agar berlari bersama.“Tempat apa itu, A-Yao?” tanya Yinlan, masih mengikutinya berlari kecil sepanjang jalan. “Itu adalah balai opera terbesar di Ibu Kota, Selir. Kelompok opera mereka sangat hebat, bahkan golongan pejabat saja berani memberikan harga tinggi untuk menyewa aktor mereka selama satu jam.” A-Yao menjelaskan dengan senang hati, sudah seperti pemandu wisata profesional. “Sehebat itu?”A-Yao mengangguk semangat, “Beberapa tahun yang lalu, Kaisar terdahulu mengundang kelompok opera ini untuk menghibur keluarga Kekaisaran di hari ulang tahun Pangeran Ming. Kudengar saat itu, seluruh Ibu Kota berpesta di Istana. Hanya saja …, kita berdua tidak menghadirinya.” Y

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 17 - Mungkinkah Seseorang Mengetahui Rahasia Terbesarku?

    Setibanya di rumah, Yinlan jadi sedikit pendiam dari pada sebelumnya. Pada awalnya memang pendiam, tapi setelah jiwa modern ini menempati raga pendiam itu, sifat pendiamnya mendadak hilang nyaris tak berbekas. Tapi setelah bertemu Liu Xingsheng beberapa saat lalu, dia kembali menjadi pendiam. Dia mengurungkan niatnya yang hendak berkeliling lebih lama. Bahkan benar-benar diam saja saat mendengar sekumpulan pelayan sedang menggunjingkan dirinya. A-Yao menatap penuh khawatir, dia bahkan menyentuh dahi Yinlan dan membandingkan suhu tubuh Yinlan dengan suhu tubuhnya. Dia bertanya cemas, “Selir, kau tidak demam, tapi kenapa?” “A-Yao, mungkinkah seseorang telah mengetahui rahasia terbesarku?” Yinlan bergumam pelan, sungguh masih tidak memercayainya. “Apa maksudmu, Selir?” A-Yao menatapnya bingung. Tentu saja A-Yao tidak mengerti. Hal-hal yang sangat sulit dipercayai akal sehat itu, siapa yang mau memercayainya? Apalagi jika menanyakan apakah ada seseorang yang mengetahui proses perpin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 18 - Semuanya Berkaitan Dengan Balai Kesehatan Istana

    Jing Xuan meringis, merasakan sakit luar biasa di bagian dada. Mao Lian segera membantunya mengambilkan air. Dan melapisi pakaiannya dengan jubah tebal. “Yang Mulia, bagaimana?” tanya Mao Lian yang merasa khawatir. Dia menghela napas pelan, “Tubuhmu semakin rapuh menjelang musim dingin. Yang Mulia, bisakah kau tidak perlu turun tangan lagi di masalah perburuan kali ini? Beristirahatlah lebih banyak.” Jing Xuan menggeleng, dia mengulurkan tangan, “Mana obatnya?” Mao Lian refleks memegang pinggangnya, tergantung sebuah botol kecil berisi pil yang biasa Jing Xuan konsumsi ketika sakitnya kambuh. “Yang Mulia, Xi Feng sudah bilang obat ini berbahaya jika dikonsumsi terlalu sering. Memang bisa mengurangi rasa sakit, tapi perlahan ia bisa merusak tubuhmu, dan mungkin …, memperpendek usiamu.” Mao Lian menggeleng tegas, menolak memberikan obat itu pada majikannya. “Obat!” Jing Xuan berseru dengan geraman mengerikan, dia mengepalkan tangan, sesuatu yang sangat dingin seperti mencekik leher

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 19 - Kenapa Kau Menyelamatkanku?

    Paginya, Yinlan kembali datang ke ruang baca Kaisar, dia pikir Jing Xuan masih mengingat bahwa malam itu dia sempat memanggilnya untuk menghadap, namun batal karena Xie Yinlan tanpa sengaja mendengar perbincangan Jing Xuan dengan Mao Lian. Saat ini dia sedang dibingungkan oleh sesuatu. Jika Jing Xuan bertanya kenapa semalam tidak datang, entah dia bisa menyebutkan alibi semacam apa untuk menutupi bahwa dia telah mengetahui semuanya. Setelah tiba, kasim di depan ruang baca memintanya menunggu sebentar, lalu kasim itu masuk dan melaporkan pada Kaisar bahwa Selir Xian sudah menunggu di depan. “Biarkan dia masuk.” Jing Xuan menjawab datar, melambaikan tangan pelan. Kasim itu membungkuk dan berjalan mundur hingga tiba di pintu, dia membuka pintu dan membiarkan Xie Yinlan masuk, kemudian undur diri kembali ke tempatnya. Xie Yinlan tampak menghela napas, mulutnya seperti mengucapkan sesuatu namun tak terdengar oleh siapa pun. Dia berlutut di depan Jing Xuan. “Selamat pagi, Yang Mulia.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 20 - Xi Feng

    Yinlan melangkah gontai memasuki kediamannya, dia menguap lebar, memegangi pergelangan tangan kanannya yang masih merah. A-Yao yang sedang menyapu halaman langsung tahu bahwa suasana hati Yinlan menjadi buruk karena bertemu Kaisar. Dia tersenyum lebar, “Selir, kau belum sarapan, kan? Aku sudah membuatkan kue bunga persik kesukaanmu. Makanlah, setelah itu, aku ingin mendiskusikan sesuatu denganmu, tentang apa yang aku temukan setelah menyelinap semalam.” Raut wajah Xie Yinlan mendadak berubah menjadi cerah bagaikan matahari pagi, dia menyeringai, “Kau memang orangku. Semakin pandai saja menyelinap mencuri sesuatu. Sepertinya besok, aku bisa menyuruhmu menyelinap ke Istana Mingyue untuk mencuri beberapa emas untuk dijual.” “Kalau untuk hal itu, aku tak seberani itu, Selir, hehe ….” A-Yao menyeringai lebar, melanjutkan kegiatannya, menyapu halaman. ***A-Yao duduk di hadapan Xie Yinlan, bersiap menumpahkan segala informasi yang dia dapatkan untuk majikannya. Hal pertama yang dia kel

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 21 - Penyelidikan

    Dua hari berlalu dengan begitu cepat. Cuaca semakin dingin, para pelayan mengganti pakaiannya dengan yang lebih tebal, para majikan mereka tidak pernah melepaskan mantel berbulu yang mahal. Termasuk Yinlan. Belakangan ini, dia sibuk terkurung di dapur kediamannya, meracik berbagai macam obat. Obat-obatan ini kelak akan dijual ke luar istana, untuk menghasilkan keuntungan demi dirinya sendiri. Tentu saja, siapa yang menyuruh dia adalah selir yang tak pernah diperhatikan? Jadi dia harus mencari nafkah untuk dirinya sendiri hari ini dan di masa depan. Setidaknya resep obat yang sedikit digabungkan dengan teknik pengobatan modern ini cukup membantu warga-warga Ibukota di luar sana. Mungkin kelak dia bisa merangkap profesi sebagai tabib juga.Dia meminta A-Yao mencarikan toko obat besar untuk menjual obat-obatannya yang mahal ini. Kelak setelah bisa leluasa keluar masuk istana, ia akan mencari bahan obat sendiri, tidak perlu diam-diam menimbunnya dari Gudang Balai Kesehatan Istana. Su

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15

Bab terbaru

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Special Chapter : Sudah Tahu Cara Melindungi Wanita

    Istana Guangping menjadi sangat ramai lima tahun ke depan. Dua orang anak yang terlihat sangat mirip setiap hari berlarian di halamannya, saling mengejar, saling mencoba menjatuhkan. Satu anak adalah perempuan, dia memegang pedang kayu dan terus mengarahkannya pada si anak laki-laki sambil berkata, “Berhenti, penjahat!” Semenatra yang laki-laki tertawa riang, terus berkata bahwa si anak perempuan tidak akan bisa menangkapnya. Di dalam istana, Yinlan sedang sibuk menatap sejumlah tusuk rambut di atas meja. Bingung memilih mau pakai yang mana. “Bagaimana dengan ini?” Jing Xuan menunjukkan tusuk konde yang berwarna perak dengan batu giok putih yang indah. Yinlan menggeleng, “Aku rasa aku sudah memakai itu kemarin lusa.” “Tidak apa, pakai lagi saja.” Jing Xuan menguap, sudah satu jam dia berdiri di depan meja rias Yinlan, dan gadis itu masih belum menentukan akan memakai apa. “Aku pakai ini saja lah.” Yinlan mengambil tusuk rambut bunga rong yang pernah Jing Xuan berikan padanya du

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 223 (END) - Wanita Paling Beruntung

    A-Yao tampak kerepotan, menerima sejumlah hadiah dari tamu-tamu luar Ibukota yang menghadiri pernikahan terbesar di seluruh Kekaisaran Jing ini. “A-Yao, sampaikan ucapan selamatku pada Permaisuri, ya?” terlihat Nona Kelima Jiang tersenyum ramah sambil menyerahkan sebuah kotak kayu besar. A-Yao mengangguk sambil tersenyum, “Terima kasih sudah datang.” Mao Lian berdiri di dekat pintu sambil menatapnya dengan tatapan remeh, “Kau tampak sibuk, A-Yao.” A-Yao mendengus sambil menatap tajam ke arahnya, “Dari pada diam menjadi pagar seperti itu, lebih baik kau membantuku.” Mao Lian terkekeh lalu menghampirinya. Sebelum mulai membantu, dia mendekatkan mulutnya ke telinga A-Yao dan berbisik, “Baru saja Yang Mulia memberkati pernikahan untukku, A-Yao. Apakah kau terkejut?” A-Yao terdiam kaku, matanya membulat sempurna, berkedip beberapa kali. “Be-benarkah? Bagaimana mungkin,” A-Yao menyeringai tipis, mencoba mengendalikan perasaannya yang tidak karuan. Dia membatin, ‘Diberkati pernikahan?

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 222 - Lebih Dari Teman

    Yinlan merebahkan tubuhnya di ranjang, Jing Xuan menjadikan pahanya sebagai bantal. Tangannya bergerak mengusap pelan helai rambut panjangnya. Aroma wangi ini, Jing Xuan sangat merindukannya. Sejak baru tiba sore lalu, Yinlan sama sekali tak mau melepaskannya. Dia selalu tersenyum dan berkata harus selalu bersama untuk menebus hari-hari saat berpisah. “A-Yin, berapa bulan lagi sampai hari kelahirannya?” tanya Jing Xuan, memecah keheningan. “Hm …,” Yinlan berpikir sejenak, “Ini sudah lama memasuki bulan ke-tujuh. Sebentar lagi bulan ke-delapan.” “Sebentar lagi, ya ….” Jing Xuan menghela napas, “Tapi dua bulan lagi sangat lama.”“Jika melewatinya bersama-sama, harusnya tidak terlalu lama.” Yinlan tersenyum lebar sampai matanya menyipit. “A-Yin, aku tidak bisa menepati janjiku untuk menikahimu di ujung musim dingin.” Jing Xuan menunduk merasa bersalah. Yinlan menepuk punggung tangannya, “Kita menikah di awal musim semi saja. Bukankah itu bagus?” “Apakah menurutmu begitu?” Yinlan

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 221 - Papan Arwah Istri Tercinta

    Dua minggu kemudian. Kabar mengenai kepulangan Jing Xuan telah tiba di Istana. Semua orang menyambutnya di depan gerbang istana, termasuk Yinlan dan Ibu Suri. Kabar peperangan dengan Negara Shang yang mendadak itu juga telah sampai di Ibukota sejak dua minggu lalu. Para warga merasa bersyukur saat tahu sang Kaisar berada di sana untuk meredakan kekacauan. Kini, mereka sudah berkumpul di tepian jalan untuk menyambut Kaisar mereka. Melempar bunga dengan wajah tersenyum lebar, sambil memanjatkan do’a dan pujian untuk pahlawan nomor satu itu. Jing Xuan hanya menaiki seekor kuda hitam, tidak ada tandu atau kereta kuda yang mewah yang menemaninya. Di belakangnya hanya ada dua orang tabib, dan sepuluh orang prajurit yang mengantar kepergiannya. Itu sungguh hanya kepulangan sederhana yang tidak disiapkan secara khusus. Namun semua orang justru merasa senang untuknya dan mengucapkan beribu-ribu kata syukur. Jing Xuan juga secara khusus turun dari kudanya dan menggendong anak-anak usia tig

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 220 - Tanah dari Kampung Halaman

    Kamp Militer Perbatasan Utara. Jing Xuan duduk tegak di kursi, wajahnya sangat serius. Dia sedang membaca sebuah buku. Buku medis kuno yang Shangguan Yan bawa dari ruang bawah tanah beracun milik Ye Qing di Tingzhou. Dalam buku itu, tertulis bahwa Teratai Hitam bukanlah racun. Melainkan sejenis obat mujarab yang bisa membentuk ketangguhan fisik luar biasa, obat yang bisa menetralisir semua jenis racun yang tumbuh di dunia ini. Obat itu memberikan efek samping yang cukup kejam bagi pemakainya. Semua gejala menyakitkan yang Yinlan alami setiap bulan itu adalah efek sampingnya. Dan selamanya tidak bisa dihilangkan. Dalam setiap bulan, akan selalu ada hari di mana tubuh itu sendiri tiba di titik terlemahnya. Jing Xuan menggeram, “Kenapa aku tidak mengalami siklus bulanan ini juga? Padahal aku jelas-jelas meminumnya, kan?” Xi Feng menghela napas, “Yang Mulia, Teratai Hitam yang kau minum itu hanya semangkuk penawar racun saja, bukan lagi jenis obat yang sama. Permaisuri meminum selur

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 219 - Ibu Yang Tidak Layak

    Satu minggu kemudian, Selir Agung Qin ditemukan di Prefektur Barat Ibukota. Jubah kekaisarannya entah hilang ke mana, semua perhiasan emas yang melekat di tubuhnya juga telah raib. Pangeran Ming menggunakan kereta kuda untuk membawanya kembali ke Istana. Sepanjang perjalanan, Selir Agung tidak mengeluarkan sepatah kata pun meski Pangeran Ming berada tepat di depannya. Pangeran Ming tidak berharap wanita itu akan bertanya tentang kenapa dia ditangkap, atau mau membawanya ke mana. Dia berpikir wanita ini akan menanyakan keadaan putranya. Namun keduanya sama sekali tidak terdengar keluar dari mulutnya. Pangeran Ming menghela napas, dia mengeluarkan sapu tangan dengan bordir lambang Keluarga Jing miliknya. Lalu dia meletakkannya di atas paha Selir Agung dan berkata, “Sekalah kotoran di wajahmu. Haoyu tidak akan suka melihatnya.” Selir Agung tersenyum tipis, “Aku bahkan tidak pantas mengambil barang milik Keluarga Jing kalian.”“Memang benar …, lagi pula, untuk apa kau memedulikan pen

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 218 - Satu-satunya Keluarga

    Yu adalah marga sebenarnya Selir Agung Qin. Pangeran Ming menatap punggungnya, “Ibumu bahkan tidak memedulikan nasibmu, Haoyu.” Ruangan penjara itu semakin senyap, Pangeran Chi mengangkat kepala, lantas terkekeh pelan, “Kau tidak berhak menilai hubungan ibu dan anak di antara kami, Jing Tian.”“Satu hari setelah tindakan bodohmu, aku terus mencari keberadaan Selir Agung Qin di mana pun. Dia melarikan diri, bersembunyi di suatu tempat menunggu kesempatan pergi dari Ibukota yang sudah seperti neraka baginya ini. Tanpa memedulikan putranya.” Pangeran Ming diam sejenak. Dia menunggu Pangeran Chi berbalik dan menatapnya sebelum dia melanjutkan perkataan yang kian lama semakin menyakitkan itu. Namun Pangeran Chi tidak sebaik hati itu untuk mendengarkan penjelasannya. Dia tampak tidak begitu peduli dengan apa yang ibunya lakukan padanya. “Jing Haoyu.” Pangeran Ming menggeram dengan tangan mengepal. “Apa? Kau mau berkata bahwa aku ditelantarkan? Hah, kau juga tidak berhak.” Pangeran Mi

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 217 - Margaku Sekarang Adalah Yu

    Pangeran Ming menutup rapat pintu Istana Guangping, sebelum meninggalkan tempat itu, dia menghela napas pelan. “Yang Mulia, Biro Pusat Keamanan dan Kementerian Hukum sudah menunggu.” pengawalnya melaporkan. “Ada berapa orang yang terlibat dalam pemberontakan itu?” tanya Pangeran Ming, langkahnya dengan cepat meninggalkan Istana Guangping. “Kementerian Ritus dan Adipati Wei terlibat. Mereka bersekongkol mengadakan pernikahan palsu agar Tuan Muda Wei tidak dicurigai. Dia yang membantu Pangeran Chi menculik Tuan Muda Ouyang dari Suzhou untuk dicuri identitasnya.” “Nona Kelima Jiang mengalami depresi karena pernikahannya ternyata tidak sungguh-sungguh. Selir Agung Qin melarikan diri. Sementara waktu, dia mungkin masih berada di Ibukota karena semua gerbang telah ditutup sejak hari pemberontakan.” Pangeran Ming mengangguk-angguk, menerima semua laporan itu dengan cepat. “Jangan pernah membuka gerbang itu sebelum Selir Agung ditemukan. Berikan kompensasi atas kerugian yang dialami Nona

  • Dewi Medis Kesayangan Kaisar   Bab 216 - Penyesalan

    BRUK! Jing Xuan meringis, tersungkur beberapa meter dari lokasi pertarungan. Pedangnya terlepas dari genggaman, berkelontang. Dia kembali berdiri dengan tubuh bergetar. Tangannya bergerak menyeka ujung bibir yang masih menyisakan jejak darah. Sudah lama dia tidak mengeluarkan banyak kekuatan. Tubuhnya terkejut menerima hantaman demi hantaman, terlebih, Ye Qing lebih berpengalaman, jelas lebih kuat berkali-kali lipat darinya. Jing Xuan memungut pedangnya. Memasang kuda-kuda kokoh, dia harus bisa segera mengakhirinya. Seseorang masih menunggunya dengan cemas. Shangguan Yan berteriak kencang, tubuhnya melesat cepat, melompat ke udara dengan Pedang Baijiu yang sudah berlumuran darah meski belum membunuh satu orang pun. Ye Qing mendengus, “Bocah merepotkan. Pergi kau ke neraka!” Shangguan Yan menyeringai, Liu Xingsheng melemparkan tombak Jing Xuan yang sebelumnya dibuang oleh Ye Qing. Dengan langkah halus, Shangguan Yan menjejakkan kakinya pada tombak yang masih melesat itu. Tangan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status